A. Pengertian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam
proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis
untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990). Setiap penelitian selalu
menggunakan teori, Neumen (2003) menyatakan: Teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena. Wiliam Wiersma (1986) menyatakan bahwa
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai fenomena secara statistik. Cooper dan Schindler (2003)
mengemukakan bahwa: Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999) membedakan adanya tiga
macam teori yang berhubungan dengan data empiris.
1) Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang telah diterangkan.
2) Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3) Teori yang fungsional: disini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis: yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah alur logika
atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control)
suatu gejala.
1|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h
B. Kegunaan Teori dalam Penelitian
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas,
karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai
dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen
penelitian. Oleh karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus
sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama
digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel
yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi dan pemandu untuk menemukan
fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena
pada dasarnya hipotesis itu merupakan pertanyaan yang bersifat prediktif. Selanjutnya
fungsi teori yang ketiga (kontrol) digunakan menggambarkan dan membahas hasil
penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya
pemecahan masalah.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dalam rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam pernyataan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis, tetapi
justru menemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis
statistik. Pengertian hipotesis penelitian seperti yang telah diungkapkan di atas.
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel.
Dari tugas minggu lalu mengenai menemukan masalah untuk penelitian, kemudian :
1. Tetapkan variabel-variabel yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan masalah yang
dibuat.
2. Dari variabel tersebut, carilah teori-teori yang sesuai dengan variabel yang telah
ditetapkan sehingga terbentuk landasan teori yang sesuai dengan penelitian tersebut.
3. Kemudian setelah landasan teori terbentuk, susun kerangka berpikirnya
4. Susun hipotesis penelitian anda berdasarkan teori-teori yang ada.
Tugas tidak dikumpulkan pada hari H, akan tetapi sewaktu-waktu akan saya minta acak
untuk mempresentasikan atau memaparkan hasil pengerjaannya pada pertemuan berikutnya.
~Selamat Mengerjakan~