Anda di halaman 1dari 14

Masalah, Fokus, Judul, Dan Teori Dalam Penelitian Kualitatif

Dosen Pembimbing : Ahmad Fadli, M.I.P


Disusun Oleh Kelompok 1 :
Anggiet Pratama (211H10032)
Umi Kulsum (211H10023)
Fahrozi Wijaya P.M (211H10149)
M. Naufal Z.K (211H10147)

Rizky Andrean D.H (211H10147)


Definisi Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang lebih berfokus pada
pemahaman fenomena sosial dari perspektif subjek penelitian. dalam penelitian
kualitatif "masalah" yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap
kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, "masalah" dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti
berada di lapangan. Dan tentunya sangat berbeda dengan metode peneltian
kuantitatif yang dimana dalam penelitian kuantitatif, "masalah" yang akan
dipecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah.
Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

Masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari dua faktor atau
lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda tanya dan dengan
sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban. Masalah penelitian
juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan realitas antara yang seharusnya terjadi
dengan kenyataan. Kesenjangan tersebut dapat diperoleh berdasarkan
kesenjangan hasil studi terdahulu ataupun pertentangan pendapat secara teoritis.
Adapun Sumber masalah dari penelitian menurut sumber lain adalah
sebagai berikut :

Dalam melakukan observasi langsung ini peneliti harus memiliki kepekaan dalam
1. Observasi menangkap fenomena permasalahn yang akan diteliti. Masalah kepekaan ini
Langsung selain berkaitan dengan factor kesiapan teori dan penguasaan perkembangan
mutakhir sesuai bidang ilmunya.
Permasalahan penelitian selain dapat diperoleh dari observasi langsung juga
2. Studi Kepustakaan dapat diperoleh melalui telaah kepustakaan. Permasalahan penelitian dapat
diambil dari hasil penelitian sebelumnya yang belum terpecahkan atau terjawab
dengan penelitian yang ada dikenal dengan research gap..
Pembatasan Masalah Penelitian Dengan Fokus Masalah
Peneliti perlu untuk menetapkan fokus dalam penelitian, hal ini dikarenakan agar peneliti
dapat membatasi penelitian. Perlunya menetapkan focus dalam penelitian kualitatif
didasarkan pada dua hal :

penetapan fokus dapat membatasi area penelitian. Penetapan fokus /masalah dalam penelitian kualitatif
1. akan dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di tempat penelitian. Artinya walaupun perumusan masalah
sudah disusun dengan cukup baik, dapat sewaktu-waktu berubah apabila tidak sesuai dengan kondisi
tempat penelitian atau situasi lapangan tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti masalah tersebut.

penetapan focus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-eksklusi suatu informasi yang baru diperoleh
2. peneliti di lapangan. Dengan penetapan focus peneliti dapat menyeleksi mana data yang benar-benar perlu
dianalisis mana yang tidak relevan meskipun data tersebut menarik untuk dibahas.
Fokus Penelitian

Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-


topik pokok yang hendak diungkap/digali dalam penelitian ini. Fokus
masalah memuat masalah yang berkaitan dengan konteks sosial
penelitian yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, yang dirinci
dan dimuat dalam bentuk narasi. Pada penelitian kualitatif, penentuan
fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi, dan
disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli.

Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak
dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi
sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Pemilihan Topik Penelitian
Berkaitan dengan ini, terdapat beberapa saran atau nasihat dalam pemilihan topik
yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (2014:43) sebagai berikut :

1. Ambil satu penelitian yang ukuran serta tingkat kerumitannya


kelihatan sedang-sedang saja sehingga dapat dirampungkan
Dalam menentukan topik penelitian seharusnya
didasarkan pada bidang kajian utama topik
dalam waktu dan sumber yang ada. penelitian tersebut. Misalnya pada bidang kajian
Pendidikan PPKN. Pada dasarnya ada banyak
2. Hendaknya Anda pertimbangkan keterampilan
yang, pada saat ini, belum pernah diuji
Anda sendiri
dan belum
topik yang berhubungan dengan kajian tersebut
berkembang. misalnya : Pendidikan, Politik, Hukum, Isu soisal,
Alam, Budaya, dan lain sebagainya. Jadi harus di
3. Usahakan membatasi jumlah jam lamanya Anda bekerja dan
jumlah halaman data yang Anda tinjau ulang. fokuskan ke salah satu topik tersebut, dengan
topik apa saya harus fokus untuk meneliti kajian
tersebut
4. Usahakan memperoleh informasi yang terkonsentrasi daripada
yang terpencar-pencar.

5. Tidak ada salahnya Anda jalan-jalan datang ke


penelitian walaupun belum memulai rencana penelitian.
lokasi
Bentuk Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah tujuan dari sebuah karya ilmiah untuk fokus membahas
hal-hal tertentu. Rumusan masalah memudahkan penelitian si penulis karena poros
penelitian telah menyempit, rumusan masalah digunakan untuk menghindari poros
penelitian yang dapat diperluas dan tidak sesuai dengan tujuan awal penelitian.
Sedangkan menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Sugiyono
Menurut Ahli Sugiyono, pengertian rumusan masalah adalah pertanyaan yang mencari jawaban melalui pengumpulan dan
kajian data. Dimana pencarian dapat dilakukan berdasarkan tingkat interpretasi. Secara umum, konstruksi topik memainkan
peran penting. Antara lain, membantu peneliti mengejar penelitian mereka sambil menghormati koridor atau jalur penelitian.
Selain itu, rumusan masalah merupakan cara bagi peneliti untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat melakukan penelitian.

2. Andrew dan Hildebrand


Rumusan masalah yang baik direncanakan, efektif dan memiliki ciri-ciri dan sekurang-kurangnya memiliki empat ciri, yaitu
suatu masalah yang diangkat yang mencerminkan suatu kebutuhan yang dirasakan. Kemudian masalah disajikan sebagai
hipotesis yang tidak didasarkan pada bukti faktual. Bukan sekedar rumusan masalah dan dukungan hipotesis yang baik.
Jenis-jenis Rumusan Masalah
Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat
tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif
dan assosiatif.
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu
peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situas sosial yang akan
diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.

2. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu


peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu
dibandingkan dengan yang lain.

3. Rumusan masalah assosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang


memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian kualitatif hubungan yang
diamati atau ditemukan adalah hubungan yang bersifat reciprocal atau
interaktif.
Judul Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang lebih berfokus pada


pemahaman fenomena sosial dari perspektif subjek penelitian. Dalam
penelitian kualitatif, judul penelitian memiliki peran penting dan biasanya
lebih fleksibel seiring berjalannya penelitian. Judul dalam penelitian kualitatif
pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan.
Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan
mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti.

Judul penelitian kualitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk


menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang digunakan, instrumen
penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan.
Berikut adalah beberapa poin penting dalam penentuan judul penelitian kualitatif:

1. Tentukan Fokus Penelitian: Fokus penelitian adalah hal pertama yang harus ditentukan dalam penelitian kualitatif. Fokus ini bisa
berupa fenomena, perilaku, sikap, motivasi, persepsi, atau tindakan subjek yang ingin diteliti. Fokus penelitian ini kemudian harus
tercermin dalam judul penelitian.

2. Tetapkan Tujuan Penelitian yang Jelas: Tujuan penelitian harus jelas dan ditentukan sejak awal. Tujuan ini akan membantu dalam
pemilihan judul penelitian yang tepat dan relevan.

3. Gunakan Kata-kata yang Jelas dan Spesifik: Judul penelitian kualitatif harus menggunakan kata-kata yang jelas dan spesifik. Hindari
penggunaan jargon atau terminologi yang rumit yang bisa membingungkan pembaca.

4. Hindari Judul yang Terlalu Panjang dan Rumit: Judul yang terlalu panjang dan rumit bisa membuat pembaca kehilangan minat.
Sebaliknya, judul yang singkat dan padat biasanya lebih mudah dipahami dan diingat.

Konsultasi dengan Dosen Pembimbing: Sebelum menentukan judul penelitian, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan
5. dosen pembimbing. Mereka dapat memberikan masukan dan saran yang berharga untuk penelitianmu.
Teori Dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kuantitatif jumlah teori yang digunakan sesuai dengan
jumlah variabel yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang
bersifat holistik, jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualitatif jauh
lebih banyak karena harus disesuaikan dengan fenomena yang berkembang
di lapangan. Peneliti kualitatif akan lebih profesional kalau menguasai semua
teori sehingga wawasannya akan menjadi lebih luas, dan dapat menjadi
instrumen penelitian yang baik. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi
sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan
mendalam.

Dalam kerangka kerja teoritis, teori memainkan peran penting dalam


membingkai studi kualitatif, yaitu sebagai panduan dalam pengumpulan dan /
atau analisis data. Atau, beberapa konsep teoretis dapat digunakan secara
selektif untuk memahami temuan, daripada menggunakan temuan untuk
menguji teori, seperti pada penelitian kuantitatif. Namun, dalam banyak
makalah kualitatif, teori hanya tampil secara singkat, jika ada pun, mungkin
disebut melalui bagian final atau bagian diskusi mengenai studi yang cocok
untuk mengkaji temuan dalam literatur yang lebih luas (Padgett, 2016).
Ada beberapa jenis teori yang sering digunakan secara umum adalah sebgai berikut :
Teori Grounded: Teori ini berfokus pada pengembangan teori dari data empiris yang diperoleh dari
1. lapangan, tanpa terlebih dahulu mengikuti kerangka teoritis tertentu.

2. Fenomenologi: Teori ini menekankan pemahaman mendalam terhadap pengalaman individu dalam
konteks tertentu.
3. Etnografi: Teori ini berfokus pada studi budaya dan interaksi manusia dalam konteks sosial tertentu.

4. Teori Interaksional Simbolik: Teori ini mengkaji makna simbolik yang diberikan oleh individu dalam interaksi
sosial.

5. Konstruktivisme: Teori ini menganggap bahwa realitas sosial adalah konstruksi dari interpretasi subjektif
individu.

6. Teori Sosial Kritis: Teori ini menyoroti aspek-aspek kekuasaan, dominasi, dan ketidaksetaraan dalam
masyarakat.
Kesimpulan

Dalam sebuah metode penelitian kualitatif maupun


kuantitatif 2 metode ini cenderung mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi
keunikan dari metode penelitian kualitatif adalah bahwa
data tidak harus tetap sesuai fakta akan tetapi bisa
berubah ketika si peneliti melakukan observasi
langsung di lapangan. Dan semua metodelogi
penelitian tidak lepas dari suatu masalah tertntu
sehingga mengharuskan si peneliti untuk mencari
sebuah solusi dari masalah tersebut. Yang pada intinya,
seseorang menggunakan metode penelitian kualitatif
maupun kuantitatif itu sama saja dan tergantung minat
dan bakat orang tersebut bagaimana.
Thanks You

Anda mungkin juga menyukai