Anda di halaman 1dari 37

Pertemuan 3

Memahami Masalah
Penelitian
Disarikan:
Tim Dosen FE Unika Santo Thomas
1.Dr. Pandapotan Sitompul, M.M.
2.Drs. Saut Purba, M.M.
Menemukan masalah
1
Memilih masalah
MENETAPKAN Merumuskan masalah
MASALAH

Menyimpulkan
Rekomendasi 5 2 Kajian teori
MENARIK MENGKAJI
Kajian
KESIMPULAN TEORI
TAHAPAN penelitian
RISET
secara
terdahulu
UMUM

Variabel penelitian
Sumber data 4 3
Instrumen UJI MENYUSUN Merumuskan
HIPOTESIS HIPOTESIS Hipotesis
Populasi & Sampling
Pengumpulan data
Analisis data
2
 Menemukan Masalah
 Memilih Masalah
 Merumuskan Masalah

3
Menemukan Masalah

Masalah penelitian dapat ditemukan dari


berbagai sumber:
 Referensi atau literatur
 Pertemuan Ilmiah
 Pendapat Otorita
 Pengamatan Sepintas
 Pengalaman Pribadi
 Intuisi

4
METODE PENEMUAN MASALAH

Ide untuk menemukan masalah penelitian dapat


diperoleh melalui dua pendekatan yaitu formal dan
informal.

Ada enam metode untuk menemukan masalah


dengan metode formal yaitu: (1) metode analog, (2)
metode renovasi, (3) metode dialektis, (4) metode
morfologi, (5) metode dekomposisi, dan (6) metode
agregasi.
 Metode analog menggunakan pengetahuan yang
diperoleh dari hasil penelitian pada bidang tertentu
untuk menentukan masalah penelitian pada bidang lain
yang terkait, contoh: (1) studi semantik dalam penyajian
laporan keuangan, (2) penerapan teori komunikasi pada
pembaca laporan keuangan.

 Metode renovasi, masalah penelitian ditentukan


dengan cara memperbaiki atau mengganti komponen
teori atau metode yang kurang relevan dengan
komponen teori atau metode lain yang lebih efektif,
misalnya dalam pelaksanaan perhitungan risiko dan
keuntungan dalam EVA dapat digunakan CAPM (Capital
Assets Pricing Model) atau APT (Arbitrage Pricing Theory).
 Metode dialektis. Cara menentukan masalah
penelitian dengan metode ini melalui pengajuan
usulan pengembangan teori atau metode yang
telah ada. Misalnya metode pengukuran general
price level accounting dapat diusulkan sebagai
alternatif dari metode historical cost accounting
pada masa inflasi.

 Metode morfologi. Metode ini merupakan


metode untuk menemukan masalah penelitian
dengan menganalisis berbagai kemungkinan
kombinasi bidang masalah penelitian yang saling
berhubungan dalam bentuk matrik. Contoh:
Parameter 1 2 3 4
A. Mahasiswa Sikap Prestasi Kemampuan -
Akademik Komunikasi
B. Kelembagaan Evaluasi Dosen Kegiatan Pengembanga
Kinerja Penelitian n Lembaga
C. Proses Pengajaran Kurikulum Metode Ujian Sarana &
Pengajaran Prasarana
D. Administrasi & Struktur Administrasi Keuangan Program
Keuangan Organisasi Akademik Akreditasi

Misal:
Apakah ada hubungan antara kemampuan komunikasi
dengan prestasi akademik mahasiswa ?
 Metode Dekomposisi. Masalah penelitian ditemukan dengan cara
membagi masalah ke dalam elemen – elemen yang lebih spesifik.
Misal masalah metode pembenanan BOP dalam akuntansi yang
dibagi menjadi beberapa elemen yang lebih spesifik, antara lain:
(1) Metode pembebanan
(2) Efisiensi BOP
Berdasarkan dekomposisi masalah tersebut, peneliti dapat
menentukan masalah dengan topik “studi terhadap pemilihan
metode pembebanan BOP terhadap tingkat efisiensi BOP”.

 Metode agregasi. Metode ini merupakan kebalikan dari metode


dekomposisi yaitu menggunakan hasil penelitian atau teori dari
berbagai bidang penelitian yang berbeda untuk menentukan suatu
masalah penelitian yang lebih kompleks. Misal: penerapan teori
nilai sekarang dalam akuntansi leasing dan akuntansi sumber daya
manusia.
 Dalam pendekatan informal, ada empat metode yang
dapat digunakan untuk menemukan masalah penelitian,
yaitu: (1) metode perkiraan, (2) metode fenomenologi, (3)
metode konsensus, dan (4) metode pengalaman.

 Metode perkiraan. Masalah penelitian dalam metode ini


ditentukan berdasarkan perkiraan mengenai situasi
tertentu yang diperkirakan memiliki potensi masalah.
Misal kerugian karena produk hilang untuk jenis produk
yang mudah menguap dapat terjadi pada proses
pembelian, penyimpanan atau penjualan produk. Dengan
demikian penentuan masalah penelitian dapat diarahkan
untuk perbaikan sistem pembelian atau penjualan produk.
 Metode Fenomenologi. Masalah penelitian melalui metode ini ditemukan
berdasarkan hasil observsi terhadap fakta atau kejadian. Fakta yang dapat
diamati dalam lingkungan bisnis dapat berupa sikap dan perilaku anggota
organisasi, kinerja operasional perusahaan. Misal pengamatan investor
terhadap data keuangan perusahaan atau beberapa perusahaan dalam suatu
industri dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan topik masalah
mengenai: manfaat rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba
atau kandungan informasi laporan kas untuk pembuatan keputusan
investasi.

 Metode Konsensus. Ide masalah penelitian dapat ditemukan berdasarkan


adanya konsensus dalam praktik bisnis yang merupakan kebiasaan yang
dipraktikkan dalam bisnis yang tidak dilandasi oleh konsep atau teori yang
baku. Misal kriteria untuk menentukan materiality dalam pengakuan dan
penyajian informasi akuntansi atau auditing.

 Metode Pengalaman. Masalah penelitian ditemukan berdasarkan


pengalaman perusahaan atau orang – orang dalam perusahaan. Misal
pengalaman perusahaan dalam menghadapi kesulitas likuiditas.
Setelah permasalahan dapat diidentifikasikan dengan tepat, langkah
berikutnya adalah memberi nama penelitian atau judul penelitian. Ada
dua orientasi dalam memberikan judul riset: (1) berorientasi singkat, (2)
berorientasi jelas.

Berorientasi singkat. Judul dibuat sesingkat mungkin agar menarik dan


membangkitkan keingin tahuan pembaca. Misal: Analisis Perilaku
Akuntan dalam Memberikan Jasa Layanan Audit

Berorientasi jelas. Hendaknya mencakup jenis penelitian, obyek yang


diteliti, lokasi penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian. Contoh:
Pengaruh penilaian risiko saham terhadap nilai perusahaan kelompok
manufaktur di BEI Tahun 2008 – 2009.
Jenis penelitian : asosiatif
Obyek penelitian : penilaian risiko saham, nilai perusahaan
Lokasi riset : BEI
Waktu pelaksanaan : Tahun 2008 – 2009.
PERUMUSAN MASALAH
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, yaitu:
1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda.
2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara
dua variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah dapat dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau
pernyataan.

Contoh:
• Apakah ada hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan
pemakai dalam proses pengembangan sistem informasi?
• Bagaimana pengaruh idealisme terhadap komitmen pada profesi?
• Apakah volume perdagangan saham meningkat signifikan pada saat
perusahaan mengumumkan laba tahunan?
KESALAHAN UMUM DALAM PENEMUAN MASALAH
PENELITIAN
1. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas.
2. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah
penelitian sesuai dengan data yang tersedia.
3. Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk terlalu umum dan
ambiguitas sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan
penelitian.
4. Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil penelitian
sebelumnya dengan topik sejenis, sehingga masalah penelitian tidak didukung
oleh kerangka teoritis yang baik.
5. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi
terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.
6. Permasalahan tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya.
7. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti
dalam hal teori, waktu, dan biaya.
8. Kurang dukungan dari pihak yang berkewenangan memberikan ijin (subyek
penelitian).
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dalam karya ilmiah memiliki fungsi antara lain:
1. Memberikan kemampuan kepada pembaca untuk
memperoleh wawasan dari tujuan dan hasil kajian.
2. Untuk mengidentifikasi teori – teori yang dapat diterapkan
dan diuji.
3. Untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan teori – teori
dan kajian empirik dari karya tulis orang lain.
4. Untuk menjelaskan teknik dan instrumen penghimpunan
data.
5. Mendefinisikan dan membatasi masalah
6. Menghindari replikasi yang tidak dikehendaki dan tidak
diperlukan.
Dalam menyusun tinjauan pustaka, sumber yang dapat
digunakan oleh peneliti melalui (1) jurnal profesional, (2)
buku ilmiah, (3) dokumen perusahaan/lembaga pemerintah,
(4) skripsi, tesis, disertasi.

Tinjauan pustaka harus berisi tentang teori – teori terpilih


yang relevan dengan judul penelitian. Contoh judul:
Pengaruh Nilai Tambah Ekonomis dan Nilai Tambah Pasar
terhadap Harga Saham dan Implikasinya pada Jumlah
Investasi Sektor Manufaktur di BEI.

Dari judul tersebut, maka teori yang dipilih harus merunut


kepada judul yang dimaksud, misalnya konsep tentang
kinerja keuangan, konsep nilai tambah ekonomis, konsep nilai
tambah pasar, konsep saham, dan konsep investasi.
KERANGKA PEMIKIRAN, KERANGKA TEORITIS,
& SUB STRUKTUR PENELITIAN
 Kerangka pemikiran merupakan sebuah alur yang menggambarkan
proses riset secara keseluruhan. Dengan kata lain kerangka pemikiran
merupakan miniatur keseluruhan proses penelitian. Oleh karena itu dalam
kerangka pemikiran harus dapat menerangkan (1) mengapa penelitian
dilakukan, (2) bagaimana proses penelitian dilakukan, (3) apa yang akan
diperoleh dari penelitian tersebut ?, (4) untuk apa hasil penelitian yang
akan diperoleh ?

 Kerangka teoritis merupakan bagan atau gambar yang digunakan untuk


menjelaskan sebuah teori agar lebih mudah dipahami.

 Sub struktur penelitian hanya menggambarkan hubungan atau


keterkaitan dari variabel yang diteliti.
Memilih masalah

 Arah masalahnya
 Aktualitas
 Orisinalitas
 Relevan
 Besarnya sumbangan terhadap ilmu
 Arah calon peneliti
 Biaya
 Waktu
 Alat/perlengkapan yang tersedia
 Bekal kemampuan teoretis
 Penguasaan metode yang diperlukan
18
Merumuskan masalah
 Dirumuskan dengan kalimat
pertanyaan (apakah, sejauh mana,
bagaimana, dst.).
 Dirumuskan dengan jelas dan padat.
 Memberikan petunjuk tentang
kemungkinan pengumpulan data.

19
CONTOH RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

 Bagaimana pengaruh kualitas komunikasi


antar pribadi terhadap kinerja pegawai?

20
Mengemukakan teori-teori yang
relevan dengan masalah yang telah
dirumuskan.
Kriterianya:
 Relevance (relevan)
 Recency (mutakhir)
Perhatikan cara mengutipnya.
21
TUJUAN KAJIAN TEORI DAN
TELAAH PENELITIAN SEBELUMNYA

 Menghindari duplikasi.
 Menghasilkan pengertian dan pemahaman yang
komprehensif tentang permasalahan yang dicari
jawabnya melalui peneltian.
 Menunjukkan posisi penelitian yang akan dilakukan
dibanding penelitian yang sudah dilakukan sehingga
tampak persamaan dan perbedaannya.

22
Kerangka Pemikiran

 Berdasar
 1. Landasan Teori
 2. Penelitian Sebelumnya
 Disusunlah Kerangka Pemikiran

23
Kerangka Pemikiran

 Disusun dengan menggunakan bagan atau


persamaan matematis
 Kerangka Pemikiran ini sebagai acuan lebih
lanjut

24
 Hipotesis adalah pernyataan spesifik yang
bersifat prediksi dari hubungan antara dua
atau lebih variabel.
 Dugaan sementara yang kebenarannya perlu
diuji.
 Mendeskripsikan secara konkret apa yang
ingin dicapai/diharapkan terjadi dalam
penelitian.
25
Apakah semua penelitian ilmiah perlu
membuat hipotesis?
 Ya, jika berkenaan dengan verifikasi
suatu teori atau masalah.
 Tidak, jika penelitian masih bersifat
eksploratif dan deskriptif.

26
Kegunaan
Hipotesis
 Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
 Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang
bercerai-berai ke dalam suatu kesatuan penting dan
menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.

27
 Dirumuskan secara jelas, padat, dan
spesifik.
 Dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau
pernyataan.
 Menyatakan hubungan antardua atau
lebih variabel.
 Dapat diuji.
 Konstruksi dari gagasan yang didukung
teori, bukan gagasan liar.
 Terkait dengan populasi.
28
JENIS HIPOTESIS
 Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel-variabel
berhubungan secara bersamaan tanpa
dinyatakan bahwa variabel yang satu
memengaruhi variabel lain.
 Hipotesis kausalitas adalah hipotesis yang
menyatakan hubungan sebab-akibat
antarvariabel.
 Hipotesis komparatif adalah hipotesis yang
menyatakan adanya perbedaan antara satu
kelompok dengan kelompok lain.
29
 Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis)
 Hipotesis yang mendukung prediksi.
 Diterima jika hasil penelitian mendukung
hipotesis.
 Dinyatakan dengan H1
 Hipotesis Nul (Null Hypothesis)
 Hipotesis yang mendeskripsikan keluaran,
selain dari hipotesis alternatif.
 Biasanya mendeskripsikan tidak ada
hubungan/pengaruh antarvariabel yang diuji.
 Dinyatakan dengan H0

30
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
 Kejelasan peran, lingkungan kerja, dan
evaluasi manajemen berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT X
(contoh: hipotesis hubungan kausalitas).
 Prestasi kerja karyawan bagian produksi lebih
tinggi daripada karyawan bagian pemasaran
(contoh: hipotesis perbandingan).
 Terdapat korelasi yang erat antara tingkat
pendidikan dengan prestasi kerja karyawan
(contoh: hipotesis korelasional).

31
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
 Kegiatan pembinaan mental spiritual
berhubungan erat secara signifikan dengan
motivasi karyawan (korelasional).
 Semakin tinggi motivasi dan kemampuan
manajerial, semakin tinggi pula kinerja
usaha pedagang kaki lima (kausalitas).
 Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan
antara karyawan yang telah mengikuti
pelatihan administratif dibanding dengan
mereka yang belum memperoleh pelatihan
administratif (perbandingan).
32
One-Tailed Hypothesis

 Mendeskripsikan hipotesis yang


berarah (direction) secara spesifik.
 Hipotesis nul adalah tidak ada
perbedaan antara variabel, dan
diprediksikan ke arah yang
berlawanan.

33
Contoh One-Tailed Hypothesis

34
Two-Tailed Hypothesis
 Prediksi yang tidak berarah.
 Hipotesis nul adalah tidak ada
perbedaan/pengaruh/hubungan
antara variabel.

35
Contoh Two-Tailed Hypothesis

36
37

Anda mungkin juga menyukai