Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN PENDIDIKAN”

Di Susun Oleh :

Listiana 3120190067

Iin Inayatillah 3120190079

Indah Salsabila 3120190161

Krisna Tri Wibowo 3120190111

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kegiatan penelitian berawal dari masalah, kemudian penelitian dilakukan


untuk menemukan jawaban atau pembuktian dari masalah tersebut, dan akhir dari
kegiatan penelitian memberikan solusi atas masalah tersebut. Masalah untuk
penelitian dapat didasarkan dari teori atau kondisi di lapangan, atau berdasarkan
perpaduan diantara keduanya. Masalah yang dipilih kemudian dirumuskan menjadi
masalah yang akan diteliti. Untuk memudahkan dalam memilih dan merumuskan
masalah penelitian, harus didasarkan pada pengetahuan dan kemampuan peneliti itu
sendiri tentang masalah tersebut.
Secara garis besar penelitian terdiri dari pembuatan rancangan, pelaksanaan
penelitian (observasi) dan pembuatan laporan penelitian. Namun secara terperinci
maka langkah-langkah penelitian terdiri dari ; memilih masalah, studi pendahuluan,
merumuskan masalah, hipotesis, memilih pendekatan atau metode yang akan
digunakan, menentukan agenda penelitian, pengumpulan data, pengolahan data,
penyusunan kesimpulan, penyusunan laporan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah Penelitian Pendidikan ?
2. Dan apa saja urutan dalam langkah-langkah Penelitian Pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai mata kuliah
Metodelogi Penelitian. Selanjutnya untuk memaparkan langkah-langkah dalam
melakukan penelitian pendidikan.

D. Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca lebih
memahami mengenai bagaimana langkah-langkah dalam melakukan penelitian
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
secara sistematis dan terencana guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah
yang dilakukan ini harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian
yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan
kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.
Secara umum, langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam penelitian adalah:
1. Memilih Masalah
Kepekaan terhadap suatu masalah akan muncul sebagai perpaduan
pengetahuan yang banyak dan fungsional. Banyak membaca literature ataupun
mengamati lingkungan sekitar, dapat membantu bagi seorang peneliti untuk
munculnya suatu masalah penelitian.
Peneliti harus mampu memfokuskan perhatiannya pada masalah-masalah yang
cukup dikenalnya, untuk memudahkan baginya memberi isi yang jelas dan kongkrit,
serta merumuskan dalam bentuk yang dapat dipecahkan. Hal tersebut akan membantu
menjadikannya suatu masalah yang dapat diteliti.
Suatu masalah dapat ditolak, bukan diakibatkan karena masalah itu salah,
tetapi mungkin masalah tersebut sulit untuk dipecahkan karena berbagai faktor,
misalnya kemajuan ilmu pengetahuan, faktor waktu, tenaga, biaya, serta kemampuan
yang ada pada peneliti sendiri. Contoh masalah yang ditolak :
 Penelitian tentang perbandingan kebijakan pendidikan di Indonesia dengan
kebijakan pendidikan diseluruh dunia melalui penelitian langsung
 Penelitian tentang pemanfaatan penghasilan oleh setiap pejabat Negara
diseluruh dunia.

Untuk meminimalkan kesalahan dalam pemilihan masalah, sebaiknya diupayakan


untuk diadakan rincian masalah yang lebih kongkrit. Contoh :
 Masalah efektifitas penggunaan metode pembelajaran partisipatif dalam mata
pelajaran tertentu
 Masalah pemanfaatan hasil belajar oleh lulusan kursus menjahit
 Masalah kinerja pegawai pada suatu lembaga

Berdasarkan contoh diatas, masalah dirumuskan secara operasional dengan


rumusan yang kongkrit dan operasional, peneliti memungkinkan secara eksplisit
menjawab pertanyaan-pertanyaan apa yang diselidiki, siapa yang diselidiki, mengapa
diselidiki, bagaimana malaksanakannya, mengapa melaksanakan, tujuan apa dari
penelitian tersebut.

Dengan perumusan yang jelas, peneliti akan mengetahui faktor-faktor atau


variable-variabel yang akan diukur, alat pengukur apa yang perlu disusun atau
disediakan.

Ketajaman perumusan masalah yang dapat diupayakan melalui laporan-laporan


ilmiah yang sudah diterbitkan. Hal ini dapat ditempuh yaitu untuk mengetahui apa
yang diteliti dan apa yang masih menjadi persoalan. Upaya lainnya yaitu mencari
bahan-bahan dari praktisi, misalnya melalui guru, dokter, petani, dan ibu rumah
tangga.

2. Mengadakan Studi Eksploratorik


Mengadakan studi eksploratorik, merupakan upaya yang harus ditempuh
peneliti, dalam rangka merintis jalan kearah pendalaman masalah secara sistematik
dan intensif. Penyelidikan bibliografi perlu dilakukan, sebab pebeliti harus berusaha
menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dengan masalahnya,
yaitu teori yang dipakainya pendapat pada ahli mengenai aspek itu, penelitian-
penelitian yang telah dilakukan selama ini dan hasil-hasilnya, penelitian-penelitian
yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan para ahli.
Sebagai hasil studi eksploratorik, peneliti harus menjadi orang yang telah
banyak mengetahui tentang berbagai hal yang ada kaitannya dengan masalah, baik
yang dihubungkan dengan teori-teori maupun secara praktis. Hal lainnya, melalui
studi eksploratorik ini, diharapkan peneliti mengetahui sejarah persoalan yang
dibahasnya, realitas dewasa ini mengetahui landasan-landasan dan tujuan serta
prediksi persoalan pada masa yang akan datang.
Melalui studi eksploratorik, diharapkan peneliti mengetahui tentang sesuatu
yang sudah dilakukan oleh para ahli, peneliti mampu menempatkan persoalan yang
terbatas dalam konteks yang luas, juga mengetahui berbagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perkembangan masalahnya, dan tidak mengulangi kesalahan
yang sudah dilakukan oleh peneliti lain.

3. Merumuskan Masalah dalam Hubungan Teori dan Anggapan Dasar


Dalam langkah ketiga, peneliti harus dapat memberikan verbalisasi gagasan-
gagasannya sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
Peneliti harus dapat menjelaskan tentang darimana pelaksanaan penelitian, bagaimana
hubungan teori dengan permasalahan, apa problematiknya, pandangan teoritik,
penjelasan umum serta dasar-dasar lainnya perlu dipertegas agar jelas dan mudah
diteliti.

Anggapan dasar perlu disusun yaitu sebagai titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh peneliti. Setiap peneliti dapat merumuskan anggapan
dasar yang berbeda. Anggapan dasar harus sebanyak mungkin berdasarkan atas
kebenaran, sesuai yang diketahui oleh peneliti atau yang diduga sangat mungkin.
Contoh :

 Pola pembelajaran partisipatif dapat meningkatkan kreativitas peserta


belajar
 Dengan pola kepemimpinan yang tegas, kinerja pegawai dapat
meningkat.
4. Merumuskan Hipotesa
Hipotesa dirumuskan dalam bentuk-bentuk pertanyaan, dan untuk setiap
hipotesa diusahakan adanya penjelasan-penjelasan seperlunya, kecuali apabila
penjelasan-penjelasan itu telah tercantum secara eksplisit dalam uraian yang
mendahului perumusan hipotesa.

Perumusan hipotesa sangat penting dalam penelitian, karena merupakan dasar sebagai
jawaban sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya. Untuk penelitian tertentu
yang sifatnya hanya mengumpulkan data, tidak selamanya harus menggunakan
hipotesa tetapi dapat dijabarkan kedalam pertanyaan penelitian.

5. Menetapkan Teknik untuk Menguji Hipotesis


Petunjuk menguji validitas hipotesis, peneliti harus memahami berbagai
metode dan tehnik penelitian, khususnya mengenai sifat serta batas-batas kegunaan
setiap metode penelitian.
6. Menentukan Agenda Penelitian
Agenda penelitian merupakan jadwal yang menunjukkan rencana-rencana
kerja. Penyusunan jadwal kegiatan harus realistic, sehingga tidak ada satu
kegiatanpun yang tertinggal. Dari penyusunan jadwal terperinci dapat diketahui waktu
penelitian yang diperlukan. Agenda penelitian dapat dijadikan rujukan untuk
melaksanakan penelitian, sehingga agenda penelitian dapat dijadikan patokan tentang
waktu dan kegiatan yang harus dilaksanakan. Agenda penelitian sebaiknya disusun
dari studi eksploratorik sampai penyusunan laporan akhir, sehingga dapat merupakan
satu kesatuan kerja atau kegiatan secara menyeluruh.
7. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data merupakan langkah pelaksanaan penelitian dalam rangka
pengukuran atau pengujian hipotesa. Dalam pengumpulan data di lapangan, kadang-
kadang tidak sesuai dengan agenda yang sudah ditentukan. Apabila hal ini terjadi,
peneliti harus mampu mengatasinya, sehingga andaikan sangat emergency, peneliti
harus bersifat fleksibel dengan agenda yang sudah disusun. Hal ini sangat penting
yaitu dalam rangka terkumpulnya sejumlah data sesuai dengan sudah diagendakan.
Riset atau penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara
sistematis dan terarah serta memiliki tujuan. Dalam proses pengumpulan data, kita
perlu jenis data, cara memperoleh, sumber data, dan besarnya yang dibutuhkan.
Sementara langkah yang perlu untuk diperhatikan pada proses pengumpulan data
yaitu :
 Seleksi data, yaitu memilih data yang benar-benar valid serta berhubungan
dengan inti masalah.
 Sumber data, yaitu berusaha untuk menemukan sumber data aslinya guna
mendapatkan hasil yang akurat.
 Validasi data, yaitu mencari data aktual yang sesuai dengan tujuan dan
masalah penelitian.
 Catatan data, yaitu membuat suatu catatan lapangan dengan cermat serta
seksama untuk tujuan supaya data yang didapat tidak tercampur dengan yang
lainnya dan agar tidak lupa.
 Mengoreksi, merevisi dan memodifikasi data, yaitu melakukan pengecekan
data yang sudah terkumpul serta mencari kembali data apabila dirasa kurang.
8. Mengolah Data
Mengolah data merupakan upaya yang kongkrit untuk membuat data yang
sudah dikumpulkan dapat berbicara. Data yang sudah terkumpul harus dijabarkan
kedalam kalimat secara terorganisir yang mampu menjawab hipotesa atau pertanyaan
penelitian yang sudah disusun.
Dalam penelitian yang bertujuan menguji kebenaran suatu hipotesa,
pengolahan data harus mencakup mengolahan secara utuh, yaitu mencakup segi
positif dan negative. Data yang terkumpul tidak sepantasnya dibuang sebagian, hanya
karena data itu Nampak tidak mendukung kebenaran hipotesa. Setiap data yang
relevan dan diperoleh dengan prosedur yang teliti, harus diperhitungkan dalam
pengolahan data tersebut.
Dalam pengolahan data peneliti harus pula melakukan klasifikasi data. Data
mula mula disusun dalam beberapa kategori menurut criteria yang timbul secara logis
dari masalah yang akan dipecahkan. Proses ini memerlukan hasil klasifikasi yang
halus, yaitu dengan memperhitungkan persamaan-persamaan data dalam satu
katagori, serta perbedaan data antara dua kategori.
Untuk menyederhanakan klasifikasi data yang berjumlah besar menjadi
beberapa kategori, peneliti harus mengadakan analisa faktor-faktor yang sebanding
dengan kebutuhan pengujian hipotesis. Hasil analisa tersebut dipakai sebagai
pedoman untuk menetapkan kategori-kategori (sifat dan jumlahnya) klasifikasi data.
Untuk penelitian yang menggunakan angka-angka, biasanya diperlukan tabel-tabel
untuk menyusun data, dan diperlukan teknik-teknik statistic untuk pengolahannya.

Melakukan pengolahan data dengan cara menimbang, mengatur, menyaring serta


mengklarifikasi data sudah terkumpul. Di sini ada empat tahapan dalam pengolahan
data yaitu:
 Menentukan variabel yang hendak dilakukan tabulasi dengan cara membuat
daftar variabel untuk inventarisasi dalam menentukan variabel yang hendak
dianalisis.
 Menentukan metode tabulasi dengan memilih cara yang sesuai dengan jumlah
dari variabel serta jumlah respondennya. Selain itu juga tenaga, biaya dan
fasilitas.
 Editing, yakni melakukan koreksi atas kesalahan di dalam data yang
dikarenakan adanya kekeliruan pengolahan data.
 Analisis data, yakni menyederhanakan data agar mudah dibaca dan di
interpretasikan.
9. Meyimpulkan Masalah
Langkah kesembilan merupakan proses penyimpulan yang didasarkan atas
segala data yang sudah diolah. Kesimpulan merupakan pembuktian, pengujian atau
penilaian terhadap apa yang diteliti. Kesimpulan yang kritis dapat mencerminkan
ketajaman analisa peneliti. Setiap kesimpulan yang dilakukan peneliti harus
berdasarkan data yang terkumpul dan terolah, dan tidak keluar atau melampaui batas-
batas data. Berdasarkan hal tersebut, setiap kesimpulan dapat diuji kembali
kekuatannya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data.
Kesimpulan yang disusun harus tertuju pada penelitian itu sendiri, yaitu pada
hipotesa. Setiap kesimpulan harus memperhatikan garis hubungan yang langsung
dengan hipotesa atau pertanyaan penelitian, tidak ada kesimpulan yang dapat ditarik
diluar hipotesa atau pertanyaan penelitian apalagi diluar data yang terkumpul.
10. Mengumpulkan Hasil Laporan
Laporan diupayakan mencakup setiap langkah yang dilalui. Dengan laporan
yang lengkap, orang lain dapat belajar lebih dalam untuk memahami kesimpulan
penelitian sebaik-baiknya. Hal lainnya laporan lengkap merupakan
pertanggungjawaban prosedur yang ditempuh oleh peneliti. Untuk menyiapkan
sebuah laporan, dibutuhkan sebuah kerangka atau outline sesuai dengan kebutuhan.
Ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Di sini mulai
dilakukannya pembuatan laporan ke dalam bentuk karya tulis. Jadi laporan ini erat
kaitannya dengan kemampuan bahasa, berpikir runtut dan berpikir logis. Pada laporan
yang lengkap tidak hanya memuat kajian hasil, melainkan juga proses penelitiannya
secara menyeluruh. Urutan dari isi laporan penelitian biasanya seperti berikut :
 Pendahuluan
 Kajian Pustaka
 Metodologi Penelitian
 Hasil Penelitian
 Saran serta implikasi

Langkah Langkah Penelitian secara umum adalah:

Setiap penelitian baik penelitian pendidikan selalu dimulai dengan perumusan


masalah, sehingga judul penelitian harus dirumuskan berdasarkan masalah-masalah
yang akan diselidiki. Dalam setiap disiplin ilmu, banyak masalah yang dapat diangkat
menjadi masalah penelitian dalam pendidikan. Masalah dapat muncul, karena tidak
terdapatnya keseimbangan antara sesuatu yang diharapkan berdasarkan teori-teori
atau hukum-hukum yang menjadi tolok ukur dengan kenyataan, sehingga
menimbulkan pertanyaan mengapa demikian. Masalah yang bersifat umum, sering
diperlukan perumusan sub masalah- sub masalah yang didalamnya mengandung satu
aspek atau lebih yang berkaitan sebagai bagian dari masalah pokok yang bersifat
umum.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan  
Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan
secara sistematis dan terencana guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah
yang dilakukan ini harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian
yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan
kesimpulan-kesimpulan yang tidak meragukan.
Adapun langkah-langkah penelitian dalam pendidikan yaitu ; memilih
masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, hipotesis, memilih pendekatan
atau metode yang akan digunakan, menentukan agenda penelitian, pengumpulan data,
pengolahan data, penyusunan kesimpulan, penyusunan laporan.
 
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan
baik dari isi dan cara penulisan.Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila
pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran
juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan
makalah kami.
 

 
DAFTAR PUSTAKA
Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. 1998. Bandung : CV
Pustaka Setia
Ihat Hatimah, Rudi Susillana dan Nur Aedi. Penelitian Pendidikan. 2007. Bandung: UPI
PRESS
http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/langkah-penelitian.html
 

Anda mungkin juga menyukai