BAB IV
BB TINJAUAN PUSTAKA
______________________________________
A. Landasan Teori
1. Pengertian Teori
Dalam landasan teori perlu dikemukakan deskripsi teori, dan kerangka
berfikir, sehingga selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis dan instrumen
penelitian. Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran
sangat besar adalah teori. Suatu landasan teori dari suatu penelitian
tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau
tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dapat dibedakan yaitu: kepustakaan
penelitian dan kepustakaan konseptual. Kepustakaan penelitian meliputi
laporan-laporan penelitian yang telah diterbitkan. Sedangkan kepustakaan
konseptual meliputi artikel-artikel atau buku-buku yang ditulis oleh para ahli
yang memberikan pendapat, pengalaman, teori-teori atau ide-ide apa yang
baik dan buruk, hal-hal yang diinginkan dan tidak diinginkan di dalam
bidang masalah.
Melalui penelitian atau kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau
pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pendapat baru.
Suryabrata dalam Sugiyono (2010: 52) menyatakan bahwa “Setelah
masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses
penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
landasan teorites untuk pelaksanaan penelitian”. Landasan teori ini perlu
ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan
sekadar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan teorites ini
merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data.
Beberapa pengertian tentang teori yang disampaikan oleh beberapa ahli
sebagai berikut:
a. Menurut Neumen dalam Sugiyono (2010: 52) menyatakan “Teori adalah
seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi
untuk melihat fenomena secara sistematis, melalui spesifikasi hubungan
antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena”.
b. Sedangkan Wiliam Wiersma dalam Sugiyono (2010: 52) memberikan
definisi bahwa “Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi
yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara
sistematis”.
c. Sugiyono (2010) menyebutkan “Teori adalah alur logika atau penalaran,
yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang
disusun secara sistematis.
1. Alur jalan pikiran secara logis dalam menjawab masalah yang didasarkan
pada landasan teoretik dan atau hasil penelitian yang relevan.
2. Kerangka logika (logical construct) yang mampu menunjukan dan
menjelaskan masalah yang telah dirumuskan dalam kerangka teori.
3. Model penelitian yang dapat disajikan secara skematis dalam bentuk
gambar atau model matematik yang menyatakan hubungan-hubungan
variabel penelitian atau merupakan rangkuman dari kerangka pemikiran
yang digambarkan dalam suatu model. Dengan demikian pada akhir
kerangka pemikiran ini terbentuklah hipotesis.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus
sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah
yang akan diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, dan sebagai
referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu, landasan
teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang
akan dipakai.