Anda di halaman 1dari 11

I.

HAKIKAT PENELITIAN DAN STUDI PENDAHULUAN


A. Hakikat Penelitian
Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris “research” (re
berarti kembali, dan search berarti mencari ). Sehingga dapat diartikan bahwa penelitian itu
adalah mencari kembali. Dikatakan mencari kembali karena sebelumnya sudah ada yang meneliti.
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan istilah penelitian (Ma’unah, 2013).
Penelitian didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah (Hadi
dalam Ma’unah, 2013).
Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis
sampai menyusun laporannya (Narbuko dan Achmadi, 2001: 1). Sedangakan menurut Sulistyo
dan Basuki (dalam Ma’unah, 2013) menyatakan, penelitian adalah penyidikan khusus berencana,
dan berstruktur terhadap pengetahuan. Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan
dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu
Sukmadinata (dalam Ma’unah, 2013).
1. Macam-Macam Penelitian
Menurut Narbuko dan Achmad (2001) menyatakan macam-macam penelitian antara lain.
a. Penelitian pasif Suatu penelitian yang hanya sekedar ingin memeroleh gambaran
tentang suatu keadaan atau persoalan, dilaksanakan secara informal.
b. Penelitian aktif Suatu penelitian yang disertai dengan langkah pengumpulan,
pengolahan, penyajian dan analisis data secara sistematis dan efisien.
Sedangkan menurut Suryabrata (1983), berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya macam-macam
penelitian digolongkan menjadi sembilan macam kategori yaitu:
a. penelitian historis
b. penelitian deskriptif
c. penelitian perkembangan
d. penelitian kasus dan penelitian lapangan
e. penelitian korelasional
f. penelitian kausal komparatif
g. penelitian experimental sungguhan
h. penelitian eksperimntal semu
i. penelitian tindakan
2. Manfaat Penelitian
Penelitian itu mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pengembangan suatu teori,
baik untuk pengembangan teori itu sendiri maupun untuk kepentingan praktis di dalam
menyelenggarakan sesuatu. Dengan dilakukannya penelitian, maka dapat diketahui berbagai
faktor, baik yang menghambat maupun yang menunjang keberhasilan sesuatu (Narbuko dan
Achmadi, 2001: 11).
B. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi
utama. Studi pendahuluan dilakukan karena kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur
penelitian dan hal lainnya masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah
penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Studi pendahuluan bisa saja mengubah arah
penelitian yang telah disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan bisa saja
menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran, meningkatkan
kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi utama. Studi pendahuluan tak
jarang merupakan miniatur dari studi utama. Tak jarang studi pendahuluan pun menguji
sejumlah instrumen yang akan digunakan dalam studi utama.
Alasan menggunakan studi pendahuluan Studi pendahuluan merupakan salah satu aktivitas atau
kegiatan persiapan yang dilakukan oleh seorang peneliti, dengan tujuan untuk menentukan objek
dan subjek penelitian yang tepat, yang sesuai dengan tema penelitian yang menjadi fokus kajian
peneliti.
a. Objek Penelitian, berkaitan dengan variabel-variabel yang dipilih oleh peneliti, baik
variabel masalah, maupun variabel-variabel yang diduga merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel masalah. Dengan demikian, penentuan variabel-variabel
penelitian melalui studi pendahuluan merupakan salah satu upaya dari peneliti untuk
memilih variabel-variabel yang tepat, yang secara empirik merupakan variabel masalah
dan variabel penyebab yang determinan, yang mempengaruhi variabel masalah. Hal ini
berarti bahwa untuk melakukan penelitian atau memperoleh hasil penelitian yang
berkualitas, bermanfaat dan bermakna, maka seorang peneliti tidak cukup hanya
berdasarkan pada teori-teori saja dalam menentukan variabel-variabel penelitiannya,
karena belum tentu variabel-variabel yang dipilih berdasarkan teori-terori tadi,
merupakan variabel yang sesuai secara empirik perlu untuk diteliti. Oleh karena itu
sangatlah dianjurkan apabila seorang peneliti dalam menentukan judul penelitiannya,
melakukan studi pendahuluan di samping melakukan kajian teori.
b. Subjek Penelitian, berkaitan dengan responden. Memilih responden yang tepat
merupakan satu keharusan untuk memperoleh data/informasi yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi. Oleh karena itu peneliti harus menetapkan responden
yang reliabel (terpercaya) dalam memberikan data/informasi yang dibutuhkan untuk
menjelaskan permasalahan yang diteliti. Memilih responden yang terpercaya antara lain
dilakukan dengan mengkaji karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden
tersebut, misalnya tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, jenis keahlian yang dimiliki, jenis
kelamin, dan lain sebagainya. Karakteristik-karakteristik yang melekat pada responden
tersebut kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akan data/informasi yang akan
digunakan untuk menjelaskan masalah/variabel yang dikaji.
II. JENIS-JENIS PENELITIAN
Menurut para ahli banyak pula macamnya, sesuai dari sudut mana mereka memandang.
Umpamanya W.Surakhmad (1980: 131-148) mengelompokkan jenis penelitian berdasarkan
derajad kepastian jawabannya, yang terdiri dari metoda penelitian historis, metode penelitian
diskriptif, metode penelitian eksperimen dan ditambah oleh Sujana dan Ibrahim satu lagi yaitu
metode penelitian ekspolratif.
Penggolongan jenis-jenis penelitian itu sangat bergantung pada peristiwa dari mana
seseorang hendak meninjau persoalannya. Namun secara umum, penelitian dapat digolongkan
dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi tujuan esensialnya, penelitian bisa dibedakan dalam dua macam
penelitian, yaitu:
a. Penelitian dasar atau basic research, Penelitian dasar disebut pula sebagai
penelitian murni. Penelitian jenis ini bertujuan menemukan suatu generelisasi
atau keumuman, dan berusaha menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang
berlaku secara umum dimana penelitian ini diselenggarakan dalam rangka
memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoritis. Tingkat
generalisasi hasil penelitian dasar bersifat abstrak dan umum serta berlaku
secara universal. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah
praktis akan tetapi prinsip-prinsip atau teori yang dihasilkannya dapat
mendasari pemecahan masalah praktis. Dengan kata lain, hasil penelitian
dasar dapat mempengaruhi kehidupan praktis. Contoh penelitian dasar yang
terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam bidang
psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai
landasan dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses
pembelajaran/pendidikan.
b. Penelitian penerapan atau applied research Penelitian penerapan itu diarahkan
pada penggunaan secara praktis di bidang kehidupan sehari-hari. Penelitian
ini diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata dalam kehidupan,
untuk mencari sesuatu yang lebih baik. Penelitian ini menguji manfaat dari
teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis dalam
bidang-bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam
rumusan bersifat umum, bukan rekomendasi berupa tindakan langsung.
Setelah sejumlah studi dipublikasikan dan dibicarakan dalam periode waktu
tertentu, pengetahuan tersebut akan mempengaruhi cara berpikir dan persepsi
para praktisi. Penelitian terapan lebih difokuskan pada pengetahuan teoretis
dan praktis dalam bidang-bidang tertentu bukan pengetahuan yang bersifat
universal misalnya bidang kedokteran, pendidikan, atau teknologi. Penelitian
terapan mendorong penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktek
baru serta pengembangan metodologi untuk kepentingan praktis. Penelitian
terapan dapat pula diartikan sebagai studi sistematik dengan tujuan
menghasilkan tindakan aplikatif yang dapat dipraktekan bagi pemecahan
masalah tertentu.
2. Ditinjau dari segi Bidang yang diteliti ada dua macam penelitian yaitu :
a. Penelitian bidang social Penelitian ini secara khusus berbentuk penilaian
pendidikan, ekonomi, hokum, psikologi dan lain-lain.
b. Penelitian bidang eksakta Penelitian ini secara khusus berbentuk penelitian
ilmu pengetahuan alam, penelitian kimia dan sebagainya.
3. Ditinjau dari segi tempat dilaksanan penelitian, ada tiga macam penelitian yaitu:
a. Penelitian laboratorium
Penelitian laboratorium merupakan penelitian yang dilakukan dalam
ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan dari
variable pengganggu sebab dapat memengaruhi hasil dari pengujian
hubungan sebab akibat. Penelitian jenis ini dilakukan dalam suatu tempat
khusus untuk mengadakan studi-ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian
laboratorium untuk ilmu pengetahuan social ialah; mengumpulkan data,
mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap
sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak satu
gejala social dalam satu masyarakat tertentu. Laboratorium pengetahuan
social ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara kooperatif.
b. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci
dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.
Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau
subjek yang sangat sempit. Tetapi ditinjau dari sifat penelitian , penelitian
kasus lebih mendalam. Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah
untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang,
dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga
atau masyarakat.
c. Penelitian perpustakaan
Yang dimaksud penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan
hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang
telah maupun yang belum dipublikasikan. Penelitian perpustakaan bertujuan
untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam
material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa : buku-buku,
majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen dan lain-lain. Pada
hakekatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut
dijadikan fondasi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian ditengah
lapangan.
d. Penggolongan jenis penelitian menurut tujuan umum, dibagi dalam 3 jenis
penelitian yaitu :
1) Penelitian Eksploratif
Jenis penelitian eksploratif, adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk
menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru itu dapat saja berupa
pengelompokkan suatu gejala, fakta, dan penyakit tertentu. Penelitian ini
banyak memakan waktu dan biaya.
2) Penelitian Pengmbangan
Jenis penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola dan
perurutan pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Jenis
penelitianpengembangan ini juga bertujuan untuk mengembangkan aspek
ilmu pengetahuan. Misalnya: penelitian yang meneliti tentang
pemanfaatan terapi gen untuk penyakit-penyakit menurun.
3) Penelitian Verifikatif
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu fenomena.
Misalnya saja, masyarakat mempercayai bahwa air sumur Pak Daryan
mampu mengobati penyakit mata dan kulit. Fenomena ini harus
dibuktikan secara klinik dan farmakologik, apakah memang air tersebut
mengandung zat kimia yang dapat menyembuhkan penyakit mata.
Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau
pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran
dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan
hasil perbandingan ini maka akan didapatkan kesimpulan bahwa suatu
kegiatan yang dilakukan itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien
dan efektif atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian evaluatif
dimaksudkan untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program,
penyempurnaan dan perubahan program, penentuan keputusan atas
keberlanjutan atau penghentian program, menemukan fakta-fakta
dukungan dan penolakan terhadap program, memberikan sumbangan
dalam pemahaman suatu program serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Lingkup penelitian evaluative dalam bidang
pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan,
pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan manajemen. Satu pengertian
pokok yang terkandung dalam evaluasi adalah adanya standar, tolok ukur
atau kriteria. Mengevaluasi adalah melaksanakan upaya untuk
mengumpulkan data mengenai kondisi nyata sesuatu hal, kemudian
dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui kesenjangan antara
kondisi nyata dengan kriteria (kondisi yang diharapkan). Penelitian
evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya.
e. Penggolongan jenis penelitian menurut pendekatan analitik, dibagi menjadi 2
macam yaitu:
1) Penelitian Pendekatan Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada
data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda
statistik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis
penelitian inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian
pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan
metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok
atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada
umumnya, penelitian kuantitaif merupakan penelitian dengan jumlah
sampel besar. Bila disederhanakan penelitian berdasarkan pendekatan
kuantitatif secara mendalam dibagi menjadi: penelitian deskriptif dan
penelitian inferensial.
a) Penelitian Pendekatan Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap
kejadian yang sedang atau sudah jadi. Si peneliti mendeskripsikan
atau memusatkan perhartian kepada masalah-masalah actual yang
sedang atau sudah terjadi dan data yang diinginkan apa adanya
tanpa manipulasi. Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya
sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan data
secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan
disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan
secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai
populasi atau mengenai bidang tertentu dan juga untuk membuat
pencandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-
fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu. Analisis yang sering
digunakan adalah: analisis persentase dan analisis kecenderungan.
Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat umum. Jenis penelitian
deskriptif yang cukup dikenal adalah penelitian survei.
b) Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel
dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan
penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja, dan
kesimpulannya adakalanya bersifat umum.
2) Penelitian Pendekatan Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada umumnya menekankan
analisis proses dari proses berfikir secara deduktif dan induktif
yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang
diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian
kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data
kuantitatif, akan tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir
formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi.

III. CARA MENGADAKAN PENELITIAN


1. Persyaratan Mengadakan Penelitian
Penelitian merupakan dasar untuk meningkatkan pengetahuan sehingga harus
diadakan agar pencapaian usaha manusia juga meningkat. Berikut adalah
tiga persyaratan penting dalam mengadakan kegiatan penelitian, yaitu:
a. Sistematis: dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Berencana: dilaksanakan dengan adanya unsur memikirkan lanngkah pelaksanaanya.
c. Mengikuti konsep ilmiah: mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara
yang sudah ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.
2. Kriteria Dalam Mengadakan Penelitian
Agar hasilnya baik dan dapat dierima oleh masyarakat luas maka ada beberapa
kriterian penelitian, yaitu :
a. Objektif dan Akurat
Harus dipastikan hasil penelitian merupakan hasil terbaik yang dapat dipercaya, dapat
diandalkan, teliti, cermat, dan akurat sesuai tujuan penelitian.
b. Tepat Waktu
Diusahakan penelitian dapat selesai sesuai dengan jadwal perencanaan waktu yang
telah dibuat yaitu tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Penyelesaian setiap tahap
dan langkah dalam penelitian sebaiknya tidak keluar dari perencanaan.
c. Relevan
Hasil penelitian dapat menjawab pertanyaan masalah yang dihadapi dan dapat
menjadi bahan informasi acuan untuk beberapa pihak yang membutuhkan.
d. Efisien
Menggunakan dana penelitian dengan penuh tanggung jawab. Disesuaikan dengan
anggaran dana dan kondisi lapangan. Kemudian jangan sampai melewati batas yang
telah ditentukan. Menggunakan waktu dan tenaga dengan seefektif mungkin
3. Prosedur Penelitian
a. Memilih masalah
1) Masalah Penelitian
2) Sumber Masalah Penelitian
3) Teknik Pengembangan Masalah Penelitian
4) Fisibilitas Permasalahan
b. Studi Pendahuluan
c. Merumuskan Masalah
d. Merumuskan Anggaran Dasar
e. Memilih Pendekatan
f. Menentukan Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
g. Menentukan dan Menyusun Instrumen
h. Mengumpulkan Data
i. Analisis Data
j. Menarik Kesimpulan
k. Menyusun Laporan
IV. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN BISNIS
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Metodologi penelitian ialah ilmu tentang
metode-metode yang akan digunakan dalam melekukan suatu penelitian. Sebagai ilmu yang
mempelajari metode-metode untuk melakukan penelitian, ruang lingkup pembahasannya
meliputi Metode penelitian, Metode pengambilan sampel,Metode pengumpul dan inventarisasi
data, Metode penyajian data dan Metode analisis data
SUMBER
https://www.academia.edu/7218460/Pengertian_Studi_Pendahuluan
http://www.spengetahuan.com/2014/12/12-pengertian-penelitian-menurut-para-ahli-
lengkap.html
https://www.academia.edu/15263982/Hakikat_Penelitian
https://www.academia.edu/8307303/JENIS-JENIS_PENELITIAN
https://www.academia.edu/19678111/Cara_Melakukan_Penelitian_Imiah

Anda mungkin juga menyukai