PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan
masalah dan pemecahan masalah.
Penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit dan krusial,
karena masalah penelitian mempengaruhi strategi yang akan diterapkan dalam
pemecahan penelitian. Tahap penemuan masalah penelitian meliputi:
Einstein dan Infeld (1938): formulasi masalah penelitian sering merupakan tahap
penelitian yang jauh lebih esensial dibandingkan dengan tahap pemecahan
masalah. Isaac dan Michael (1989): formulasi masalah penelitian dengan baik
merupakan setengah dari tahap pemecahan masalah.
2
II.II Sumber Masalah Penelitian
1. Observasi
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan
tertentu yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam
melakukan suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi.
3. Kepustakaan
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat
(hot news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.
5. Pengalaman pribadi
3
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto
2010:109-111).
Berikut ini beberapa uraian singkat tentang rumusan masalah dari berbagai
sumber:
Secara ringkas masalah yang biasa diangkat menjadi topik penelitian yang
baik itu seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut
1. Masalah tersebut jika diteliti akan mempunyai arti penting baik bagi
perkembangan ilmu maupun bagi kehidupan sehari-hari
2. Kesimpulan penelitian mempunyai daya simpul yang cukup lama, artinya dapat
digeneralisasikan bukan cuma saat penelitian dilakukan, melainkana sesudahnya.
3. Masalah tersebut memiliki daya tarikkuat baik bagi peneliti pribadi maupun
masyarakat.
4. Secara operasional masalah tersebut bisa diteliti (baik dari sudut prosedural,
metodologi, maupun dari sudut ketersediaan datanya dilapangan).
B. Drs. Hariwijaya, Triton PB. Ssi. Msi., Pedoman Penulisan Skirpsi Dan Tesis,
(Nyutran: Tugu Publisher, 2005). Dalam pembuatan skripsi, tahap ini adalah
kegiatan mencari sebanyak-banyaknya permasalahan. Rumusan permasalahan
berdasarkan pada masalah pokok yang terdapat pada bagian latar belakang
masalah. Masalah-masalah yang hendak dikemukakan pada bagian ini dirumuskan
dalam kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana.
Batasan masalah mempunyai kaitan dengan rumusan masalah. Belum tentu
masalah-masalah yang telah didentifikasikan dapat diteliti. Keterbatasan
mahasiswa memungkinkan masalah yang telah diidentifikasi itu tidak dapat
diteliti semuanya namun hanya sebagian saja. Bahasa lain batasan ini adalah
4
ruang lingkup. Bila anda memiliki keterbatasan dalam waktu, pemikiran, data dan
biaya, maka ruang lingkup yang anda miliki akan sempit.
Manfaat lain dari ruang lingkup yang sempit adalah kupasan materi nantinya
sangat rapat sehingga tidak akan kerepotan dalam mempetahankannya didepan
dewan penguji.
C. P. Joko Subagyo SH., Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2004).
D. Drs. Sumadi Surya Brataba MA, Eds, Ph. D., Metodelogi Penelitian, (Jakarta:
CV. Rajawali, 1983).
5
E. Purnomo Setiady Akbar. Mpd, dan DR. Husaini Usman. Mpd., Metodelogi
Penelitian Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996).
6
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa rumusan masalah
dikelompokkan menjadi bentuk yaitu: rumusan masalah deskriptif,
komparatif,asosiati,dankomparatifasosiatif.
7
Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian
berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan
masalah komparatif dan asosiatif)
8
c. Rumusan Masalah Asosiatif
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih
yang kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun
interaktif, contoh rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang
datang? Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi
burung. (Di pedesaan Jawa Tengah ada kepercayaan kalau di depan rumah ada
bunyi burung Prenjak, maka diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu
dan tamu).
b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya
buah?
c) Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan memimpin?
d) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
e) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang
dibeli?
(1) Hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan jumlah sepatu yang
terjual.
(2) Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang pemasaran.
(3) Hubungan antara payung yang terjual dengan tingkat kejahatan.
9
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini
ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi), contoh:
10
Contoh:
1) Adakah perbedaan korelasi kualitas pelayanan dengan nilai penjualan antara di
Toko A dengan Toko B?
BAB III
KESIMPULAN
III.I Kesimpulan
11
III.II Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://mahasiswauniramalang.blogspot.com/2017/01/makalah-masalah-
penelitian.html?m=l
https://www.asikbelajar.com/bentuk-bentuk-rumusan-masalah-penelitian-
menurut-sugiyono/
https://firdausblogdotcom.wordpress.com/2013/03/30/kriteria-rumusan-
masalah/
https://konsultasiskripsi.com/2017/10/29/sumber-masalah-dalam-
penelitian-skripsi-dan-tesis/
12