Anda di halaman 1dari 30

STEP 7

1. Apa yang dimaksud dengan masalah? Dan bagaimana cara menemukannya?


Jawab :
DEFINISI MASALAH
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan atau perbedaan antara
teori dengan prakteknya.

CARA MENENTUKAN MASALAH


Langkah-langkah dalam menemukan dan menentukan masalah penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan Area Penelitian
Area penelitian merupakan bidang ilmu atau pekerjaan yang selama ini digeluti dan dapat
dijadikan patokan dalam menentukan masalah penelitian. Area penelitian menjadi batasan
dalam sebuah penelitian sehingga kajiannya lebih fokus dan spesifik. Bagi profesi tertentu
seperti peneliti atau dosen, melakukan penelitian yang konsisten dan kontinyu dalam satu
area/bidang penelitian merupakan suatu keharusan dalam upaya pendalaman dan
peningkatan pengembangan keilmuannya. Area penelitian di bidang kesehatan misalnya
dibagi lagi ke dalam peminatan yang lebih spesifik tergantung dari bidang kelimuan atau
profesinya. Bagi profesi dokter atau perawat setelah menyelesaikan S1 atau S2 maka
dapat melanjutkan ke jenjang profesi serta spesialis dan selanjutnya jenjang sub spesialis.
Sedangkan bagi disiplin ilmu lainnya seperti disiplin ilmu kesehatan masyarakat berbeda
dengan profesi tersebut, jenjang pendidikan lanjutannya berupa kelanjutan peminatan
seperti epidemiologi, biostatistik, promosi kesehatan, gizi masyarakat, kesehatan
lingkungan, administrasi kebijakan kesehatan, manajemen rumah sakit, dan sebagainya.
Semakin spesifik dan intens peneliti meneliti suatu area penelitian maka akan semakin ahli
atau pakar ia dibidangnya.

b. Menentukan Topik Penelitian


Topik penelitian merupakan pernyataan inti setelah menentukan area penelitian terlebih
dahulu. Keraf dalam Wibowo (2014) menyebutkan tiga syarat topik penelitian yaitu:

 Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi peneliti
tersebut untuk diteliti. Sebagai contoh di bidang rekam medis, meskipun topik tentang
kodefikasi adalah merupakan area penelitian profesi tersebut, namun bila peneliti
merasa tidak berminat atau tidak tertarik untuk menelitinya maka peneliti tersebut tentu
tidak akan melakukan penelitian tentang topik tersebut.

 Topik penelitian harus spesifik dan fokus. Di bidang rekam medis, setelah area
penelitian ditentukan sesuai bidangnya maka penentuan topik harus mengerucut atau
semakin sempit dan fokus. Misalnya topik yang diinginkan oleh peneliti terkait klasifikasi
dan kodefikasi. Tentukan secara lebih spesifik kodefikasi penyakit apa yang akan
diteliti, karena klasfikasi dan kodefikasi tidak hanya tentang penyakit saja namun juga
tentang tindakan. Contoh topik penelitian di bidang rekam medis yaitu kesesuaian
penentuan kodefikasi penyakit thypoid di rumah sakit.
 Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan dan penguasaan terkait materi yang akan diteliti maka akan semakin
mudah peneliti tersebut dalam merumuskan tahapan selanjutnya.

Contoh keterkaitan Area, Topik Penelitian dan Masalah Penelitian

 Area penelitian: Rekam Medis dan Informasi Kesehatan


 Topik penelitian: Gambaran kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap form
ringkasan masuk dan keluar
 Hasil temuan penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa dari seluruh form rekam
medis, angka ketidaklengkapan tertinggi terdapat pada form ringkasan masuk dan
keluar.
 Masalah penelitian: Bagaimana gambaran kelengkapan form ringkasan masuk dan
keluar?

Cara menentukan masalah:


- Formal (berdasarkan metodologi penelitian) contohnya rekomendasi suatu riset
o Analogy (mengambil pengetahuan dari bidang ilmu lain)
o Renovasi (mengganti komponen yg ada untuk meningkatkan kemantapan suatu teori)
o Agregasi (mengumpulkan hasil-hasil penelitian  dikumpulkan jd suatu masalah yg lbh
besar dan rumit)
- Informal (berdasarkan penelitiannya sendiri/subjektif. Bisa diambil dari naluriah atau
berdasarkan fakta indivisu dr lingkungannya)
o Fenomenologi (Berdasarkan fenomena yg dapat diamati)
o Berdasarkan pengalaman peneliti

Metode dlm menjawab masalah:


- Metode deduktif
- Metode induktif
- Metode deduktif-induktif

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 23-25)

2. Apa definisi berpikir induktif dan deduktif?


Jawab :
PENDEKATAN BERPIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF

BERPIKIR DEDUKTIF
Proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori)
dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang
berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain, deduksi
berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak, berdasarkan generalisasi yang
sudah ada.

BERPIKIR INDUKTIF
Proses logika yang berangkat dari data empiric lewat observasi menuju kepada suatu teori.
Dengan kata lain, induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil
pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi.

Kaitan antara pendekatan berpikir deduktif dan induktif di bawah ini :


TEORI

DEDUKSI
INDUKSI

DATA

Sumber : Azwar, Saifuddin. 2016. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar (halaman


40-41)

3. Apa definisi dari ontologies, epistimologis, dan axiologis?


Jawab :
ONTOLOGIS
Ontologi adalah asumsi yang penting tentang inti dari fenomena dalam penelitian. Pertanyaan
dasar tentang ontologi menekankan pada apakah “realita” yang diteliti objektif ataukah “realita”
adalah produk kognitif individu. Debat tentang ontologi oleh karena itu dibedakan antara
realisme (yang menganggap bahwa dunia sosial ada secara independen dari apresiasi
individu) dan nominalisme (yang menganggap bahwa dunia sosial yang berada di luar kognitif
individu berasal dari sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk menyusun
realita).

EPISTIMOLOGIS
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi
pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan,
bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti: cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis
pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari
pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Dengan demikian
epistemologi ini membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas, dan hakekat pengetahuan
yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran
kepada murid-muridnya.

AKSIOLOGIS
Aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan
ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara moral? Bagimana
kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral?

Sumber : Bahrum. 2013. Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi. Volume 8 Nomor 2 Tahun
2013. BTP Makassar

4. Apa yang dimaksud dengan berpikir secara sistematis?


Berfikir secara teratur dan logis sehingga membentuk suatu system yg utuh, menyeluruh,
terpadu, dan ada sebab-akibat.
Tahapan: (skema)

5. Apa saja syarat penelitian ilmiah?


- Sifat/ciri penelitian
o Pasif = ingin memperoleh gambaran dr keadaan
o Aktif = ingin memecahkan masalah/uji hipotesa
o Menghubungkan = antara keinginan manusia, permasalahan, ilmu pengetahuan, dan
metode ilmiah

6. Jelaskan yg dimaksud dengan pendekatan berpikir secara non-ilmiah? Penemuannya scr


kebetulan dan dari hasil coba-coba, kebetulan, apa lagi?
Jawab :
Cara Berpikir Non Ilmiah atau Tradisional
Cara berpikir yang biasa dilakukan oleh manusia saat sebelum ditemukan cara dengan
metode ilmiah. Cara ini dilakukan oleh manusia pada zaman dulu kala dalam rangka
memecahkan masalah termasuk dalam menemukan teori atau pengetahuan baru. Cara-cara
tersebut yaitu melalui:
a) CARA COBA SALAH (TRIAL AND ERROR)
cara memperoleh kebenaran non ilmiah yang pernah digunakan oleh manusia dalam
memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih
dikenal “trial and error”. Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan
mungkin sene;um adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi
persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba saja.
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi
dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan
keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya
maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah)

b) SECARA KEBETULAN
penemuan kebenaran secara kebeyulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang
bersangkutan

c) CARA KEKUASAAN ATAU OTORITAS


dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-
tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut
baik atau tidak. kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi
ke generasi berikutnya. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat
tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini
seolah-oalh diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber
pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun
informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan, dan sebagainya. Dengan kata
lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pemegang otoritas, yakni orang yang
mempunyai kewibawaan atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d) PENGALAMAN PRIBADI
pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu,
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara
yang disgunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan atau merujuk cara
tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut ia tidak akan mengulangi cara itu
dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga berhasil memecahkannya.

e) CARA AKAL SEHAT (COMMON SENSE)


akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu
pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti
nasihat orang tuanya atau agar anak menjadi disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila
anaknya berbuat salah. Ternyata cara menghukum anak sampai sekarang berkembang
menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman adalah merupakan metode (meskipun
bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. Pemberian hadiah dan hukuman (reward
and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) kebenaran melalui wahyu


ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui
para nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. sebab
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha
penalaran atau penyelidikan manusia.

g) KEBENARAN SECARA INTUITIF


kebenaran secara intuitif didapatkan manusia secara cepat sekali melalui proses diluar
kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh
melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang
rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi
atau suara hati atau bisikan hati saja

h) MELALUI JALAN PIKIRAN :


dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya,
baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara
melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada
yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus.

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka


Cipta (halaman 11-15)
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan
dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 4)

7. Jelaskan yg dimaksud dengan pendekatan berpikir secara ilmiah?


Jawab :
Cara berpikir Ilmiah atau Modern
Cara berpikir ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah dalam
bentuk metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba terlebih dahulu sehingga
instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan
pada populasi. Kebenaran atau pengetahuan yang diperoleh betul-betul dapat
dipertanggungjawabkan karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.

Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moral dan
mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya, tidak boleh
memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik
sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.

Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan ilmu, yaitu
pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan.

Tiga landasan ilmu filsafat tersebut merupakan masalah yang paling fundamental dalam
kehidupan karena memberikan sebuah kerangka berpikir yang sangat sistematis. Ketiganya
merupakan proses berpikir yang diawali dengan pembahasan “Apa itu pengetahuan?”,
“Bagaimana mendapatkan pengetahuan?”, dan “Untuk apa pengetahuan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari?”. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak terlepas dari tiga
problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis). Artinya semua ilmu
pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek kajiannya, bagaimana cara
mengetahuinya dan apa manfaatnya buat kehidupan manusia.

Oleh sebab itu, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal yang berkaitan untuk
memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa pengetahuan adalah
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan tiap orang
akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-masing terhadap
objek atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,
2014), yaitu
a. Tahu (know)

Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang telah
dipelajari sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kemampuan pengetahuan pada tingkatan ini adalah seperti
menguraikan, menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini antara lain:
menyebutkan definisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis, atau menguraikan
tanda dan gejala suatu penyakit.

b. Memahami (comprehension)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. Seseorang yang telah faham
tentang pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan
menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut. Contohnya
dapat menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam medis.

c. Aplikasi (application)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan atau menerapkan
materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau sebenarnya. Misalnya
melakukan assembling (merakit) dokumen rekam medis atau melakukan kegiatan
pelayanan pendaftaran.

d. Analisis (analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang


ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis yang dimiliki seperti dapat
menggambarkan (membuat bagan), memisahkan dan mengelompokkan, membedakan
atau membandingkan. Contoh tahap ini adalah menganalisis dan membandingkan
kelengkapan dokumen rekam medis menurut metode Huffman dan metode Hatta.

e. Sintesis (synthesis)

Pengetahuan yang dimiliki adalah kemampuan seseorang dalam mengaitkan berbagai


elemen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih menyeluruh.
Kemampuan sintesis ini seperti menyusun, merencanakan, mengkategorikan, mendesain,
dan menciptakan. Contohnya membuat desain form rekam medis dan menyusun alur rawat
jalan atau rawat inap.

f. Evaluasi (evalution)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat digambarkan sebagai
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif keputusan.

Tahapan pengetahuan tersebut menggambarkan tingkatan pengetahuan yang dimiliki


seseorang setelah melalui berbagai proses seperti mencari, bertanya, mempelajari atau
berdasarkan pengalaman.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 5-6)

8. Jelaskan sikap dan cara berpikir yang harus dimiliki peneliti?


Cara berpikir:
- Skeptis = menanyakan bukti berdasarkan fakta
- Analisis = berpikir dgn menimbang masalah yg relevan
- Kritis
- Kompeten
- Objektif
- Jujur
- Factual
- Harus menguasai ilmu yg akan diteliti.
Sikap:
- Mampu membedakan antara opini dan fakta  agar hasil penelitian tepat akurat dan bida
dipertanggungjawabkan
- Rasa ingin tahu tinggi  berguna pd proses penemuan teori dan hasil
- Peduli lingkungan  hasil penelitian berperan dlm keselamatan lingkungan
- Jujur thd fakta  Menghilangkan bias dan kerugian (korban jiwa)
- Bersikap terbuka dan flexible  mau menerima kritik dan saran org lain dan dlm
menyampaikan hasil penelitian
- Berani mencoba  pantang menyerah
- Bekerja sama  menunjang kerapihan penelitian
- Berpendapat secara ilmiah dan kritis  hasil penelitian akurat
- Ulet dan gigih  jika gagal akan mencari penyebabnya
- Bertanggung Jawab  pd hasil peneliti, tim, dan lingkungan penelitian

9. Apa saja isi BAB-BAB pada KTI?


Jawab :
Penulisan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi, terutama ditujukan untuk
kepentingan masyarakat akademik. Laporan untuk masyarakat akademik cenderung bersifat
teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan

penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian isinya disajikan secara lugas
dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau
suatu kelompok masyarakat akademik

Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi, sebagai laporan hasil penelitian
kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
1.4.2 Kegunaan Praktis
1.4.3 Kegunaan Kebijakan (bila ada)
1.5 Ruang Lingkup Penelitian (bila ada)
1.6 Definisi dan lstilah/Glossarium (bila ada)
1.7 Organisasi/Sistematika (bila diperlukan)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan Teori dan Konsep, Tinjauan Empirik, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis (bila
diperlukan).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


3.2 Tempat dan Waktu
3.3 Populasidan Sampel
3.4 Jenis dan Sumber Data

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.7 lnstrumen Penelitian


3.8 Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Keterbatasan Penelitian

Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB Universitas
Hasanuddin (halaman 9-10)

10. Jelaskan mengenai tujuan dari penelitian?


Jawab :
Tujuan penelitian erat hubungannya dengan jenis penelitian yang akan dilakukan. Tetapi
secara umum semua jenis penelitian kesehatan itu antara lain adalah :
a) Menemukan atau menguji fakta baru mapun fakta lama sehubungan dengan bidang yang
diteliti
b) Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta yang
ditemukan
c) Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori-teori yang
ada
d) Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam suatu bidang yang memberikan
kemungkinan bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya

Pendapat lain mengelompokkan tujuan penelitian itu menjadi tiga :


a) Untuk menemukan teori, konsep, dan atau generalisasi baru tentang suatu bidang
b) Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, system, atau program
c) Untuk memperkokoh teori, konsep, system, atau generalisasi yang sudah ada

Sumber : Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka


Cipta (halaman 32-33)

Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang memberikan arahan bagi
peneliti secara jelas apa yang akan dicapai. Tujuan penelitian harus dirumuskan dalam bentuk
pernyataan secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya dibedakan menjadi dua
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan pertanyaan dalam rumusan
masalah.

2. Tujuan Khusus

Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan dari tujuan umum. Tujuan
khusus dinyatakan lebih operasional dan menjadi arahan secara detail untuk tahapan
penelitian selanjutnya.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan


Pertama. Edisi tahun 2018. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 36)

11. Jelaskan mengenai manfaat dari penelitian?


Jawab :
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, kepentingan program pemerintah, dan tempat penelitian tersebut dilaksanakan.
Manfaat penelitian harus diuraikan secara terinci apa manfaat panelitian nanti. Secara spesifik,
manfaat penelitian terdiri dari 2 aspek sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Contohnya : Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat
menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tersebut, yang
manfaatnya dapat dirasakan oleh akademisi baik mahasiswa, dosen, instruktur, serta peneliti
yang concern dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat digunakan sebagai
masukan terhadap kebijakan di tingkat manajemen ataupun praktisi dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra
rumah sakit.

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 37-38

12. Apa saja macam macam penelitian?


Jawab :
Ada beberapa jenis-jenis penelitian yang dapat digunakan bagi peneliti, berikut adalah uraian
jenis-jenis penelitian dengan contohnya masing-masing.
1. PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DAN ANALISISNYAA.
a) Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif menurut Robert Donmoyer (dalam Given, 2008: 713)adalah
pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa,
dan menampilkan data dalam bentuk numericdari pada naratif. Sedangkan menurut
Cooper dan Schindler (2006:229), risetkuantitatif mencoba melakukan pengukuran
yang akurat terhadap sesuatu.

Contoh:
Penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas model pembelajaran konvensional
dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa MTsN Ma’rang Kabupaten
Pangkep.

b) Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena
serta menemukan atau mengonstruksi suatu teori terkaitsuatu fenomena.

Contoh:
Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam memahami dan
mengaplikasikan konsep geometri.

c) Penelitian Gabungan
Penelitian Gabungan merupakan jenis penelitian dengan mengkombinasikan penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif.

Contoh:
Penelitian yang berupa data yang dikumpulkan dan dinyatakandalam bentuk-bentuk
angka-angka, selain itu juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-
kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara
antara peneliti dan informan.

2. PENELITIAN BERDASARKAN METODE/TEKHNIK YANG DIGUNAKAN


a) Penelitian Sejarah (historis)
Penelitian Sejarah (historis), berkenaan dengan analisis yang logis terhadap
kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa
primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber
dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk
merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif,
melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dansintesa data diperoleh, sehingga
ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.

Contoh:
Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama lima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalah penulis sebenarnya dari karya-
karya William Shakespeare (Isacc andMichael, 1982;42-43)

b) Penelitian Survey
Penelitian Surveyadalah penelitian yang dilakukan pada popolasi besarmaupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampelyang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,distribusi dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis m a u p u n p s i k o l o g i s .

Contoh:
Penelitian mengenai tingkat prestasi belajar oleh siswa di sekolah MAN PANGKEP

c) Penelitian Ex.Post Facto


Penelitian Ex.Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor
yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

Contoh:
Penelitian mengenai factor menurunnya hasil belajar matematika bagi siswa di SD 4
Talaka

d) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi y a n g t e r k o n t r o l s e c a r a k e t a t .
V a r i a b e l i n d e p e n d e n n y a d i m a n i p u l a s i o l e h peneliti.

Contoh:
Penelitian untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa dikelas unggulan
dengan kelas biasa pada penggunaan model pembelajaran kooperatif.

e) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif,
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami
(sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci.
Contoh:
Sesaji terhadapkeberhasilan bisnis.

f) P o l i c y R e s e a r c h
Policy Research yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah.

Contoh:
Penelitian mengenai kebijakangurumengenaidisiplin positif
d a n konsekuensi logis terhadap siswa.

g) Action Research (Penelitian Tindakan)


Action Research merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode
kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas
lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah:
1) situasi
2) perilaku
3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.

Contoh:
Penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa

h) Penelitian Evaluasi
Penelitian Evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan,yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telah ditetapkan.

Contoh:
Penelitian mengenai kualitas guruanatar sebelum dansetelah
mengikuti program profesi.

3. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN


a) Basic Research (Penelitian Dasar)
Basic Research (Penelitian Dasar) disebut jugapure research (penelitian murni) atau
fundamental research (penelitian pokok), di mana merupakan penelitianyang
diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan
pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru.
Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan,dan memprediksikan
fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat
dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih
baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-
prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan
metodologi ilmiah(Sukmadinata, 2005).

Contoh:
Penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam
bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai landasan
dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses
pembelajaran/pendidikan.

b) Applied Research (Penelitian Terapan)


Penelitian Terapan adalah satu jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung
diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini menguji
manfaat dari teori-teori ilmiah serta mengetahui hubungan empiris dan analisis
dalam bidang-bidang tertentu.

Contoh:
Penelitian pendidikan yang berkaitan tentang bagaimana meningkatkan minat baca
siswa, penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi motivasi
siswa untuk belajar

c) Penelitian Evaluatif
Penelitian Evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan
namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim,
2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilaikeberhasilan manfaat, kegunaan,
sumbangan dan kelayakan suatu programkegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.
Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat
mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para
pimpinan untuk menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005). Penelitian
evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan
membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang
digunakan.

Contoh:
P e n e l i t i a n m e n g e n a i k u a l i t a s g u r u a n a t a r s e b e l u m d a n s e t e l a h mengikuti
program profesi.

4. PENELITIAN BERDASARKAN SIFAT PERMASALAHANNYA


a) Penelitian Historis
Penelitian historis bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau, secara
sitematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, dan
mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna
memperoleh kesimpulan yang akurat. Datayang dikumpulkan pada penelitian ini
sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode
ini adalah paling rendah.

Contoh:
Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selamalima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalahpenulis sebenarnya dari karya-
karya William Shakespeare (Isaac and Michael, 1982;42-43)

b) Penelitian Deskriktif
Penelitian Deskriktif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta
aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam antiini penelitian deskriptif itu adalah
akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau
menerangkan saling berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau
mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk
menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif.
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan
pendidikan keterampilandi Daerah Pangkep

c) Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan menyelediki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan
sebagai fungsi dari waktu. Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki
pola dana perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

Contoh:
Pengembangan sistema penerimaan siswabaru MAN PANGKEPuntuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas siswa baru serata efisiensi keterlibatan sumber
daya sekolah.

d) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case study and Field Research)
Penelitian Kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Tujuan
penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu
unitsosial: individu, kelompok, lembaga, atau m a s y a r a k a t . P e n e l i t i a n i n i
b e r s i f a t m e n d a l a m t e n t a n g s u a t u u n i t s o c i a l tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir.
Contoh:
Studi Kasus tentang pola konsumsi dan pola kehidupan masyarakat kota.
Studi Lapangan tentang tingkatan hasil belajar masyarakat terpencil

e) Penelitian Korelasional
Penelitian Korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih
berdasarkan koefisien korelasinya

Ciri penelitian korelasional meliputi:


1) Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel yang diteliti
rumitdan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak
dapatdimanipulasikan
2) S t u d i m a c a m i n i m e m u n g k i n k a n p e n g u k u r a n b e b e r a p a v a r i a b e l
d a n saling berhubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya
3) Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling
hubungandan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut
4) Hal ini berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental,
yangdapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.

Contoh:
Penelitian tentang hubungan antara pola bejalar siswa dengan prestasi belajar siswa.

f) Penelitian Kausal Komparatif


Penelitian Kausal Komparatif bertujuan untuk menyelidiki kemungkinansebab akibat
terjadinya suatu fenomena. Penyebab gejala yang diselidiki dapat dilakukan dengan
cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode
eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang
dikontrol.

Contoh:
Penelitian tentang sikap siswa dalam kegiatan
b e l a j a r y a n g menyebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang
tidak mendapat lapangan kerja.

g) Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
atau cara-cara pendekatan guru dan untuk memecahkan masalah dengan cara
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain

Contoh:
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar pada siswa kelas
XI MAN PANGKEP dengan menggunakan kuis dan teka-teki matematika.

h) Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental m e r u p a k a n P e n e l i t i a n d e n g a n
m e l a k u k a n percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-
kondisiy a n g d a p a t d i k o n t r o l . D a t a s e b a g a i h a s i l p e n g a r u h p e r l a k u a n
t e r h a d a p kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.

Contoh:
Penelitian tentang keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode
dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi belajar
tiap kelompok dievaluasi. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua yaitu
Penelitian Eksperimental Sungguhan dan Penelitian Eksperimental semu

 Penelitian Eksperimental Sungguhan


Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan
saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih
kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan
hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi
perlakuan.

Contoh:
Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar
sejarah pada murid-murid kelasXIISMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar
dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang,rendah), dengan cara
menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan
metode mengajar

 Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)


Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan
eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan

Contoh:
Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-posttest, yang
di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresistatistik, atrisi selektif,
dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan penelitian.
5. PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASI
a) Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

Contoh
Penelitian mengenai penggunaan teknologi komputer di beberapa SD di
Kab. Pangkep Kec. Ma’rang.

b) Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang
lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

Contoh
Penelitian mengenai kualitas prestasi belajar di pedesaan
dibandingkan di perkotaan.

c) Penelitian Assosiatif
Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.

Contoh
Penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajarandengan motivasi
belajar siswadi sekolah MAN PANGKEP.

6. PENELITIAN BERDASARKAN JENIS DATA


a) Penelitian Primer
Penelitian Primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama yang
biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara.
yang termasuk dalam kategori ini adalah :
1) studikasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi
danbiasanya bersifat longitudinal)
2) survey (studi yang bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok
atau perilaku individu, yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu semakin
besar sampel semakin mencerminkanpopulasi)
3) Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 ataulebih kelompok sebagai
objek studi yang bertujuan untuk melakukanperbandingan hasil, yang menggunakan
desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik)

Contoh:
S t u d i K a s u s t e n t a n g p o l a b e l a j a r s i s w a k e l a s X M I A 1 d i M A N PANGKEP

b) Penelitian Skunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan
s t u d i kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan
pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau
lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang update

Contoh:
Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam memahami dan
mengaplikasikan konsep geometri.

7. PENELITIAN BERDASARKAN TEMPAT ATAU LATAR


a) Penelitian Laboratorium
Penelitian laboraturium ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta
misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll

Contoh:
Penelitian dibidang Biologi tentang alat pernapasan untuk beberapa jenis
hewan.

b) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana
lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu
dan objek tertentu.

Contoh:
Penelitian tentang tingkat pemahaman studi matematika bagi masyarakat Kec. Ma’rang
Kabupaten Pangkep.

c) Penelitian Perpustakaan
Penelitian Perpustakaan biasanya melakukan kajian terhadap literature, penelitian yang
dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.

Contoh:
Penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran.

d) Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang
menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut
merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode
ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian
berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang
ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang
dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan
dengan biaya yang murah.

Contoh:
Penelitian mengenai perangkat lunak computer

8. PENELITIAN BERDASARKAN BIDANG YANG DITELITI


a) Penelitian Sosial
Penelitian Sosial adalah penelitian yangsecara khusus meneliti bidang social,
seperti ekonomi, pendidikan, hukum dan sebagainya.
Contoh:
Penelitian tentang pengaruh status social terhadap sikap toleransi
s e s a m a w a r g a m a s y a r a k a t d i daerah Kab. Pangkep Kec. Ma’rang

b) Penelitian Eksakta
Penelitian Eksakta adalah penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta,
seperti kimia, fisika, dan sebagainya.

Contoh:
P e n e l i t i a n d i b i d a n g B i o l o g i t e n t a n g p e r k e m b a n g b i a k a n m a k h l u k hidup
jenis reptilian.

9. PENELITIAN BERDASARKAN KEILMIAHANNYA


a) Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kaidah-
kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan, disimpulkan melalui suatu
prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian yang menyakinkan (ilmiah)

b) Penelitian Non Ilmiah


Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya
tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah

10. PENELITIAN BERDASARKAN BIDANG (ILMU) GARAPANNYA


a) Penelitian Bisnis
Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan bidang bisnis, seperti
berikut:
Contoh:
Penelitian tentang:
 Akunting, seperti prosedur, praktik, dan system pengendalian
anggaran,metode pembiayaan, inventori, depresiasi dan sebagainya.

 Keuangan, s e p e r t i o p e r a s i l e m b a g a k e u a n g a n , r a s i o - r a s i o
k e u a n g a n , merger dan akuisisi dan sebagainya.
 Manajemen, seperti sikap dan prilaku karyawan, manajemen
SDM,manajemen produksi/operasi, perumusan strategi, sistem informasi dan
sebagainya

 Pemasaran, contohnya citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga,


kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan
sebagainya.

b) Penelitian Komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi.

Contoh:
Penelitian tentang komunikasi massa, komunikasi bisnis,
kehumasan dan periklanan.

c) P e n e l i t i a n H u k u m
Penelitian hokum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum.

Contoh:
Penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata Negara, dan hukum
internasional

d) Penelitian Pertanian
Penelitian Pertanian adalahpenelitian yang dilaksanakan dalam bidang
pertanian.

Contoh:
Penelitian tentang agrobisnis, budidaya tanaman, hama tanaman,dan agronomi.

e) Penelitian Ekonomi
Penelitian Ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.

Contoh:
Penelitian tentang ekonomi mikro, ekonomi makro dan ekonomi pembangunan.
13. Bagaimana tahap tahap dari penelitian?
Jawab :
Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terkontrol melalui tahapan-tahapan berikut:

 Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan atau solusinya.
Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan yang tidak sesuai dengan teori
atau terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.
 Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang jelas
batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan fakta atau data terkait.
Selain dengan melakukan observasi dapat juga dilakukan studi pendahuluan untuk
mendapatkan data atau fakta yang sesuai dengan masalahnya.
 Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang disebut hipotesis.
Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang
akan diteliti yang sifatnya masih praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
melalui uji statistik.
 Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada dua
kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
 Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.

Tahapan penelitian sebagai implementasi dari metode ilmiah, secara detail dapat digambarkan
sebagai berikut:

 Menguraikan masalah penelitian dalam latar belakang penelitian, kemudian dirumuskan


dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan penelitian. Selanjutnya menyusun tujuan
penelitian mengacu pada uraian dan rumusan masalah pada latar belakang penelitian
tersebut.

 Melakukan telaah pustaka dengan mencari teori dan materi-materi terkait topik penelitian
serta menyusunnya ke dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka disusun sebagai
landasan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
 ada penelitian kuantitatif perlu disusun hipotesis sebagai dugaan sementara yang nanti
akan dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik
 Menentukan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian
 Menentukan populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, serta menghitung besar sampel.
 Menyusun instrumen penelitian dan cara pengumpulan data
 Menentukan variabel penelitian, definisi operasional, cara ukur, skala ukur, dan hasil ukur
variabel penelitian.
 Menyusun jadwal dari mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan, serta
menyusun biaya penelitian yang diperlukan selama penelitian.
 Mempersiapkan teknis administrasi seperti mengurus perizinan ke kesbangpol dan dinas
terkait
 Melaksanakan penelitian dalam tahap pengumpulan data baik melalui wawancara ataupun
melalui observasi sesuai dengan perencanaan
 Melaksanakan pengolahan dan analisis data data yang telah dikumpulkan
 Menyusun hasil dan pembahasan penelitian dalam laporan akhir penelitian
 Melakukan desiminasi penelitian melalui forum seminar hasil penelitian dan publikasi ilmiah

Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)
14. Bagaimana penulisan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang
baik?
LATAR BELAKANG
Didalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam
latar belakang maslaah ini dipaparkan secara ringkas hasil-hasil penelitian terkait, kesimpulan
seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan
pokok masalah yang diteliti.

Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB Universitas
Hasanuddin (halaman 10)

RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah dibuat mengacu kepada uraian
masalah pada latar belakang, kemudian diidentifikasi secara spesifik sehingga rumusan masalah jelas
dan fokus. Terdapat beberapa syarat dalam membuat rumusan masalah:
A) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam dan khas.
B) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak bermakna ganda.
C) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau beberapa
permasalahan.
D) Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih dahulu dengan 5W +
1H
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)

Tujuan
- Dijelaskan scr rinci dan jelas
- Memberi arah yg tepat
- Mencerminkan analisis masalah dr segi variable

Manfaat
- Manfaat yang diharapkan bagi penulis (Bagi akademik maupun bagi masyarakat)

Anda mungkin juga menyukai