Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AUTISME

GURU PEMBIMBING : Puspita Sari S,P.d

NAMA KELOMPOK : -Cristian Yobel


- Gilbert Manuel
Sipayung
ABSTRAK
Autis adalah kelainan yang terjadi pada jaringan otak. Kondisi yang dialami oleh anak yang
mengalami kendala dalam perkembangan yang gejalanya sudah timbul sebelum usia mencapai tiga
tahun. Perkembangan yang dimaksud bukan secara fisik namun lebih kepada kemampuan untuk
berkomunikasi, bersosialisasi sekaligus perilaku. Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang
cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak
berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri

KATA PENGANTAR :
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpah rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran sosiologi.

Kami menyadari sepehuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai kelompok yang
lain. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Daftar Isi
ABSTRAK

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembatasan masalah
Perumusan masalah
Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP

BAB 1
PENDAHULUAN

A.latar belakang
Dalam Pendidikan Luar Biasa kita banyak mengenal macam-macam anak berkebutuhan khusus.
Salah satunya Anak Autis. Anak autis juga merupakan pribadi individu yang harus diberi Pendidikan
baik itu keterampilan, maupun secara akademik. Permasalahan yang dialapangan terkadang setiap
orang tidak mengetahui tentang anak autis tersebut. Oleh karena itu kita harus kaji lebih dalam
tentang anak autis. Dalam pengkajian tersebut kita butuh banyak informasi mengenai siapa anak autis,
penyebab dan lainnya.
Dengan adanya bantuan baik itu Pendidikan secara umum. Dalam masyarakat nantinya anak-
anak tersebut dapat lebih mandiri dan anak-anak tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada dan
dimilkinya yang selama ini terpendanm karena ia belum bisa mandiri. Oleh karena itu makalah ini
nantinya dapat membatu kita mengetahui anak autis tersebut.

B.Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini kami akan membatasi masalahnya yaitu :

1.Pengertian autis

2.Karakteristik/ciri-ciri autis

3.Penyebab autis

4.Gejala-gejala anak autis


5.Macam-macam terapi penunjang bagi anak autis

6.Bentuk layanan Pendidikan anak autis

7.Klasifikasi anak autis

C.Rumusan masalah
Dari Batasan masalah yang telah dibuat maka perumusan masalah makalah ini, antara lain :
1.Apa yang diamaksud dengan anak autis?
2.Apa klasifikasi/ciri-ciri yang menandakan anak teridentifikasi autis?
3.Apa yang menyebabkan anak menjadi autis?
4.Apa gejala-gejala yang menandakan anak teridentifikasi autis?
5.Apa sajakah macam-macam terapi penunjang bagi anak autis?
6.Bagaimanakah bentuk layanan Pendidikan bagi anak autis?
7.Siapa sajakah yang dikatakan anak autis?

D.Tujuan
Adapun tujuan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
bagaimana anak luar biasa, terutama anak autis. Yang mana ingin mengetahui :

1.Pengertian autis

2.Karakteristik/ciri-ciri autis

3.Penyebab autisme

4.Gejala-gejala anak autis

5.Macam-macam terapi penunjang bagi anak autis

6.Bentuk layanan Pendidikan anak autisme

7.Klasifikasi anak autis


BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian autis
Pengertian autis telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli. Secara harfiah autisme berasal
dari kata autos=diri dan isme=paham/aliran. Autisme dari kata auto (sendiri), Secara etimologi : anak
autis adalah anak yang memiliki gangguan perkembangan dalam dunianya sendiri.
Jadi, anak autisme merupakan anak yang mengalami gangguan perkembanganyang sangat
kompleks yang dapat diketahui sejak umur sebelum 3 tahun mencakup bidang komunikasi, interaksi
sosial serta perilakunya.
Ditinjau dari segi sosial : Anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembanga
berat dari beberapa aspek komunikasi, Bahasa, interaksi sosial, sehingga anak ini memelukan
bimbingan keterampilan sosial agar dapat menyesuaikan dengan lingkungannya.
Jadi Anak autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan fungsi otak yang bersifat
pervasive (inco) yaitu meliputi gangguan kognitif, Bahasa, perilaku, komunikasi, dan gangguan
interaksi sosial, sehingga ia mempunyai dunianya sendiri.

B.Karakteristik/ciri-ciri autis
Anak autis mempunyai masalah gangguan dalam bidang:
1.Komunikasi:
-Perkembangan Bahasa lambat
-Kadang kata-kata yang digunkan tidak sesuai artinya
-Bicara tidak diapakai untuk alat berkomunikasi
2.Interaksi sosial:
-Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
-Bila diajak bermain, ia tidak mau dan menjauh
3.Gangguan sensoris:
-Sangat sensitive terhadap sentuhan,seperti tidak suka dipeluk
-Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
-Senang mencium-cium,menjilat maina atau benda benda
4.Pola bermain:
-Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
-Tidak suka bermain dengan anak sebayanya
-Tidak kreatif dan tidak imajinatif
5.Perilaku:
-Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan (hipoaktif)
-Tidak suka ada perubahan
-Dapat pula duduk bengong denan tatapan kosong

C.Penyebab autis
-Terjadinya kelainan struktur sel otak yang disebabkan virus rubella, toxoplasma, herpes, jamur,
pendarahan, keracunan makanan
-Faktor genentik (ada gen tertentu yang mengakibatkan kerusakan pada sistem limbic

D.Gejala anak autis:


Gejala anak autis antara lain:
1.Interaksi sosial
-Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
-Lebih suka menyendiri
-Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk bertatapan
2.Komunikasi
-Perkembangan Bahasa lambat
-Senang meniru
-Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
3.Pola bermain
-Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
-Senang akan benda-benda yang berputar
-Tidak bermain sesuai fungsi mainan
4.Gangguan sensoris
-Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
-Sering menggunakan indera pencium dan perasanya
-Dapat sangat sensitif terhadap sentuhan
5.Perkembangan terlambat
-Tidak sesuai seperti anak normal, keterampilan sosial, komunikasi dan kognisi
-Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya, kemudian menurun bahkan sirna
6.Gejala muncul
-Gejala diatas dapat dimulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil
-Pada beberapa anak sekitar 5-6 tahun gejala tampak agak kurang

E.Macam-macam terapi penunjang bagi anak autis


Anak autisme dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak antara lain:
1.Terapi Wicara: Untuk melancarkan otot-otot mulut agar dapat berbicara lebih baik
2.Terapi Okupasi: Untuk melatih motoric halus anak
3.Terapi Bermain: Untuk melatih mengajarkan anak melalui belajar sambal bermain

F.Bentuk layanan Pendidikan anak autisme


Pendidikan untuk anak autistik usia sekolah bisa dilakukan di berbagai penempatan.Berbagai
model antara lain:
1.Kelas transisi
Kelas ini diperuntukkan bagi anak autistic yang telah diterapi memerlukan layanan khusus
termasuk anak autistic telah diterapi secara terpadu atau struktur.
2.Program Pendidikan Inklusi
Program ini dilaksanakan oleh sekolah regular yang sudah siap memberikan layanan bagi anak
autisitik
3.Program Pendidika Terpadu
Program Pendidikan Terpadu dilaksanakan disekolah reguler. Dalam kasus/waktu tertentu,
anak-anak autistic dilayani di kelas khusus untuk remedial atau layanan lain yang diperlukan.
4.Sekolah Khusus Autis
Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak autisitik terutama yang tidak memungkinkan dapat
mengikuti Pendidikan di sekolah reguler.
5.Program Sekolah di Rumah
Program ini diperuntukkan bagi anak autistik yang tidak mampu mengikuti Pendidikan di
sekolah khusus karena keterbatasannya.
6.Panti Rehabilitasi Autis
Anak autistik yang kemampuannya sangat rendah, gangguannya sangat parah dapat mengikuti
program di panti (griya) rehabilitasi autisitik.

G.Klasifikasi anak autisme


Menurut Yatim (2002) klasifikasi anak autis dikelompokkan menjadi tiga, antara lain :
1.Autisme Persepsi : dianggap autisme asli karena kelainan sudah timbul sebelum lahir.
2.Autisme Reaksi : tejadi karena beberapa permasalahan yang menimbulkan kecemasan
Seperti orang tua meninggal, sakit berat, pindah rumah/sekolah dan
Sebagainya
3.Autisme yang timbul kemudian : terjadi setelah anak agak besar, dikarenakan kelainan
jaringan
Otak yang terjadi setelah anak lahir

BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Anak autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan fungsi otak yang bersifat pervasive
yaitu meliputi gangguan kognitif, Bahasa, perilaku, komunikasi, dan gangguan interaksi sosial,
sehingga ia mempunyai duanianya sendiri.
Layanan Pendidikan bagi anak autis begitu beragam antara lain; kelas transisi, program
pendidikan inklusi, program Pendidikan terpadu, program sekolah di rumah, panti rehabilitasi autis.
Bentuk layanan ini rasanya begitu cocok diterapkan bagi anak autis tersebut agar ia kelak lebih
mandiri dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

B.Saran
Dari hasil makalah yang telah dibuat, menyarankan agar kita lebih peduli kepada anak-anak
berkebutuhan khusus terutama bagi anak autis. Sebagai masyarakat secara umum kita harus bisa
menerima anak-anak tersebut.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan Pendidikan bagi
anak-anak autis.

SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai