Anda di halaman 1dari 8

RMK MATAKULIAH METODE PENULISAN LAPORAN

“MASALAH PENELITIAN”

Disusun oleh :

1. I Gede Darma Saputra (2107311033/09)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2023
1. Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah suatu situasi yang dimana timbul akibat dari interaksi dua atau lebih
faktor (seperti: kebiasan-kebiasan, keadaan-keadaan, keinginan-keinginan, dan sebagainya).
Secara umum masalah penelitian dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan (gap) antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan
yang tersedia, antara yang seharusnya dengan yang ada. Penelitian dimaksudkan untuk
menutup kesenjangan. Kesenjangan masalah menimbulkan kebutuhan untuk menutupnya
dengan mencari jawaban atas pertanyaan yang menimbulkan kesenjangan. Kegiatan menutup
kesenjangan dilakukan dengan penelitian. Dengan kata lain, penelitian mencari suatu jawaban
yang belum diketahui, memenuhi kebutuhan yang belum tersedia, dan menyediakan yang
belum ada. Penelitian di harapkan dapat memecahkan masalah atau setidak-tidaknya
memperkecil kesenjangan.
2. Sumber – sumber masalah penelitian
Permasalahan disekeliling kita sangat banyak, masalah penelitian dapat timbul dari berbagai
macam, mengiderntifikasi, memilih, dan merumuskan perlu diketahui sumber masalahnya hal
tersebut dapat diperoleh dari :
1. Bacaan berupa jurnal. Laporan hasil penelitian, skripsi, tesis, disertasi, buku teks, dan
interner.
2. Seminar, semiloka, lokakarya, diskusi, pertemuan ilmiah, dan lain – lain
3. Pernyataan pemegang otoritas
4. Pengamatan
5. Pengalaman
6. Instuisi

Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat
bersumber dari observasi,dedukasi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang
sedang terjadi, situasi praktis dan pengalaman pribadi. Masing-masing dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan sumber yang kaya masalah penelitian. Kebanyakankeputusan
praktis didasarkan atas praduga tanpa didukung oleh data empiris.Masalah penelitian
dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungantertentu yang belum mempunyai
dasar penjelasan yang memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan suatu
tindakan didasarkan atas otiritas atautradisi. Penyelidikan mungkin menghasilkan teori
baru, rekomendasipemecahan masalah praktis dan mengidentifikasi variabel yang
belum adadalam bahasan litelatur.
b. Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsir-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang diangkap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
empiris praktik tentang teori
c. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian
ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan
validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan
penelitian sering juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa
yang perlu diteliti lebih lanjut Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah
yang menentukanmasalah yang perlu diangkat untuk diteliti
d. Masalah Sosial
Masalah sosial dapat pula menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya:seringnya
menjadi perkelahian siswa antar sekolah dapat memunculkanpertanyaan tentang
efektivitas pelaksanaan pendidikan moral dan agama sertapembinaan sikap disiplin.
Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggimenimbulkan pertanyaan tentang
kesesuaian kurikulum dengan kebutuhanmasyarakat
e. Situasi Praktis
Dalam pembuatan keputusan tertentu, sering mendesak untuk dilakukanpenelitian
evaluatif. Hasil sangat diperlukan untuk dijadikan dasar pembuatankeputusan lebih
lanjut
f. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat memunculkan masalah yang memerlukanjawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, M.pd:109-111)

3. Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian


Pada dasarnya setiap orang memiliki masalah, bahkan orang yang tidak mempunyaimasalah
dapat dimasalahkan oleh orang lain. Namun, untuk menemukan yang benar-benarmasalah
yang layak untuk penelitian adalah suatu hal yang tidak mudah, berikut adalah
kriteriamasalah yang dianggap baik untuk penelitian menurut para ahli.
Menurut Sukardi (2009), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah
penelitian adalah:
1. Memiliki nilai penelitian
Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif. Terutama jika
bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama.
2. Memiliki fisibilitas
Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
3. Sesuai dengan kualitas peneliti
Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitanmasalah disesuaikan dengan
tingkat kemampuan peneliti
4. Aktual
Aktual atau Up to date, artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta perilaku
yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja aktualitas sebuah fakta
perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap periode waktu tertentu.
5. Urgent
artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang “mendesak” untuk
diteliti.Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan “jawabannya” akan dapat
menimbulkan dampak -dampak negatif yang dapat merugikan kehidupan manusia.

Selain itu, masih ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam memilih kriteriamasalah
penelitian, yaitu:
1. Adanya data dan metode unntuk memecahkan masalah tersebut
2. Batas-batas masalah yang jelas
3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya
4. Adanya biaya yang diperlukan
5. Tidak bertentangan dengan hukum

4. Pedoman Merumuskan Masalah Penelitian


Rumusan masalah adalah hal yang sangat penting bagi sebuah penelitian, karena
rumusanmasalah akan menentukan ke mana arah tujuan penelitian nantinya. Untuk itu,
diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam menentukan rumusan masalah yang baik.
Masalah yang dirumuskansecara baik menjadikan masalah itu dapat diteliti (researchable).
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah penelitianseperti
yang dikatakan oleh Hanafi (2007:31) yaitu sebagai berikut:
1. Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, misalnya dengan menggunakan kata
“apakah” atau “bagaimanakah”.
2. Rumusan masalah dapat diuji secara kuantitatif atau kualitatif.
3. Perumusan masalah hendaknya memberi petunjuk cara pemecahannya.

Fraenkel dan Wallen (1990:22) mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah:

1. Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawaannya
melaluisumber yang jelas, tidak banyak menghabiska dana, tenaga, dan waktu,
2. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalahtersebut
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan
kontribusiterhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia
4. Masalah bersifat etis, yaitu penelitian tidak berkenaan dengan hal-hal yang berdifat
etika,moral, nilai-nilai keyakinan, dan agama.

Selain itu, berdasarkan suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk rumusan masalah,
yaitu:

1. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berhubungan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih
Jadi dalam penelitian ini tidak mencari hubungan suatu variabel dengan variabel
lainnya.Penelitian ini dinamakan penelitian deskriptif.
2. Rumusan masalah komparatif, adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkankeadaan satu variabel dengan variabel lainnya.
3. Rumusan masalah assosiatif, adalah rumusan masalah penelitiaan yang bersifat
menanyakanhubungan antara dua variabel atau lebih. Tedapat tiga bentuk hubungan yaitu:
a. Hubungan simetris, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan
muncul Bersama.
b. Hubungan klausal, yaitu suatu hubungan yang bersifat sebab-akibat.
c. Hubungan interaktif/timbal balik, yaitu suatu hubungan yang saling memengaruhi.

Adapun langkah-langkah dalam perumusan masalah menurut Moeleong (2006:114)adalah sebagai


berikut :

1. Tentukan fokus penelitian


2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitannya dengan fokus yang ingin Diteliti
3. Diantara beberapa faktor yang terkait, lakukan pengkajian dan tetapkan faktor - faktor
yangingin dipilih
4. Kaitkan secara logis faktor-faktor tersebut dengan fokus penelitian

5. Pertanyaan Penelitian, Manajemen / Kebijakan Pertanyaan Investigatif, dan


Pertanyaan Pengukuran
Secara hirarkis suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian dimulai dari pertanyaanyang
lebih umum kemudian menukik ke pertanyaan yang sifatnya lebih khusus. Cooper dan Emory
(1996) membedakan hirarkis pertanyaan menjadi 4 tingkatan yaitu pertanyaanmanajemen,
pertanyaan penelitian, pertanyaan penyelidikan, dan pertanyaan pengukuran sepertiyang akan
dijelaskan di bawah ini.
1. Pertanyaan Manajemen Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang mencerminkan
suatu keputusan yang harus dibuat seorang manajer dan merupakan masalah yang
menyebabkan penelitian dilakukan. Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan
manajemen seperti misalnya bagaimana meningkatkan keuntungan? Dalam hal ini tidak
terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan. Pertanyaan manajemen terkait dengan
masalah manajerial.
2. Pertanyaan Penelitian Begitu seorang peneliti mempunyai pernyataan yang jelas
mengenai suatu permasalahan, dia harus menterjemahkannya dalam masalah penelitian,
yakni permasalahan pengumpulan informasi. Suatu permasalahan penelitian merupakan
pertanyaan tunggal atau hipotesis yang secara terbaik menyatakan tujuan dar studi riset.
Kadang – kadang, mungkin juga lebih dari satu pertanyaan, namun seringkali hanya satu.
3. Pertanyaan Investigatif Begitu pertanyaan umum telah dipilih, pikiran bergerak ke
tingkat yang lebih khusus, yakni pertanyaan investigative. Pertanyaan investigative adalah
pertanyaan dimana peneliti harus menjawab untuk menjawab secara memuaskan
pertanyaan penelitian secara umum. Tujuan kita adalah untuk menangani pertanyaan yang
lebih umum dan memecahnya menjadi pertanyaanyang lebih khusus mengenai hal mana
kita perlu mengumpulkan data. Proses pemecahan ini bisa berlangsung melalui berbagai
tingkatan pertanyaan yang lebih spesifik secara progresif. Semuanya ini adalah pertanyaan
yang harus ditanyakan dan dijawab seorang peniliti untuk dirinya sendiri.
4. Pertanyaan Pengukuran Pertanyaan pengukuran merupakan tingkat pembagian yang
terakhir. Dalam survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar–benar kita
tanyakan kepada responden. Pertanyaan tersebut muncul pada kuesioner. Dalam studi
observasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dijawab oleh para peneliti
mengenai setiap subyek yang diteliti.
DAFTAR ISI

Perdana, B. W. (n.d.). Kriteria Pemilihan Masalah Penelitian. Retrieved from scribd.com:


https://www.scribd.com/document/432216432/Kriteria-Pemilihan-Masalah Penelitian#
Pengertian Masalah Penelitian.

https://www.pengertianilmu.com/2016/03/pengertian-masalah-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai