Disusun Oleh :
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkat dan rahmat-Nyalah kita senantiasa di
beri kesehatan dan berkah tak terhingga. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Pembuatan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, guna mengetahui
dan memahami “AUTISME”. Penulis berharap dengan selesainya tugas makalah ini dapat
memudahkan kita semua untuk lebih memahami mata kuliah tersebut. Keterbatasan ilmu yang
dimiliki penulis menjadi celah timbulnya kekurangan dalam tulisan ini.
Oleh karena itu, kepada para pembaca makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini dan perbaikan dalam
berbagai hal untuk kedepannya.
Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Luthfiatus Zuhro, M.Psi, Psikolog
selaku dosen pembimbing, semoga ilmunya berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di alam
barzah dan semangatnya dalam membimbing kami tanpa kenal lelah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data dari Unesco pada tahun 2011, terdapat 35 juta orang penyandang autisme di
seluruh dunia. Rata-rata, 6 dari 1000 orang di dunia telah mengidap autisme. Di Amerika Serikat,
autisme dimiliki oleh 11 dari 1000 orang. Sedangkan di Indonesia, perbandingannya 8 dari setiap
1000 orang. Angka ini terhitung cukup tinggi mengingat pada tahun 1989, hanya 2 orang yang
diketahui mengidap autism. Autisme masih menjadi mimpi buruk bagi sebagian besar orangtua.
Beberapa orangtua langsung merasa stress saat mendengar anaknya telah diagnosis autisme. Di
kalangan masyarakat juga masih ada pemahaman bahwa anak-anak autis bisa menularkan
penyakitnya. Maka, beberapa orangtua justru menyembunyikan anaknya yang mengidap autis.
Salah satu faktor yang paling penting dalam keberhasilan penanganan autisme adalah
keterlibatan dan komunikasi orang tua.
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
a. Bagi objek
Membuat objek berfikir bahwa dia mampu seperti anak pada umum lainnya.
b. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
bersikap lebih baik terhadap penderita Autis.
c. Bagi peneliti
PEMBAHASAN
Penyebab autisme atau autism spectrum disorder (ASD) terdiri dari banyak faktor, namun
umumnya karena faktor genetik dan lingkungan. Belum ada bukti yang menyatakan autisme
dapat disebabkan vaksin yang diberikan ketika bayi. Autisme umumnya dimulai pada masa
anak-anak dan bertahan hingga usia beranjak remaja dan dewasa.
Secara garis besar, ciri-ciri anak autis yang dapat terlihat termasuk:
a. Kesulitan komunikasi
Anak dengan autisme cenderung kesulitan berkomunikasi dengan orang lain, termasuk
berbicara, memahami pembicaraan, hingga membaca dan menulis. Selain itu beberapa masalah
komunikasi lainnya, antara lain kesulitan memulai percakapan, memahami perkataan dan
mengikuti petunjuk.
Anak dengan autisme umumnya juga bermasalah dalam memahami penggunaan bahasa
tubuh seperti menunjuk, melambai, atau memperlihatkan suatu objek kepada orang lain. Ciri-ciri
anak autis lain seperti mengulang-ulang satu kata yang baru didengar atau didengar beberapa
waktu lalu, mengatakan sesuatu seakan dalam nada lagu, atau melakukan tantrum untuk
mengungkapkan keinginannya.
Ciri-ciri anak anak autis yaitu anak seperti asyik dengan dunianya sendiri, sehingga sulit
terhubung dengan orang-orang di sekitarnya. Anak dengan autisme sulit melakukan kontak mata.
Mereka juga sulit memahami rasa sakit, sedih dan perasaan orang lain. Oleh karena itu, anak
autis umumnya tidak mudah berteman, bermain dan berbagi mainan dengan teman, atau fokus
terhadap objek yang sama dengan orang lain.
Tidak mudah untuk berkomunikasi dengan anak autisme. Berikut beberapa saran yang dapat
Anda lakukan :
Membiasakan berbicara dengan kalimat singkat dan jelas. Anda juga bisa berbicara
perlahan dengan jeda di antara kata.
Berikan waktu pada anak untuk memahaminya. Jika perlu, iringi kata yang Anda ucapkan
dengan gerakan tubuh yang sederhana.
Selalu memanggil anak dengan namanya.
Membatasi suara-suara yang timbul di dekatnya.
Penting untuk mengenali ciri-ciri anak autis agar dapat segera memperoleh diagnosis dan
penanganan yang tepat. Untuk itu orangtua perlu berkonsultasi secara intensif dengan dokter
spesialis anak dan tim medis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Https://ww.alodokter.com/autisme
Park, et al. (2016). A Short Review on the Current Understanding of Autism Spectrum
Disorders.ExperimentalNeurobiology, 25(1), pp. 1-13.
Won, et al. (2013). Autism Spectrum Disorder Causes, Mechanisms, and Treatments: Focus on
Neuronal Synapses. Frointiers in Molecular Neuroscience, 10.3389/fnmol.2013.00019.
NIMH(2018). Autism Spectrum Disorder.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016). Kenali dan Deteksi Dini individu dengan
Spektrum Autisme Melalui Pendekatan Keluarga untuk Tingkatkan Kualitas Hidupnya.
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Adult With Autism: Autism Spectrum Disorders (ASD).
US Department of Health and Human Services (2018). CDC. Autism Spectrum Disorder (ASD).
World Health Organization (2017). Fact Sheets. Autism Spectrum Disorders.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Autism Spectrum Disorder.
Akers, W. Healthline (2017). Does Older Sperm Cause Autism?
DeNoon, D. Healthline (2010). Autism Risk Rises With Mother’s Age.
The Healthline Editorial Team. Healthline (2016). Autism Complications.
WebMD (2016). Can You Prevent Autism?
WebMD (2016). What Are the Symptoms of Autism?
WebMD (2016). What Are the Treatments for Autism?
WebMD (2016). What Are the Types of Autism Spectrum Disorders?