Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KEPERAWATAN ANAK

PENYAKIT AUTISME
Ani indrarukmana,Amd,Kep

Di susun oleh :
1. Bayu Setiawan
2. Estrin Rismadani
3. Heni Lestari
4. Maftuchatul Hidayah
5. Putri Arum Sari
ASISTEN PERAWAT
LEMBAGA LATIHAN KERJA KESEHATAN (LLK2)
CIPTO BAKTI HUSODO CABANG MAGELANG
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Pendidikan Luar Biasa kita banyak mengenal macam macam Anak
Berkebutuhan Khusus. Salah satunya anak Autis.
Anak autis juga merupakan pribadi individu yang harus diberi pendidikan baik itu
keterampilan, maupun secara akademik.Permasalahan yang dilapangan terkadang
setiap orang tidak mengetahui tentang anak autis tersebut. Oleh kerena itu kita
harus kaji lebih dalam tentang anak autis. Dalam pengkajian tersebut kita butuh
banyak informasi mengenai siapa anak autis, penyebabnya dan lainnya.
Dengan adanya bantuan baik itu pendidikan secara umum.
Dalam masyarakat nantinya anak-anak tersebut dapat lebih mandiri dan
anak-anak tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada dan dimilikinya yang
selama ini terpendam karena ia belum bisa mandiri. Oleh karena itu makalah ini
nantinya dapat membantu kita mengetahui anak autis tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah makalah ini, antara lain:
1. Apakah pengertian autis ?
2. Apa faktor penyebab?
3. Bagaimana gejala autis?
4. Bagaimana terapi penunjang bagi anak autis ?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih
dalam bagaimana anak luar biasa, terutama anak autis.
Yang mana ingin mengetahui:
1. Pengertian autis
2. Faktor penyebab
3. Gejala autis
4. Terapi penunjang bagi anak autis

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUTIS
Kata autisme berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
‘aut’ yang berarti ‘diri sendiri’ dan ‘ism’ yang secara tidak langsung menyatakan
‘orientasi atau arah atau keadaan (state). Sehingga autisme dapat didefinisikan
sebagai kondisi seseorang yang luar biasa asik dengan dirinya sendiri (Reber,
1985 dalam Trevarthen dkk, 1998).
Secara etimologi : anak autis adalah anak yang memiliki gangguaan
perkembangan dalam dunianya sendiri.
Autis Menurut Para Ahli Yaitu:
1. Leo Kanner (Handojo,2003) autisme merupakan suatu jenis gangguan
perkembangan pada anak, mengalami kesendirian, kecenderungan
menyendiri.
2. Chaplin (2000) mengatakan : (1) cara berpikir yang dikendalikan oleh
kebutuhan personal atau diri sendiri (2) menanggapi dunia berdasarkan
penglihatan dan harapan sendiri (3) Keyakinan ekstrim dengan fikiran dan
fantasi sendiri.
3. American Psych: autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada
anak yang mengalami kondisi menutup diri. Gangguan ini mengakibatkan
anak mengalami keterbatasan dari segi komunikasi, interaksi sosial, dan
perilaku “Sumber dari Pedoman Pelayanan Pendidikan Bagi Anak
Austistik”. (American Psychiatic Association 2000)
Jadi anak autisme merupakan anak yang mengalami gangguan
perkembangan yang sangat kompleks yang dapat diketahui sejak umur sebelum 3
tahun mencakup bidang komunikasi, interaksi sosial serta perilakunya.

B. FAKTOR PENYEBAB
1. Faktor Genetik
2. Ganguan pada Sistem Syaraf
Banyak penelitian yang melaporkan bahwa anak autis memiliki
kelainan pada hampir semua struktur otak. Tetapi kelainan yang paling
konsisten adalah pada otak kecil.
3. Ketidak seimbangan Kimiawi
Beberapa peneliti menemukan sejumlah kecil dari gejala autistik
berhubungan dengan makanan atau kekurangan kimiawi di badan.
4. Kemungkinan Lain
Infeksi yang terjadi sebelum dan setelah kelahiran dapat merusak otak
sepertivirus rubella yang terjadi selama kehamilan dapat menyebabkan
kerusakan otak.

C. GEJALA AUTIS
Gejala anak autis antara lain;
1. Interaksi sosial
a. Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
b. Lebih suka menyendiri
c. Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk
bertatapan
d. Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang
inginkan
2. Komunikasi
a. Perkembangan bahasa lambat
b. Senang meniru atau membeo
c. Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
d. Kadang kata yang digunakan tidak sesuai artinya
e. Mengoceh tanpa arti berulang-ulang
f. Bicara tidak untuk alat komunikasi

3. Pola Bermain
a. Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
b. Senang akan benda-benda yang berputar
c. Tidak bermain sesuai fungsi mainan
d. Tidak kreatif, tidak imajinatif
e. Dapat sangat lekat dengan benda tertent.
4. Gangguan Sensoris
a. Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
b. Sering menggunakan indera pencium dan perasany
c. Dapat sangat sensitif terhadap sentuhan
d. Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.
5. Perkembangan Terlambat
a. Tidak sesuai seperti anak normal, keterampilan sosial, komunikasi
dan kognisi
b. Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya,
kemudian menurun bahkan sirna
6. Gejala Muncul
a. Gejala di atas dapat dimulai tampak sejak lahir atau saat masih
kecil
b. Pada beberapa anak sekitar umur 5-6 tahun gejala tampak agak
kurang
D. TERAPI PENUNJANG BAGI ANAK AUTIS
Sebelum/sembari mengikuti pendidikan formal (sekolah). Anak autistik
dapat dilatih melalui terapi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak antara lain:
1. Terapi Wicara
2. Terapi Okupasi
3. Terapi Bermain
4. Terapi medikamentosa/obat-obatan (drug therapy)
5. Terapi melalui makan (diet therapy
6. Auditory Integration Therapy
7. Biomedical treatment/therapy
8. Hydro Therapy
9. Terapi Musik
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Autisme dapat didefinisikan sebagai kondisi seseorang yang luar biasa
asik dengan dirinya sendiri (Reber, 1985 dalam Trevarthen dkk, 1998).
Adapun factor penyebabnya adalah gangguan gnetik, gangguan pada sisitem saraf,
ketidak seimbangan kimiawi, kemungkinan lain. Adapula gejalanya diantaranya
interaksi social, komunikasi, pola bermain, gangguan sensoris, perkembangan
terlambat, gejala muncul.
Anak autis memiliki minat yang terbatas, mereka cenderung untuk
menyenangi lingkungan yang rutin dan menolak perubahan lingkungan, minat
mereka terbatas artinya mereka apabila menyukai suatu perbuatan maka akan
terus menerus mengulang perbuatan itu. anak autistik juga menyenangi
keteraturan yang berlebihan.

B. SARAN
Dari hasil makalah yang telah dibuat, penulis menyarankan agar kita lebih
peduli bagi anak-anak barkebutuhan khusus terutama bagi anak autis. Sebagai
manyarakat secara umum kita harus bisa menerima anak-anak tersebut.
Semoga makalah ini menjadi rujukan bagi kita untuk bisa memberikan layanan
pendidikan bagai anak-anak autis.

Anda mungkin juga menyukai