Anda di halaman 1dari 33

DETEKSI DINI DAN PENANGGULANGAN

GANGGUAN GIZI PADA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS

KELOMPOK 1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Asupan gizi yang tidak
Status gizi faktor adalah Kehamilan merupakan mencukupi pada ibu
yang mempengaruhi masa terpenting untuk hamil dapat
keberhasilan suatu pertumbuhan dan menyebabkan Kurang
kehamilan perkembangan janin Energi Kronis (KEK).

Dampak KEK diantaranya


meningkatkan resiko Kekurangan gizi pada ibu
terjadinya anemia, hamil meningkatkan resiko
perdarahan, BBLR, IUGR, kematian pada ibu dan bayi
dan masih banyak lagi.
Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2015 menunjukkan Angka kematian bayi Prevalensi KEK pada ibu
angka kematian ibu sebanyak 22/1000 hamil di Indonesia
sebanyak 305/100.000 kelahiran hidup sebanyak 24,20%.
kelahiran hidup.

Penanggulangan dapat
ANC teratur untuk deteksi
Pengukuran Berat Badan dilakukan pada ibu hamil
dini dan memantau status
dan LILA penting untuk dengan KEK adalah
gizi ibu hamil, dan apabila
mengukur status gizi ibu Pemberian makanan
ibu mengalami KEK dapat
hamil tambahan (PMT), Edukasi,
segera ditangani
Konseling gizi .
Tujuan Kajian Pustaka

Mengetahui deteksi dini dan penanggulangan

gangguan gizi pada ibu hamil di Puskesmas


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Status Gizi Ibu Hamil

• Status kesehatan yang dihasilkan oleh


keseimbangan antara kebutuhan dan
masukan nutrient.
• Penentu utama dalam keberhasilan
pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil
• Makanan sehat dan seimbang yang
harus dikonsumsi ibu selama masa
kehamilan nya, dengan porsi dua kali
makan (sekitar 10 – 15% kilokalori) dari
orang yang tidak hamil
Faktor- faktor yang Mempengaruhi
Status Gizi Ibu Hamil

Tingkat sosial
Usia Peran Bidan
ekonomi

Pendidikan Motivasi Ibu Pola Makan


A. USIA Usia

> 35 tahun :
< 20 tahun : 20-35 tahun : fungsi organ dan
- Secara biologis fungsi usia reproduksi daya tahan tubuh
organ belum optimal menurun, berbagai
sehat dan aman
- Cenderung labil  penyakit penyerta
kurang perhatian
dalam pemenuhan gizi
selama kehamilan

◦ Riskesdas 2018: prevalensi tertinggi KEK pada usia 15-19 tahun yaitu sebesar 33,5%
B. PENDIDIKAN
◦ Pendidikan mempengaruhi perilaku kesehatan

◦ Semakin tinggi tingkat pendidikan  mudah menerima informasi

◦ Ibu hamil dengan pengetahuan gizi yang baik diharapkan dapat memilih asupan
makanan yang bernilai gizi baik bagi dirinya dan janin

– Zuraidah, dkk di Puskesmas Sidorejo Kota Lubuklinggau tahun 2013:


• 76,5% ibu dengan pendidikan tinggi memiliki status gizi yang baik
• 78,3% ibu dengan pendidikan rendah memiliki status gizi kurang
C. TINGKAT SOSIAL EKONOMI
◦ Tingkat sosial ekonomi → daya beli keluarga

◦ Keluarga dengan pendapatan rendah kemungkinan kurang dapat memenuhi


kebutuhan makanan dan zat gizi dalam tubuhhnya

– Zuraidah, dkk di Puskesmas Sidorejo Kota Lubuklinggau tahun


2013:
• 90% ibu dengan pendapatan tinggi memiliki status gizi baik
D. MOTIVASI

IBU
Motivasi timbul karena adanya:
◦ Kebutuhan yang belum terpenuhi
◦ Minat
◦ Tujuan yang ingin dicapai atau
◦ Karena adanya harapan yang diinginkan.

Manik, dkk: Puskesmas Kecamatan Kayu Manis Kota


Bogor tahun 2017: pengaruh langsung motivasi ibu
sebesar 13,38%
E. PERAN BIDAN
Meliputi
Peran Bidan : 1. pentingnya nutrisi ibu Pemberian informasi
yang dapat dilihat dari sangat diperlukan:
- Fasilatator kenaikan berat badan
1. kenaikan berat
selama hamil
- Konselor badan sesuai masa
2. makanan yang baik kehamilan,
- Motivator selama kehamilan,
2. makanan yang baik
3. persiapan persalinan, dan tidak baik
- Komunikator 4. Kesehatan tumbuh dikonsumsi selama
dan kembang anak kehamilan

Manik, dkk: Puskesmas Kecamatan Kayu Manis


Kota Bogor tahun 2017: pengaruh langsung peran
bidan sebesar 26,57%
F. POLA MAKAN
◦ Pola makan berpengaruh terhadap kesehatan ibu, dilihat dari kenaikan BB
◦ Pola makan yang sehat tercermin dalam pemilihan menu makan yang seimbang

Manik, dkk: Puskesmas Kecamatan Kayu Manis


Kota Bogor tahun 2017: pengaruh langsung pola
makan sebesar 28,33%
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Energi

Protein Lemak Karbohidrat Vitamin Mineral


Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester I
Asam Folat Organogenesis

Sayuran berdaun hijau, tempe, kacang2an

Asam Lemak Tumbuh kembang SSP dan otak


Tak Jenuh
Ikan laut

Vitamin B12 Perkembangan sel janin

Hasil ternak dan produk olahannya, tempe, tahu

Vitamin D Membantu penyerapan kalsium dan mineral dalam darah

Ikan salmon, susu


Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester II
Vitamin A Kalsium Zat besi
• Proses • Pembentukan • Membentuk
metabolism, tulang & gigi eritrosit,
pembentukan janin maupun mengangkut O2
tulang & SSP ibu ke seluruh
• Buah2an warna tubuh dan janin
kuning-merah, • Sayuran hijau,
daging ayam, daging sapi,
telur bebek, hati sapi, ikan,
wortel kacang2an
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Trimester III
Vitamin B6 Vitamin C Serat
• Mmebantu penyerapan
• Membantu proses system • Memperlancar
zat besi, sebagai
saraf antioksidan BAB
• Gandum, kacang2an, hati • Jeruk, tomat, jambu, • Sayuran, buah2an
papaya, nanas

Seng (Zn) Yodium


• Membantu proses • Mengatur suhu tubuh,
metabolism & kekebalan membentuk eritrosit serta fungsi
tubuh otot dan saraf
• Telur, hati sapi, daging sapi, • Garam dapur, ikan laut
ikan laut, kacang2an
Dampak Kekurangan
Gizi pada Ibu Hamil
& Janin
Kurang Energi Kronis (KEK)
• Ggn pertumbuhan janin (IUGR)
• BBLR
• Kelainan kongenital
• Stunting
• Ggn pertumbuhan dan perkembangan sel otak

Anemia

Persalinan Prematur

Perdarahan post partum


Pencegahan (Deteksi Dini)
Serta Penilaian Status Gizi
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu dari enam upaya
kesehatan wajib Puskesmas

Antenatal Care (ANC) adalah salah satu program kesehatan dalam


pelayanan KIA dimulai dari masa kehamilan sampai pasca nifas.

Pelayanan ini berguna bagi ibu hamil karena memiliki tujuan


untuk mencegah kompilkasi kehamilan dan pasca persalinan
Pelayanan antenatal harus dilakukan secara rutin, sesuai
standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang
berkualitas
Pelayanan KIA meliputi :
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Ukur Tekanan darah
Penilaian status gizi (ukur Lingkar Lengan atas/LiLA)
Ukur Tinggi Fundus Uteri
Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi
TT bila diperlukan
Beri tablet tambah darah (TTD)
Pemeriksaan laboratorium sederhana (Hb, golongan
darah, gluco-protein Urin) dan atau berdasarkan indikasi
(HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC)
Tatalaksana kasus
Pelayanan ANC terpadu dan berkualitas terhadap status
gizi meliputi:
Pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar
kehamilan berlangsung sehat.
Deteksi dini masalah gizi pada ibu hamil.
Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman.
Antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit/komplikasi akibat masalah gizi.
Penatalaksanaan masalah gizi serta rujukan cepat dan
tepat waktu.
Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami serta
kader dalam menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil,
menyiapkan persalinan dan kesiagaan apabila terjadi
penyulit/komplikasi akibat KEK.
Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan/tahun) dimana
LiLA kurang dari 23,5 cm.
Langkah-langkah pelayanan ibu hamil dengan KEK:

Menetapkan
Pengkajian Intervensi
diagnosis
Gizi gizi
gizi
Pengkajian Gizi Menetapkan Diagnosis Gizi Intervensi Gizi
Pengkajian Gizi Menetapkan diagnosis gizi Intervensi Gizi

• Interpretasi data • Asupan energi & zat • Edukasi dan


status gizi gizi kurang (asupan konseling gizi
menggunakan: LiLA makan <80% perubahan
(KEK jika LiLA <23,5 akses/ketersediaan perilaku makan
cm), IMT (Gizi kurang makanan kurang ibu hamil
jika IMT < 18,5 terpenuhi). • Dilakukan dengan
kg/m2), Hb (Anemia • Asupan makan kurang cara perhitungan
jika Hb <11 gr/dl) berkaitan dengan kebutuhan energi
• Pendataan dan kurang pengetahuan per individu
penilaian asupan gizi dan makanan dihitung
makanan dgn cara (pemilihan makanan berdasarkan
metode FFQ yang tidak tepat) aktivitas dan
Modifikasi dan Food • BB sebelum hamil status gizi ibu dan
Recall 24 jam kurang (IMT < 18,5 ditambah 500 kkal
• Riwayat personal kg/m2). untuk usia
sosial ekonomi • Kadar Hb< 11gr/dl. kehamilan
budaya, terkait Trimester I, II dan
dengan pola makan III
 Selama kehamilan
diperhatikan bahwa
berat badan ibu
diharapkan bertambah
sekitar 9 – 12 kg
 Menurut WHO,
penambahan berat
badan ideal selama
kehamilan adalah 1 kg
pada trimester I, 3 kg
No LiLA Klasifikasi pada trimester II, dan 6
kg pada trimester III
1 < 19,0 cm Malnutrisi berat

2  19 cm - < 22 cm Malnutrisi sedang

3  22 cm - < 23 cm Malnutrisi ringan

4  23 cm Status gizi normal


Penanggulangan
Gangguan Gizi Pada Ibu
Hamil di Puskesmas
Konsep Pelayanan Ibu Hamil dengan KEK
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
KEK

- Berat Badan
- LiLA

- Kelas Ibu Hamil


- PMT

Anda mungkin juga menyukai