Dosen Pengampu :
Dr. Nur Fadjrih Asyik, S.E., M.Si., AK., CA.
Disusun oleh :
Fitria Ilyas
1810111377 / SA6
1. Observasi
Masalah yang muncul dari observasi merupakan jenis masalah yang didapatkan
dari pengamatan pada sebuah objek terkait dari banyak kuantitas atau
casualitas. Sebuah fenomenaakan dianggap sebuah masalah jika hal tersebut
sudah terbatas atau tidak sesuai antara keharusan dan fakat yang ada di lapangan.
contoh masalah dari hasil observasi dalam penelitian pendidikan adalah :
Seorang pengamat mengamati guru sudah mengajar sesuai dengan pendekatan
saintifik di dalam kelas, namun ternyata setelah dilakukan pengukruan terhadap
keterampilan proses sains peserta didik, ternyata hasilnya berada di bawah rata-
rata.
2. Dedukasi dari Teori
Banyak hasil penelitian akan menghasilkan banyak teori, dan biasanya
beberapa teori akan saling menguatkan atau salaing melemahan satu sama
lain. Kebenaran dari teori ini tidak hanya benar terhadap rasio tapi juga
harus dibuktikan secara empirs atau pada praktiknya di lapangan.
3. Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan
penelitian ulang (replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk
digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering juga menyampaikan
rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut. Hal
ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan
masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
4. Masalah Sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat
(hot news) dapat menjadi sumber masalah penelitian.
5. Situasi Praktis
Situasi praktis yang dimaksudkan adalah masalah yang muncul setelah sebuah
program akan dilaksanakan, sedang dalam proses pelakasanaan atau setelah
selesai dilakasanakan.
6. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban
empiris untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto
2010:109-111).
Pendekatan Informal
Rerangka Berpikir
Merupakan rasional yang dibangun oleh peneliti yang merupakan
bangunan teori yang dihasilkan dari proses sintesa dan komparasi dari berbagai
teori, konsep, dan hasil-hasil penelitian. Dengan kerangka berpikir, peneliti
semakin kokoh untuk menuju ke hipotesis
2.6 Konsep Dan Construct
Istilah contruct menurut kamus juga berarti konsep. Construct dan konsep
untuk keperluan penelitian dapat dibedakan. Konsep atau construct penelitian
merupakan dasar pemikiran peneliti yang kemudian dikomunikasikan kepada
orang lain. Peneliti perlu merumuskan konsep atau construct penelitian dengan
baik agar hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk
direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain.
Konsep
Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui
generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena-fenomena. Konsep merupakan
abstraksi dan realitasi yang tersusun dengan mengklasifikasi fenomen-fenomena
(antara lain berupa: obyek, kejadian, atribut atau proses) yang memiliki kesamaan
karakteristik. Konsep mempunyai tingkat abstraksi yang bersifat progresif
tergantung pada mudah atau tidaknya fenomena-fenomenayang diabstraksikan
dapat diidentifikasi.
Construct
Construct sebenarnya bu hanya merupakan konsep-konsep yang lebih
abstrak, melainkan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk
keperluan ilmiah.
Kepuasan sebagai konsep merupakan suatu abstraksi dari pengamatan
terhadap fenomena psikologis yang dirasakan oleh sosoorang. Perasaan tersebut
merupakan respon seseorang terhadap obyek tertentu yang dinyatakan dengan
puas atau tidak puas. Kepuasan sobagai suatu construct ilmiah mempunyai makna
yang berbeda dengan pengertiannya sebagai konsep, karena kepuasan sebagai
construct merupakan abstraksi dari fenomena- fenomena yang dapat diamati dari
banyak dimensi.
2.7 Penyusunan Hipotesis
Proposisi (Propositions) dan Hipotesis
Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya,
disangkal atau diuji kebonarannya, mengenai konsep atau construct yang
menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena na. Proposisi yang
dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut dengan
hipotesis.
Fungsi Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel
atau lebih dalam rumusan proposisi ya dapat diuji secara empiris. Hipotesis,
dengan demikian, mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam penelitian
kuantitatif, antara lain sebagai berikut:
Rumusan Hipotesis
Kriteria
Rumusan hipotesis yang baik setidaknya mempertimbangkan kriteria-kriteria
sebagi berikut:
1. Berupa pertanyaan yang mengarah pada tujuan penelitian
2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji
secara empiris.
3. Berupa pertanyaan nyang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang
lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Format
Rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam beberapa bentuk rumusan,
diantaranya dalam bentuk:
1. Pertanyaan “jika-maka” (if then statement) atau proporsi
Proporsi yang menyatakan hubungan antara variable dan perbeedaan
antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variable-variabel
tertentu yang dapat diuji.
2. Hipotesis Nol (Null Hypotheses)
Merupakan hipotesisyang menyatakan antara variable yang difinitif atau
eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada
hubungan atau perbedaan (siginifikan) antar variable yang diteliti.
3. Hipotesis alternative (Alternative hypotheses
Menunjukan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antara variable
yang teliti).