“MASALAH PENELITIAN”
Disusun oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2023
1. Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah suatu situasi yang dimana timbul akibat dari interaksi dua atau lebih
faktor (seperti: kebiasan-kebiasan, keadaan-keadaan, keinginan-keinginan, dan sebagainya).
Secara umum masalah penelitian dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan
yang tersedia, antara yang seharusnya dengan yang ada. Penelitian dimaksudkan untuk
menutup kesenjangan. Kesenjangan masalah menimbulkan kebutuhan untuk menutupnya
dengan mencari jawaban atas pertanyaan yang menimbulkan kesenjangan. Kegiatan menutup
kesenjangan dilakukan dengan penelitian. Dengan kata lain, penelitian mencari suatu jawaban
yang belum diketahui, memenuhi kebutuhan yang belum tersedia, dan menyediakan yang
belum ada. Penelitian di harapkan dapat memecahkan masalah atau setidak-tidaknya
memperkecil kesenjangan.
2. Sumber – sumber masalah penelitian
Permasalahan disekeliling kita sangat banyak, masalah penelitian dapat timbul dari berbagai
macam, mengiderntifikasi, memilih, dan merumuskan perlu diketahui sumber masalahnya hal
tersebut dapat diperoleh dari :
1. Bacaan berupa jurnal. Laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, dan
interner.
2. Seminar, semiloka, lokakarya, diskusi, pertemuan ilmiah, dan lain – lain
3. Pernyataan pemegang otoritas
4. Pengamatan
5. Pengalaman
6. Instuisi
Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat
bersumber dari observasi,dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang
sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakankeputusan
praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris.Masalah penelitian
dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungantertentu yang belum mempunyai
dasar penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu
tindakan didasarkan atas otiritas atautradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori
baru, rekomendasipemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang
belum adadalam bahasan litelatur.
b. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
empiris praktik tentang teori
c. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan
validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan
penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa
yang perlu diteliti lebih lanjut Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah
yang menentukanmasalah yang perlu diangkat untuk diteliti
d. Masalah Sosial
Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya:seringnya
menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkanpertanyaan tentang
efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama sertapembinaan sikap disiplin.
Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggimenimbulkan pertanyaan tentang
kesesuaian kurikulum dengan kebutuhanmasyarakat
e. Situasi Praktis
Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukanpenelitian
evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatankeputusan lebih
lanjut
f. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukanjawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)
Selain itu, masih ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih kriteriamasalah
penelitian, yaitu:
1. Adanya data dan metode unntuk memecahkan masalah tersebut
2. Batas-batas masalah yang jelas
3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya
4. Adanya biaya yang diperlukan
5. Tidak bertentangan dengan hukum
Fraenkel dan Wallen (1990:22) mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah:
1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawaannya
melaluisumber yang jelas, tidak banyak menghabiska dana, tenaga, dan waktu,
2. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalahtersebut
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan
kontribusiterhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia
4. Masalah bersifat etis, yaitu penelitian tidak berkenaan dengan hal-hal yang berdifat
etika,moral, nilai-nilai keyakinan, dan agama.
Selain itu, berdasarkan suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah,
yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berhubungan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
Jadi dalam penelitian ini tidak mencari hubungan suatu variabel dengan variabel
lainnya.Penelitian ini dinamakan penelitian deskriptif.
2. Rumusan masalah komparatif, adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkankeadaan satu variabel dengan variabel lainnya.
3. Rumusan masalah assosiatif, adalah rumusan masalah penelitiaan yang bersifat
menanyakanhubungan antara dua variabel atau lebih. Tedapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a. Hubungan simetris, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
muncul Bersama.
b. Hubungan klausal, yaitu suatu hubungan yang bersifat sebab-akibat.
c. Hubungan interaktif/timbal balik, yaitu suatu hubungan yang saling memengaruhi.
https://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertian-masalah-penelitian.html