Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“HIPERTENSI PADA LANSIA”

DISUSUN OLEH
RIZA FEBRINA RAHMAYANTI
(026SYE16)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG DIII
MATARAM
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME ,bahwa saya telah menyelesaiakan
tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik tentang Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Hipertensi
pada lansia.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas SAP ini tidak sedikit hambatan yang saya
hadapi sehingga dalam penulisan saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
dalam penulisan maupun materi mengingat akan kemampuan yang dimiliki .Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi menyempurnakan pembuatan SAP ini.
Dalam pembuatan SAP ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang
materi yang terkait. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan
menjadi motivasi khususnya bagi saya

Mataram, November 2018

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB IPENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1


1.2 Batasan masalah ................................................................................... 1

BAB II KEGIATAN PENYULUHAN ................................................................ 2

2.1 Tujuan penyuluhan ................................................................................ 2


2.2 Sasaran.................................................................................................... 2
2.3 Media penyuluhan ................................................................................. 3
2.4 Metode penyuluhan ............................................................................... 3
2.5 Tabel kegiatan penyuluhan .................................................................... 3
2.6 Evaluasi ................................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN MATERI ................................................................... 5

3.1 Definisi hipertensi pada lansia. .............................................................. 5


3.2 Penyebab hipertensi pada lansia ............................................................. 5
3.3 Tanda dan gejala hipertensi pada lansia. ................................................ 5
3.4 Cara pencegahan hipertensi pada lansia. ................................................ 6

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 8


4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 8
4.2 Saran ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 55 tahun. Pada lansia
akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu contoh kemunduran
fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit
degenaratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia adalah hipertensi.
Hipertensi merupakan masalah besar dan serius di seluruh dunia karena prevalensinya
tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang. Hipertensi dapat menyerang
hampir semua golongan masyarakat di dunia. Jumlah lansia yang menderita hipertensi
terus bertambah dari tahun ke tahun. Di Indonesia hipertensi merupakan penyebab
kematian nomer 3 setelah stroke dan tuberkulosis.
Pada umumnya untuk lansia dalam pola makannya yang masih salah. Kebanyakan
lansia masih menyukai makanan-makanan yang asin dan gurih, terutama makan-makanan
cepat saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi. Lansia
yang senang dengan makanan asin akan lebih berpeluang untuk terkena hipertensi.
Kandungan garam dan natrium yang berlebih dapat menahan air sehingga meningkatkan
jumlah volume darah. Akibatnya jantung harus bekerja keras memompa darah dan
tekanan darah menjadi naik oleh karena itu yang dapat menyebabkan hipertensi.
Penyebab lain dari hipertensi yaitu stres dikarenakan stres akan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas
saraf simpatik. Adapun penyebab stres biasanya karena berhubungan dengan pekerjaan,
kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit hipertensi pada lansia ?
2. Apa yang menyebabkan penyakit hipertensi pada lansia ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit hipertensi pada lansia ?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit hipertensi pada lansia ?

1
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN(SAP)


“HIPERTENSI PADA LANSIA”

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Lansia


Sub. Pokok bahasan : Hipertensi Pada Lansia
Sasaran : Lanjut Usia (Lansia)
Hari/Tanggal :
Tempat : Puskesmas Tanjung Karang
Waktu :-
Penyuluh : Riza Febrina Rahmayanti

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan lansia mengetahui hipertensi
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah melaksanakan kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
1) Menjelaskan tentang penyakit hipertensi pada lansia.
2) Menjelaskan penyebab hipertensi pada lansia.
3) Menjelaskan tlansia dan gejala hipertensi pada lansia.
4) Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi pada lansia.
B. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada lansia disekitaran
Puskesmas Tanjung Karang
C. Materi (Terlampir)
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit hipertensi pada lansia ?
2. Apa yang menyebabkan penyakit hipertensi pada lansia ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit hipertensi pada lansia ?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit hipertensi pada lansia ?
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
2
E. Media Penyuluhan
 Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Media Metode
Peserta
Pembukaan 3 menit Pembukaan acara oleh Mendengarkan Ceramah
moderator dan menjawab
Penyampaian materi salam
oleh pemateri :
1. Memberi salam
pembuka
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
tujuaan
4. Kontrak waktu
5. Membalas salam
6. Mendengarkan
Memberi respon
Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan Mendengarkan Leaflet Ceramah
tentang hipertensi dan
pada lansia memberikan
umpan balik
2. Menjelaskan
terhadap materi
penyebab hipertensi
yang
pada lansia
disampaikan.
3. Menjelaskan tanda
dan gejala
hipertensi pada
lansia
4. Menjelaskan cara
pencegahan
hipertensi pada
lansia.

3
Penutup 10 menit 1. Tanya jawab - Mengajukan - Tanya
2. Menyimpulkan pertanyaan Jawab
hasil Penyuluhan mengenai
3. Memberikan salam materi yang
penutup kurang
4. Menanyakan hal-hal dipahami.
yang kurang jelas - Menjawab
5. Feedback dari pertanyaan
mahasiswa- yang
mahasiswi diajukan.
6. Mengucapkan
salam

G. Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada mahasiswa-mahaiswi tentang :
1. Apa itu hipertensi pada lansia?
2. Apa saja penyebab hipertensi pada lansia ?
3. Apa saja makanan yang dibatasi sehingga tidak menimbulkan hipertensi pada lansia ?

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Hipertensi Pada Lansia
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg. Menurut WHO, tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi.
3.2 Penyebab Hipertensi Pada Lansia
Penyebab hipertensi pada lansia yaitu sebagai berikut :
1. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
2. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar
untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.
3. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
b. Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
c. Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
4. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alkohol
f. Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
3.3 Tanda dan Gejala Hipertensi Pada Lansia
Tanda dan gejala apabila terjadinya hipertensi pada lansia yaitu :
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas

5
4. Jantung berdebar-debar
5. Gelisah
6. Penglihatan kabur
7. Vertigo (dunia terasa berputar)
8. Mual
9. Muntah
10. Kelemahan otot
11. Epistaksis (mimisan)
12. Kesadaran menurun
3.4 Cara Pencegahan Hipertensi Pada Lansia
Cara pencegahan hipertensi pada lansia yaitu sebagai berikut :
1. Mengontrol asupan makan
Makanan yang lansia makan rupanya dapat memengaruhi tekanan darah
lansia. Orang dengan hipertensi disarankan untuk mengurangi asupan garamnya. Hal
ini karena garam secara tidak langsung dapat meningkatkan volume darah dengan
cara menambahkan air ke dalam aliran darah. Sehingga, hal ini kemudian dapat
meningkatkan tekanan darah.
Diet rendah garam terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tidak
hanya konsumsi garam meja saja yang Lansia kurangi, namun juga termasuk
makanan yang mengandung garam tersembunyi. Seperti, pada makanan kemasan,
makanan ringan tinggi garam, dan makanan cepat saji.
Selain garam, Lansia juga harus mengurangi konsumsi makanan dengan lemak
tinggi. Pilihlah makanan sumber lemak sehat, seperti alpukat, salmon, tuna, minyak
zaitun, kacang-kacangan, dan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan asupan lemak
Lansia.
Tak ketinggalan, Lansia juga dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi
sayuran dan buah-buahan, setidaknya lima porsi per hari. Nutrisi penting dan serat
yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan dapat membantu Lansia
dalam menurunkan tekanan darah.
2. Melakukan olahraga teratur
Olahraga penting dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh Lansia. Selain itu,
juga untuk membantu mengendalikan berat badan Lansia, sehingga olahraga juga
turut membantu mengontrol tekanan darah. Lansia disarankan untuk melakukan
olahraga teratur setidaknya 30 menit per hari.
Bagi lansia, olahraga dapat dilakukan sekaligus dengan melibatkan rutinitas
6
yang dilakukan sehari-hari. Misalnya, melakukan pekerjaan rumah tangga (seperti
menyapu dan mengepel lantai) dan berjalan lebih sering. Melakukan rutinitas sehari-
hari sekaligus olahraga sederhana ini sudah cukup membantu meningkatkan
kesehatan jantung secara keseluruhan.
3. Menghindari stres
Dikarenakan stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah
jantung sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatik. Adapun penyebab stres
biasanya karena berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan
karakteristik personal.
4. Menghindari merokok.
5. menghindari minum alkohol.
6. Rutin mengontrol kesehatan ke pelayanan kesehatan, karena lansia rentan terkena
penyakit degeneratif seperti hipertensi.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Lansia adalah proses menjadi lebih tua dengan umur mencapai 55 tahun. Pada lansia
akan mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial. Salah satu contoh kemunduran
fisik pada lansia adalah rentannya lansia terhadap penyakit, khususnya penyakit
degenaratif. Penyakit degeneratif yang umum di derita lansia adalah hipertensi. Penyebab
dari hipertensi pada lansia ini biasanya pola makannya yang masih salah. Kebanyakan
lansia masih menyukai makanan-makanan yang asin dan gurih, terutama makan-makanan
cepat saji yang banyak mengandung lemak jenuh serta garam dengan kadar tinggi,
penyebab lain bisa juga karena stres.
4.2 SARAN
Untuk mencegah terjadinya hipertensi pada lansia adalah dengan cara
meningkatkatkan pola hidup sehat dengan cara menjaga asupan makanan seperti
menghindari makanan-makanan yang asin, alkohol dan dengan cara menghindari stres.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ode, Sharif La. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berdasarkan Nan, Nic, Dan Noc
Dilengkapi Teori Dan Contoh Kasus Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
Syafrudin, dkk. (2011). Himpunan Penyuluhan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media
Anggie. 2010. Gizi Pada Lansia .http://lenteraimpian.wordpress.com.Diakses pada tanggal 17
November 2018 pkl.19.30 WITA

Anda mungkin juga menyukai