Anda di halaman 1dari 11

CHAPTER 2 :

PENELITIAN SURVEI, PROSES PENELITIAN, MASALAH, DAN


MODEL HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

A. PENGERTIAN METODE SURVEI


Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan
untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel, dan untuk menguji
beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang
diambil dari populasi tertentu dan hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.

B. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

Gambar 1 . Langkah-langkah Penelitian Kuantitatif

Berdasarkan gambar di atas, diberikan penjelasan sebagai berikut.


 Setiap penelitian selalu berangkat dari masalah. Pada penelitian kuantitatif,
masalah yang dibawa peneliti harus sudah jelas, dan ditunjukkan dengan data
yang valid.

1|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
 Setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah
tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dengan
kalimat pertanyaan.
 Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai
landasan teori untuk memperjelas masalah dan menjawabnya.
 Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut,
dinamakan hipotesis.
 Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut selanjutnya akan
dibuktikan kebenarannya secara empiris di lapangan. Untuk itu, peneliti
menetapkan populasi sebagai tempat pengujian dan sekaligus menyiapkan
instrumen penelitiannya. Bila populasi terlalu luas, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
 Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data (dapat berbentuk test
maupun non-test) harus valid dan reliabel, oleh karenanya, instrumen perlu
diuji validitas dan reliabilitasnya.
 Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis. Analisis diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian
kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat
berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.
 Data dari hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.
Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam
dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan.
 Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjunya dapat
disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan
masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.
 Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah,
maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-
saran tersebut, diharapkan masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan
harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian

2|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
C. MASALAH DAN SUMBER MASALAH
Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah,
walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian merupakan hal yang paling sulit
dalam proses penelitian (Tuckman,1998). Masalah dapat diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar- benar terjadi, antara
teori dengan praktek, antara peraturan dengan pelaksanaan, atau antara rencana
dengan pelaksanaan. Stoner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat
diketahui bila terdapat hal-hal berikut.
1. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Misalnya, Orang atau kelompok yang biasanya mengelola pemerintahan
dengan sisten sentralisasi lalu berubah menjadi disentralisasi, maka akan muncul
masalah. Orang yang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus
ganti dengan komputer, maka akan muncul masalah.
2. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan
kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai
denga tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Misal, menurut
teori, kalau pegawai diberi insentif, maka kinerjanya akan naik. Namun dalam
praktik, setelah insentif diberikan, ternyata kinerja pegawai juga tidak naik.
3. Adanya Pengaduan
Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata
setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang
diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang
dimuat dalam koran terkait mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu
lembaga, dapat dipandang sebagai masalah. Karena diadukan lewat media,
banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan kulitas pelayanan.
Dengan demikian orang tidak akan membeli lagi atau tidak menggunakan
jasa lembaga itu lagi. Dengan demikian masalah penelitian dapat digali dengan
cara menganalisis isi pengaduan
4. Ada Kompetisi
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah.
Perusahaan Pos dan Giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa

3|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
yang menerima titipan surat dan pengiriman paket. Contoh lain misalnya,
Perusahaan Keteta Api memandang angkutan umum jalan raya yaitu Bus
sebagai pesaing, sehingga menimbulkan masalah.

D. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan
kesenjangan antara yang diharapakan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah
itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah
deskriptif, komparatif dan asosiatif.
1. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel
itu dengan variabel yang lain. Contoh rumusan masalah desktiptif :
- Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap adanya aturan PSBB di Jakarta?
- Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap
pelayanan Pemda di bidang kesehatan?

2. Rumusan Masalah Komparatif


Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut.
- Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan
Swasta?
- Adakah perbedaan kualitas pelayanan antara Bank Konvensional dan Bank
Syariah?
- Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten A dan B
dalam hal pelayanan kesehatan?

4|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
3. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
a) Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau
lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh :
- Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat
manisnya buah ?
- Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan
memimpin suatu perusahaan?
b) Hubungan Kausal (Sebab Akibat)
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi
disini ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi). Contoh :
- Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
- Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap efisiensi kerja
karyawan?
- Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyawan?
c) Hubungan Interaktif / Resiprocal /Timbal Balik
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Disini tidak diketahui mana variabel independen dan dependen. Contoh :
- Hubungan antara motivasi dan prestasi. Motivasi dapat
mempengaruhi prestasi begitu juga sebaliknya.
- Hubungan antara iklan dengan nilai penjualan. Makin banyak biaya
yang dikeluarkan untuk iklan, maka akan semakin banyak penjualan.
Demikian juga semakin banyak penjualan, maka akan semakin
banyak biaya yang disediakan untuk iklan.

5|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Macam- macam variabel penelitian
1. Variabel Independen, sering disebut variabel bebas. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel independen (terikat).
2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.

Gambar 2. Contoh Hubungan Variabel Independen-Dependen


3. Variabel Moderator, adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Gambar 3. Contoh Hubungan Variabel Independen-Moderator, Dependen

4. Variabel Intervening. Tuckman (1988) menyatakan variabel intervening adalah


variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan data variabel independen
dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati
dan diukur. Variabel ini merupakan penyela/antara yang terletak di antara
variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

6|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
Gambar 4. Contoh Hubungan Variabel Independen-Intervening, Dependen

5. Variabel Kontrol, adalah variebel yang dikendalikan atau dibuat konstan


sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol digunakan peneliti bila akan
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

Gambar 5. Contoh Hubungan Variabel Independen- Kontrol, Dependen

Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dependen,


moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan
dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang
empiris. Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti, perlu melakukan
kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang
akan diteliti. Jangan membuat rancangan penelitian tanpa mengetahui dahulu
permasalahan yang ada di obyek penelitian. Sering terjadi, rumusan masalah
penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian, sehingga
setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek
penelitian. Setelah masalah dapat difahami secara jelas dan dikaji secara teoritis,
maka peneliti dapat menentukan variabel- variabel penelitiannya.

7|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
F. MODEL HUBUNGAN ANTAR VARIABEL (PARADIGMA PENELITIAN)
Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan
hubungan antara variabel yang akan diteliti sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik
analisis statistik yang akan digunakan.
1. Model Hubungan Sederhana
Model hubungan penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen. Contoh :

 Rumusan Masalah : Bagaimana hubungan atau pengaruh kualitas alat


dengan kualitas barang yang dihasilkan?
 Hipotesis : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas alat
dengan kualitas barang yang dihasilkan. Berarti bila kualitas alat
ditingkatkan maka kualitas barang yang dihasilkan akan semakin tinggi.
(kata signifikan hanya digunakan apabila hasil uji hipotesis akan
digeneralisasikan ke populasi dimana sampel tersebut diambil).
 Teknik Analisis Data : Teknik Statistik korelasi product moment.

2. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Independen


Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu dependen.

8|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
3. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Tiga Variabel Independen
Dalam paradigma ini terdapat tiga variabel independen (X1, X2, X3) dan satu
dependen Y.

4. Model Hubungan Variabel dengan Dua Variabel Dependen

9|Chapter 2 - Metopen Kuantitatif


Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
5. Model Hubungan Variabel Ganda dengan Dua Variabel Independen dan
Dua Variabel Dependen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel Independen (X1,X2,) dan dua variabel
Dependen (Y1,Y2).

6. Model Hubungan Struktural / Jalur

10 | C h a p t e r 2 - M e t o p e n K u a n t i t a t i f
Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan
TUGAS INDIVIDU - CHAPTER 2 :

Setiap mahasiswa mencoba menemukan masalah yang ada di sekitar lingkungan


tempat tinggal masing-masing atau berdasarkan fenomena bisnis yang ada, yang
nantinya akan diangkat sebagai judul atau grand tema tugas akhir mata kuliah
Metopen Kuantitatif ini.
Pada pertemuan kali ini, mahasiswa diharapkan :
a) Menemukan masalah yang nantinya dituangkan ke dalam sebuah latar belakang
penelitian,
b) Dari latar belakang masalah tersebut, kemudian tentukan rumusan masalahnya,
c) Setelah rumusan masalah terbentuk, identifikasi landasan teori apa saja yang
akan digunakan dalam penelitian tersebut,
d) Kemudian susunlah hipotesisnya.

Tugas bersifat individu dan judul yang diajukan merupakan buah pemikiran sendiri,
bukan plagiasi dari internet.

11 | C h a p t e r 2 - M e t o p e n K u a n t i t a t i f
Versiandika Yudha P, M.M – FEBI IAIN Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai