Dosen Pengampu :
Dr. Khairuddin, M.Kes.,AIFO
Kelompok 2 :
Syahrizal (20086541)
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki aspek-aspek kunci dalam pengelolaan masalah,
mulai dari definisi hingga penentuan masalah. Konsep-konsep penting seperti definisi masalah,
kriteria penentuan masalah, sumber masalah, identifikasi masalah, dan penentuan prioritas
masalah dianalisis secara komprehensif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk
mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk studi literatur dan wawancara dengan para
ahli terkait.
Pertama, definisi masalah dikaji dari perspektif multidimensional untuk memahami esensi dari
masalah itu sendiri. Selanjutnya, kriteria untuk menentukan sebuah masalah dibahas dengan
fokus pada aspek-aspek yang relevan dan penting dalam proses pengambilan keputusan. Sumber
masalah dieksplorasi untuk mengidentifikasi akar penyebab atau faktor-faktor yang memicu
timbulnya masalah.
Selanjutnya, tahap identifikasi masalah dianalisis sebagai langkah awal dalam mengelola
masalah. Proses identifikasi ini melibatkan pengumpulan informasi dan evaluasi terhadap potensi
dampak serta urgensi suatu masalah. Terakhir, penentuan masalah menjadi fokus penelitian untuk
memahami bagaimana prioritas diberikan terhadap masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan yang komprehensif bagi
praktisi dan pengambil keputusan dalam pengelolaan masalah. Implikasi praktis dari penelitian
ini termasuk pengembangan pedoman atau kerangka kerja yang dapat digunakan untuk mengatasi
masalah dengan lebih efektif dan efisien dalam berbagai konteks organisasi atau manajemen.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Identifikasi Masalah
Keterbatasan Pemahaman Definisi Masalah: Salah satu masalah yang mungkin timbul
adalah kurangnya pemahaman yang komprehensif tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan
"masalah". Ini bisa menjadi hambatan dalam proses pengelolaan masalah karena mungkin sulit
untuk mengatasi sesuatu yang tidak dipahami sepenuhnya.
Keterbatasan Sumber Daya dalam Identifikasi Masalah: Tergantung pada lingkungan atau
konteks organisasi, terkadang sumber daya yang tersedia untuk mengidentifikasi masalah
mungkin terbatas. Ini bisa mencakup keterbatasan waktu, akses terhadap data, atau keterbatasan
dalam keahlian atau kapasitas manusia untuk melakukan identifikasi yang komprehensif.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana pemahaman yang komprehensif tentang definisi masalah, kriteria penentuan
masalah, identifikasi sumber masalah, proses identifikasi masalah, dan penentuan prioritas
masalah dapat diperoleh dan diterapkan secara efektif dalam konteks manajemen organisasi untuk
meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dan pengelolaan masalah.
3. Tujuan Masalah
1. Memahami Esensi Masalah
2. Mengidentifikasi Sumber Masalah yang Mendasar
3. Meningkatkan Kemampuan Identifikasi Masalah
4. Menentukan Prioritas Masalah
5. Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is). Penelitian dimaksudkan untuk
menutup kesenjangan (what can be).
John Dewey dan Kerlinger secara terpisah memberikan penjelasan mengenai masalah
berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun seorang peneliti. Kesulitan ini
menghalangi tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan individu maupun sebuah kelompok.
Masalah dalam penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat tanya bukan kalimat
pernyataan. Masalah dalam ini selanjutnya dijawab melalui penelitian.
Permasalahan dalam penelitian bisa saja berasal dari berbagai sumber, bergantung dari
dari banyak hal seperti kebutuhan yang mendesak saat itu, keinginan peneliti, keterbatasan
teori atau konsep dan lain-lian.
Menurut James H. MacMillan dan Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), masalah dapat
bersumber dari :
1. Observasi
Masalah yang muncul dari observasi merupakan jenis masalah yang didapatkan dari
pengamatan pada sebuah objek terkait dari banyak kuantitas atau kualitas. Sebuah
fenomena akan dianggap sebuah masalah jika hal tersebut sudah terbatas atau tidak sesuai
antara keharusan dan fakta yang ada di lapangan.
Masalah dalam bentuk observasi kebanyakan barasa dari hubungan antara beberapa aspek
yang belum memiliki penjelasan memadai karena hal tersebut dilakukan begitu saja tanpa
ada pertimbangan ilmiah. Kebanyakan fenomena yang muncul berasal dari otoirtas atau
tradisi yang berlaku dalam sebuah daerah.
Sebagai contoh masalah dari hasil observasi dalam penelitian pendidikan adalah : Seorang
pengamat mengamati guru sudah mengajar sesuai dengan pendekatan saintifik di dalam
kelas, namun ternyata setelah dilakukan pengukruan terhadap keterampilan proses sains
peserta didik, ternyata hasilnya berada di bawah rata-rata.
Banyak hasil penelitian akan menghasilkan banyak teori, dan biasanya beberapa teori
akan saling menguatkan atau salaing melemahan satu sama lain. Kebenaran dari teori ini
tidak hanya benar terhadap rasio tapi juga harus dibuktikan secara empirs atau pada
praktiknya di lapangan.
Meskipun demikian, kebanyakan masalah yang muncul dari Deduksi terhadap teori pada
umumnya digunakan untuk mencoba keberlakuan suatu teori yang pada sekelompok
objek penelitian. Tujuannya untuk mengetahui teori tersebut berlaku untuk objek dengan
karakter yang berbeda dari tempat dimana Teori tersebut dikembangkan.
3. Kepustakaan
4. Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot news)
dapat menjadi sumber masalah penelitian.
Misalnya :
Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah dan warga
sekitar. Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai upaya
pencegahan penyakit demam berdarah.
5. Situasi praktis
Situasi praktis yang dimaksudkan adalah masalah yang muncul setelah sebuah program
akan dilaksanakan, sedang dalam proses pelakasanaan atau setelah selesai dilakasanakan.
Munculnya masalah dalam situasi praktis ini setelah melalui proses evaluasi dari sebuah
program. Hasil dari penelitian dan evaluasi ini selanjutnya akan dijadikan landasan dalam
membuat keputusan tentang program yang dimaksud.
6. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat menimbulkan masalah yang memerlukan jawaban empiris
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. (Purwanto 2010:109-111).
Ada tiga kriteria untuk menentukan permasalahan yang baik dan pernyataan masalah yang
baik (Kerlinger, 2006 : 29-30), yaitu :
1. Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dengan demikian, masalah-masalah itu mengajukan pernyataan-pernyataan seperti :
1. Apakah A terkait dengan B?
2. Apakah motivasi belajar mempengaruhi hasil belajar ?
2. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan.
3. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan cara tertentu yang
menyiratkan adanya pengujian yang empiris.
Dalam dunia pendidikan masalah yang diidentifikasi dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu
: proses pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar. Meskipun proses identikasi masalah
sudah ditemukan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai fokus penelitian.
Kreasi adalah puncak dari proses berpikir tingkat tinggi dalam Taksonomi Bloom.
Dalam konteks penentuan masalah, ini berarti menghasilkan pertanyaan penelitian
yang inovatif dan original.
DAFTAR PUSTAKA :