Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS BUDI LUHUR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PERTEMUAN 2
Masalah Penelitian

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami tentang


masalah penelitian, menjelaskan definisi
masalah penelitian, menentukan topik
penelitian dan masalah penelitian.

Sub Pokok Bahasan : 1.1 Definisi Masalah Penelitian

1.2 Topik Penelitian

1.3 Masalah Penelitian

Daftar Pustaka : 1. Mahdiyah (2016). Studi Mandiri Dan


Seminar Poposal. Jakarta. Universitas
Terbuka.

FEB - Universitas Budi Luhur 1


1.1 Definisi Masalah Penelitian

Penelitian mandiri merupakan matakuliah yang berperan dalam tahap menyiapkan


mahasiswa dalam menguasai kompetensi penyelesaian tesis, khususnya dalam
penyusunan proposal penelitian. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di
antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan,
tanpa perumusan masalah yang tepat dan memenuhi syarat, penelitian tidak akan
membuahkan hasil apa-apa. Perumusan masalah atau research questions atau disebut
juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan
suatu fenomena atau kesenjangan baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri,
maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait dengan yang
lainnya, mungkin sebagai penyebab maupun sebagai akibat.

Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan


penelitian, sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan
melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.

1.2 Topik Penelitian

Topik adalah kata serapa dari Bahasa Yunani yaitu “Topoi” yang artinya umumnya
adalah tempat landasan dalam tulis menulis. Topik penelitian sosial dapat berasal dan
masalah di lingkungan sekitar. Sebagai seorang yang akan melakukan penelitian perlu
setidaknya meningkatkan wawasan dan daya kritis. Pengertian topik penelitian adalah
pokok dari penelitian atau pembicaraan dalam penulisan artikel ilmiah. Topik penelitian
ini berada sebelum seseorang melakukan penelitian, hal ini lantaran topik penelitian akan
menjadi landasan dasar setiap kegiatan penelitian dilakukan.

Menurut Howe Opik, topik penelitian adalah landasan dasar yang harus dimiliki
sebelum langkah penelitian dilakukan, hal ini menyangkut pada proses syarat
terbentuknya wacana percakapan yang baik dan secara sistematis dilakukan untuk
meningkatkan kreadibiltas penelitian yang dilakukan.

FEB - Universitas Budi Luhur 2


1.2.1 Unsur Dalam Menentukan Topik Penelitian

Dalam menentukan topik penelitian, peneliti perlu memperhatikan berbagai


pertimbangan. Topik tersebut harus ditetapkan pertama kali dalam menyusun langkah-
langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-hal yang akan dibahasa dalam
penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan,
penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut. Pertimbangan tersebut di
antaranya sebagai berikut:

1. Penelitian Sesuai Dengan Bidang Si Peneliti

Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh
peneliti. Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang
studinya sehingga peneliti tidak akan meneliti di luar bidang studinya.

2. Bermanfaat Bagi Masyarakat Khususnya Subjek Penelitian

Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan
sangat terasah manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Mengetahui Hakikat Dasar Perbedaan Jenis Penelitian

Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan
metode penelitian sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

4. Masalah Yang Diambil Bersifat Baru

Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan
lebih dihargai daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).

5. Tema Yang Sedang Tren (Hot Topik)

Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan
disetujui oleh pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya
kepada pembimbingnya tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya.

FEB - Universitas Budi Luhur 3


6. Dalam Jangkauan Peneliti (Manageable Topic)

Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan
kemampuan si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan
beberapa segi, antara lain: kemampuan memecahkan masalah dalam topik. Dalam
Manageable topic ini juga perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Tersedia dana yang cukup.

b. Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian.

c. Sponsor dan konsultan.

d. Kerja sama dengan pihak lain

7. Data Dari Topik Mudah Didapatkan (Obtainable Data)

Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data
yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan
antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.

8. Topik Cukup Penting Untuk Diteliti (Signifance Of Topik)

Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil
penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua,
sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang
lain.

9. Topik Yang Menarik (Interested Topic)

Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan


semangat peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah
ditentukan.

FEB - Universitas Budi Luhur 4


1.2.2 Ciri Topik Penelitian Yang Baik

Adapun dalam proses penelitian adalah tugas yang komprehensif dan


membutuhkan upaya besar sebagai peneliti. Hal pertama yang menentukan keberhasilan
penelitian adalah topik penelitian. Topik penelitian yang baik harus memiliki kualitas yang
memenuhi karakteristik dari judulnya, berikut inilah ciri topik penelitian. Antara lain;

1. Kejelasan Adalah Kualitas Terpenting Dari Topik Penelitian Apa Pun

Topiknya harus jelas sehingga orang lain dapat dengan mudah memahami sifat
penelitian. Topik penelitian harus memiliki interpretasi tunggal sehingga orang
tidak bisa terganggu. Topiknya harus sangat jelas di benak sehingga peneliti bisa
melakukannya dengan benar. Topik penelitian harus bebas dari ambiguitas apa
pun. Kejelasan juga berarti bahwa topik penelitian harus diarahkan dan harus
mengatur seluruh jenis metodologi penelitian.

2. Topik Penelitian Yang Didefinisikan Dengan Baik Dan Diutarakan Dengan Baik
Adalah Jaminan Setengah Dari Penelitian Yang Berhasil

Terkadang peneliti mengutarakan topik penelitian sedemikian rupa sehingga


memberi kesan berlaras dua. Topik penelitian harus didefinisikan dengan baik dan
diutarakan dengan baik dan harus mudah dipahami, seharusnya memiliki makna
tunggal.

3. Bahasa Topik Penelitian Harus Sederhana

Peneliti harus menggunakan istilah teknis hanya jika diperlukan, jika tidak gunakan
kata-kata sederhana sehingga semua orang bisa memahaminya. Simpan etika
penulisan dalam pikiran untuk menghindari istilah atau kalimat yang tidak etis.
Jangan memperkenalkan segala jenis bias secara langsung atau tidak langsung
dalam masalah penelitian atau topik penelitian.

4. Kepentingan Saat Ini Juga Harus Menjadi Pertimbangan Peneliti Saat Memilih
Topik Penelitian

FEB - Universitas Budi Luhur 5


Topik yang usang tidak akan bermanfaat bagi siapa pun yang topiknya saat ini
penting. Peneliti juga harus menilai seberapa banyak topik itu akan memberi
manfaat bagi bidang di mana peneliti melakukan penelitian.

1.2.3 Cara Menemukan Topik Penelitian

Untuk proses dalam menemukan topik penelitian terdapat beberapa langkah yang
harus dijalankan. Antara lain tips-tips tersebut adalah sebagai berikut;

1. Brainstorming

Brainstorming dapat menjadi alat yang berguna dalam mencari topik untuk karya
ilmiah. Temukan tempat di mana dapat bersantai dengan tenang dan damai sambil
menuliskan topik penelitian. Ketika memilih topik, peneliti harus memilih satu
diantara berikut:

a. Menemukan yang menarik

Menemukan hal yang menarik bisa dijalankan oleh setiap orang ketika berada
dalam perjalanan, belajar, ataupun ketika ikut beraktivitas bersama keluarga.
Langkah ini semakin menarik ketika melihat problema di masyarakat.

b. Memiliki pengetahuan sebelumnya

Mengetaui atau bahkan mengusai materi sebelum melakukan penelitian bisa


menjadi landasan awal untuk menemukan topik dalam proses penelitian. Hal
ini sangatlah penting dijalankan, mengingat untuk mendalami serta mengusai
materi yang belum diketahui bisa memakan waktu yang sangat lama.

2. Mind Map

Penting untuk memilih topik yang mengakomodasi panjang tulisan. Topik yang
rumit terlalu luas untuk karya ilmiah yang panjang harus dipersempit. Ini adalah
langkah menuju mendefinisikan topik penelitian. Peta pikiran dapat menjadi alat
yang bermanfaat untuk menyaring topik. Saat menggunakan peta pikiran, peneliti
membagi topik menjadi beberapa sub-topik. Kemudian peneliti membagi masing-

FEB - Universitas Budi Luhur 6


masing sub-topik menjadi beberapa sub-topik. Selain itu, peta pikiran dapat
mengungkapkan hubungan yang menarik antara berbagai sub-topik.

1.3 Masalah Penelitian

Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan jika terdapat permasalahan


penelitian. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga dapat
diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun
peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya. Adanya kesenjangan tersebut
menimbulkan pertanyaan lebih lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi, dan dari
pertanyaan inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan. Pertanyaan selanjutnya
ialah, apakah setiap kesenjangan dapat dikembangkan menjadi permasalahan penelitian?
Jawabannya ternyata tidak semuanya. Ada kondisikondisi lain yang perlu dipenuhi. Dari
uraian di atas dapat dirangkum adanya suatu kondisi problematik tertentu, yang
menandakan suatu penelitian dapat dikembangkan, yaitu:

1. Adanya kesenjangan dari yang seharusnya (teori maupun fakta empirik temuan
penelitian terdahulu) dengan kenyataan sekarang yang dihadapi.

2. Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa


kesenjangan itu terjadi.

3. Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya lebih dari


satu kemungkinan.

Sebelum menetapkan berbagai identifikasi masalah, kesenjangan atau problematik yang


akan dibahas diuraikan dulu sebagai latar belakang masalah.

FEB - Universitas Budi Luhur 7


1.3.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang suatu penelitian memiliki peranan untuk:

1. Menjelaskan situasi dan kondisi yang melatar belakangi terjadinya masalah


tersebut.

2. Menguraikan kesenjangan-kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori


dengan praktek, rencana dengan pelaksanaan dan kesenjangan lainnya yang ada.

3. Menceritakan apa yang mendorong seorang peneliti untuk melakukan penelitian


terhadap suatu permasalahan.

4. Menjelaskan tentang alasan-alasan penting dan bagaimana menariknya masalah


untuk diteliti dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya, tenaga, dan waktu
peneliti.

Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/fokus yang dipilih cukup:

1. Esensial

Pentingnya nilai penelitian menduduki urutan paling utama di antara masalah-


masalah yang ada.

2. Urgen

Masalah tersebut dianggap mendesak (urgen) untuk dipecahkan.

3. Bermanfaat

Memiliki kegunaan atau kebermanfaatan jika masalah penelitian dipecahkan.

Permasalahan dalam penelitian sering disebut problema atau metode dan secara
umum dikelompokkan ke dalam 3 jenis yaitu problema deskriptif, problema komparatif
dan problema korelatif.

1. Problema deskriptif: problema untuk mengetahui status variabel dan


mendeskripsikan fenomena tersebut, sehingga lahirlah penelitian deskriptif
(termasuk survey), penelitian historis, dan filosofis.

FEB - Universitas Budi Luhur 8


2. Problema komparatif: problema untuk membandingkan dua fenomena/variabel
atau lebih. Disini peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena,
selanjutnya mencari arti atau manfaat dari persamaan dan perbedaan tersebut.

3. Problema Asosiatif/korelatif: problema untuk mencari hubungan antara dua


fenomena atau variabel. Problema korelasi ada dua macam, yaitu korelasi sejajar,
dan korelasi sebab akibat.

Ketiga jenis permasalahan ini biasanya dijadikan dasar peneliti dalam merumuskan
judul penelitian.

Secara lebih operasional, permasalahan penelitian adalah: suatu rumusan kalimat


interogatif mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang belum terjawab
dengan teori atau penelitian yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa
rumusan permasalahan penelitian harus berupa kalimat yang isinya “mempertanyakan
kesenjangan” yang ditemukan atau yang ingin dibuktikan peneliti, baik dalam kalimat
tanya maupun dalam kalimat positif. Namun, walaupun rumusan kalimat interogatif
bukan suatu keharusan, disarankan kepada peneliti untuk menggunakan kalimat tanya.
Saran ini didasarkan atas pertimbangan, bahwa dengan kalimat tanya akan lebih mudah
diperoleh sifat-sifat tajam dan spesifik tentang inti masalah yang dipersoalkan, sebagai
sifat yang amat penting dalam perumusan masalah penelitian.

1.3.2 Sumber-Sumber Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan
dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. Ia
bisa bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi
atau tempat kerjanya. Ia juga bisa berasal dari perdebatan ekstensif dalam literature-
literatur. Ia juga bisa muncul dari perdebatan kebijakan di pemerintahan atau antara para
eksekutif kenamaan. Intinya, sumber-sumber masalah penelitian bisa jadi sangat
beragam. Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali, diidentifikasi
dan dikembangkan, antara lain dari:

FEB - Universitas Budi Luhur 9


1. Pengalaman Pribadi

Setiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari pengalaman


pribadinya dalam keseharian, juga pengalaman akademik selama belajar, dan
mengerjakan tugas ataupun laporan.

2. Lanjutan Atau Perluasan Penelitian

Peneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil penelitian


sebelumnya, yang biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan atau
melanjutkan penelitian tersebut.

3. Sumber Kepustakaan: Buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian

Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat memperkaya
khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan identifikasi
masalah yang memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan.

4. Forum Pertemuan Ilmiah Dan Diskusi

Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman atau
para pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain untuk
memperoleh identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan untuk
menyusun skripsi atau tesis.

5. Observasi Atau Pengalaman Langsung Dalam Praktek

Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan sumber yang masalah
yang potensial dijadikan dalam merencanakan suatu penelitian.

6. Perubahan Paradigma Dalam Pendidikan

Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa ke masa
dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode pembelajaran dapat
dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk penelitian.

7. Fenomena Pendidikan Dalam Kelas, Luar Kelas Dan Di Masyarakat

FEB - Universitas Budi Luhur 10


Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun dalam
masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai sumber
masalah yang dapat diangkat dalam suatu penelitian.

8. Deduksi Dari Teori

Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang studi
yang sedang dikembangkan.

Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau


peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya.
Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.

Peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih
dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat
dimanfaatkan oleh pesaing.

1.3.3 Ciri-Ciri Masalah Yang Baik

Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik dalam penelitian perlu
menjadi pertimbangan peneliti. Masalah dapat dikatakan baik jika memiliki:

1. Kontribusi

Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi kontribusi kepada
beberapa aspek, antara lain:

a. Pengembangan Teori Baru.

b. Perbaikan Metode.

c. Manfaat Dan Implikasi Aplikatif.

2. Orisinalitas

Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain, seperti:

FEB - Universitas Budi Luhur 11


a. Masalah Yang Diteliti.

b. Kerangka Konsep.

c. Pendekatan.

3. Pernyataan Permasalahan

a. Pernyataan Penelitian.

b. Gambaran Asosiasi Dua Atau Lebih Fenomena Terukur.

4. Aspek Kelayakan (Feasibility)

a. Dapat Dijawab.

b. Pertimbangan Waktu Dan Biaya.

c. Tingkat Pengetahuan Dan Keterampilan Yang Dimiliki.

d. Daya Dukung Fasilitas Dan Sumber Daya Lain.

RANGKUMAN

Masalah adalah kesenjangan antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam
kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu pada ilmu pengetahuan dan
teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Masalah dalam
penelitian merupakan:
(1)Titik awal suatu proses penelitian. (2) Pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab
atau dicari penyelesaiannya dalam suatu penelitian. (3) Dirumuskan dari masalah yang sudah
diidentifikasi, dipilih dandiberi batasan. (4) Titik acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan
hipotesis, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Tujuan penelitian merupakan suatu pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai dari penelitian
yang dilakukan. Tujuan harus ada hubungannya dengan rumusan masalah dan dinyatakan
dengan kalimat deklaratif. Kegunaan/Manfaat Penelitian mencakup tentang: (1) Uraian tentang
kegunaan penelitian bagi masyarakat dan pengembangan ilmu. (2) Uraian tentang manfaat yang
diperoleh dari hasil penelitian untuk pengembangkan ilmu pengetahuan, dan penelitian
lanjutan, lembaga maupun masyarakat.

FEB - Universitas Budi Luhur 12


LATIHAN
1. Jelaskan apa yang mendasari pentingnya dilakukan suatu penelitian!
2. Uraikan tujuan suatu penelitian yang diharapkan.

Petunjuk Jawaban Latihan


Untuk dapat menjawab pertanyaan latihan tersebut, silahkan Anda membaca materi
pertemuan 2, jika belum memahami bacalah buku Metodologi Penelitian Akuntansi yang
lain, atau diskusikan dengan teman Anda.

FEB - Universitas Budi Luhur 13

Anda mungkin juga menyukai