Dr. Ika Saimima, SH, MH Mengapa Kerangka Teoritis?? • Kerangka Teoritis merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti Menyusun teori secara Logis beberapa factor yang penting untuk suatu masalah. • Kerangka teoritis merupakan asosiasi yang disusun, dijelaskan dan dielaborasi secara logis setiap variabel yang dianggap relevan dengan suatu masalah yang sedang diteliti. Dilakukan melalui proses wawancara, pengamatan dan survey literatur. • Komponen kerangka teoritis yang baik terdiri atas variabel-variable penting atas suatu masalah yang relevan dengan definisi masalah yang dipilih sebagai obyek penelitian. • Terbentuknya kerangka konsep dan definisi operasional diawali sejak topik penelitian ditentukan. Setelah peneliti memperoleh topik penelitian, maka langkah selanjutnya ia harus mencari landasan teori atau konsep-konsep yang melatarbelakanginya. • Teori-teori tersebut jika digabungkan dan diringkas dalam satu bagan akan menghasilkan kerangka teori. Dari kerangka teori inilah peneliti menentukan jenis variabel yang akan diteliti. • Variabel-variabel tersebut kemudian ditentukan hubungannya dalam sebuah kerangka yang disebut kerangka konsep, dan agar dapat dioperasionalkan dalam sebuah penelitian, variabel tersebut didefinisikan dalam sebuah bagan/tabel yang disebut definisi operasional. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep, peneliti menentukan hipotesis penelitian2 Kerangka Teori • Teori adalah sekumpulan interrelasi berbagai pernyataan (atau konsep) yang terorganisasi dan sistematik yang secara khusus menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, yang bertujuan untuk memahami permasalahan atau latar belakang masalah. Sementara itu “konsep” adalah pernyataan simbolis yang menjelaskan suatu fenomena atau sub fenomena tertentu (Fain, 2004 dalam Green H, 2014). • Dalam praktik penyusunan laporan penelitian, istilah kerangka teori sering diartikan dengan istilah lain seperti model konseptual, paradigma, metapradigma, persepektif teori, atau kerangka berfikir. Bahkan ada yang mempertukarkannnya dengan kerangka konsep. Brink (2009) membedakan istilah kerangka teori dan kerangkan konsep sebagai berikut: • Kerangka teori, disusun berdasarkan pernyataan-pernyataan yang berasal dari teori yang ada Kerangka konsep, disusun melalui identifikasi dan penentuan konsep- konsep dan hubungan antar konsep yang disarankan Kerangka Teori • Kerangka teori akan membantu peneliti dalam melakukan penafsiran temuan penelitian secara professional, realistis dan obyektif. • Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti, biasanya dbuat dengan kegunaan dalam penambahan literatur, pengembangan wawasan keilmuan di bidang yang diteliti dan landasan/acuan bagi penelitian lebih lanjut. Selain itu juga digunakan sebagai penegasan bahwa kegunaan teoritis adalah bersifat pengembangan dan pendalaman serta penemuan teori baru atau memperkuat teori lama. • Kerangka teori membantu penulis dalam melakukan penafsiran fokus kepada tujuan penelitian dan menjelaskan kebenaran ilmiah. • Kerangka teori pada dasarnya adalah garis besar atau ringkasan dari berbagai konsep, teori, dan literatur yang digunakan oleh peneliti. Penentuan kerangka teori harus sesuai dengan topik/permasalahan penelitian dan tujuan dari penelitian. Tidak terdapat perbedaan yang khusus untuk menyusun kerangka teori pada penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Keduanya menggunakan pedoman dan aturan yang sama. Kerangka Konsepsional • Kerangka konsepsional merupakan bagian dari kerangka teori yang menjadi panduan dalam pelaksanaan penelitian. Kerangka Konseptual yang baik berdasarkan Uma Sekaran (2008 : 54) antara lain : 1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti haruslah jelas 2. Kerangka konseptual wajib menjelaskan hubungan antara variabel variabel yang akan diteliti, serta ada teori yang melandasi 3. Kerangka konseptual perlu dinyatakan dalam bentuk diagram atau bagan, sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami. 4. Pada umumnya, kerangka ini digunakan untuk menghubungkan maupun menjelaskan baik secara panjang lebar mengenai topik atau tema yang akan dibahas. Biasanya, kerangka ini dihasilkan dari konsep ilmu maupun teori yang biasanya digunakan sebagai suatu landasan penelitian yang diperoleh dari tinjauan pustaka. • kerangka konseptual ini harus dipilih dengan tepat. Oleh sebab itu diperlukanlah suatu landasan. 1. Landasan pertama adalah berfikir secara induktif, konsep, analisis teori, premis yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti. Oleh sebab itu, para peneliti harus membuat suatu analisis dengan hati-hati dan kritis. 2. Kemudian analisis tersebut ditelaah secara kepustakaan yang memiliki hubungan dengan subjek penelitian yang dilakukan dengan cermat. Hal ini dilakukan sebelum merumuskan hipotesis yang memiliki tujuan untuk menjawab semua pertanyaan yang ada dalam penelitian tersebut. 3. Landasan kedua adalah berfikir secara induktif. Maksudnya adalah penelusuran dari hasil penelitian dari orang lain yang telah mendahului namun berkaitan dengan masalah serta tujuan dari penelitiannya. 4. Landasan yang ketiga adalah dengan merumuskan masalah serta menentukan tujuan masalah penelitian dengan menggunakan dasar sintetis dari analisis landasan yang pertama dan kedua dengan menggunakan cara berfikir yang kreatif dan inovatif. • Dalam pendidikan magister, konsep yang digunakan bisa lebih dari satu konsep. Selain itu juga dimasukkan ide dan juga gagasan baru yang ada di dalamnya. Dalam penelitian ini, kerangka konseptual yang dilakukan harus ada modifikasi sedikit yang tentunya disesuaikan dengan realitas yang ada di lapangan. • Adapun tujuan akhir dari penelitian yang dilakukan ini tujuannya adalah untuk menemukan ide maupun teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah. cara yang harus dilakukan dalam membuat kerangka konseptual 1. Menyeleksi dan mendefinisikan konsep melalui logika yang berpikir kemudian mencoba menjelaskan berdasarkan masalah yang diteliti. 2. Mengembangkan suatu pernyataan yang saling berhubungan. 3. Kemudian menembangkan konsep yang ada di dalam gambar maupuk kerangka. Adapun diantaranya adalah sebagai berikut: 4. Konsep harus disesuaikan dengan masalah. 5. Menjelaskan bagaimana hubungan variabel dengan masalah kemudian menduga penyebab dari masalah tersebut. Adapun arah dari kerangka ini kemudian disesuaikan dengan variabel yang mau ditulis kemudian dikembangkan dengan menggunakan kerangka untuk membuat garis manakah yang harus diteliti dengan menggunakan garis terputus atau garis sambung. Setelah itu, buatlah anah ada bagian yang memberikan pengaruh dengan tujuan untuk memudahkan kerangka berfikir ini. 6. Kemudian mengidentifikasi dan menganalisis teori yang akan diaplikasikan.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita