PENDAHULUAN
2. Elvira, Sylvia D & Hadisukanto, Gitayanti 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi
Kedua. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. hal 546-560.
3. World Health Organization. Autism Spectrum Disorder. 2018.
4. Centre of Disease Control (CDC). Autism Spectrum Disorder. 2014.
Pendekatan Edukatif
Pada prinsipnya pendekatan edukatif sangat tergantung pada kondisi
berat/ringannya gangguan yang ada. Pada yang mempunyai intelegensi normal-tinggi
sebaiknya tetap dimasukan ke sekolah formal umum, sedangkan yang mempunyai
intelegensi dibawah rata-rata normal sebaiknya bersekolah di SLB-C, tentu dengan
catatan prilaku dan emosinya telah terkendali. Bila belum dapat dikendalikan anak
autistik seharusnya mendapat Pendidikan khusus. Rencana Pendidikan sebaiknya
dibuat secara individual sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak dan juga perlu
diperhitungkan tidak hanya kelemahan anak ini namun juga kekuatan yang mereka
miliki agar guru dapat mempertimbangkan dalam pemberian keterampilan baru.
Yang terbaik bagi mereka adalah suatu bentuk pelatihan yang sangat terstruktur,
sehingga kecil kesempatan bagi anak untuk melepaskan diri dari teman-temannya,
dan guru akan segera bertindak bila melihat anak melakukan aktivitas sendiri. Latihan
yang terstruktur memudahkan anak untuk dapat memperkirakan kemungkinan apa
yang akan terjadi disekitarnya. Idealnya anak mengikuti pelatihan ini dengan tujuan
agar agar ia dapat mengatur sendiri pikiran dan tindakannya, dengan harapan ia dapat
memperoleh kemampuan untuk bekerja sendiri. Pendekatan ini tentunya
membutuhkan suatu kelas yang perbandingan murid dan gurunya rendah seperti
Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped
Children (TEACCH).
Dalam pelajaran Bahasa, anak lebih mudah mengembangkan kemampuan
berkomunikasi bila focus pembicaraan mengenai hal yang ada dalam kehidupan
sehari-hari. Demikian pula dalam melatih keterampilan social hendaknya juga
mengenai hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari. Kekurangan dalam
interaksi social, hubungan timbal balik, memahami aturan-aturan sosial, memusatkan
perhatian bila berada dalam suatu kelompok, kemampuan mengerjakan cara-cara
yang diajarkan oleh pembimbingnya, adalah merupakan masalah-masalah yang
kemungkinan dapat berhasil dicapai dalam program untuk remaja dan dewasa.