Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Perawatan Luka Pada Klien Pemfigus Vulgaris


untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Medikal Bedah III

Disusun Oleh :
SGD 2 L
Mila Jamilatul Marhamah AK.118.107 Ripa Hanipah AK.118.150
Nadia Permatasari AK.118.116 Risma Fitriyani AK.118.153
Neng Rena Agustina AK.118.120 Safira Salsa AK.118.160
Nida Aulia AK.118.123 Selly Anggraeni AK.118.164
Novianti Nurfitri AK.118.127 Servia Zelika AK.118.168
Nurul Sakinah Elake AK.118.131 Shofia Marwah Febriana AK.118.170
Putri Mayang Sari AK.118.138 Siti Fauziah AK.118.173
Rifqi Aris Munandar AK.118.146 Rosa Oktaviani AK.118.156

Fakultas Keperawatan
Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah Keperawatan: Kurangnya Pengetahuan Tentang Perawatan Penyakit Sistem Integumen


Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah III
Pokok Bahasan : Perawatan Luka Pada Klien Pemfigus Vulgaris
Sasaran : Klien penderita Pemfigus Vulgaris
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Minggu 30 Februari 2020
Tempat : Panyileukan

I. Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan luka pemfigus vulgaris,
diharapkan sasaran mampu memahami dan melakukan penanggulangan atau perawatan luka
pemfigus vulgaris

II. Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah diberi penyuluhan / pendidikan kesehatan / pembelajaran selama 30 menit
diharapkan sasaran dapat:
1. Menyebutkan pengertian pemfigus vulgaris
2. Menyebutkan penyebab pemfigus vulgaris
3. Menyebutkan gejala pemfigus vulgaris
4. Menyebutkan bagaimana penanggulangan dan cara merawat luka pada pemfigus vulgaris

III. Pokok Materi Penyuluhan


1. Pengertian Pemvigus Vulgaris
2. Tanda dan gejala Pemfigus Vulgaris
3. Penyebab terjadinya Pemfigus Vulgaris
4. Penanggulangan
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
Metode : Ceramah dan tanya jawab.
Media : leaflet,demonstrasi, PPT, proyektor
Denah Tempat Duduk

Moderator Fasilitator

Pemateri

Peserta
Peserta

Fasilitator Fasilitator

Observer
Langkah-langkah kegiatan
No Fase KegiatanPenyuluh KegiatanPeserta Waktu
1 Persiapan

Menyiapkan ruangan 5menit


Menyiapkan audience

Memberikan salam dan Menjawab salam


memperkenalkan diri dan memperhatikan

Menyampaikan maksud
dan tujuan penyuluhan Mendengarkan

Apersepsi dengan
menanyakan tentang Menyampaikan apa
pemfigus vulgaris yang diketahui
tentang pemfigus
vulgaris
2 Proses a. Membuka pendidikan Menjawab salam
kesehatan dengan Memperkenalkan diri
mengucapkan salam,
menyampaikan tujuan dan 15 menit
memperkenalkan diri
b.

Menjelaskan pada Memperhatikan


audience tentang pemfigus penjelasan pemateri
vulgaris
Pemateri melakukan Sasaran 5 menit
demonstrasi cara memperhatikan
perawatan luka pemfigus demonstrasi
vulgaris

Tanya jawab
Audience bertanya
kepada pemateri

3 Penutup Melakukan evaluasi hasil Memperhatikan dan


penyuluhan menjawab salam.
5 menit
Menyimpulkan materi
yang telah diberikan

Memberi salam penutup.

V. Evaluasi
 Prosedur : Pre dan Post tes
 Bentuk : Pertanyaan
 Jenis tes : Demonstrasi
 Butiran soal
1. Sebutkan Pengertian pemfigus vulgaris
2. Sebutkan Penyebab terjadinya pemfigus vulgaris
3. Sebutkan Gejala pemfigus vulgaris
4. Sebutkan bagaimana cara merawat luka pemfigus vulgaris
V. Lampiran Materi
1. Pengertian pemfigus vulgaris
2. Tanda dan gejala
3. Penyebab
4. Penanggulangan
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Pemfigus Vulgaris
Pemphigus merupakan kelainan autoimun berupa bulla atau vesikel di kulit ataupun
mukosa, berasal dari lapisan suprabasal epidermis dan disebabkan oleh proses akantolisis,
secara imunopatologi terdapat immunoglobulin yang menyerang sel keratinosit.
Pemphigus dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu pemphigus vulgaris dan
pemphigus foliaceus. Pada pemphigus vulgaris, bulla muncul dari lapisan suprabasal
epidermis, sedangkan pada lapisan suprabasal epidermis, sedangkan pada pemfigus
foliaceus, bulla muncul pada lapisan granulosum.
Pemfigus vulgaris merupakan salah satu dari empat jenis pemfigus yang termasuk jenis
kelainan dermatitis vesikobulosa kronik yang ditandai terutama oleh adanya vesikel dan
bula. Menurut letak celah pemfigus dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Disuperbasal ialah pemfigus vulgaris dan variannya pemfigus vegetans
2. Di stratum granulosum ialah pemfigus foliaseus dan variannya pemfigus
eritematosus
2. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pemfigus vulgaris ditandai oleh erosi lapisan mukosa dengan
dasar dapat berupa kulit normal atau eritema, dapat mengenai kulit seluruh tubuh. Bulla
berdinding tipis dan mudah pecah. Awalnya dapat berisi cairan jernih. Jika bertambah
berat dapat berisi cairan mukoporulen atau darah.
Keadaan umum penderita biasanya buruk. Penyakit dapat mulai sebagai lesi
dikulit kepala yang berambut atau rongga mulut kira-kira pada 60% kasus, berupa erosi
yang disertai pembentukan krusta, sehingga sering salah didiagnosa sebagai pyoderma
pada kulit kepala yang berambut atau dermatitia dengan infeksi skunder.

3. Penyebab
Penyebab pemfigus vulgaris adalah antibody yang menyerang desmoglein 1 dan
desmoglein 3. Maka lesi mukosa yang dominan terkena. Desmoglein merupakan protein
yang berperan dalam adhesi sel terutama di epidermis dan membrane mukosa.
4. Penatalaksanaan
Tujuan terapi adalah mengendalikan secepat mungkin, mencegah hilangnya serum serta
terjadinya infeksi sekunder, dan meningkatkan pembentukan epitel kulit (pembaruan
jaringan epitel). Kortikosteroid diberikan dalam dosis tinggi untuk pengendalian penyakit
dan menjaga agar kulit bebas dari bulla.
Penatalaksanaan berdasarkan fase :
a. Fase control
Fase penyakit dapat dikontrol, terbukti daritidak terbentuknya lesi baru dan
penyembuhan lesi yang sudah ada
b. Fase konsolidasi
Fase terapi untuk menggontrol penyakit hingga sebagian besar 80% lesi kulit
sembuh, fase ini dimulai pada saat berlangsung penyembuhan kulit hingga sebagian
besar lesi kulit telah sembuh
c. Fase maintenance
Fase pengobatan dengan dosis terendah yang dapat mencegah munculnya lesi kulit
baru
Daftar Pustaka

Muttaqin Arif,dkk.2011.Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.Jakarta:


SalembaMedika.
Suzanne C.Smeltzer dan Brenda G.Barc.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal BedahEdisi
8. EGC
Stanley JR. Pemphigus. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine. 7th ed. New York:
Mc Graw Hill; 2008. p. 459–68
Margolis DJ. A randomized trial and the treatment of pemphigus vulgaris. J Invest
Dermatol. 2010;130(8):1964–6.

Anda mungkin juga menyukai