Anda di halaman 1dari 16

KONSEPTUALISASI

MASALAH PENELITIAN
Konseptualisasi Masalah Penelitian
Konseptualisasi adalah proses pembentukan konsep dengan
bertitik tolak pada gejala-gejala pengamatan.
Konsep berada dalam bidang logika (teoritis) sedangkan gejala
dalam dunia empiris (faktual). Konsep bersifat abstrak dan
dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus,
sedangkan gejala bersifat konkret
Penelitian diawali dengan mengungkapkan permasalahan
penelitian. Masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan
dan harapan. Masalah tidak harus berarti ada yang salah,
tetapi dapat juga menunjukkan pada suatu isu dimana dengan
menemukan jawaban yang tepat dapat memperbaiki suatu
situasi. Masalah adalah situasi dimana terdapat perbedaan
antara keadaan actual dan kemungkinan terbaik yang
diinginkan (Sekaran) perlu dirumuskan secara eksplisit.
Perumusan Masalah
Konseptualisasi penelitian meliputi
perumusan masalah yang berkaitan dengan
substansi dan cara masalah diteliti yang
berkaitan dengan metodologi.
Proses ini diawali dengan mengungkapkan
permasalahan penelitian yang dituangkan
pada latar belakang, bertitik tolak pada
gejala gejala pengamatan, dilanjutkan dengan
perumusan masalah dan tingkat
signifikansinya.
Pada Bab Pendahuluan terdiri pada sub bab: latar belakang,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Latar belakang penelitian berisi alasan rasional dan esensial yang
membuat peneliti tertarik melakukan penelitian. Tersusun sbb :
• Pada bagian awal adalah gambaran umum tentang masalah
yang akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat
gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai
mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup
penelitian.
• Pada bagian tengah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek
negatifnya jika tidak di atasi dengan di dukung teori dan
penelitian terdahulu.
• Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan
(teoritis dan praktis).
• Contoh :
• Masalah dapat disimpulkan sebagai suatu
kesenjangan antara harapan (das sollen)
dengan kenyataan (das sein), antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang
ada (what it is), antara kebutuhan dengan
yang tersedia. Penelitian bertujuan untuk
menutup kesenjangan (what can be) tersebut.
• Penelitian murni maupun terapan,
kesemuanya berangkat dari masalah, hanya
pada penelitian terapan yang hasilnya dapat
langsung dipakai untuk membuat suatu
keputusan.
• Konseptualisasi masalah merupakan kegiatan
memformulasikan masalah penelitian ke dalam
suatu rumusan kalimat tanya yang dimaksudkan
untuk melaksanakan aktivias pemecahan masalah.
Kebenaran jawaban setengahnya ditentukan oleh
ketepatan formulasi pertanyaan masalah.
• Karakteristik rumusan masalah : (1) memuat
hubungan variabel, (2) dinyatakan secara jelas dan
tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan, (3)
memungkinkan pengumpulan data untuk
menjawab pertanyaan, (4) tidak menyatakan
posisi moral atau etika
Sumber Masalah

1) Observasi
Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi
terhadap suatu hubungan tertentu yang masih belum
memiliki dasar penjelasan yang memadai dan cara -
cara rutin yang di dalam melakukan suatu tindakan
didasarkan atas tradisi atau otiritas. Penyelidikan
kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru,
rekomendasi pemecahan masalah praktis dan
mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam
bahasan litelatur.
2) Deduksi dari teori
Teori merupakan konsep - konsep yang masih berupa
prinsip - prinsip umum yang penerapannya belum bisa
diketahui. Penyelidikan terhadap suatu masalah dari
teori bermanfaat untuk memperoleh penjelasan
secara empiris praktik tentang teori tersebut.
3) Kepustakaan
Hasil dari penelitian sering memberikan rekomendasi
akan perlunya dilakukan suatu penelitian ulang
(replikasi) untuk meningkatkan validitas dan
kemampuan menggeneralisasikan lebih luas, juga perlu
dilakukan penelitian lanjut.
4) Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah
penelitian. Seperti banyaknya pengangguran lulusan
perguruan tinggi, dapat memunculkan pertanyaan
tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan
masyarakat.
5) Situasi praktis
Keputusan praktis sering mendesak untuk
dilakukannya penelitian evaluatif guna dijadikan
dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut.
6) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang
membutuhkan jawaban empiris guna mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam.
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang

10
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan
masalah
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan
tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya

11
PEMBATASAN MASALAH:
• Agar penelitian dapat
mengarah ke inti Permasalahan
masalah yang secara umum
sesungguhnya maka
diperlukan pembatasan Pembatasan
penelitian sehingga
penelitian yang Inti
dihasilkan menjadi lebih Masalah
fokus dan tajam

12
2. Tujuan dan Hipotesis

Masalah yang dipertanyakan dalam


penelitian sebenarnya sudah ada jawaban
dalam pikiran. Jawaban tersebut masih
diragukan, namun dapat dipakai sebagai
jawaban sementara yang disebut hipotesis.
Tujuan dan Hipotesis inilah yang
mengendalikan semua kegiatan penelitian.

.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang
menunjukkan adanya hasil yaitu sesuatu yang diperoleh atau
dicapai setelah penelitian selesai.
Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk
memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang
diajukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus relevan dengan
rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian, serta
jawaban yang diperoleh diletakkan pada kesimpulan penelitian.
Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata
antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis,
menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan
hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan.
Karakteristik tujuan penelitian yang baik yaitu: spesifik,
terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat
hasil penelitian.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari
pencapaian tujuan. Bila tujuan penelitian dapat
tercapai dan masalah dapat dipecahkan, maka
manfaat penelitian akan didapat yaitu manfaat
praktis maupun teoritis.
Manfaat teoritis berupa pengembangan ilmu
pengetahuan dan manfaat praktis dapat membantu
mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah
yang diteliti.
Manfaat hasil penelitian terhubung dengan saran-
saran yang diajukan setelah kesimpulan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai