Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA TEORI

Suatu teori dalam penelitian amat berguna untuk menjelaskan, menginterpretasi dan memahami suatu
gejala atau fenomena yang dijumpai dari hasil penelitian. Kerangka atau landasan teoritis membantu
peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya dan dalam memilih konsep-konsep yang
tepat guna membentuk hipotesis-hipotesisnya.[14] Landasan teori yang digunakan dalam penelitian
sebenarnya muncul dari hasil tinjauan kepustakan yang dilakukan peneliti. Mely G. Tan, mengatakan
pengetahuan yang diperoleh dari tulisan-tulisan dan dokumen-dokumen yang bersangkutan serta
pengalam peneliti sendiri merupakan landasan dari pemikiran selanjutnya mengenai masalah yang
diteliti. Maka, memperdalam pengetahuan kita mengenai suatu masalah berarti juga memperoleh
pengertian tentang teori-teori bersangkutan.

Kerangka teori berasal dari kajian pustaka, berupa teori-konsep yang digunakan. Berasal dari pemikiran
para ahli yang terkait dengan masalah yang dibahan proposisi, definisi, kerangka fikir, model, paradigma
dari para ahli, hipotesis- asumsi-asumsi diperoleh dari referensi berupa buku, jurnal, laporan hasil-hasil
penelitian, kamus, enseklopedia, dan sebagainya. Kerangka teori merupakan salah satu fungsi dari
literatur review adalah :

1. Untuk menunjukkan relevansinya dengan ilmu pengetahuan. Memberikan back ground dan justifikasi
atas penelitian yang akan dilakukan,

2. Untuk membantu kemungkinan menemukan jawaban penelitian atau membantu mengembang


hipotesis,

3. Menunjukkan asumsi yang mendasari di balik pertanyaan yang diajukan dalam penelitian,

4. Mengambarkan asumsi paradigma yang digunakan serta asumsi-asumsi nilai-nilai yang diusahakan
dalam penelitian,

5. Menunjukkan peneliti cukup mengetahui antara penelitian yang dilakukan dengan intellectual
traditions yang ada dalam topic itu dan mensupport atas studi yang dilakukan,

6. Menunjukkan bahwa peneliti telah mengidentifikasi masalah yang terjadi sebelumnya dan studi yang
akan dilakukan akan mengisi apa yang dibutuhkan, dan

7. Membantu untuk meredefinisi pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendasar dari ”empirical


traditions”.

Kerangka teori merupakan kerangka untuk menjawab pertanyaan penelitian. Istilah “teori” di sini
menunjuk pada sumber penyusunan kerangka, yang bisa berupa teori yang ada, definisi konsep, atau
malah dapat pula dari logika. Orang biasanya ragu menggunakan kata “teori” karena dianggapnya hanya
untuk penelitian yang bernalar deduktif. Padahal tidak demikian. Sekali lagi, kerangka untuk menjawab
pertanyaan penelitian tetap diperlukan dalam penelitian bernalar induktif. Jika konsep yang dijadikan
sumber menyusun kerangka tersebut, maka sub judul ini bisa diganti menjadi “kerangka konseptual”.
Jika logika yang digunakan, maka sub judul ini menjadi “kerangka pemikiran”.

Langkah-langkah menyusun kerangka teori adalah sebagai berikut :

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.

2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedi, jurnal ilmiah, laporan penelitian, skripsi,
tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti.
(untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang
digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, tekhnik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan
sarana yang diberikan).

4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, dibandingkan anatara satu
sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang di baca.

6. Deskripsikan teori-teori yang telah di baca dari berbagai sumber kedalam bentuk tulisan dengan
bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai landasan untuk
mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

Berikut ini adalah contoh menyusun kerangka teori dalam sebuah penelitian dengan judul : “Kualitas
Pengelolaan Kelas Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Mengajar Guru Sekolah
Dasar”

Untuk dapat menyusun kerangka teori dari judul diatas, maka peneliti terlebih dahulu harus
menentukan pengertian-pengertian yang terkandung dalam judul tersebut:

a. Kualitas pengelolaan kelas

b. Latar belakang pendidikan guru

c. Pengalaman mengajar guru

d. Pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap kualitas pengelolaan kelas

e. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kualitas pengelolaan kelas.

Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam membuat kerangka teori pada judul di atas adalah:

a) Menjelaskan tentang pengalaman guru yang dimaksud dalam penelitian ini, apakah pengalaman
yang ditunjukkan oleh hanya banyaknya tahun yang telah dilalui selama mereka bekerja sebagai guru,
ataukah juga pengalaman dalam memegang mata pelajaran atau kelas tertentu.
b) Menjelaskan batasan tentang “kualitas pengelolaan kelas” yang harus ditegaskan dengan jelas yaitu
pengelolaan kelas secara umum, bukan pengelolaan kelas untuk pengajaran sesuatu bidang studi.

c) Menjelaskan tentang teori hubungan antara pengalaman mengajar guru dengan kualitas pengelolaan
kelas, meliputi: faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kualitas pengelolaan kelas, bagaimana
peranan guru dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kelas, faktor-faktor apa saja dalam diri guru
yang diperkirakan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pengelolaan kelas.

Agar bagian kerangka teori dapat baik sesuai dengan ketentuan, (calon) peneliti dapat menggunakan
pedoman sebagai berikut:

a. Kerangka teori hendaknya lengkap, meliputi konsep-konsep variabel pokok yang ada dalam
permasalahan penelitiannya. Yang dimaksud dengan “lengkap” adalah bahwa semua konsep yang
tercakup dalam permasalahan atau judul penelitian diberi dukungan teori.

b. Kerangka teori bukan hanya langsung memberikan penjelasan tentang variabel yang dimaksud,
tetapi mulai dari beberapa penjelasan umum kemudian mengarah pada alternatif yang dimaksudkan.

c. Kerangka teori tidak selalu hanya dicari dari sumber yang menyangkut bidang yang diterangkan
tetapi dapat diambil dari bidang-bidang lain yang relevan.

d. Hendaknya diusahakan agar sumber kajian pustaka bukan hanya yang berbahasa Indonesia saja
tetapi juga buku-buku yang berbahasa asing, agar informasi yang didapat adalah yang “up to date”.

e. Hendaknya diusahakan agar terdapat imbangan yang serasi antara jumlah kutipan yang bersifat teori
dengan kutipan yang bersifat analitis.

Moleong, Lexy J., 2018,Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-32, Bandung, Rosdakarya

Rahman, Fazlur, 2017, Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali

Anda mungkin juga menyukai