Anda di halaman 1dari 22

MASALAH PENELITIAN

Kelompok 7
Kelompok 7
1 Destia Fara Aulia (2113021016)

2 Ilman Mubarok (215021006)

3 Maurizi Adhe Mayro (215021006)

4 Putri Ayu Kusuma Wardani (215021006)

P1 Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd P2 Mella Triana, S.Pd M.Pd


Pengertian Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah seperangkat kondisi yang membutuhkan diskusi, informasi solusi
atau pengambilan keputusan, serta kemungkinan investigasi empiris, dalam bentuk pengumpulan dan
analisis data. Pada dasarnya permasalahan penelitian di identifikasi dari topik yang bersifat umum.
Setelah dilakukan pengkajian awal, topik yang bersifat umum tersebut difokuskan menjadi masalah
penelitian yang spesifik. (Haidir, 2019: 3).

Masalah penelitian tidak sama dengan masalah biasa. Permasalahan penelitian dinyatakan dalam bentuk
formal agar berkaitan dengan investigasi secara empiric, yaitu investigasi yang berkenaan dengan
pengumpulan dan pengelolaan data. Dalam penelitian, permasalahan yang kita pecahhkan tidak
asal ada, tetapi harus yang penting untuk di pecahkan dan belum diteliti oleh orang lain. (Sanusi, 1998:
13).
Pengertian Masalah Penelitian
Sebuah masalah penelitian menjadi signifikansi kalau terkait dengan pengembangan teori, pengetahuan
atau praktik pendidikan. Urgensi sesuatu yang di teliti memang merupakan penilaian individual. Namun
peneliti hendaklah berusaha meyakinkan pembaca bahwa fenomena yang di pelajari itu benar-benar
penting, dan memerlukan penanganan segera. Khsusus permasalahan-permasalahan penelitian di
bidang Pendidikan di lapangan. (Furchan, 2005: 67).
Sumber - Sumber Masalah Penelitian
Masalah itu dapat diperoleh, sebenarnya dari berbagai hal. Misalnya, kesulitan yang kita temui
disekolah / universal (baik sebagai tempat belajar maupun mengajar) juga merupakan masalah. Adanya
kesulitan dalam mempelajari suatu mata pelajaran, kurangnya informasi yang berkenaan dengan cara
mengajar yang lebih baik. Kemungkinan kurangnya kreativitas yang diamati pada teman sekelas
maupun murid / mahasiswa kita atau masalah tingkah laku, semuanya bisa menjadi judul penelitian
bergantung pada kesulitan masalah yang kita amati. (Haidir, 2019: 3).

Menurut (Nasir, 1993: 140) masalah timbul karena adanya tantangan, adanya keraguan ataupun
kebimbangan kita terhadap suatu hal atau rintangan, adanya kemenduaan arti (ambiguity), adanya
halangan dan rintngan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena baik yang telah ada
maupun yang tak ada.
Sumber - Sumber Masalah Penelitian
Masalah biasanya kita peroleh dari teori, seperti: teori belajar – mengajar, intelegensi, evaluasi, dll.
Masalah penelitian juga dapat kita peroleh dari lapangan atau pengalaman sendiri. Misalnya pengajaran
dengan modul, penerapan CBSA, pengajaran matematika dengan computer, keterampilan berhitung
siswa sekolah dasar, kemampuan guru, pembinaan anak-anak berbakat, dan sebagainya. Masalah
peneliti dapat juga kita peroleh dari studi literatur, misalnya menyambung atau melanjutkan hasil
penelitian orang lain. (Sanusi, 1998: 13).
Sumber - Sumber Masalah Penelitian
(Furchan, 2005: 67) menyebutkan adanya tiga sumber persoalan penelitian meliputi:

a. Pengalaman, terutama bagi para peneliti pemula, pengalaman mereka sebagai praktisi kependidikan.
Pengalaman terhadap hubungan-hubungan tertentu yang belum terjawab secara memuaskan,
termasuk pengalaman sehari-hari sebagai pendidik.

b. Deduksi dan teori, yang dapat ditarik dari berbagai teori Pendidikan dan teori tingkah laku yang
sudah dikenal oleh penliti. Karena teori merupakan prinsip- prinsip umum, yang kelayakannya untuk
diterapkan pada persoalan Pendidikan masih belum terbukti, sebelum prinsip tersebut dikukuhkan
secara empiris.

c. Literatur yang berkaitan, yakni literatur dalam suatu bidang yang menarik perhatian peneliti.
Sumber - Sumber Masalah Penelitian
Menurut best (Best, 1982: 52-54) ada beberapa sumber masalah penelitian, yaitu:

a. Fenomena Pendidikan di ruang-ruang kuliah, di sekolah, dan di masyarakat.

b. Perubahan teknologi dan pengembangan kurikulum, selamanya membawa berbagai problem baru
dan kesempatan baru bagi suatu kerja penelitian.

c. Pengalaman-pengalaman akademis itu sendiri.

d. Berkonsultasi dengan dosen-dosen pengajar, dosen-dosen penasihat atau seorang guru besar.
Bentuk – Bentuk Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan salah satu hal yang wajib dituliskan dalam suatu penelitian maupun kajian
tulis ilmiah. Melalui rumusan masalah dapat diketahui apa saja yang mejadi pembahasan pada
penelitian. Dikutip dari (Ridha, 2017)

Rumusan masalah didapat dari identifikasi suatu masalah yang telah diajukan. Dalam rumusan masalah
digambarkan secara jelas desain penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan desain
kualitatif, kuantitatif (korelasi, deskripsi, dan komprasi), ataupun cara lain.
Bentuk – Bentuk Rumusan Masalah
Menurut pendapat (Ridha, 2017) rumusan masalah memiliki beberapa bentuk yaitu :

1. Bentuk Deskriptif

Rumusan masalah bentuk deskriptif merupakan rumusan masalah yang membahas mengenai
pertanyaan terhadap variabel mandiri (variabel yang berdiri sendiri) baik variabel tunggal maupun
lebih.

2. Bentuk Komparatif

Rumusan masalah bentuk komparatif merupakan rumusan masalah yang membandingkan antara
beberapa variebel dengan sampel dan waktu yang berbeda.
Bentuk – Bentuk Rumusan Masalah
3. Bentuk Asosiatif

Rumusan masalah bentuk asosiatif merupakan rumusan masalah yang bersifat menanyakan
hubungan antara setiap variabel. Pada bentuk asosiatif terdapat 3 bentuk hubungan yaitu :

a. Hubungan simetris, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan muncul secara
bersamaan.

b. Hubungan kausal, yaitu hubungan yang memiliki sifat sebab-akibat antara variabel independent
(variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependent (varibel yang dipengaruhi).

c. Hubungan interaktif atau timbal balik, yaitu hubungan setiap vaiabelnya saling mempenagruhi.
Cara Merumuskan Masalah
Pada penulisan rumusan masalah beberapa penulis menentukan secara acak beberapa masalah yang akan
diteliti. Akibat dari penulisan rumusan masalah yang asal-asalan umumnya ditengah-tengah penelitian
akan mengamali beberapa masalah yang berakibat menyimpang dari permasalahan awal penelitian
dilakukan. Dikutip dari (Nirmala, 2021) terdapat lima langkah dalam menentukan rumusan masalah :

1. Menentukan Penggunaan Bahasa yang sesuai dengan Konteks

2. Menentukan Objek Kajian

3. Menentukan Pendekatan yang Digunakan

4. Mentukan Ruang Lingkup Kajian

5. Perumusan Masalah Peneltian


Cara Merumuskan Masalah
Menurut pendapat (Ridha, 2017) suatu rumusan masalah dapat dikatakan baik jika memenuhi hal-hal
berikut :

1. Bersifat orisinil, yaitu tidak banyak orang yang melakukan penelitian mengenai masalah tersebut.

2. Bermanfaat bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan masyarakat umum.

3. Diperoleh dengan cara dan penelitian yang ilmiah.

4. Jelas dan padu, yaitu tidak ada makna ganda dalam penafsiran masalah.

5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.

6. Bersifat etis, yaitu tidak menyimpang dan menyinggung oknum, adat, ideologi, dan kepercayaan
tertentu.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang akan diperoleh
setelah penelitian selesai, juga sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian. Kata-
kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas masalah
penelitian yang akan diajukan.

Tujuan Penelitian Menurut Para Ahli

1. Beckingham (1974)

Tujuan penelitian adalah ungkapan “mengapa” penelitian itu dilakukan. Tujuan dari suatu penelitian
dapat untuk mengidentifikasi atau menggambarkan suatu konsep atau untuk menjelaskan atau
memprediksi suatu situasi atau solusi untuk suatu situasi yang mengindikasikan jenis studi yang akan
dilakukan.
Tujuan Penelitian
2. Locke, Spirduso, dan Silverman (2013) dalam Creswell (2016)

Tujuan penelitian adalah untuk menunjukkan serangkaian pertanyaan “mengapa Anda ingin melakukan
riset dan apa yang ingin Anda dapatkan”.
Tujuan Penelitian
Menurut beberapa ahli tujuan penelitian dibedakan menjadi:

1. Eksploratif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang belum
pernah ada.

2. Verifikasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori yang sudah ada. Sehingga
ditemukannya suatu hasil penelitian yang dapat menggugurkan atau memperkuat pengetahuan atau
teori yang sudah ada.

3. Development yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan penelitian yang sudah
ada.
Ciri – Ciri Tujuan Penelitian
Pada umumnya, terdapat ciri dasar sebuah tujuan penelitian, antara lain :

1. Bersifat Ilmiah, untuk melakukan penelitian tentang prosedur dan menggunakan bukti yang
meyakinkan dalam bentuk fakta objektif faktual.

2. Prosesnya berkesinambungan, hasil penelitian dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu dengan proses
yang berkelanjutan.

3. Memberikan kontribusi, yaitu untuk memastikan bahwa sains yang ada memberikan kontribusi atau
menciptakan nilai tambah.

4. Analitis, studi harus ditunjukkan dan dijelaskan dengan menggunakan metode ilmiah, dan ada
hubungan kausal antara variabel-variabelnya.
Jenis Tujuan Penelitian
Berikut adalah jenis-jenis tujuan penelitian yang dibedakan berdasarkan metode yang digunakan,
diantaranya adalah:

1. Tujuan Penelitian Kualitatif

2. Tujuan Penelitian Kuantatif

3. Tujuan Penelitian Metode Campuran


Jenis Tujuan Penelitian
1. Tujuan Penelitian Kualitatif

Tujuan penelitian kualitatif (qualitative purpose statement) biasanya mencakup informasi tentang
fenomena utama (fenomena sentral), yang diselidiki dalam penelitian dan para peserta penelitian dan
lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian kualitatif juga dapat menunjukkan desain atau desain
penelitian yang dipilih. Tujuan-tujuan ini harus dirumuskan dalam bentuk penelitian “teknis” dari
bahasa penelitian kualitatif (Schwandt, 2007).
Jenis Tujuan Penelitian
2. Tujuan Penelitian Kuantatif

Tujuan penelitian kuantitatif (quantitative purpose statement) sangat berbeda dengan model kualitatif
baik dari segi bahasa maupun dari segi perhatian saat menghubungkan atau membandingkan
variabel. Tujuan dari penelitian kuantitatif meliputi variabel yang digunakan dalam penelitian dan
hubungan antara variabel, peserta dan lokasi penelitian. Tujuan ini ditulis dalam bahasa yang terkait
dengan penelitian kuantitatif dan juga mencakup pengujian deduktif terhadap hubungan atau teori
tertentu.

Tujuan dari penelitian kuantitatif biasanya dimulai dengan mengidentifikasi variabel utama dalam
penelitian (bebas, campur tangan, atau terkait) dan dalam model visual. Kemudian dicari dan
ditentukan bagaimana variabel-variabel ini diukur dan diamati.
Jenis Tujuan Penelitian
3. Tujuan Penelitian Metode Campuran

Tujuan penelitian kuantitatif (mixed methods purpose statement) meliputi tujuan penelitian umum,
informasi tentang unsur-unsur penelitian kualitatif dan kuantitatif, dan logika/rasionalisasi
pencampuran kedua unsur untuk menyelidiki masalah penelitian.

Tujuan meneliti metode campuran biasanya diberikan pertama dalam pendahuluan untuk
memberikan pembaca orientasi awal untuk memahami bagian penelitian kuantitatif dan kualitatif
yang terkandung di dalamnya.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai