Topik yang ditentukan merupakan hal yang menjadi minat dan menarik bagi peneliti
tersebut untuk diteliti. Sebagai contoh di bidang rekam medis, meskipun topik tentang
kodefikasi adalah merupakan area penelitian profesi tersebut, namun bila peneliti
merasa tidak berminat atau tidak tertarik untuk menelitinya maka peneliti tersebut tentu
tidak akan melakukan penelitian tentang topik tersebut.
Topik penelitian harus spesifik dan fokus. Di bidang rekam medis, setelah area
penelitian ditentukan sesuai bidangnya maka penentuan topik harus mengerucut atau
semakin sempit dan fokus. Misalnya topik yang diinginkan oleh peneliti terkait klasifikasi
dan kodefikasi. Tentukan secara lebih spesifik kodefikasi penyakit apa yang akan
diteliti, karena klasfikasi dan kodefikasi tidak hanya tentang penyakit saja namun juga
tentang tindakan. Contoh topik penelitian di bidang rekam medis yaitu kesesuaian
penentuan kodefikasi penyakit thypoid di rumah sakit.
Topik penelitian merupakan bidang yang dikuasai oleh peneliti. Semakin tinggi tingkat
pengetahuan dan penguasaan terkait materi yang akan diteliti maka akan semakin
mudah peneliti tersebut dalam merumuskan tahapan selanjutnya.
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 23-25)
BERPIKIR DEDUKTIF
Proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori)
dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang
berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain, deduksi
berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak, berdasarkan generalisasi yang
sudah ada.
BERPIKIR INDUKTIF
Proses logika yang berangkat dari data empiric lewat observasi menuju kepada suatu teori.
Dengan kata lain, induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil
pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi.
DEDUKSI
INDUKSI
DATA
EPISTIMOLOGIS
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi
pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan,
bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-
pertanyaan seperti: cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis
pengetahuan. Menurut epistemologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil dari
pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia. Dengan demikian
epistemologi ini membahas sumber, proses, syarat, batas fasilitas, dan hakekat pengetahuan
yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi guru bahwa ia memberikan kebenaran
kepada murid-muridnya.
AKSIOLOGIS
Aksiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana hubungan penggunaan
ilmiah dengan moral etika? Bagaimana penentuan obyek yang diteliti secara moral? Bagimana
kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah dengan kaidah moral?
Sumber : Bahrum. 2013. Ontologi, Epistomologi, dan Aksiologi. Volume 8 Nomor 2 Tahun
2013. BTP Makassar
b) SECARA KEBETULAN
penemuan kebenaran secara kebeyulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang
bersangkutan
d) PENGALAMAN PRIBADI
pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung
maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu,
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara
yang disgunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka untuk
memecahkan masalah lain yang sama orang dapat pula menggunakan atau merujuk cara
tersebut. Tetapi bila gagal menggunakan cara tersebut ia tidak akan mengulangi cara itu
dan berusaha untuk mencari cara yang lain sehingga berhasil memecahkannya.
Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moral dan
mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan apa adanya, tidak boleh
memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai keinginan atau merekayasa hasil uji statistik
sesuai dengan keinginan atau kepentingan tertentu.
Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami landasan ilmu, yaitu
pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan.
Tiga landasan ilmu filsafat tersebut merupakan masalah yang paling fundamental dalam
kehidupan karena memberikan sebuah kerangka berpikir yang sangat sistematis. Ketiganya
merupakan proses berpikir yang diawali dengan pembahasan “Apa itu pengetahuan?”,
“Bagaimana mendapatkan pengetahuan?”, dan “Untuk apa pengetahuan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari?”. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak terlepas dari tiga
problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis). Artinya semua ilmu
pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek kajiannya, bagaimana cara
mengetahuinya dan apa manfaatnya buat kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal yang berkaitan untuk
memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa pengetahuan adalah
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan tiap orang
akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-masing terhadap
objek atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,
2014), yaitu
a. Tahu (know)
Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang telah
dipelajari sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kemampuan pengetahuan pada tingkatan ini adalah seperti
menguraikan, menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini antara lain:
menyebutkan definisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis, atau menguraikan
tanda dan gejala suatu penyakit.
b. Memahami (comprehension)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. Seseorang yang telah faham
tentang pelajaran atau materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan
menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut. Contohnya
dapat menjelaskan tentang pentingnya dokumen rekam medis.
c. Aplikasi (application)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan atau menerapkan
materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau sebenarnya. Misalnya
melakukan assembling (merakit) dokumen rekam medis atau melakukan kegiatan
pelayanan pendaftaran.
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evalution)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat digambarkan sebagai
proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif keputusan.
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 5-6)
penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian isinya disajikan secara lugas
dan objektif. Format laporan cenderung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau
suatu kelompok masyarakat akademik
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi, sebagai laporan hasil penelitian
kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.3 Keterbatasan Penelitian
Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB Universitas
Hasanuddin (halaman 9-10)
Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang memberikan arahan bagi
peneliti secara jelas apa yang akan dicapai. Tujuan penelitian harus dirumuskan dalam bentuk
pernyataan secara jelas dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya dibedakan menjadi dua
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan pertanyaan dalam rumusan
masalah.
2. Tujuan Khusus
Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan dari tujuan umum. Tujuan
khusus dinyatakan lebih operasional dan menjadi arahan secara detail untuk tahapan
penelitian selanjutnya.
1. Manfaat Teoritis
Contohnya : Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat
menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tersebut, yang
manfaatnya dapat dirasakan oleh akademisi baik mahasiswa, dosen, instruktur, serta peneliti
yang concern dalam bidang rekam medis dan informasi kesehatan.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan dapat digunakan sebagai
masukan terhadap kebijakan di tingkat manajemen ataupun praktisi dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra
rumah sakit.
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 37-38
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui perbedaan efektivitas model pembelajaran konvensional
dalam meningkatkan prestasi belajar matematika siswa MTsN Ma’rang Kabupaten
Pangkep.
b) Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai suatu fenomena
serta menemukan atau mengonstruksi suatu teori terkaitsuatu fenomena.
Contoh:
Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam memahami dan
mengaplikasikan konsep geometri.
c) Penelitian Gabungan
Penelitian Gabungan merupakan jenis penelitian dengan mengkombinasikan penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif.
Contoh:
Penelitian yang berupa data yang dikumpulkan dan dinyatakandalam bentuk-bentuk
angka-angka, selain itu juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-
kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara
antara peneliti dan informan.
Contoh:
Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selama lima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalah penulis sebenarnya dari karya-
karya William Shakespeare (Isacc andMichael, 1982;42-43)
b) Penelitian Survey
Penelitian Surveyadalah penelitian yang dilakukan pada popolasi besarmaupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampelyang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,distribusi dan
hubungan-hubungan antar variabel sosiologis m a u p u n p s i k o l o g i s .
Contoh:
Penelitian mengenai tingkat prestasi belajar oleh siswa di sekolah MAN PANGKEP
Contoh:
Penelitian mengenai factor menurunnya hasil belajar matematika bagi siswa di SD 4
Talaka
d) Penelitian Eksperimen
Penelitian Eksperimen yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi y a n g t e r k o n t r o l s e c a r a k e t a t .
V a r i a b e l i n d e p e n d e n n y a d i m a n i p u l a s i o l e h peneliti.
Contoh:
Penelitian untuk membandingkan hasil belajar matematika siswa dikelas unggulan
dengan kelas biasa pada penggunaan model pembelajaran kooperatif.
e) Penelitian Naturalistik
Penelitian Naturalistik metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif,
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami
(sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagaiinstrumen kunci.
Contoh:
Sesaji terhadapkeberhasilan bisnis.
f) P o l i c y R e s e a r c h
Policy Research yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah.
Contoh:
Penelitian mengenai kebijakangurumengenaidisiplin positif
d a n konsekuensi logis terhadap siswa.
Contoh:
Penggunaan metode Jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa
h) Penelitian Evaluasi
Penelitian Evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan,yaitu untuk
membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan
program yang telah ditetapkan.
Contoh:
Penelitian mengenai kualitas guruanatar sebelum dansetelah
mengikuti program profesi.
Contoh:
Penelitian dasar yang terkait erat dengan bidang pendidikan adalah penelitian dalam
bidang psikologi, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
dan perikalu manusia. Hasil penelitian tersebut sering digunakan sebagai landasan
dalam pengembangan sikap untuk merubah perilaku melalui proses
pembelajaran/pendidikan.
Contoh:
Penelitian pendidikan yang berkaitan tentang bagaimana meningkatkan minat baca
siswa, penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi motivasi
siswa untuk belajar
c) Penelitian Evaluatif
Penelitian Evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan
namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan
untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim,
2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilaikeberhasilan manfaat, kegunaan,
sumbangan dan kelayakan suatu programkegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.
Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat
mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para
pimpinan untuk menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005). Penelitian
evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan
membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang
digunakan.
Contoh:
P e n e l i t i a n m e n g e n a i k u a l i t a s g u r u a n a t a r s e b e l u m d a n s e t e l a h mengikuti
program profesi.
Contoh:
Studi rekonstruksi pengajaran ejaan di Amerika Serikat selamalima puluh tahun
terakhir; menguji hipotesis bahwa Francis Bacon adalahpenulis sebenarnya dari karya-
karya William Shakespeare (Isaac and Michael, 1982;42-43)
b) Penelitian Deskriktif
Penelitian Deskriktif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta
aktual dan sifat populasi tertentu. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam antiini penelitian deskriptif itu adalah
akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau
menerangkan saling berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau
mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk
menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif.
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan
pendidikan keterampilandi Daerah Pangkep
c) Penelitian Perkembangan
Penelitian perkembangan menyelediki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan
sebagai fungsi dari waktu. Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki
pola dana perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
Contoh:
Pengembangan sistema penerimaan siswabaru MAN PANGKEPuntuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas siswa baru serata efisiensi keterlibatan sumber
daya sekolah.
d) Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (Case study and Field Research)
Penelitian Kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan
terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Tujuan
penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu
unitsosial: individu, kelompok, lembaga, atau m a s y a r a k a t . P e n e l i t i a n i n i
b e r s i f a t m e n d a l a m t e n t a n g s u a t u u n i t s o c i a l tertentu yang hasilnya
merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisir.
Contoh:
Studi Kasus tentang pola konsumsi dan pola kehidupan masyarakat kota.
Studi Lapangan tentang tingkatan hasil belajar masyarakat terpencil
e) Penelitian Korelasional
Penelitian Korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua gejala atau lebih
berdasarkan koefisien korelasinya
Contoh:
Penelitian tentang hubungan antara pola bejalar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Contoh:
Penelitian tentang sikap siswa dalam kegiatan
b e l a j a r y a n g menyebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang
tidak mendapat lapangan kerja.
g) Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru
atau cara-cara pendekatan guru dan untuk memecahkan masalah dengan cara
penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain
Contoh:
Upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan motivasi belajar pada siswa kelas
XI MAN PANGKEP dengan menggunakan kuis dan teka-teki matematika.
h) Penelitian eksperimental
Penelitian eksperimental m e r u p a k a n P e n e l i t i a n d e n g a n
m e l a k u k a n percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-
kondisiy a n g d a p a t d i k o n t r o l . D a t a s e b a g a i h a s i l p e n g a r u h p e r l a k u a n
t e r h a d a p kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.
Contoh:
Penelitian tentang keefektifan metode-metode mengajar. Penerapan tiap metode
dicobakan terhadap kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan prestasi belajar
tiap kelompok dievaluasi. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua yaitu
Penelitian Eksperimental Sungguhan dan Penelitian Eksperimental semu
Contoh:
Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar
sejarah pada murid-murid kelasXIISMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar
dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang,rendah), dengan cara
menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan
metode mengajar
Contoh:
Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-posttest, yang
di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresistatistik, atrisi selektif,
dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan penelitian.
5. PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT EKSPLANASI
a) Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.
Contoh
Penelitian mengenai penggunaan teknologi komputer di beberapa SD di
Kab. Pangkep Kec. Ma’rang.
b) Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang
lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
Contoh
Penelitian mengenai kualitas prestasi belajar di pedesaan
dibandingkan di perkotaan.
c) Penelitian Assosiatif
Penelitian Assosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu
teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala.
Contoh
Penelitian mengenai hubungan kelengkapan media pembelajarandengan motivasi
belajar siswadi sekolah MAN PANGKEP.
Contoh:
S t u d i K a s u s t e n t a n g p o l a b e l a j a r s i s w a k e l a s X M I A 1 d i M A N PANGKEP
b) Penelitian Skunder
Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai
sarana untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan
s t u d i kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan
pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau
lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang update
Contoh:
Penelitian mengenai kemampuan siswa kelas IX MTsN Ma’rang dalam memahami dan
mengaplikasikan konsep geometri.
Contoh:
Penelitian dibidang Biologi tentang alat pernapasan untuk beberapa jenis
hewan.
b) Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana
lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu
dan objek tertentu.
Contoh:
Penelitian tentang tingkat pemahaman studi matematika bagi masyarakat Kec. Ma’rang
Kabupaten Pangkep.
c) Penelitian Perpustakaan
Penelitian Perpustakaan biasanya melakukan kajian terhadap literature, penelitian yang
dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di
perpustakaan.
Contoh:
Penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran.
d) Penelitian Rekayasa
Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang
menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Rancangan tersebut
merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang dipadukan dengan metode
ilmiah menjadi suatu model yang memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian
berawal dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi yang
ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang
dipilih dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan
dengan biaya yang murah.
Contoh:
Penelitian mengenai perangkat lunak computer
b) Penelitian Eksakta
Penelitian Eksakta adalah penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta,
seperti kimia, fisika, dan sebagainya.
Contoh:
P e n e l i t i a n d i b i d a n g B i o l o g i t e n t a n g p e r k e m b a n g b i a k a n m a k h l u k hidup
jenis reptilian.
Keuangan, s e p e r t i o p e r a s i l e m b a g a k e u a n g a n , r a s i o - r a s i o
k e u a n g a n , merger dan akuisisi dan sebagainya.
Manajemen, seperti sikap dan prilaku karyawan, manajemen
SDM,manajemen produksi/operasi, perumusan strategi, sistem informasi dan
sebagainya
b) Penelitian Komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi.
Contoh:
Penelitian tentang komunikasi massa, komunikasi bisnis,
kehumasan dan periklanan.
c) P e n e l i t i a n H u k u m
Penelitian hokum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum.
Contoh:
Penelitian tentang hukum perdata, hukum pidana, hukum tata Negara, dan hukum
internasional
d) Penelitian Pertanian
Penelitian Pertanian adalahpenelitian yang dilaksanakan dalam bidang
pertanian.
Contoh:
Penelitian tentang agrobisnis, budidaya tanaman, hama tanaman,dan agronomi.
e) Penelitian Ekonomi
Penelitian Ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi.
Contoh:
Penelitian tentang ekonomi mikro, ekonomi makro dan ekonomi pembangunan.
13. Bagaimana tahap tahap dari penelitian?
Jawab :
Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terkontrol melalui tahapan-tahapan berikut:
Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan atau solusinya.
Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan yang tidak sesuai dengan teori
atau terdapat kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lapangan.
Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang jelas
batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan fakta atau data terkait.
Selain dengan melakukan observasi dapat juga dilakukan studi pendahuluan untuk
mendapatkan data atau fakta yang sesuai dengan masalahnya.
Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang disebut hipotesis.
Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang
akan diteliti yang sifatnya masih praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya
melalui uji statistik.
Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada dua
kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.
Tahapan penelitian sebagai implementasi dari metode ilmiah, secara detail dapat digambarkan
sebagai berikut:
Melakukan telaah pustaka dengan mencari teori dan materi-materi terkait topik penelitian
serta menyusunnya ke dalam tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka disusun sebagai
landasan penyusunan kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
ada penelitian kuantitatif perlu disusun hipotesis sebagai dugaan sementara yang nanti
akan dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik
Menentukan desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian
Menentukan populasi dan sampel, cara pemilihan sampel, serta menghitung besar sampel.
Menyusun instrumen penelitian dan cara pengumpulan data
Menentukan variabel penelitian, definisi operasional, cara ukur, skala ukur, dan hasil ukur
variabel penelitian.
Menyusun jadwal dari mulai tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan, serta
menyusun biaya penelitian yang diperlukan selama penelitian.
Mempersiapkan teknis administrasi seperti mengurus perizinan ke kesbangpol dan dinas
terkait
Melaksanakan penelitian dalam tahap pengumpulan data baik melalui wawancara ataupun
melalui observasi sesuai dengan perencanaan
Melaksanakan pengolahan dan analisis data data yang telah dikumpulkan
Menyusun hasil dan pembahasan penelitian dalam laporan akhir penelitian
Melakukan desiminasi penelitian melalui forum seminar hasil penelitian dan publikasi ilmiah
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)
14. Bagaimana penulisan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang
baik?
LATAR BELAKANG
Didalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoritik maupun praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam
latar belakang maslaah ini dipaparkan secara ringkas hasil-hasil penelitian terkait, kesimpulan
seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan
pokok masalah yang diteliti.
Sumber : Said, Darwis,. Et al. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FEB Universitas
Hasanuddin (halaman 10)
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data dalam sebuah penelitian. Rumusan masalah dibuat mengacu kepada uraian
masalah pada latar belakang, kemudian diidentifikasi secara spesifik sehingga rumusan masalah jelas
dan fokus. Terdapat beberapa syarat dalam membuat rumusan masalah:
A) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih bersifat tajam dan khas.
B) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih spesifik dan tidak bermakna ganda.
C) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa pertanyaan atau beberapa
permasalahan.
D) Pada umumnya kalimat pertanyaan pada rumusan masalah diawali terlebih dahulu dengan 5W +
1H
Sumber : Imas Masturoh, Nauri Anggita T. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi tahun 2018.
Cetakan Pertama. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (Halaman 6-8)
Tujuan
- Dijelaskan scr rinci dan jelas
- Memberi arah yg tepat
- Mencerminkan analisis masalah dr segi variable
Manfaat
- Manfaat yang diharapkan bagi penulis (Bagi akademik maupun bagi masyarakat)