Anda di halaman 1dari 7

MODUL CHAPTER 3 :

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS


Versiandika Yudha Pratama, M.M

A. Pengertian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam
proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis
untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990). Setiap penelitian selalu
menggunakan teori, Neumen (2003) menyatakan: Teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena. Wiliam Wiersma (1986) menyatakan bahwa
Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk
menjelaskan berbagai fenomena secara statistik. Cooper dan Schindler (2003)
mengemukakan bahwa: Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999) membedakan adanya tiga
macam teori yang berhubungan dengan data empiris.
1) Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang telah diterangkan.
2) Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam bentuk
ekstrim titik pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3) Teori yang fungsional: disini tampak suatu interaksi pengaruh antara data dan
perkiraan teoritis: yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan
teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori adalah alur logika
atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
disusun secara sistematis. Secara umum teori mempunyai tiga fungsi yaitu untuk
menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian (control)
suatu gejala.
1|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h
B. Kegunaan Teori dalam Penelitian

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus
berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas,
karena teori disini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai
dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen
penelitian. Oleh karena itu, landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus
sudah jelas teori apa yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama
digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel
yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua (prediksi dan pemandu untuk menemukan
fakta) adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian, karena
pada dasarnya hipotesis itu merupakan pertanyaan yang bersifat prediktif. Selanjutnya
fungsi teori yang ketiga (kontrol) digunakan menggambarkan dan membahas hasil
penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya
pemecahan masalah.

C. Penggunaan Teori untuk Perumusan Hipotesis


Seperti diketahui bahwa salah satu fungsi teori adalah digunakan sebagai dasar
dasar perumusan hipotesis. Langkah-langkah penggunaan teori yang digunakan sebagai
dasar perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :
1) Menetapkan variabel yang diteliti  Berapa jumlah variabel yang diteliti, apakah
nama variabel yang diteliti?
2) Membaca Buku dan Hasil Penelitian  Buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi
3) Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian  uraian sistematis (penjelasan & pendefinisian)
tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti.
4) Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil Penelitian  mengkaji apakahteori-teori dan
hasil penelitian yang telah ditetapkan betul-betul sesuai dengan objek penelitian atau
tidak.
5) Analisis Komparatif terhadap Teori dan Hasil Penelitian  membandingkan teori
yang satu dengan yang lain, dan hasil penelitian satu dengan yang lain (meredukasi
bila pandangan terlalu luas)
2|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h
6) Sintesa Kesimpulan Teori dan Hasil Penelitian
7) Kerangka Berfikir
8) Hipotesis

Gambar 1 . Proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis

3|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h


D. Kerangka Berfikir

Uma Sekaran dalam bukunya Bussiness Research (1992)


mengemukakan bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan
sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel
moderator dan intervening, maka perlu dijelaskan mengapa variabel itu juga ikut
dilibatkan dalam penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma
penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian itu berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau lebih seara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping
mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga arguemntasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999).
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi atau hubungan. Seorang peneliti harus menguasai
teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran
yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara
terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan. (Suriasumantri, 1986).
Kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran meyakinkan adalah alur-alur
pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan
kesimpulan berupa hipotesis. Jadi kerangka berfikir merupakan sintesa tentang
hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yangt telah dideskripsikan.
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut selanjutnya dianalisis secara
kritis dan sistematis sehingga menghasilkan tentang sintesa tentang hubungan antar
variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan
untuk merumuskan hipotesis.
Selanjutnya Uma Sekaran (1992) mengemukakan bahwa keragka berfikir yang
baik memuat hal- hal berikut :
1) Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan

4|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h


2) Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
pertautan / hubungan antar variabel yang diteliti dan ada teori yang mendasari.
3) Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal
balik).
4) Kerangka berfikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram (paradigma penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka
berfikir uang dikemukakan dalam penelitian.

E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dalam rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam pernyataan. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empirik.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis, tetapi
justru menemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis
statistik. Pengertian hipotesis penelitian seperti yang telah diungkapkan di atas.
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel.

Contoh hipotesis penelitiannya :


1) Kemampuan daya beli masyarakat (dalam populasi) itu rendah (hipotesis
deskriptif).
2) Tidak terdapat perbedaan kemampuan daya beli antara kelompok masyarakat
Petani dan Nelayan (dalam populasi itu/hipotesis komparatif).
3) Ada hubungan positif antara penghasilan dengan kemampuan daya beli
masyarakat (dalam populasi itu/hipotesis asosiatif). Gambar 3.2 Penelitian
populasi

5|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h


Contoh hipotesis penelitian yang mengandung hipotesis statistik :

1) Ada perberdaan yang signifikan antara penghasilan rata-rata masyarakat


dalam sampel dengan populasi. Penghasilan masyarakat itu paling tinggi
hanya Rp.500.000/bulan (hipotesis deskriptif).
2) Terdapat perbedaan yang signifikan antara penghasilan petani dan
nelayan (hipotesis komparatif)
3) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara curah hujan dengan jumlah
payung yang terjual (hipotesis asosiatif/hubungan). Ada hubungan positif,
artinya bila curah hujan tinggi, maka akan semakin banyak payung yang
terjual.

Karateristik Hipotesis yang baik :

a) Merupakan dugaan terhadap variabel keadaan variabel mandiri,


perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan
tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (pada umumnya hipotesis
deskriptif tidak dirumuskan).
b) Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai
penafsiran
c) Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode ilmiah.

6|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h


TUGAS CHAPTER 3
METODE PENELITIAN KUANTITATIF PBS KELAS A, B DAN C

Dari tugas minggu lalu mengenai menemukan masalah untuk penelitian, kemudian :
1. Tetapkan variabel-variabel yang akan diteliti, sesuai dengan rumusan masalah yang
dibuat.
2. Dari variabel tersebut, carilah teori-teori yang sesuai dengan variabel yang telah
ditetapkan sehingga terbentuk landasan teori yang sesuai dengan penelitian tersebut.
3. Kemudian setelah landasan teori terbentuk, susun kerangka berpikirnya
4. Susun hipotesis penelitian anda berdasarkan teori-teori yang ada.

Tugas tidak dikumpulkan pada hari H, akan tetapi sewaktu-waktu akan saya minta acak
untuk mempresentasikan atau memaparkan hasil pengerjaannya pada pertemuan berikutnya.

~Selamat Mengerjakan~

7|Metode P eneliti an Kua ntita ti f – P erbankan S yaria h

Anda mungkin juga menyukai