Anda di halaman 1dari 21

MASALAH DALAM

PENELITIAN
Oleh
Gusman Arsyad, SST, M.Kes
PENGERTIAN
 Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan atau
pernyataan yang menyatakan tentang situasi yang
memerlukan pemecahan melalui penelitian, atau
keputusan atau perlu didiskusikan.
 Secara lebih spesifik, masalah penelitian merupakan
pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel
penelitian
 Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah
merupakan kesenjangan antara situasi yang diharapkan
dengan situasi yang ada. Dapat juga dikatakan sebagai
kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan
keterbatasan alat dan sumberdaya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan tersebut. Masalah juga dapat
dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan praktik.
KRITERIA MASALAH PENELITIAN
1. Suatu masalah penelitian harus menggambarkan hubungan
antara dua variabel atau lebih
2. Walaupun tidak merupakan suatu keharusan bahwa suatu
masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, akan tetapi
banyak ahli penelitian menyarankan bahwa masalah penelitian
hendaknya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Mengapa
dalam bentuk pertanyaan? Suatu masalah penelitian yang
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan akan lebih mengarahkan
pada jawaban yang diharapkan. Dengan bentuk pertanyaan,
jawabannya akan lebih jelas dan langsung pada sasarannya.
3. Suatu masalah penelitian memerlukan pengujian secara empirik.
Pengujian empirik berarti bahwa pemecahannya dilandasi oleh
bukti-bukti empirik yang diperoleh dari lapangan, dengan jalan
mengumpulkan data yang relevan.
PERSYARATAN PENTING DALAM
MENGADAKAN PENELITIAN
1. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola atau
aturan tertentu disusun mulai dari yang paling
sederhana sampai pada masalah yang komplek
sehingga tercapai tujuan penelitian secara efektif dan
efisien.
2. Berencana artinya dilaksanakan berdasarkan rencana
sesuai dengan unsur-unsur masalah berbentuk
langkah-langkah penelitian yang jelas.
3. Konsep atau prosedur ilmiah artinya sejak awal
menemukan masalah sampai akhir kegiatan penelitian
mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, sesuai
dengan prinsip-prinsip atau konsep-konsep penelitian
ilmiah.
MASALAH YANG BAGAIMANA YANG
BAIK UNTUK DITELITI
1. Masalah yang tepat diteliti yaitu masalah yang dihadapkan
pada suatu kebutuhan atau tantangan bagi peneliti.
2. Masalah mudah dirumuskan sehingga menjadi jelas
batasannya, kedudukan dan alternatif cara pemecahannya.
3. Memiliki hipotesis yang jelas sebagai titik tolak dalam
penelitian dan alternatif pemecahannya.
4. Mudah dalam pengumpulan data untuk menguji hipotesis.
5. Mudah dalam menarik kesimpulan berdasarkan hasil
pengolahan data dan dikembalikan pada jawaban hipotesis
yang sudah dirumuskan.
6. Dapat memecahkan masalah yang diteliti sehingga dapat
menemukan kebenaran serta implikasinya untuk memberi
saran-saran agar masa depan lebih baik
CIRI-CIRI MASALAH YANG BAIK
1. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian
a. Masalah mempunyai keaslian
b. Masalah harus mempunyai suatu hubungan
c. Masalah harus mempunyai hal yang penting
d. Dapat diuji
e. Masalah harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan
2. Masalah harus fisibel
Yaitu, masalah tersebut dapat dipecahkan. Ini berarti
data serta metode untuk memcahkan masalah harus
tersedia, biaya yang secara relatif harus dalam batas
kemampuan, kondisi waktu, administrasi dan tidak
bertentangan dengan hukum dan adat.
CIRI-CIRI MASALAH YANG BAIK
3. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
 Masalah yang diangkat selain sesuai dengan metode ilmiah dan
dapat terpecahkan, masalah tersebut juga harus sesuai dengan
kualifikasi peneliti. Kriteria yang masuk dalam kualifikasi
peneliti, antara lain,:
 Menarik bagi peneliti
Masalah yang menarik dan sesuai dengan bidang studinya,
akan mendorong peneliti menemukan jawaban atas masalah
tersebut, apalagi ditunjang dengan kesesuaian bidang studinya.
 Sesuai dengan kualifikasi
Sesuai kualifikasi maksudnya sulit atau mudahnya dapat
ditentukan sendiri oleh peneliti tersebut sesuai dengan
kemampuan akademisnya, daya nalar, sensivitas terhadap data,
serta kemampuannya dalam menghasilkan orginalitas.
DEFINISI RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

 Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara


sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang
sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan
masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan
bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
 Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga

sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan


yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam
kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam
kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara
fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai
penyebab maupun sebagai akibat.
 Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan
masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai
memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa
kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan
separuh dari penelitian itu sendiri
SIFAT & FUNGSI RUMUSAN MASALAH
SIFAT FUNGSI
1. Pendorong suatu kegiatan penelitian
 Meliputi perumusan menjadi diadakan atau dengan kata
masalah deskriptif, lain berfungsi sebagai penyebab
apabila tidak kegiatan penelitian itu menjadi ada
menghubungkan dan dapat dilakukan
antar fenomena, dan 2. Pedoman, penentu arah atau fokus
perumusan masalah dari suatu penelitian
eksplanatoris, 3. Penentu jenis data macam apa yang
apabila rumusannya perlu dan harus dikumpulkan oleh
peneliti, serta jenis data apa yang
menunjukkan adanya
tidak perlu dan harus disisihkan oleh
hubungan atau
peneliti.
pengaruh antara dua 4. Peneliti menjadi dapat dipermudah di
atau lebih fenomena. dalam menentukan siapa yang akan
menjadi populasi dan sampel
penelitian
KRITERIA PERUMUSAN MASALAH
YANG BAIK
1. Perumusan masalah adalah berwujud kalimat tanya atau yang
bersifat kalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan
jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan
jawaban eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau
lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusaia.
2. Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan
dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara
jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik
yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun
sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
3. Hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis
yang sedang aktual, sehingga pemecahannya menawarkan
implikasi kebijakan yang relevan pula, dan dapat diterapkan
secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan
manusia.
PENEMPATAN RUMUSAN MASALAH
PENELITIAN
1. Ada yang menempatkannya di bagian paling awal dari suatu
sistematika peneliti
2. Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau
bersama-sama dengan latar belakang penelitian.
3. Ada pula yang menempatkannya setelah tujuan penelitian
 Di manapun rumusan masalah penelitian ditempatkan, sebenarnya
tidak terlalu penting dan tidak akan mengganggu kegiatan penelitian
yang bersangkutan, karena yang penting adalah bagaimana kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah
sebagai pengarah dari kegiatan penelitiannya. Artinya, kegiatan
penelitian yang dilakukan oleh siapapun, hendaknya memiliki sifat yang
konsisten dengan judul dan perumusan masalah yang ada. Kesimpulan
yang didapat dari suatu kegiatan penelitian, hendaknya kembali
mengacu pada judul dan permasalahan penelitian yang telah
dirumuskan.
Proses Identifikasi Masalah untuk Menemukan Masalah Penelitian

1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian; hal ini
bisa dimanfaatkan karena dalam bagian akhir laporan penelitian
terdapat rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut;
2. Diskusi, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya; dalam seminat atau
kegiatan ilmiah lainnya biasanya pembicara sering melontarkan
masalah yang disampaikan secara logis dan professional. Hal ini bisa
dimanfaatkan untuk diteliti;
3. Pernyataan pemegang otoritas; misalnya pernyataan Menteri, Gubernur,
walkot/Bupati, dll, yang melontarkan persoalan-2 yang sering dihadapi
pemerintahannya, terutama masalah Kesehatan dan pendidikan;
4. Pengamatan sepintas; misalnya timbul saat mengadakan studi
komparatif ke sekolah-sekolah tertentu, dll.
5. Pengalaman pribadi; biasanya dari sini banyak timbul persoalan ketika
kehidupan pribadi sering dikaitkan dengan kehidupan professional
seperti pendidikan;
6. Perasaan Intuitif; biasanya muncul tanpa sengaja saat bangun tidur
atau saat-saat setelah habis istirahat, dll.
Pedoman dan Pertimbangan dalam Memilih Masalah

 Setidaknya, ada tiga karakteristik yang perlu diperhatikan


dalam mengidentifikasi masalah:
1. Masalah tersebut “layak diteliti”; artinya pengkajian terhadap
masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara terukur secara
empiris melalui pengumpulan data dan pengolahan data.
Dengan demikian, masalah-masalah yang berkaitan dengan
isu-isu filosofis, etika, moral atau nilai-nilai ideal tidak bisa
dijadikan masalah karena sulit diukur;
2. Sifat dari masalah tersebut, yaitu mempunyai nilai teoritis
dan praktis; artinya masalah tersebut diangkat dan ada
teorinya yang kuat dan mempunyai dampak praktis;
3. Masalah tersebut realistis; arti realistis di sini sangat luas, di
antaranya masalah itu terjangkau oleh kemampuan, baik dari
segi keilmuan, penguasaan konsep atau teori, waktu, tenaga
dan biaya, dll. (Toha Anggoro,dkk., 2007: 1.15)
Pertimbangan yang perlu diperhatikan
1. Pertimbangan dari arah masalahnya; petimbangan
dari aspek ini (dari sudut objektif) :
> Apakah akan memberi sumbangan kepada
pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan
dengan dasar teoritis penelitiannya?;
> Apakah juga akan memberi manfaat untuk pemecahan
masalah-masalah praktis?.
2. Pertimbangan dari arah calon peneliti;
pertimbangan dari aspek ini (dari sudut subjektif)
> kemampuan peneliti dan penguasaan teorinya;
> penguasaan metode yang akan digunakan;
> biaya yang dibutuhkan;
> waktu yang akan digunakan; dan
> alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan;
CONTOH PENULISAN MASALAH
 Cakupan K4 Bumil di Puskesmas “Mamboro”
Kecamatan Palu Utara Kota Palu pada tahun 2019
ada kesenjangan 30% dari target yang seharusnya
90%.
 Kepuasan pasien Rumah Sakit Bersalin “Masitha”
Kecamatan Palu Barat Kota Palu pada tahun 2019,
terhadap pelayanan asuhan kebidanan pada masa
nifas masih rendah yaitu sebesar 10% dari target
70%.
 Polindes di wilayah Puskesmas “Toaya” kecamatan
Sindue Kabupaten Donggala pada tahun 2019 yang
dipimpin oleh Bidan dengan lulusan D3 Kebidanan
masih rendah yaitu sebesar 35% dari target 100%
RUMUSAN MASALAH
 Disebut juga Pertanyaan Penelitian
 Merupakan pertanyaan tentang apa yang

ingin diketahui dari hasil penelitian yang


akan diteliti
 Rumusan masalah ditulis dimulai dengan

kata tanya (Apa, Bagaimana, Mengapa,


Adakah)
 Ide Rumusan masalah diketahui setelah

mengkaji masalah (identifikasi masala


JUDUL DAN MASALAH PENELITIAN
 JUDUL
Hubungan antara pengaruh psikis dengan
flour albus yang berlebihan pada remaja
putri di Asrama Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palu tahun 2019
 MASALAH

Meningkatnya kasus fluor albus yg


berlebihan pada remaja putri di Asrama
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu tahun
2019
RUMUSAN MASALAH
 Apakah ada hubungan antara psikis dengan fluor
albus berlebihan pada remaja putri di Asrama
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu tahun 2019
 Apakah ada hubungan frekuensi ganti celana dalam
dengan fluor albus berlebihan pada remaja putri di
Asrama Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palu tahun
2019
 Apakah ada hubungan antara menkonsumsi buah
nanas dengan fluor albus berlebihan pada remaja
putri di Asrama Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palu tahun 2019
JUDUL DAN MASALAH PENELITIAN
 JUDUL
Hubungan antara pendampingan suami terhadap
psikologis ibu bersalin saat proses persalinan di
RSUD Undata Palu tahun 2019

 MASALAH
Meningkatnya kecemasan ibu bersalin saat proses
persalinan di RSUD Undata Palu tahun 2019
RUMUSAN MASALAH
 Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu
bersalin dengan pendampingan suami saat
menghadapi persalinan di RSUD Undata Palu
tahun 2019
 Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu

bersalin dengan suasana ruang bersalin di


RSUD Undata Palu tahun 2019
 Apakah ada hubungan antara kecemasan ibu

bersalin dengan pelayanan tenaga kesehatan


di RSUD Undata Palu tahun 2019
Contoh lain
 MASALAH
Meningkatnya pemberian susu formula pada Bayi
umur kurang dari enam bulan di Puskesmas
Talise Kota Palu tahun 2019
 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah ada hubungan antara ibu karier dengan


pemberian susu formula?
2. Apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan
dengan pemberian susu formula?
3. Apakah ada hubungan antara tingkat sosial
ekonomi dengan pemberian susu formula?

Anda mungkin juga menyukai