Anda di halaman 1dari 5

PERMASALAHAN PENELITIAN

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK


PADA MATA KULIAH METODE RISET PSIKOLOGI KUANTITATIF
Dosen pengampu : Farida Hanum Siregar, S.Psi., M.Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH :
Wardiah Ismayani Harahap : 228600245
Arielfa Sabrina Fadilla : 228600138
Tafidah Umniyah : 228600246
Risky Bella Putri : 178600052

PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
TA.2023/2024
PERMASALAHAN PENELITIAN
Penelitian dapat disebut penting bila terdapat permasalahan penelitian. Jadi, sebelum
melakukan riset, seseorang harus menentukan masalah penelitian terlebih dahulu. Lalu, apa
sebenarnya masalah penelitian itu?
A. Pengertian permasalahan penelitian
Masalah berarti adanya penyimpangan dalam suatu kondisi atau situasi dari batas-batas
toleransi maupun aturan yang sudah ditetapkan. Dari masalah tersebut maka akan berkembang
menjadi beberapa pertanyaan, seperti penyebab masalah, bagaimana dampaknya, dan lain
sebagainya. Lalu, semua jawaban dari pertanyaan tersebut dijabarkan dalam karya tulis ilmiah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan penelitian sebagai kegiatan


mengumpulkan, mengolah, menganalisis serta menyajikan data secara sistematis sekaligus
objektif untuk memecahkan sebuah masalah atau menguji hipotesis. Lalu, apa sebenarnya
masalah penelitian, bagaimana cara mengembangkannya, dan kondisi apa yang bisa membuat
penyimpangan dikategorikan sebagai masalah penelitian?

Berdasarkan penjelasan di atas, masalah penelitian berarti penyimpangan dari suatu kondisi
terkini yang perlu dipecahkan atau diuji secara sistematis. Tapi tidak semua persoalan dapat
dikembangkan menjadi permasalahan penelitian. Suatu masalah dalam penelitian dapat
dikembangkan bila mencakup:

 Ada kesenjangan atau penyimpangan dari yang seharusnya terjadi, berdasarkan teori atau
fakta empiris termuan penelitian terdahulu, dengan kenyataan.
 Persoalan tersebut dapat dikembangkan menjadi pertanyaan serta hipotesis.
 Pertanyaan dari persoalan tersebut memungkinkan untuk dijawab dengan lebih dari satu
kemungkinan.
Masalah penelitian dapat muncul dari berbagai sumber, seperti pengalaman peneliti dalam
kehidupan sehari-hari maupun kendala yang dialami oleh banyak orang terhadap suatu kondisi
hingga perdebatan kebijakan pemerintah.

Singkatnya, sumber masalah penelitian dapat berasal dari berbagai macam kondisi. Sumber
masalah penelitian dapat terbagi menjadi 2 jenis, yakni formal dan non formal.

B. Sumber Masalah Penelitian Non Formal

Berikut sumber masalah yang diidentifikasi secara non formal:

1. Pengalaman

1
Pengalaman peneliti dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi sumber permasalahan untuk
dikaji dalam sebuah penelitian asalkan memenuhi tiga faktor sebuah permasalahan dapat
dikembangkan menjadi penelitian.

2. Konsensus atau kesepakatan

Masalah penelitian dapat muncul dari hasil kesepakatan. Contohnya persetujuan dari para ahli di
bidang yang sama mengenai suatu persoalan yang terjadi. Umumnya pendekatan ini diterapkan
oleh para ilmuwan yang sudah ahli dalam bidangnya.

3. Fenomenologi

Berarti peneliti menemukan permasalahan baru dari fenomena atau kejadian yang dapat diteliti.
Pendekatan ini paling sering digunakan oleh peneliti pemula, misalnya mahasiswa semester akhir
ketika mencari tema untuk membuat skripsi. Latar belakang penelitian dibuktikan secara empiris
atau faktual.

4. Konjektur

Permasalahan dapat ditemukan secara naluriah dan tanpa dasar yang jelas. Orang-orang yang
memiliki intuisi kuat dan peka terhadap fenomena penelitian biasanya mudah melakukannya.
Asalkan latar belakang dari permasalahan tersebut bisa dijelaskan, maka bisa dikembangkan
menjadi sebuah penelitian ilmiah.

C. Sumber Masalah Penelitian Formal

Sementara itu, berikut sumber masalah penelitian secara formal:

1. Analogi

Peneliti dapat menemukan masalah dari mengadaptasi masalah suatu pengetahuan dan
menerapkannya dalam bidang pengetahuan baru. Namun, kedua bidang tersebut harus sesuai.

2. Rekomendasi penelitian lain

Permasalahan dapat ditemukan dari rekomendasi hasil suatu penelitian. Jadi, peneliti akan
merekomendasikan suatu masalah kepada peneliti lain pada bagian akhir jurnal.

Di dalamnya, peneliti juga akan menjabarkan keterbatasan, kesimpulan dari penelitian itu, dan
saran untuk peneliti lain.

Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengkaji hal-hal yang belum terungkap untuk memperkaya
teori sehingga suatu saat ilmuwan lain dapat menemukan jawaban final. Umumnya, pendekatan
ini dilakukan oleh ilmuwan dalam bidang kedokteran atau farmasi.
2
3. Renovasi

Renovasi berarti peneliti menemukan permasalahan dengan cara mengganti, mengurangi,


maupun menambahkan unsur baru untuk memperkaya suatu teori yang sudah ada dari penelitian
sebelumnya.

D. Memilih Masalah Penelitian

Jika sudah menemukan sejumlah masalah penelitian, peneliti perlu menyeleksi beberapa agar
lebih fokus dalam melakukan riset. Ada sejumlah faktor yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam memilih masalah penelitian:

1. Aktual

Aktual berarti sedang terjadi atau up to date. Artinya, masalah tersebut benar-benar sedang
terjadi di masyarakat. Misalnya seperti pandemi Covid-19 pada akhir 2019 lalu, ilmuwan
berusaha meneliti virus corona jenis baru yang menulari manusia.

2. Masalah baru

Baru dalam hal ini berarti masalah tersebut sama sekali belum terungkap oleh penelitian
sebelum-sebelumnya.

3. Memadai

Memadai maksudnya masalah tersebut masih dapat dijangkau atau ruang lingkupnya tidak
terlalu luas maupun sempit.

4. Praktis

Masalah yang dipilih harus praktis, sehingga ketika diterapkan tidak membuat pemborosan
sumber daya tanpa adanya manfaat apapun.

5. Sesuai kemampuan

Ini adalah hal penting. Jadi, peneliti harus memiliki kemampuan sesuai bidang yang akan diteliti.
Sehingga dapat mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya kelak.

6. Memiliki dukungan

Ingat, penelitian juga memerlukan biaya untuk melakukan riset dan lain sebegainya. Peneliti
dapat mengajukan penelitiannya kepada sponsor dari instansi di bidang yang sama untuk
mendapat sokongan dana.

3
E. Contoh Masalah Penelitian Kualitatif

Berikut salah satu contoh masalah penelitian kualitatif beserta judulnya

“DAMPAK PSIKOLOGI REMAJA PELAKU KLITIH DI SLEMAN”

Masalah penelitian ini adalah:

Dalam satu tahun terakhir telah terjadi 50 kasus klitih atau begal terhadap pengendara motor
dengan nomor polisi bukan AB. Sebagian pelaku masih remaja, berusia 15 – 17 tahun. Mereka
kerap melukai korban menggunakan senjata tajam. Psikolog sempat menjelaskan bahwa para
pelaku klitih merupakan golongan anak yang kurang diperhatikan orang tua mereka.

Penjabaran tersebut yang melatarbelakangi munculnya ide penelitian, yakni mengetahui dampak
psikologi para pelaku klitih yang masih remaja.

F. Contoh Masalah Penelitian Kuantitatif

Contoh judul penelitian kuantitatif:

PENGARUH INTENSITAS PAPARAN BERITA HOAX DI TWITTER PADA PENGGUNA


BERUSIA 18-20 TAHUN TERHADAP KESEHATAN MENTAL

Berita hoax semakin merajalela di media sosial, khususnya Twitter. Sementara pengguna Twitter
usia 18 – 20 tahun sebesar 51% dari total keseluruhan. Sementara berita hoax dapat
menyebabkan sejumlah dampak buruk bagi pembaca yang percaya, termasuk gangguan
kesehatan mental.

Uraian di atas melatarbelakangi peneliti dalam mencari tahu apakah paparan berita hoax di
Twitter dapat memengaruhi kondisi mental pengguna berusia 18 hingga 20 tahun

Anda mungkin juga menyukai