Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2

Penelitian Terapan

“ Definisi Applied Research, Jenis-jenis Penelitian dan Metode Penelitian ”

Dosen Pengampu:

Dr. Nurhasan Syah, M.Pd.

Disusun Oleh :

Ridho Maulana

(20061035)

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
Definisi Applied Research, Jenis-jenis
Penelitian dan Metode Penelitian
Definisi Penelitan Terapan (Applied Research)

A. Pengertian Penelitian Terapan (Applied Research)


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari penelitian terapan
adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah untuk suatu
tujuan praktis atau untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Para ahli juga merumuskan pengertian dari penelitian terapan, yaitu:
1. Nazir
Menurut Nazir, penelitian terapan adalah proses penyelidikan yang dilakukan
secara hati-hati, sistematik, dan terus-menerus pada suatu masalah. Tujuannya
adalah untuk menggunakannya dengan segera untuk suatu keperluan tertentu.
2. Hunt
Penelitian terapan menurut Hunt adalah penyelidikan yang dilakukan dengan
cara menggunakan pengetahuan ilmiah, tujuannya adalah untuk menyelesaikan
suatu masalah.
3. Jujun S. Sumantri
Sedangkan menurut Jujun S. Sumantri, penelitian terapan merupakan
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah
praktis yang ada.

Berdasarkan berbagai pengertian penelitian terapan di atas, dapat disimpulkan bahwa


penelitian terapan adalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan mengangkat sebuah
masalah yang ada dengan tujuan untuk memecahkan masalah tersebut dan
mengembangkan solusinya dengan segera.

Penelitian terapan yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan solusi untuk masalah
itu. Solusi itu bisa berbentuk inovasi berupa teknologi maupun produk yang pada
akhirnya bisa langsung diaplikasikan atau diterapkan.
B. Ciri-Ciri Penelitian Terapan
Berikut ini merupakan 5 ciri-ciri penelitian terapan yang harus diketahui sebelum
lanjut pada tahapan selanjutnya.
1. Menyelesaikan Masalah-Masalah Praktis
Ciri pertama dari penelitian terapan adalah fungsinya yang adalah untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dan spesifik. Masalah praktis dan spesifik
yang dimaksud adalah masalah yang berdampak pada masyarakat, pekerjaan,
kehidupan, serta kesehatan secara menyeluruh.
2. Dilakukan untuk Menemukan Kebenaran Objektif
Metode penelitian terapan berguna untuk menemukan kebenaran yang objektif
atau yang sebenarnya, tanpa ada pengaruh dan pendapat pribadi. Kebenaran
objektif ini didapatkan dari pengumpulan data dari sumber pertama.
3. Berfokus pada Gejala Alam dan Gejala Sosial
Pada penelitian terapan, fokus utamanya adalah pada gejala alam dan gejala
sosial. Alasannya adalah gejala alam dan gejala sosial memiliki keunggulan dan
kelemahan yang dapat memengaruhi manusia jika dibiarkan saja. Penelitian
terapan berfungsi untuk mencegah munculnya kondisi yang buruk.
4. Mementingkan Validitas Eksternal
Ciri keempat dari penelitian terapan adalah lebih mementingkan validitas
eksternal. Pada setiap penelitian, validasi adalah hal yang penting. Namun pada
penelitian terapan, validitas eksternal merupakan hal yang penting. Validitas
eksternal adalah validitas yang mengacu pada sejauh apa temuan ilmiah dapat
digunakan ke populasi lain.
5. Perlu Pengolahan Data yang Tepat
Pengolahan data adalah hal yang penting dan harus diperhatikan dalam
penelitian terapan. Proses pengolahan data yang tepat akan membantu proses
pembuatan kesimpulan dan bagaimana penerapan solusi.
C. Jenis Penelitian Terapan
Dalam melakukan penelitian terapan, ada tiga jenis yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Penelitian Evaluasi
Merupakan penelitian terapan yang dilakukan untuk melakukan penilaian pada
setiap tahapan yang dilakukan pada penelitian. Mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, hingga hasil penelitian.
Analisis dan pelaporan data adalah dua proses dari penelitian evaluasi, yang
dilakukan dengan proses sistematis dan ketat, serta melibatkan teknik
pengumpulan data mengenai organisasi, proses, layanan, proyek, dan sumber
daya.
2. Penelitian Aksi
Adalah jenis penelitian terapan yang berfokus pada tindakan sosial yang ada di
masyarakat. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk mengembangkan
kehidupan serta kondisi sosial dari subjek penelitian.
Pada penelitian aksi, mengasumsikan bahwa dunia sosial terus berubah dan
peneliti maupun penelitian adalah bagian dari perubahan tersebut.
3. Penelitian Tentang Dampak Sosial
Sesuai namanya, jenis penelitian terapan ini fokusnya adalah pada penilaian
terhadap dampak sosial yang terjadi. Pada jenis penelitian terapan ini, akan
meneliti konsekuensi apa saja yang akan muncul dari pembuatan rencana serta
pilihan dari beberapa alternatif kebijakan yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan sosial.
D. Perbedaan Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan
Selain penelitian terapan, ada juga jenis penelitian dasar. Kedua jenis penelitian ini
tentu berbeda, mulai dari tujuan, cara melakukannya, hingga fungsinya. Berikut ini
adalah berbagai perbedaan penelitian dasar dan penelitian terapan:
1. Tujuan Penelitian
Perbedaan pertama dari penelitian dasar dan penelitian terapan adalah pada
tujuannya. Tujuan dari penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan
yang sudah ada. Sedangkan penelitian terapan memiliki tujuan untuk menemukan
solusi dari sebuah masalah.
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dari masing-masing penelitian juga membedakan keduanya.
Penelitian dasar berfokus pada tujuan untuk menemukan sesuatu dari penelitian
yang dilakukan. Namun pada penelitian terapan, fokusnya adalah untuk
menemukan solusi dan menerapkannya.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ternyata juga membedakan penelitian dasar dan penelitian
terapan. Penelitian dasar disebut sebagai penelitian laboratoris, yaitu peneliti
melakukan penelitian di laboratorium atau dengan suasana laboratoris. Hal ini
berbeda dengan penelitian terapan, di mana penelitian dilakukan di lapangan,
untuk mengetahui kondisi nyata dari suatu masalah.
4. Pendekatan yang Dilakukan
Penelitian dasar menggunakan pendekatan berupa teori dan analisis,
sedangkan penelitian terapan dilakukan menggunakan pendekatan praktis.
5. Penerapan Penelitian
Setelah penelitian selesai dilakukan, maka hasil penelitian akan diterapkan.
Penerapan penelitian dasar ini disebut universal, karena dapat diterapkan pada
masalah apapun. Namun penerapan penelitian terapan hanya bisa pada isu atau
masalah tertentu di mana penelitian itu dilakukan.

Definisi Metode Penelitian

A. Pengertian Metode Penelitian dan Jenis-jenis Metode Penelitian


Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau
kaidah yang berlaku, agar hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Maksud dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian
bersandar pada ciri-ciri keilmuan, yakni rasional, sistematis dan empiris.
Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat
dijangkau dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang
dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara atau langkah yang digunakan. Seistematis, berarti proses yang
digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid,
reliable, obyektif. Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian
antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang
diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang langsung valid dalam sebuah
penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah terkumpul sebelum
diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data yang
reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan
obyektif.
Data yang reliabel belum tentu valid dan data yang obyektif belum tentu valid. Untuk
memperoleh data yang valid, reliabel, dan obyektif dalam penelitian kuantitatif, maka
instrument penelitiannya harus valid dan reliabel, maksudnya pengumpulan data
dilakukan dengan cara yang benar pada sampel yang representatif (mewakili populasi
yang diteliti).
Sedangkan untuk penelitian kuantitatif, untuk memperoleh data yang valid dan
reliabel, peneliti harus menjadi human instument yang baik, mengumpulkan data secara
triangulasi dari berbagai sumber data yang tepat , dan melakukan pengujian keabsahan
data.
Untuk penelitian kombinasi, agar memperoleh data yang valid, reliabel, dan obyektif
maka cara yang digunakan adalah dengan menggabungkan cara/metode yang dilakukan
dalam metode kuantitatif dan kualitatif.
B. Pengertian Metode Penelitian Menurut para Ahli
Menurut Sugiyono Pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dapat dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan dan
ditemukan pengetahuan, teori, untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam kehidupan manusia (Sugiyono: 2012).
Metode penelitian menurut Prof. M.E Winarno adalah sebuah kegiatan ilmiah yang
dilakukan menggunakan teknik yang cermat dan sistematis.
Metode Penelitian menurut Muhammad Nasir, metode penelitian merupakan hal yang
penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta dapat menemukan
jawaban dari masalah yang di ajukan.
Metode penelitian menurut Muhiddin Sirat, merupakan sebuah cara untuk memilih
subjek masalah dan menentukan pada judul dalam sebuah investigasi.
Sedangkan metode penelitian menurut Heri Rahyubi adalah sebuah model yang dapat
digunakan dengan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai sebuah proses dalam
pembelajaran tersebut dengan baik.
C. Jenis-Jenis Metode Penelitian
Secara umum ada tiga metode penelitian yang umum digunakan terutama dalam
penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Ketiga metode penelitian itu terdiri dari, metode
penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi
(mixed methods).
1. Metode Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai
untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis
yang telah dibuat/ditetapkan.
Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survey dan metode
eksperimen.
a. Metode Survei
Metode penelitian survei adalah metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lampau atau
saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik perilaku, hubungan
variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis
dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu. Teknik
pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara atau kuisioner) dan
hasil penelitian cenderung untuk digeneralisasikan.
b. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
(treatment/perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi
yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak ada variabel lain
(selain variabel treatment) yang mempengaruhi variabel dependen. Agar
kondisi dapat dikendalikan, maka dalam penelitian eksperimen
menggunakan kelompok kontrol. Penelitian eksperimen sering dilakukan di
laboratorium.
2. Metode Penelitian Kualitatif
Landasan Metode penelitian adalah filsafat post-positivisme. Digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana
peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil penelitian
kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi.
Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode penelitian kualitatif
dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological research, grounded theory,
ethnography, case study dan narrative research.
Phenomenological research, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif,
dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan
untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
Grounded theory, adalah salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana
peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara induktif,
teori abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan
partisipan yang diteliti.
Ethnography, merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan studi terhadap budaya kelompokk dalam kondisi yang alamiah
melalui observasi dan wawancara.
Case studies, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan
eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas,
terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan
peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.
Narrative research, merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti
melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk mendapatkan
data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya
oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif kronologis.
3. Metode Penelitian Kombinasi
Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada fisafat pragmatisme (kombinasai positivisme dan
postpositivisme). Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah
maupun buatan (labratorium), dimana peneliti bisa sebagai instrumen dan
menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik pengumpulan data dapat
menggunakan tes, kuisioner dan gabungan (triangulasi), analisis data bersifat
deduktif (kuantitatif) dan induktif (kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat
berguna untuk membuat generalisasi dan memahami makna.
Metode kombinasi akan sangat berguna ketika metode kuantitatif maupun
metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk
memahami permasalahan penelitian. Penggunaan metode kombinasi dapat
memperoleh pemahaman lebih baik jika dibandingkan dengan hanya
menggunakan salah satu metode.
Metode penelitian kombinasi dibagi menadi dua, yakni desain/model
sequential (kombinasi berurutan) dan model concurrent (kombinasi campuran).
Selanjutnya model sequential (urutan) dibagi lagi menjadi dua, yaitu model
sequential explanatory (urutan pembuktian) dan sequential exploratory (urutan
penemuan). Sedangkan untuk model concurrent (campuran), ada dua yakni
model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara
berimbang) dan concurrent embedded (campuran kuantitatif dan kualitatif tidak
berimbang).
4. Metode Penelitian Deskriptif
Pengertian Metode penelitian deskriptif adalah prosedur penelitian atau
pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek yang
digunakan berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya.
5. Metode Penelitian Pengembangan
Pengertian Metode Penelitian pengembangan (Litbang) atau sering juga
disebut dengan istilah Research & Development (R&D), merupakan jenis
penelitian yang umumnya banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Secara
umum pengertian penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk memperoleh data sehingga dapat dipergunakan untuk menghasilkan,
mengembangkan dan memvalidasi produk.
Penelitian pengembangan difungsikan sebagai dasar untuk
bangunan/konstruksi model dan teori. Kata penelitian merujuk pada proses
pemecahan masalah dan menemukan fakta secara terorganisir sedangkan
pengembangan merujuk kepada usaha peningkatan kemampuan teoritis,
konseptual dan moral sesuai kebutuhan melalui latihan dan pendidikan.
Jika digabungkan, pengertian penelitian pengembangan (Research &
Development) didefinisikan sebagai jenis penelitian yang memfokuskan diri
pada tujuan mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih jauh atas sebuah
teori dalam disiplin ilmu tertentu.
Sumber Bacaan

https://deepublishstore.com/blog/penelitian-terapan/

https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/

Sugiyono. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai