Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KETUBAN PECAH DINI (KPD)


RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. SOEMARNO SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS (PPKM)

Nama : Aulia Fatimah


NPM : 2214901210101
Preseptor Klinik : Herlianty Paruna Sintha, S.Kep.,Ns

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

A. Definisi Ketuban Pecah Dini (KPD)


Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina sebelum
proses persalinan. (Fadlun, dkk, 2011)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup bulan atau kurang
bulan. (Donald, 2002)

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum in partu, yaitu bila
pembukaan primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm.
(Sarwono P, 2005)

Dari beberapa definis dapat di simpulkan Ketuban Pecah Dini (KDP) adalah
pecahnya selaput ketuban sebelum tanda-tanda persalinan.

B. Etiologi
Etiologi ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor presidposisi ketuban
pecah dini ialah
- Infeksi: infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban
maupun senderen dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa
menyebabkan terjadinya KDP
- Servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang selalu terbuka oleh
karena kelainan pada servik uteri (akibat persalinan, curettage)
- Tekanan intra uteri yang meninggi atau meningkat secara berlebih
(overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, dan gamelli
- Kelainan letak, misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah
yang menutupi pintu atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi
tekanan terhadap membrane bagian bawah.
Pathway

C. Manifestasi
- Keluar cairan ketuban merembes melalui vagina
- Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak,
mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri
pucat dan bergaris warna darah
- Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi
sampai kelahiran
- Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin
beramba cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.

D. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi tergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi
infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena
kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden SC dan
gagalnya persalinan normal.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Cairan yang keluar dari vaagina perlu diperiksa: warna, kosentrasi,
bau, Phnya
- Cairan yang keluar dari vagina ini ada kemungkinan: air ketuban, urine
atau secret vagina
- Secret vagina ibu hamil ph: 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah
warna, tetap kuning
- Tes lakmus (jika kertas lakmus merah berubah menjadi biru
menunjukan adanya iar ketuban (alkalis). Ph air ketuban 7-7,5, darah
dan ineksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
- Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban
dalam kavum uteri
- Pada kasus KDP terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun
sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidramnion.

F. Penalaksanaan Medis
1. Jika ada nyeri perdarahan dan nyeri peurt pikirkan solusio plasenta
2. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) berikan
antibiotic sepereti pada amnionitis
3. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan <37 minggu :
- Berikan antibiotic untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin
- Berikan kortikosteroid untuk memperbaiki kematangan paru janin
- Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu
- Jika terdapat his dan lendir darah kemungkinan terjadi persalinan
preterm.

4. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan >37 minggu:


- Jika ketuban telah pecah >18 jam berikan antibiotic profilaksis
untuk mengurangi resiko infeksi streptokokus gru B
- Nilai serviks, jika sudah matang induksi persalinan dengan ositosin,
jika serviks belum matang, matangkan serviks dengan
prostaglandin dan infuse oksitosin.
Daftar Pustaka
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika

Green, C.J &Wilkinson, J.M. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal &
Bayi Baru Lahir. Jkarta: EGC

Mansjoer, A, DKK. 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Media Aesculapius

PPNI 2018, Diagnosa Keperawatan Indonesia. Definisi dan indikator Diagnostik


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI 2018, Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Kuala Kapuas, 15 Desember 2022

Perseptor Klinik Mahasiswi

(Herlianty Paruna Sintha, S.Kep.,Ns) (Aulia Fatimah)

Anda mungkin juga menyukai