Anda di halaman 1dari 10

GAMBARAN KEBUTUHAN ANAK ATTENTION DEFICIT

HIPERACTIVITY DIRSORDER (ADHD) DI YAYASAN PEMBINAAN


ANAK CACAT (YPAC) SURAKARTA

Nidia Yustin Orbanus 1) Wahyu Rima Agustin 2) Rufaida Nur Fitriana 3)

1)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Nidiayustin2@gmail.com
2)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Wra.wahyurimaagustin@gmail.com
3)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRAK

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan kondisi


yang sulit memusatkan perhatian. Data Diagnotic and Statistic Manual (DSM IV)
tahun 2013 menyatakan bahwa, prevalensi anak dengan ADHD pada usia sekolah
dasar berkisar antara 3-7%. Anak dengan ADHD membutuhakan kebutuhan yang
khusus, seperti prmberian pelayanan pendidikan, bimbingan, serta dukungan
orang tua untuk memaksimalkan potensi dan tumbuh kembang anak. Tujuan
peneliti ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan anak dengan Attention
Deficit Hiperacivity Disorder (ADHD), terhadap kebutuhan fisik, kebutuhan
lingkungan, sosial, dan kebutuhan psikologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penelitian
dilakukan di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). Jumlah partisipan pada
penelitian ini adalah 4 orang. Data diambil dengan metode wawancara indepth
interview dengan alat perekam smartphone (voice notes recorder). Analisa data
pada penelitian ini menggunakan teknik Collaizi.
Penelitian ini menghasilkan tema, diantaranya yaitu pemenuhan kebutuhan
ADL anak ADHD terbagi menjadi dua subtema, subtema yang pertama
berpakaian dan berdandan dibantu, dan subtema kedua hygiene diri dibantu,
gambaran kebutuhan lingkungan anak ADHD dengan subtema kebutuhan
lingkungan yang aman, Gambaran kebutuhan komunikasi pada anak ADHD
dengan subtema gangguan komunikasi, Gambaran Kebutuhan etika berprilaku
pada anak ADHD terbagi dua subtema yaitu subtema pertama kebutuhan
pemusutan perhatian, subtema kedua implusif (kebutuhan konsentrasi), dan
Gambaran kebutuhan psikologi anak ADHD dengan subtema kebutuhan kasih
sayang.

Kata kunci : Kebutuhan anak, ADHD


Daftar Pustaka : 24 (2006-2017)

1
DESCRIPTION OF THE NEEDS OF CHILDREN ATTENTION DEFICIT
HIPERACTIVITY DIRSORDER (ADHD) DI YAYASAN PEMBINAAN
ANAK CACAT (YPAC) SURAKARTA

Nidia Yustin Orbanus 1) Wahyu Rima Agustin 2) Rufaida Nur Fitriana 3)

4)
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Nidiayustin2@gmail.com
5)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Wra.wahyurimaagustin@gmail.com
6)
Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

ABSTRACT

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is the most diagnosed


disorder in children and adolescents. The symptoms include the level of activity and
implusivity that are not in accordance with the development and impaired ability to focus
attention. The 2013 Diagnostic and Statistical Manual (DSM IV) data states that the
prevalence of children with ADHD at school age ranges from 3-7%. Children with
ADHD need special needs, such as providing education, guidance, and various people to
maximize and develop children. The purpose of this study was to identify the needs of
children with Attention Deficit Hyperacivity Disorder (ADHD), physical needs,
environmental, social, and psychological needs.
This study uses a phenomenological approach. The study was conducted at the
Foundation for the Development of Children with Disabilities (YPAC). The number of
participants currently is 4 people. Data obtained by in-depth interviews with a smartphone
recorder (voice record recorder). Data analysis is currently using the Collaizi technique.
This study resulted in five themes, namely the activities meet the needs of daily
life of children with ADHD is divided into two sub-themes, sub-themes of the first mirror
and dressing assistance, and a second sub-theme of personal hygiene assistance. A
description of the environmental needs of ADHD children with a sub-need for a safe
environment. Description of communication needs in ADHD children with subversive
communication disorders. Overview Moral needs that behave in ADHD children are
divided into two sub-themes, namely the first sub-theme of the need for attention
attention, the new exclusive sub-theme (the need for concentration). A description of the
psychological needs of ADHD children with a sub-theme affections.

Keywords: Child needs, ADHD


Bibliography: 24 (2006-2017)

2
PENDAHULUAN data epidemiologi menujukan 4-
Attention Deficit 5% mahasiswa dengan ADHD
Hyperactivity Disorder merupakan (Timothy et. al., 2010). Data
kondisi yang sulit memusatkan
Diagnotic and Statistic Manual
perhatian, diperkirakan sudah sejak
(DSM IV) menyatakan bahwa,
lama bahkan ciri gangguan ini
prevalensi anak dengan ADHD
mirip sekali yang pernah di
pada usia sekolah dasar berkisar
gambarkan oleh Hippocrates (460-
antara 3-7%. Hanya saja
370 SM). Istilah Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) disayangkan, di Indonesia belum
pertama kali diperkenalkan pada memiliki data akurat dari
tahun 1980an dalam Diagnostic and prevalensi anak dengan ADHD.
Statiscal Manual of Mental Namun berdasarkan data dari
Disorder (DSM) edisi kelima yang Badan Pusat Statistik Nasional
menjadi panduan psikiatris. Pada (BPSN), prevalensi tahun 2007
tahun 1994 istilah tersebut diganti
terdapat 8,3 juta anak dari 82
Attention Deficit Hyperactivity
juta anak Indonesia di antaranya
Disorder (ADHD) merupakan
adalah anak berkebutuhan
gangguan perilaku yang paling
khusus (Kementerian Kesehatan
banyak di diagnosis pada anak-anak
dan remaja. Gejala initinya meliputi
Republik Indonesia, 2010).

tingkat aktivitas dan implusivitas Hasil The National Survey


yang tidak sesuai perkembangan of Children’s Health (NSCH)
serta kemampuan pemusatan tahun 2003-2011 didapatkan
perhatian yang terganggu (Konofal data bahwa sebanyak 6,4juta
et. al., 2008). (11%) atau 1 dari 11 anak
Attention Deficit perempuan 1 dari 5 anak wanita
Hyperactivity Disorder (ADHD) umur 4-17 tahun mengalami
sering dianggap sebagai cacat ADHD dengan rata-rata
kehidupan. Data yang di peroleh 6,2tahun dimana anak-anak laki
dari sekolah anak di dunia (12,1%) 3 kali lebih banyak
bahwa 4-12% dengan survei dan ditemukan pada usia sekolah

3
saat ADHD menyebabkan METODE
gangguan di kelas atau Penelitian ini menggunakan

lingkungan sekolah. ADHD pendekatan penelitian kualitatif.


Peneliti ingin mengetahui segala
dapat berefek sampai dewasa
bentuk fenomena yang dialami
apabila pada masa anak-anak
subjek penelitian dengan
tidak dapat mengatasi gangguan
menyajikan data dalam bentuk
tersebut (Oktiawati, dkk 2017)
kata-kata. Penelitian kualitatif
ADHD dapat menyebabkan
merupakan suatu penelitian yang
anak-anak untuk bertindak dengan
bermaksud memahami fenomena
cara yang berbeda. Kebanyakan
tentang apa yang dialami oleh
anak-anak dengan ADHD memiliki
subjek penelitian. Misalnya
masalah berkonsentrasi dan
perilaku, persepsi, mitivasi,
memperhatikan. Beberapa juga
tindakan, dan lain-lain secara
mungkin akan kesulitan duduk
holistik dengan cara deskripsi
diam di kelas dan menunggu giliran
dalam bentuk kata-kata dan bahasa
mereka. Mereka mungkin
pada suatu konteks khusus yang
meneriakan jawaban sebelum anak-
dialami serta dengan memanfaatkan
anak lain memeliki kesempatan
metode ilmiah (Tohirin, 2012).
untuk mengangkat tangan mereka
Penelitian ini dilakuan di
(Mahabbati, 2013).
Yayasan Pembinaan Anak Cacat
Penyebab ADHD belum
(YPAC) Surakarta. Peneliti lebih
ditemukan secara spesifik, tetapi
memilih penelitian di Yayasan
terdapat beberapa faktor yang dapat
Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
menyebabkan terjadinya ADHD,
Surakarta, Penelitian ini dilakukan
yaitu genetik, bayi prematur, cidera
pada 22 Mei – 26 Mei 2018.
otak, ibu yang selama hamil
Populasi merupakan objek
memiliki riwayat merokok
yang akan diteliti dan merupakan
danmengkonsumsi alkohol dan
keseluruhan dari suatu variabel
memiliki stres yang tinggi
yang menyangkut masalah yang
(American Psychiatric Association,
teliti (Faridah,2009).
2009).

4
HASIL PENELITIAN Tema 2: Gambaran Kebutuhan
Penelitian ini dilakukan lingkungan anak ADHD
terhadap 4 dari 12 orang tua siswa Gambaran kebutuhan
dengan ADHD yang menempuh lingkungan pada anak ADHD
pendidikan formal di Yayasan terdapat sub tema kebutuhan
Pembinaan Anak Cacat Surakarta. lingkungan yang aman.
Berdasarkan data diketahui Hasil dalam penelitian ini
bahwa anak dengan ADHD menguraikan bahwa pada anak
membutuhan kebutuhan khusus dengan ADHD mengalami
secara fisik, lingkungan, sosial, dan gangguan karen ketidakmampuan
psikologi. dalam mengontrol diri inilah
Data peneltian berupa yang pada intinya mempengaruhi
transkrip wawancara yang proses adaptasi anak ADHD
dianalisis menggunakan metode dengan lingkungannya
Collaizi, kemudian dihasilkanlah terganggu, dan membutuhkan
tema yang merupakan jawaban arahan, pengawasan, dan nasehat
partisipan terhadap pertanyaan orangtua.
wawancara mendalam. Penelitian Tema 3: Gangguan Kebutuhan
ini menghasilkan tema yang di komnikasi pada anak ADHD
uraikan sebagai berikut : Gambaran kebutuhan
Tema 1: Pemenuhan Kebutuhan lingkungan pada anak ADHD
ADL anak ADHD terdapat sub tema gangguan
Gambaran kebutuhan fisik komunikasi.
pada anak ADHD terdapat sub Hasil dalam penelitian ini
tema berpakaian dan berdandan menguraikan bahwa pada anak
dibantu, dan hygiene diri dibantu. dengan ADHD mengalami
Permasalahan yang muncul keterlambatan bicara dan tidak
dalam penelitian ini adalah pada mampu menangkap kemampuan
umumnya anak masih dibantu untik menangkap isyarat-isyarat.
dalam mengenakan pakaian P1 sampai P4 mengatakan bahwa
berkancing dan dibantu saat anak yang mengalami ADHD,
melakukan aktivitas toileting hal menyatakan bahwa mereka
tersebut diungkapkan oleh P1 mengalami gangguan komunikasi
sampai P4. karena keterbatasan dalam

5
menerima maupun memberikan Gambaran kebutuhan
informasi kepada orang lain. psikologi pada anak ADHD
terdapat sub tema Kebutuhan
Tema 4: Gambaran Kebutuhan kasih sayang.
etika berprilaku pada anak Hasil dari penelitian ini
ADHD diuraikan anak ADHD
Gambaran kebutuhan etika membutuhan rasa aman, keadilan
berprilaku pada anak ADHD dalam keluarga, orang tua tidak
terdapat sub tema Kebutuhan berlaku pilihkasih terdahap anak
pemusatan perhatian dan Implusif ADHD dengan saudara
(Kebutuhan konsentrasi). sekandungnya. Karena jika
Hasil penelitian berlaku pilih kasih akan membuat
menguraikan bahwa anak dengan anak ADHD merasa rendah diri
ADHD mengalami gangguan dan merasa tidak dihargai.
pemusatan perhatian dan Pada penelitian ini P1
konsentrasi, yang mengakibatkan sampai P4 menyatakan bahwa
anak ADHD tidak mampu tidak memberlakukan pilih kasih
mengontrol diri (mudah marah), terdapan anak ADHD dengan
tidak mampu menyelesaikan saudara kandungnya, dan saudara
masalahnya sehingga sekandung diberi pengertian
menimbulkan masalah dalam tentang kondisi anak ADHD,
lingkuan bermain maupun supaya dapat menerima dan
lingkungan disekolahnya. membantu orang tua untuk
Pada P1 sampai P2 menghargai dan lebih menyanyagi
menyatakan bahwa anak dengan saudara kandung yang mengalami
ADHD terganggu untuk ADHD supaya keluarga berjalan
bersosialisai bahkan dalam etika harmonis.
berlaku harus memerlukan
bimbingan keluarga ataupun orang PEMBAHASAN
tua untuk mengarahkan dan Orang tua yang menjadi
membedakan hal yang baik dan informan adalah 4 dari 12
yang buruk dalam berprilaku. informan adalah orang tua
Tema 5: Gambaran kebutuhan dengan anak yang mengalami
psikologi anak ADHD ADHD.

6
Kebutuhan fisik adalah bermain. Akibatnya anak
segala kebutuhan manusia yang mengalami pengucilan,
berkaitan dengan jasmaninya. diperlakukan tidak baik serta
Kebutuhan ini dipergunakan diberi label nakal oleh
untuk memenuhi kebutuhan lingkungannya.
lahiriah manusia. Pada penelitian Pada penelitian ini, semua
ini P01 dan P02 menyatakan partisipan menyatakan bahwa
bahwa anak ADHD dalam anak ADHD membutuhkan
melakukan aktivitas berpakaian arahan, pengawasan, dan nasehat
dan berdandan memerlukan agar tercipta lingkungan yang
bantuan seperti, memakai baju aman untuk kebutuhan anak
kaos sendiri, menyisir rambut. yang mengalami ADHD.
Semantara P03 dan P04 Kebutuhan sosial, kebutuhan
menyatakan anaknya masih akan saling berinteraksi antar manusia
memerlukan bantuan untuk yang satu dengan yang lain, karena
melakukan hygiene diri,seperti dalam kehidupan bermasyarakat tak
membersihkan badan atau mandi terlepas dalam hubungan antar manusia.
masih dibantu. Hal ini Sebagian besar anak dengan ADHD
menandakan bahwa peran tidak hanya mengalami masalah
keluarga atau orangtua sangat penolakan akan tetapi juga menghadapi
penting untuk membantu hambatan dalam berbagai aspek dalam
pemenuhan kebutuhan fisik pada fungsi sosialnya dengan teman sebaya,
anak ADHD. Pada penelitian ini, semua partisipan
Pada anak ADHD masalah yang diwawancarai mempunyai
penyusuaian diri merupakan penilaian yang sama dalam kebutuhan
masalah umum yang dialamai komunikasi dan kebutuhan etika prilaku
saat berada dilingkungannya, anak ADHD. P01 P02 P03 dan P04
mereka lebih kekeluargaan. mengatan bahwa anaknya kesulitan
Ketidakmampuan dalam berkomunikasi, tidak mudah
mengontrol diri inilah yang pada konsentrasi, dan tidak bisa diam.
intinya mempengaruhi proses Merupakan kebutuhan
adaptasi anak ADHD dengan yang berhubungan dengan afeksi
lingkungannya, baik itu dirumah, yang erat kaitannya dengan
di sekolah ataupun di tempat kebutuhan psikologis yaitu

7
kebutuhn kasih sayang, rasa permasalahan dalam penelitian ini.
aman, rasa memiliki, Selanjutnya dipaparkan juga
mendapatkan kesempatan perihal yang dianggap layak untk
pengalaman, dibantu dan dikaji kembali atau dijadikan bahan
dihargai. Pada penelitian ini, diskusi, untuk kebermanfaatan
partisipan menyatakan bahwa peneliti selanjutnya dan saran
anak ADHD memerlukan rasa praktis guna kebermanfaatan bagi
aman, rasa sayang, tidak ada pilih pembaca.
kasih agar kebutuhan kasih SARAN
sayang terpenuhi. P02 dan P03 1. Intitusi Pendidikan
menyatakan bahwa tidak Diharapkan penelitian ini
membedakan anaknya yang sebagai penambah refrensi
mengalami ADHD dengan
untuk sarana bagi mahasiswa
saudara kandung lainnya. P01
lainnya tentang kebutuhan fisik,
dan P04 menyatakan telah
kebutuhan lingkungan,
memenuhi rasa aman, dampak
kebutuhan sosial, dan kebutuhan
negativ apabila orang tua tidak
adil atau pilikasih antara anak psikologi pada anak ADHD.
ADHD dan saudara kandung Untuk profesi keperawatan
yang tidak mengalami ADHD dapat digunakan sebagai acuan
adalah anak ADHD akan lebih untuk melakukan
depresi, agresif lebih besar, lebih penyuluhan,dan memberikan
rendah harga diri, dan membuat asuhan keperawatan yang lebih
anak ADHD membenci saudara kreatif pada anak ADHD.
kandungnya, akan menjadikan
2. Manfaat Bagi Pendidik di
hubungan tak harmonis.
sekolah
Penelitian ini dapat
KESIMPULAN
menambah wawasan dalam
Hasil penelitian yang
dilakukan di Yayasan Pembinaan memenuhi kebutuhan fisik,
Anak Cacat (YPAC) Surakarta kebutuhan lingkungan,
dijabarkan menganai hasil yang kebutuhan sosial, dan kebutuhan
telah dilakukan dan tentunya hasil psikologi. Maupun sebagai
ini dianggap mampu menjawab refrensi dalam memberikan

8
konseling kepada wali murid. pengetahuan tentang kebutuhan
Dapat memberikan tambahan fisik, kebutuhan lingkungan,
informasi dalam melakukan kebutuhan sosial, dan kebutuhan
komunikasi dengan anak ADHD psikologi pada anak Attention
selama pembelajaran untuk Deficit hiperactivity Disorder
menentukan prmbelajaran yang
tepat dan sesuai kelas. DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric
3. Manfaat Bagi Orang tua /
Association. (2013).
Wali murid Diagnostic and statistical
Manual Of Mental Disorder
Penelitian ini dapat
Edition “DSM-5”. Washinton
memberikan informasi kepada DC: American Psychiatric
Publishing. Washinton DC.
orang tua atau wali murid
tentang pentingnya kebutuhan Baihaqi. (2008.) Psikologi
pertumbuhan (kepribadian
fisik, kebutuhan lingkungan,
sehat untuk optisme).
kebutuhan sosial,dan kebutuhan Penerbit Remaja Rosdakarya,
Bandung
psikologiAttention Deficit
hiperactivity Disorder Creeswell, J.W. (2013).
Qualitative inquiry & reseach
4. Manfaat Bagi Penelitian Lain
design : choosing among five
Diharapkan hasil penelitian approaches. Thousand Oaks :
Sage Publication Ltd
ini dapat digunakan sumber
refrensi bagi peneliti lain yang Dharma, Kelana Kusuma.
(2011). Metodelogi penelitian
akan melakukan penelitian lebih
keperawatan. Jakarta : Trans
lanjut tentang kebutuhan fisik, Info Media
kebutuhan lingkungan,
Hartiah Horoen. (2008). Teknik
kebutuhan sosial, dan kebutuan prosedural keperawatan :
Konsep dan aplikasi
psikologi pada anak Attention
kebutuhan dasar klien.
Deficit hiperactivity Disorder Salemba Humanika. Hlm 2.
ISBN 978-979-3027-53-1
5. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. (2010). Prevalensi
dijadikan peneliti sebagai
anak attention deficit
penambah wawasan dan hyperactivity disorder di

9
Indonesia, di akses 2 dDan an di sekolah. Jakarta :
Desember 2017, Prenada Media.
<http://terbitan.litbang.depkes
.go.id/penerbitan/index.php/lp Pliszka S. (2007). AACAP Work
b/catalog/download/140/159/ Group on Quality Issues.
351-1> Practice parameter for the
assessment and treatment of
Konofal E, Lecendreux M, children and adolescents with
Deron J, et al. (2008). Effects attentiondeficit/hyperactivity
of iron supplementation on disorder. J Am Acad Child
attention deficit hyperactivity Adolesc Psychiatry. 46:894.
disorder in children. Pediatric
Neurology. 38(1):20-6. Poewandari, E.K. (2010).
Pendekatan Kualitatif dalam
Muhammad, Hasyim. (2002). penelitian psikologi. Jakarta :
Dialog Antara Tasawuf dan Fakultas Psikologi
Psikologi. Yogjakarta : Universitas Indonesia
Pustaka Pelajar.
Saryono, Anggraini, Mekar.
Moleong (2014). Metodelogi (2013). Metodelogi Penelitian
Penelitian Kualitatif. Kualitatif dan Kuantitatif
Bandung : Remaja dalam bidang kesehatan.
Rosdakarya Yogjakarta : Nuha Medika

Novita,Siswati. (2010). Pengaruh Study Anak Hiperaktif. (2013). Di


Social Stories terhadap akses 20 November 2017,
keterampilan sosial dengan <https://health.detik.com/read/
Anak Attention Deficit 2013/12/01/120953/2428822/1
Hyperactivity Disorder. 301/studi-anak-yang-
Semarang: Fakultas Psikologi hiperaktif-meningkat-42-sejak-
Undip 2003

Oktiawati Anisa dkk. (2017).


Teori dan Konsep
Keperawatan Pediatrik.
Jakarta. CV. Trans Info
Media

Paternotte,Buitelaar.
(2010).ADHD – Attention
Deficit Hyperactivity
Disorder (Gangguan
Pemusatan Perhatian dan
Hiperaktivitas): Tanda-tanda,
diagnosis, terapi, serta
penanganannya di rumah

10

Anda mungkin juga menyukai