Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penentuan Fokus/Ruang Lingkup Penelitian

1. Pengertian Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup merupakan penjelasan mengenai batasan sebuah subjek

yang ada di dalam sebuah masalah. Jika diartikan secara luas, ruang lingkup

merupakan sebuah batasan. Batasan yang dimaksud disini dapat berupa faktor

yang diteliti seperti halnya materi, waktu, tempat, dan lain sebagainya. Sedangkan

makna dalam arti yang sempit, ruang lingkup adalah suatu hal atau materi.

Sementara itu, menurut wiktionary, ruang lingkup adalah besaran subjek yang

tercakup.

Saat penelitian berlangsung, ruang lingkup bisa diartikan sebagai batasan

masalah yang digunakan, jumlah subjek yang diteliti, materi yang dibahas, luas

tempat penelitian, dan lain sebagainya. Ruang lingkup penelitian ini sangat

penting karena bisa berpengaruh pada keabsahan dari sebuah penelitian.

Sementara di dalam arti khusus, ruang lingkup adalah sebuah metode yang

digunakan untuk pembatasan ilmu yang akan dikaji. Misalnya saja, ilmu filsafat

memiliki cakupan filsafat dasar, filsafat epistemologi, filsafat ontologi, filsafat

aksiologi, logika, etika, hermeneutika, dan juga estetika.

Di tiap kategori dapat dijelaskan setiap ruang lingkupnya. Misalnya saja

yaitu filsafat aksiologi memiliki batasan cakupan etika deskriptif, etika normatif,

dan juga estetika deskriptif serta estetika normatif. Contohnya yaitu materi filsafat

dasar. Adapun pengertian filsafat adalah sebuah ilmu yang mengkaji mengenai

cara berpikir secara benar dan juga bijaksana. Seperti yang kita tahu bahwa cara
berpikir itu ada banyak sekali jenisnya. Sehingga memerlukan pengetahuan

mengenai apa saja batasan tentang cara berpikir itu sendiri.

Sehingga, hal itu dapat menciptakan batasan materi yang dapat membuat

masalah ataupun subjek yang diteliti dapat lebih tepat guna, fokus, terarah, dan

mempunyai sisi keaslian. Ruang lingkup tak hanya mengkaji tentang ilmiah saja,

namun juga dimanfaatkan untuk pembahasan yang tergolong simpel. Misalnya

saja yaitu cara menciptakan donat. Pada cakupan ini, pastinya pembahasannya

berkisar pada bahan baku donat, jenis tepung, jenis donat, dan juga teknik

menggulungnya. Pastinya juga dibahas mengenai parameter mengenai donat, riset,

kualitas, dan pengembangan serta kegunaannya.

2. Pengertian Ruang Lingkup Penelitian Menurut Para Ahli

Perlu dipahami bahwa sebuah penelitian membutuhkan kehadiran ruang

lingkup. Dimana ruang lingkup mempunyai pengaruh pada keabsahan dari sebuah

penelitian. Pada dasarnya, ruang lingkup tak hanya mengkaji mengenai ilmu

ilmiah saja, namun juga bisa dipakai untuk membahas hal-hal yang sederhana. Di

bawah ini adalah beberapa pengertian ruang lingkup menurut para ahli:

a. Menurut Emil Salim, ruang lingkup didefinisikan dalam bentuk benda,

pengaruh, dan suasana yang dirasakan di sekitar kita. Ruang lingkup sebagai

urusan yang ingin berhubungan dengan kehidupan manusia. Mulai dari

masalah politik ekonomi, benda, alam semesta, sosial, dan lain sebagainya

yang bisa diangkat.

b. Menurut Otto Soemarwoto, ruang lingkup merupakan segala hal yang terjadi

sesuatu disekitar yang bersifat provokasi pada kelangsungan hidup. Selain itu,

Ia juga menyebutkan bila ruang lingkup tidak terbatas jumlahnya.


c. Menurut Soedjono, ruang lingkup merupakan semua hal yang berkaitan

dengan format nyata yang ada di sekitar kita. Baik itu berbentuk hewan,

tanaman, atau berbentuk jasmani dan rohani.

d. Menurut Danu Saputro, ruang lingkup adalah kondisi yang berbentuk benda

atau daya yang bisa dijadikan sebagai objek untuk hidup. Unsur yang termasuk

ke dalam ruang lingkup termasuk unsur alam biotik dan juga unsur alam

abiotik.

3. Cara Menentukan Ruang Lingkup Penelitian

Setelah memahami apa itu ruang lingkup dan juga beberapa definisi dari

para ahli, berikut ini adalah beberapa cara menentukan ruang lingkup, antara lain:

a. Batasan Masalah

Anda dapat memulai dengan membatasi masalah yang akan dikaji.

Dimana pembatasan masalah ini dibuat dengan tujuan supaya pembahasan

lebih fokus dan spesifik. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan agar

pembahasan menjadi semakin terarah di satu perspektif yang lebih mendalam.

Apabila tidak dilakukan pembatasan, maka akan terjadi distraksi. Oleh sebab

itu, tulisan yang kita ulas menjadi tidak terarah dan tidak dapat komprehensif.

Hal itu berdampak pada penelitian yang kita teliti menjadi sia-sia dan hanya

membuang-buang waktu saja. Pastinya, Anda tidak ingin terjun ke lapangan

secara sia-sia kan? Jadi, Anda dapat memulainya dengan membuat batasan

masalah.

b. Sesuaikan Dengan Keberadaan Data Penelitian

Cara berikutnya untuk menentukan ruang lingkup bisa dilakukan

dengan cara menyesuaikan keberadaan data penelitian. Namun bagaimana jika

kesulitan menyesuaikan data penelitian di lapangan? Anda dapat memulainya


dengan cara membuat hipotesis atau membuat kerangka penelitian. Adapun

tujuan dari cara ini yaitu supaya kita tahu apa saja langkah penelitian yang

harus dilakukan. Supaya tidak membuang-buang waktu dan pastinya agar

upaya mencari kerangka teorinya semakin jelas.

c. Memahami Penelitian

Cara untuk menentukan ruang lingkup penelitian yang tak kalah

penting yang wajib Anda pahami adalah memahami penelitian itu sendiri.

Sebuah penelitian yang Anda buat atas dasar asal-asalan akan sangat sulit

untuk direalisasikan dan justru membuang-buang waktu saja. Tanpa adanya

pemahaman, akan sangat sulit rasanya untuk menyelesaikan tulisan. Penelitian

yang tidak dipahami dengan baik bisa menimbulkan distraksi dan kegagalan

dalam memahami desain penelitian. Itulah sebabnya ketika membuat kerangka

penelitian, maka Anda harus memahami betul penelitian yang diangkat.

d. Masalah yang Diambil Mempunyai Urgensi dan Daya Tarik

Adapun salah satu alasan mengapa dilakukan penelitian terhadap

tema yang Anda usung, yakni salah satu alasannya karena tema itu menarik

dan mempunyai urgensi yang banyak untuk masyarakat umum. Ibaratnya,

apabila topik tidak menarik dan tetap dilakukan penelitian, maka data apa yang

akan kita cari dan analisa? Hampir semua penelitian yang dilakukan

mempunyai daya tarik tersendiri dan mempunyai urgensi untuk masyarakat

umum. Sebenarnya, bisa saja Anda mengusung tema yang biasa saja, tapi

peneliti harus tetap berusaha mencari tahu daya tarik serta keunikan dari topik

tersebut.

e. Manfaat Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup seringkali dimanfaatkan untuk mengkaji beberapa hal.

Hal ini akan menjadikan setiap kajian dapat lebih fokus dalam pembahasan

dan dapat lebih terarah serta tidak terpecah ke dalam pembahasan lain. Di

bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat kita temukan ketika sudah

menentukan batasan?

1) Pembahasan akan lebih terfokus, dimana hal ini dapat bermanfaat supaya

pembahasan tidak terpecah pada hal yang tidak berkaitan dengan subjek

yang dibahas.

2) Peneliti dapat membuat rencana yang tepat, sebab cakupannya cukup jelas,

maka waktu dan juga biaya dapat diukur dengan lebih baik.

3) Meringankan pembahas, dimana hal ini akan lebih efisien dan efektif.

sehingga definisi dan juga pengertian dari suatu pembahasan dapat lebih

tepat.

4) Masalah akan lebih cepat terselesaikan, hal ini karena ruang lingkup setiap

permasalahan yang ada di dalam pembahasan dapat cepat ditemukan

solusinya. Selain itu, hal itu juga berhubungan dengan poin nomor satu

karena dengan batasan masalah dapat lebih sedikit dan metodenya pun

dapat mudah ditemukan.

B. Penentuan Tujuan Penelitian

1. Pengertian Tujuan Penelitian

Pada awal setiap perumusan proyek penelitian, penyusunan tujuan

penelitian sangat membantu bagi peneliti untuk menggunakan kalimat deklaratif

dalam menyatakan tujuan utama atau tujuan proyek dalam istilah tertentu. Bahkan

yang setidaknya perlu dipahami para penulis metodologi penelitian juga sering
memasukkan tujuan penelitian ini ke dalam bagian-bagian lain seperti rumusan

masalah atau hipotesis penelitian.

Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya

hasil dari sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian, sehingga

keterangan ini didapatkan setelah penelitian selesai, untuk perumusan tujuan

penelitian mengungkapkan keinginan peniliti untuk mendapatkan jawaban atas

permasalahan penelitian yang diajukan.

Oleh sebab itulah, rumusan tujuan harus relevan dengan identitas

masalah yang ditemukan, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian.

Yang perlu diketahui juga dalam beberapa penelitian, permasalahannya sangat

sederhana terlihat bahwa tujuan penelitian sepertinya adalah pengulangan dari

rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan,

sedangkan tujuan dituliskan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali

dengan kata ingin mengetahui.

Pernyataan tujuan mengidentifikasi variabel, populasi dan pengaturan

untuk penelitian. Setiap penelitian memiliki pernyataan tujuan eksplisit atau

implisit. Tujuan penelitian harus dinyatakan secara objektif atau dengan cara yang

tidak mencerminkan bias atau nilai-nilai tertentu dari peneliti.

2. Pengertian Tujuan Penelitian Menurut Para Ahli

a. Beckingham (1974), Tujuan penelitian adalah pernyataan

terkait mengapa penelitian dilakukan. Sehingga tujuan dari suatu penelitian

mungkin untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep atau

untuk menjelaskan atau memprediksi situasi atau solusi untuk situasi yang

menunjukkan jenis studi yang akan dilakukan.


b. Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016), Arti tujuan

penelitian ialah menunjukkanserangkaian pertanyaan tentang mengapa Anda

ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin Anda capai.

3. Ciri Tujuan Penelitian

Karakteristik adanya penulisan dalam tujuan penelitian. Yaitu;

a. Pembuatannya senantiasa sesuai dengan konteks rumusan masalah dan sasaran

penelitian.

b. Dijadikan sebagai rujukan oleh penulis lainnya yang memiliki masalah

penelitian sama

c. Tujuan penelitian bisa dikatakan sebagai gagasan inti dari suatu penelitian

4. Jenis Tujuan Penelitian

Berikut ini macam bentuk kepenulisan tujuan penelitian yang dibedakan

berdasarkan metode yang digunakan, antara lain:

a. Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) pada

umumnya nencakup informasi tentang fenomena utama (central

phenomenon) yang diekplorasi dalam penelitian, partisipan penelitian, dan

lokasi penelitian. Tujuan penelitian kualitatif juga dapat menyatakan desain

atau rancangan penelitian yang dipilih. Tujuan tersebut harus ditulis dalam

istilah-istila “teknis” penelitian yang bersumber dari bahasa penelitian

kualitatif..

b. Tujuan Penelitian Kuantatif

Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) sangat

berbeda dengan model kualitatif, baik dalam hal bahasa maupun fokusnya

dalam menguhubungkan atau membandingkan variabel-variabel.


Tujuan penelitian kuantitatif mencakup variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian dan hubungan antarvaribel tersebut, para

partisipan, dan lokasi penelitian. Tujuan ini ditulis dengan bahasa yang

berhubungan dengan penelitian kuantitatif, dan juga mencakup pengujian

deduktif atas hubungan atau terori tertentu.

Tujuan penelitian kuantatif biasanya dimulai dengan

mengidentifikasi variabel-variabel utama dalam penelitian (bebas,

intervening, atau terikat) beserta model visualnya, lalu mencari dan

menentukan bagaimana variabel-variabel itu akan diukur dan diamati.

Pada akhirnya tujuan digunakannya variabel-variabel secara

kuantitatif adalah untuk menghubungkan variabel-variabel tersebut, seperti

yang biasa ditemukan dalam penelitian survei, atau untuk membandingkan

beberapa sampel atau kelompok tertentu kaitannya dengan hasil penelitian,

seperti yang dijumpai dalam kesperimen.

c. Tujuan Penelitian Metode Campuran

Tujuan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mixed methods purpose

statement) berisi tentang tujuan penelitian secara keseluruhan, informasi

yang berkaitan dengan unsur-unsur penelitian kualitatif dan kuantataif, dan

alasan/rasionalisasi dilakukannya pencampuran kedua unsur tersebut untuk

mengkaji masalah penelitian.

Tujuan penelitian metode campuran biasanya ditunjukkan dahulu

dalam pendahuluan, untuk memberikan panduan awal bagi pembaca dalam

memahami bagian-bagian penelitian kuantitatif dan kualitatif di dalamnya.

5. Cara Menentukan Tujuan Penelitian

a. Identifikasi Masalah
1) Lakukan tinjauan literatur yang komprehensif untuk menemukan isu-isu

yang diteliti sebelumnya dalam bidang yang kamu minati.

2) Identifikasi apakah ada celah pengetahuan atau masalah yang belum

terselesaikan yang bisa menjadi fokus penelitianmu.

3) Identifikasi masalah yang muncul dalam praktik atau fenomena yang

membutuhkan pemahaman lebih lanjut atau solusi.

4) Dalam mengidentifikasi masalah dalam proposal penelitian, penting

untuk memilih masalah yang relevan, memiliki dampak nyata, dan

mnarik minat akademik atau praktis yang signifikan.

5) Pastikan bahwa masalah tersebut dapat dijawab atau ditangani melalui

penelitian yang kamu rencanakan.

b. Batasi dan Fokuskan Tujuan Penelitian

Setelah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian, perlu

untuk membatasi dan memfokuskan tujuan penelitian agar tetap terkelola

dengan baik. Hindari tujuan yang terlalu umum atau luas sehingga kamu dapat

memberikan penelitian yang lebih mendalam dan terarah.

c. Gunakan Pendekatan SMART

Tujuan penelitian yang jelas haruslah Spesifik, Terukur, Mencapai,

Relevan dan Terbatas pada waktu (SMART).

1) Specific (Spesifik)

Tujuan penelitian haruslah spesifik dan terfokus. Hindari tujuan

yang terlalu umum atau ambigu.

2) Measurable (Terukur)
Tujuan penelitian harus dapat diukur secara objektif. Hal ini

memungkinkan kamu untuk mengevaluasi apakah tujuan telah tecapai

atau tidak.

3) Achievable (Mencapai)

Tujuan penelitian haruslah realistis dan dapat dicapai dengan

sumber daya yang tersedia. Pertimbangkan keterbatasan waktu, anggaran

dan sumber daya lainnya yang kamu miliki.

4) Relevant (Relevan)

Tujuan penelitian harus relevan dengan masalah atau

pertanyaan penelitian yang kamu identifikasi.

5) Time-bound (Terbatas pada waktu)

Tujuan penelitian haruslah memiliki batasan waktu yang jelas.

Tentukan periode waktu atau tenggat waktu kapan tujuan harus tercapai.

Ini membantu kamu dalam merencanakan dan mengatur jadwal

penelitian dengan baik.

d. Jelaskan Tujuan secara Rinci

Dalam penelitian, sertakan bagian yang secara rinci menjelaskan

tujuan penelitian yang ingin dicapai. Sampaikan tujuan dengan jelas dan

terstruktur, sehingga pembaca dapat memahami dengan baik apa yang ingin

anda capau melalui penelitian tersebut.

e. Hubungkan Tujuan dengan Relevansi dan Manfaat Penelitian


Pastikan tujuan penelitian yang kamu tetapkan terkait dengan

relevansi manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut. Jelaskan mengapa

penelitian ini penting dan bagaimana hasilnya dapat berkontribusi terhadap

pemahaman atau pemecahan masalah.

f. Revisi dan Perbaiki Tujuan Penelitian

Setelah merumuskan tujuan penelitian, lakukan revisi dan perbaikan

jika diperlukan. Pastikan tujuan yang ditetapkan terdokumentasi dengan baik

dan masih relevan dengan isu penelitian yang kamu hadapi.

Anda mungkin juga menyukai