Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T atas Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang
berjudul “Menyusun Hipotesa Penelitian”
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal
itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran, yang bersifat membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Akhir kata kami meminta
maaf, apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan yang
mungkin dapat kita maklumi bersama.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Variable 3
2.2. Hipotesis 4
3.1. Kesimpulan 30
3.2. Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan variable
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan hipotesis
3. Menjelaskan bagaimana karakteristik hipotesis yang baik
4. Menjelaskan apa saja klasifikasi hipotesis
5. Menjelaskan bagaimana prosedur pemilihan hipotesis
6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan asosiasi dan uji perbedaan
7. Menjelaskan bagaimana metode asosiasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Variable
3
4
2.2. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti
kurang dari, dan tesis berarti pendapat. Maka. Penerimaan hipotesis terjadi
karena nilai sampel tidak cukup bukti menolak hipotesis atai istilah yang
lebih sering digunakan adalah hipotesis gagal ditolak. Sedangkan penolakan
hipotesis terjadi ksrena nilai sampel tidak cukup bukti untuk menerima
hipotesis. Makna dari penjelasan tersebut menunjukan bahwa penerimaan
satu penolakan hipotesis didasarkan pada nilai yang diperoleh dari data
sampel, bukan karena hipotesis tersebut benar atau salah. Pernyataan
hipotesis dibagi menjadi dua, yakni hipotesis awal (H0) dan hipitesis
alternatif (H1). Menurut Walpole (2015) hipotesis awal didefinisikan sebagai
sebuah pernyataan yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak, perumusan
hipotesis awal suatu parameter populasi harus dinyatakan dengan nilai yang
pasri. Sedangkan penilaian hipotesis awal mengakibatkan adanya penerimaan
hipotesis alternatif, dan pernyataan pada hipotesis alternatif diperbolehkan
memiliki beberapa nilai kemungkinan.
3. Jenis Hipotesis yang Dilihat dari Keluasaan atau Lingkup Variabel yang
Diuji
Contoh :
Tujuan :
Pembaca mampu memahami alur berpikir yang benar untuk menentukan uji
hipotesis yang sesuai secara teoritis untuk :
Statistik Deskriptif
demikian, ada dua pemahaman utama yang harus Anda miliki, yaitu tentang
statistik deskriptif dan statistik analitik.
Dengan demikian, ada dua pertanyaan utama dan sekaligus akan menjadi
topik pembahasan pada buku ini. Pertanyaan utama tersebut adalah:
1. Variabel kategorikal
11
Jenis hipotesis
UJI HIPOTESIS
Sampai sejauh ini Anda sudah memahami berbagai istilah yang harus
Anda ketahui untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai dengan set data
yang Anda miliki dengan menggunakan tabel uji hipotesis. Pemaparan
berikut akan lebih membantu Anda untukmemahami alur pemikiran
menujuhipotesis yang sesuai. Pemaparan akan diklasifikasikan menjadi lima
bagian.
14
Asosiasi
Uji Perbedaan
1. Analisis Bivariat
a. Pengertian
Rumus:
Keterangan :
N : jumlah responden
X : pertanyaan nomor ke-x
Y : skor total
XY : skor pertanyaan nomor ke-x dikali skor total
atau tidak bermakna. Dari hasil uji statistik ini dapat terjadi
misalnya antara dua variabel tersebut secara persentase
berhubungan tetapi secara statistik hubungan tersebut tidak
bermakna.
3) Analisis keeratan hubungan antara dua variabel, dengan melihat
Odd Ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya
keeratan hubungan antara dua variabel yang diuji.
i. Contoh :
ii. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan
Kepatuhan Berobat TB
Umur Kepatuhan Total P OR
Tak patuh Patuh value 95%
Dewasa Md 7(20,0%) 28 (80%) 35 (100%)
0,004 3,08
Dewasa 24(54,0%) 20(45,5% 44(100%)
)
Total 31 (39,2%) 48(60,8% 79 (100%)
)
Anova
Regresi
b) Regresi sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan
secara linear antara satu variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah posiutif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
c. Kegunaan Analisis Bivariate
Untuk mengukur kekuatan hubungan antar dua variabel atau
lebih. Contoh mengukur hubungan antar dua variable :
- Motivasi kerja dengan produktivitas
- Kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan
d. Langkah-langkah Analisi Bivariate
1) Masukkan data diatas kedalam program SPSS dengan nama
variabel bulan, b_selling, b_promo, b_iklan, dan unitpjl.
2) Klik menu utama analize , correlate, bivariate, tampak dilayar
3) Kemudian klik semua variabel yang akan dikorelasikan dan
masukkan kekolom variables dengan mengklik tanda panah
a) Untuk kolom corelatiaon koeffisients, pilihlah pearson karena
anda ingin melakukan uji atas data rasio
b) Untuk kolom test of significance, pilih option two-tailed untuk
uji dua arah atau dua sisi
c) Untuk pilihan flag signifikant korelations boleh dicentang
(dipilih) hingga pada output akan muncul tanda * untuk
signifikansi 5% dan tanda ** untuk signifikansi 1%. Kemudian
klik tombol option hingga dilayar tampil :
Pengisian :
25
kelas hotel, peringkat akreditasi perguruan tinggi atau rumah sakit dan
kelompok Surat Ijin Mengemudi (SIM).
1) Teknik Dependen
Bila peneliti dalam analisis multivariat dapat mengenali
variabel dependen dan independen, maka teknik ini disebut teknik
dependen. Teknik dependen memiliki dua kelompok
berdasarkan :
a) Jumlah variabel dependen dan,
b) Jenis pengukuran data baik variabel dependen maupun
independen.
2) Teknik Interdependen
Menurut Santoso (2006:6) hubungan antar variabel yang
bersifat interdependen ditandai dengan tidak adanya variabel
tergantung (dependent) dan bebas (independent).
Tujuan utama analisis interdependen adalah menganalisis
mengapa dan bagaimana variabel yang ada saling berhubungan.
Karena peneliti kesulitan menentukan variabel dependen atau
independen, maka metode interdependen ditentukan berdasarkan
jenis pengukuran variabel apakah bersifat metric atau non metric.
Jika data berskala non metrik hanya ada satu analisis yaitu
analisis koresponden (correspondence analysis). Tabel 2.3. Jenis
Teknik Interdependen menyajikan pengujian metode
interdependen.
29
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Roflin, Eddy. dkk, 2021. Populasi, Sampel, Variabel dalam penelitian kedokteran.
Pekalongan, Jawa Tengah : PT Nasya Expanding Management.
https://books.google.co.id/books?
id=MRTUS9tkWj4C&pg=PA168&dq=hipotesis+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ah
UKEwiwrvmbw_TwAhXa7HMBHaCHCsIQ6AEwAHoECAYQAw#v=onepage
&q=hipotesis%20adalah&f=false
https://books.google.co.id/books?id=s-
kOEAAAQBAJ&pg=PA38&dq=hipotesis+menurut+para+ahli&hl=id&sa=X&sqi
=2&pjf=1&ved=2ahUKEwjLwNr_w_TwAhVb8HMBHVHOB0cQ6AEwA3oEC
AcQAw#v=onepage&q=hipotesis%20menurut%20para%20ahli&f=false
31