Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sabrina Aprilia

Nim : 6411418046

Kelas : 4A KESMAS

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu : dr. Arulita Ika Fibriana, M. Kes

MASALAH PENELITIAN KUANTITATIF

Masalah dapat diartikan sebagai kesenjangan atau penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang sebenarnya terjadi. Masalah dapat dikatakan sebagai sesuatu yang memerlukan
pemecahan/solusi. Pemecahan masalah tersebut dilakukan melalui penelitian, sehingga pada
dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk pemecahan
suatu masalah.

Masalah kuantitatif lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang
kompleks namun berlokasi dipermukaan. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam
mengontrol variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi juga diperlukan
kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data dan penentuan alat analisisnya.

Jadi yang menjadi masalah penting dalam penelitian kuantitatif adalah kemampuan untuk
melakukan generalisasi hasil penelitian; seberapa jauh hasil penelitian dapat digeneralisasi pada
populasi. Sedangkan penelitian kualitatif mencari data tidak untuk melakukan generalisasi,
karena penelitian kualitatif meneliti proses bukan meneliti permukaan yang nampak.

Seorang peneliti dapat menemukan masalah di lingkungan kerja sendiri. Bisa juga
ditemui di lingkungan masyarakat, seperti: masalah kepemimpinan, cara meningkatkan kinerja
karyawan melalui pengembangan sumber daya manusia, metode berinvestasi bagi pegawai
negeri/karyawan dalam menghadapi masa pensiun, dan lain sebagainya merupakan sebagian
contoh kecil yang dapat digagas sebagai tema penelitian.
Kunci utama untuk menemukan titik awal masalah yang dapat dicari jawabannya melalui
penelitian adalah kepekaan terhadap keadaan di sekitar lingkungan. Artinya, peneliti harus
mampu “membaca” keadaan lingkungan, kemudian rajin membaca pustaka yang terkait dengan
masalah tersebut untuk mencari tahu apakah sudah pernah dijawab atau ditemukan oleh orang
(peneliti) lain. Sumber bacaan dapat diperoleh dari buku acuan (handbook) sebagai pondasi
informasi dan kerangka pikir, kemudian dilanjutkan membaca artikel di jurnal ilmiah sebagai
informasi terkini.

Masalah penelitian seharusnya dirumuskan secara spesifik sehingga dapat dilakukan


pengujian secara empiris. Apabila masalah yang dirumuskan terlalu umum, maka akan
menyulitkan tahapan pemecahan masalah karena pokok permasalahannya tidak jelas. Hubungan
antara ketepatan rumusan masalah dan cara pemecahannya disajikan dalam Tabel. Diharapkan
penelitian yang dilakukan dengan rumusan masalah benar maka cara pemecahan masalahnya
juga benar.

MERUMUSKAN LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN


Latar belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena
dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti. Masalah terjadi saat harapan idelah akan
sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan
menarik.

Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di bicarakan di
berbagai kalangan masyarakat. Latang belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan
mengapa masalah dalam penelitian intin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.

Latar belakang masalah adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca atau pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik
disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertasi dengan data atau fakta yang mendukung,
beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang masalah adalah :

1. Kondisi ideal mencakup keadaan yang dicita-citakan, atau diharapkan terjadi, kondisi
ideal ini biasanya dituangkan dalam bentuk visi dan misi yang ingin diraih.
2. Kondisi actual merupakan kondisi yang terjadi saat ini. Biasa menceritakan perbedaan
situasi antara kondisi saat ini dengan kondisi yang dicita-citakan terjadi.
3. Solusi merupakan saran singkat atau penawaran penyelesaikan terhadap masalah yang
dialami sebelum melangkah lebih lanjut ke pokok bahasan.
4. Selain itu, latar belakang dapat pula mengandung perbandingan dan penyempurnaan atas
tulisan mengenai topik yang sama sebelumnya.

Latar belakang penelitian berisi : Alasan rasional dan esensial yang membuat penelitian tertarik
untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, refrensi dan temuan penelitian
sebelumnya.

BENTUK-BENTUK RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Bentuk masalah penelitian dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Permasalahan deskriptif merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan pertanyaan


terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih.
Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membuat perbandingan variabel satu dengan
variabel lain, dan juga tidak bermaksud mengetahui hubungan antar variabel. Penelitian
semacam ini disebut sebagai penelitian deskriptif.
2. Permasalahan komparatif merupakan suatu permasalahan penelitian yang bersifat
membandingkan variable satu dengan lainnya.
3. Permasalahan asosiatif merupakan suatu pertanyaan penelitian yang bersifat
menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan,
yaitu:
a. Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih
yang munculnya secara bersama.
b. Hubungan kausal adalah hubungan bersifat sebab-akibat. Dalam penelitian ini,
terdapat variabel independen dan variabel dependen.
c. Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Dalam penelitian ini tidak diketahui variabel independen dan
variable dependen.

Perlu diingat, bahwa tidak semua masalah dapat diteliti, dan tidak semua masalah
penelitian dapat dijawab. Oleh karena itu, agar suatu masalah dapat diteliti maka suatu masalah
atau pertanyaan penelitian haruslah sedemikian rupa, sehingga pengumpulan data akan dapat
memberikan jawabannya. Sebab, banyak masalah atau pertanyaan penelitian yang tidak dapat
dijawab jika hanya didasarkan pada informasi. Pada umumnya, rumusan masalah dalam
penelitian dengan pendekatan kuantitatif mencakup beberapa persyaratan, antara lain:

1. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,
2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat,
3. Rumusan masalah harus didukung adanya data,
4. Rumusan masalah mengandung hubungan dua variable atau lebih, dan
5. Rumusan masalah berorientasi pada suatu teori tertentu.

Berikut adalah beberapa contoh rumusan masalah berdasarkan pada judul penelitian yang
telah ditetapkan:

a) Judul penelitian :
“Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan”
Rumusan masalah:
1. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
2. Apakah pengembangan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja
karyawan?
b) Judul penelitian : 
“Pengaruh Rasio Likuiditas Dan Financial Leverage Terhadap Tingkat Pengembalian
Investasi”
Rumusan masalah :
1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi?
2. Apakah Financial leverage berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi?
c) Judul penelitian :
“Pengaruh Kepuasan Kompensasi Terhadap Komitmen Pekerjaan Karyawan”
Rumusan masalah :
1. Apakah kepuasan kompensasi berpengaruh terhadap komitmen pekerjaan
karyawan?

PERUMUSAN TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang telah
dirumuskan melalui proses analisis data. Tujuan penelitian pada hakikatnya menggambarkan
esensi pelaksanaan penelitian yang diwujudkan untuk mengkaji aspek masalah tertentu yang
berkaitan erat dengan masalah yang disampaikan dalam bentuk kalimat pernyataan. Tujuan
penelitian haruslah sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan. Fungsi dari tujuan
penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah;
2. Untuk menerangkan hubungan di antara berbagai kejadian;
3. Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari; dan
4. Untuk memperlihatkan efek tertentu.

PERUMUSAN MANFAAT PENELITIAN

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna bagi praktik pengambilan
keputusan dalam artian yang cukup jelas. 

Sedikitnya terdapat dua manfaat penelitian, yaitu: 

(1) Manfaat teoretis,


Penelitian dilakukan dengan harapan hasil yang diperoleh dapat bermanfaat bagi
pengembangan pengetahuan dan keilmuan .
(2) Manfaat praktis.
Manfaat praktis dimaknai bahwa hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi
masyarakat atau komunitas publik secara keseluruhan atau stakeholder secara
khusus.

REFERENSI

https://media.neliti.com/media/publications/134513-ID-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif-se.pdf

https://www.academia.edu/30902713/METODE_PENELITIAN_KUANTITATIF

http://eprints.binadarma.ac.id/2917/1/METPEN%20KUANTITATIF-COMPRESSED%20FULL.pdf

Anda mungkin juga menyukai