Anda di halaman 1dari 12

1

PENDAHULUAN

Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan khazanah ilmu dengan


memperoleh pengetahuan berupa fakta baru, sehingga kemudian dapat disusun teori, konsep,
hokum, kaidah atau metodologi yang baru. Dari sini pula dapat diperoleh masalah baru yang
kelak harus dipecahkan dengan penelitian. Bagi dokter yang berkecimpung dalam bidang
kedokteran dan kesehatan, penelitian pada umumnya bertujuan mengumpulkan informasi atau
medis-sosial. Di samping itu penelitian juga berguna untuk pengembangan ilmu kedokteran
sendiri yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan umat manusia.
Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis statistika, penelitian dalam bidang ilmu
kedokteran atau kesehatan dapat dibagi ke dalam 2 golongan besar, yakni penelitian yang
bersifat deskriptif dan analitik. Dalam penelitian deskriptif peneliti melakukan eksplorasi
fenomena kedokteran tanpa berupaya untuk mencari hubungan antar-variabel pada fenomena
tersebut. Sedangkan dalam penelitian analitik, di samping melakukan identifikasi serta
pengukuran variabel, peneliti juga mencari hubungan antar-variabel untuk menerangkan kejadian
atau fenomena yang diamati. Dalam penelitian analitik, peneliti dapat hanya mengukur fenomena
saja tanpa melakukan intervensi terhadap variabel (yakni bersifat analitik observasional), tetapi
ia dapat pula melakukan intervensi terhadap variabel bebas dan menilai efek intervensi atau
manipulasi tersebut terhadap variabel tergantung (penelitian eksperimental atau intervensional).
Penelitian dilakukan sejalan dengan sifat dasar manusia yang selalu ingin tahu terhadap
pelbagai fenomena di sekelilingnya. Tujuan seseorang melakukan penelitian pada umumnya
adalah untuk mengetahui deskripsi pelbagai fenomena alam, untuk menerangkan hubungan
antara pelbagai kejadian, untuk memecahkan pelbagai masalah yang ditemukan dalam kehidupan
dan untuk memperlihatkan efek tertentu.
Sesungguhnya masalah penelitian kedokteran tidak akan pernah habis. Ia akan selalu ada,
sejalan dengan kebutuhan serta tuntutan masyarakat yang senantiasa berkembang. Lingkaran
ilmiah berupa siklus deduksi dan induksi berjalan terus. Sesuatu yang dahulu dianggap sudah
tuntas sekarang ternyata dapat diteliti lebih jauhdan lebih dalam. Demikian seterusnya, sehingga
keluasan dan kedalaman ilmu makin lama makin bertambah.
2

PEMBAHASAN TOPIK

2.1 Cara untuk mengatasi rasa keingintahuan


Rasa keingintahuan ini dapat diatasi dengan melakukan penelitian yaitu suatu proses yang
dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Membaca jurnal dan penelitian
tentang kanker mulut yang sebelumnya, melalui pengalaman pribadi, melalui jalan pikir serta
menghadiri seminar mengenai kanker mulut dapat mengatasi rasa keingintahuan.
Apabila peneliti telah mempunyai besar masalah didalam masyarakat, peneliti bisa
membaca jurnal dan penelitian tentang kanker mulut yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Disini peneliti bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kanker
mulut ini. Peneliti juga bisa mendapatkan garis besar untuk melakukan penelitian ini.
Pengalaman pribadi bisa digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tentang kanker
mulut ini. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu. Contohnya, peneliti bisa bertanya kepada
masyarakat yang mempunyai ahli keluarga yang pernah mengidap kanker mulut ini. DIsitu,
peneliti bisa mendapatkan sedikit sebanyak informasi tentang kanker mulut. Semua pengalaman
orang lain menunjukkan dapat merupakan sumber kebenaran pengetahuan. Namun tidak semua
pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan yang benar. Untuk
dapat menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan berpikir kritis dan logis.
Ilmu pengetahuan tentang kanker mulut ini juga bisa didapat melalui jalan pikiran.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia juga ikut
berkembang. Manusia telah mampu menggunakan jalan pikirnya baik secara induksi maupun
deduksi melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan, kemudia dicari hubungannya sehingga
didapat suatu kesimpulan. Apabila pembuatan kesimpulan itu dari pernyataan-pernyataan umum
kepada yang khusus dinamakan deduksi. Sedangkan bila proses pembuatan kesimpulan itu
melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada umum dinamakan induksi.
Peneliti juga bisa ke seminar ilmiah untuk mengetahui lebih tentang kanker mulut ini.
Seminar ilmiah sering dihadiri oleh para-para ilmiah yang sudah mempunyai banyak informasi
tentang kanker mulut. Peneliti bisa mengetahui lebih lanjut daripada para-para ilmiah ini.
3

2.2 Cara moden untuk mendapatkan ilmu pengetahuan


Menurut Notoatmodjo 2005, cara baru atau cara modern dalam memperoleh pengetahuan
lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih
popular disebut metodologi penelitian yaitu dengan mengembangkan metode berfikir induktif.
Mula-mula mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala kanker mulut ini kemudian
hasilnya dikumpulkan dan diklasifikasikan, akhirnya diambil kesimpulan umum. Menurut
Deobold van Dalen, mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan pengamatan terhadap
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap
semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok,
yaitu:

a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala yang muncul pada saar dilakukan
pengamatan
b. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat
dilakukan pengamatan
c. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah
pada kondisi-kondisi tertentu

Cara modern untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah melalui sumber internet.
Sumber internet yang diperoleh menpunyai informasi yang valid dan juga yang tidak valid.
Sumber internet yang disarankan untuk digunakan ada informasi yang valid sahaja. Informasi
yang valid dapat diperoleh dari e-book dan e-journal. Cara yang lain untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan adalah melalui cara ilmiah yaitu karangan ilmiah. Karangan ilmiah terdiri dari
makalah, paper, skripsi dan tesis. Selain itu, cara modern untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
adalah dengan menghadiri seminar atau pertemuan ilmiah serta kunjungan ke pusat penelitian.
4

2.3 Jenis penelitian yang sesuai dengan kasus


Jenis penelitian dibagi atas dua yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Pada
penelitian analitik peneliti berupaya mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
lainnya. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data, karena itu pada penelitian analitik
selalu diperlukan hipotesis yang harus diformulasikan sebelum penelitian dimulai untuk
divalidasi dengan data empiris yang dikumpulkan. Penelitian analitik observasional umumnya
dibagi menjadi tiga jenis yaitu studi cross-sectional, studi kasus-kontrol dan studi kohort.
Jenis penelitian yang sesuai digunakan untuk kasus ini adalah penelitian survei analitik
dengan pendekatan cross sectional. Penelitian survei analitik atau survei eksplanatori adalah
survei yang mencoba menjelaskan suatu keadaan, misalnya untuk mempelajari proses
determinitif atau penentuan. Pendekatan cross sectional untuk mempelajari perbandingan antara
seluruh penduduk atau sekelompok penduduk yang merupakan sampel yang representatif dengan
penduduk lainnya yang sama komposisinya pada suatu saat tertentu.

2.4 Judul penelitian dengan topik


Dalam pembuatan judul penelitian harus mempunyai 4W dan 1H dimana adanya who,
where, when, why, how. Judul penelitian ini yang sesuai dengan syarat pembuatan judul adalah:

HUBUNGAN STATUS EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP


PENGETAHUAN TENTANG KANKER MULUT DI
KOTA MEDAN TAHUN 2014
5

2.5 Lima komponen latar belakang yang sesuai untuk topik (Komponen M, D, A, E
dan K)
Latar belakang adalah untuk memberikan alas an mengapa penelitian dilakukan. Didalam
latar belakang peneliti harus dapat merumuskan berbagai argumentasi sehingga dapat
menyimpulkan bahwa masalah yang didiskusikan adalah masalah yang menarik, penting dan
dapat diteliti. Komponen didalam latar belakang terdiri atas yaitu yaitu masalah (M), dampak
(D), area spesifik (A), elaborasi (E) dan kesenjangan (K).
Setiap latar belakang penelitian akan dimulai dengan argumentasi peneliti untuk
menyampaikan bahwa masalah yang ditelitinya benar-benar merupakan masalah yang besar dan
memberikan dampak yang besar. Oleh karena besarnya masalah bersifat relative, besarnya
masalah yang diteliti sangat tergantung pada kemampuan peneliti untuk membuktikan bahwa
masalah serta dampak yang diteliti adalah besar. Besar masalah dan dampak bisa dilakukan
dengan membandingkan masalah tersebut dengan tempat lain, membandingkan maslah tersebut
dengan waktu sebelumnya, membandingkan masalah tersebut dengan target yang diharapkan dan
menyampaikan dampak dari masalah tersebut. Didalam penelitian ini, komponen M adalah
prevalensi pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhdap kanker mulut. Komponen D adalah
tertundanya diagnosis dan pengobatan kanker mulut.
Komponen A pula adalah penentuan tentang besarnya masalah tentang kanker mulut,
diagnostic, patofisiologim faktor resiko, terapi dan prognosis. Komponen E adalah elaborasi
yaitu penelitian yang sudah dilakukan. Contohnya di dalam penelitian ini, penelitian sebelumnya
telah dilakukan pada 225 mahasiswa sarjana kedokteran di United Kingdom tentang pengetahuan
kanker mulut. Selain itu, didalam komponen elaborasi juga ada gambaran apa saja yang sudah
diketahui dan identifikasi apa yang belum diketahui. Contohnya didalam penelitian sebelumnya
telah diketahui melaui survey masyarakat hanya 25% responden dapat mengenali kanker mulut
sedangkan 44% tidak mengetahui tanda-tanda kanker mulut. Komponen yang terakhir adalah
komponen K yaitu kesenjangan. Kesenjangan adalah menyampaikan masalah yang diteliti dan
kesimpulan dari elaborasi yang merupakan suatu aspek yang baru. Contohnya, didalam
penelitian tentang kanker mulut ini, apa yang belum diketahui adalah apakah seluruh tingkat
masyarakat tidak mengetahui tentang kanker mulut. Selain itu, apakah benar status ekonomi
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang.
6

2.6 Tujuan penelitian dengan memenuhi syarat penulisan


Terdapat dua tujuan dalam penelitian ini yaitu tujuan umum dan juga tujuan khusus.
Tujuan umum penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan antara status ekonomi dengan tingkat pengetahuan
masyarakat tentang kanker mulut

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah seluruh tingkat masyarakat mengetahui tentang kanker


mulut
2. Untuk menganalisis apakah ada hubungan antara status ekonomi dengan
pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut
7

2.7 Kerangka teori


Kerangka teori untuk penelitian ini adalah:

Status Ekonomi

Pendidikan Pendapatan

>S1 S1 S2 S3 Rendah Normal Tinggi

Pengetahuan tentang
kanker mulut

2.8 Kerangka konsep


Kerangka konsep bagi penelitian ini adalah:

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT


 Status ekonomi Tingkat pengetahuan
 Tahap pendidikan tentang kanker mulut
8

2.9 Populasi penelitian


Populasi dalam penelitian ini diambil dari seluruh masyarakat di kota Medan yang
berbeda status ekonomi. Terdapat beberapa kriteria inklusi dan kriteria eklusi di dalam penelitian
ini. Menurut Notoatmodjo tahun 2002, kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian
dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Kriteria inklusi
didalam penelitian ini adalah:
a. Berusia 19 sampai dengan 55 tahun dan harus tamat sekolah dasar
b. Jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan
c. Masyarakat di Medan
d. Subjek penelitian bersedia untuk mengikuti penelitian ini
Menurut Notoatmodjo tahun 2002 lagi kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek
penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian.
Kriteria eksklusi didalam penelitian ini adalah:
a. Subjek penelitian yang mempunyai penyakit sistemik
b. Subjek penelitian yang mempunyai riwayat kanker mulut dalam keluarga

2.10 Teknik pengambilan sampel penelitian


Teknik pengumpulan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik stratified
random sampling. Bila variabilitas dalam populasi besar atau populasi tidak homogen
(heterogen), maka digunakan pengambilan seperti mula-mula populasi tersebut diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok yang homogeny yang disebut Strata, kemudian ditiap strata
dilakukan pengambilan sampel secara random, dimana jumlah sampel dari masing-masing strata
sebanding dengan jumlah dan masing-masing strata. Di dalam penelitian ini, mula-mula populasi
masyarakat di kota Medan diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok mengikut status
ekonomi masyarakat tersebut dan usia dari 19 sampai dengan 55 tahun. Kemudian ditiap
kelompok ini dilakukan pengambilan sampel secara random, dimana jumlah sampel dari masing-
masing kelompok status ekonomi ini sebanding dengan jumlah dan masing-masing kelompok
ini.
9

2.11 Definisi operasional, cara ukur, hasil ukur dan skala pengukuran
Definisi operasional, cara ukur, hasil ukur dan skala pengukuran yang terdapat didalam
penelitian ini adalah:
KOMPONEN DEFINISI CARA HASIL UKUR SKALA
OPERASIONAL UKUR
UKUR
Pengetahuan  Pengetahuan Angket  Skor penilaian Interval
masyarakat tentang tanda  Membagi kepada kelompok:
tentang kanker klinis, gejala i. Kelas 1: S2/S3
mulut dan factor ii. Kelas 2: D3/S1
resiko kanker iii. Kelas 3: SMA/D1/D2
mulut iv. Kelas 4: SD/SMP
 Tahap v. Kelas 5: tidak tamat
pendidikan SD/tidak bersekolah
masyarakat
Status ekonomi Status ekonomi Angket Membagi kepada kelompok: Ordinal
seseorang yang (data i. Kelas 1 (dokter, jaksa,
tergantung dari pribadi hakim, direktur bank,
pekerjaan dan meliputi arsitektur, pengacara,
hasil pendapatan tempat direktur perusahaan,
tinggal, akuntan, manager
pekerjaan perusahaan yang setara)
dan hasil ii. Kelas 2 (guru, perawat,
pendapatan) bidan, apoteker, pemilik
took, pemilik salon, PNS,
pegawai swasta, teknisi,
polisi, tentera, pramugari
dan pekerjaan yang setara)
iii. Kelas 3 (supir, tukang jahit,
pengrajin, montir, pelukis,
pelayan took, pelayan
restoran, pelayan hotel,
penjaga kasir, penjual
sayur, satpam, tukang
parker dan pekerjaan
setara)
iv. Kelas 4 (buruh, pembersih
jalan, pembantu rumah
tangga, tukang cuci,
pesuruh, buruh tani dan
pekerjaan setara)
v. Kelas 5 (tidak bekerja)
10

2.12 Cara pengambilan data penelitian


Terdapat dua cara pengambilan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
angket dan juga wawancara.
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang responden, atau
bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi data tersebut langsung dari
responden melalui suatu pertemuan atau percakapan. Sebelum peneliti dapat memulai
wawancara, terdapat beberapa persiapan yang diperlukan yaitu mengenai seleksi individu untuk
diwawancarai, pendekatan orang yang telah diseleksi untuk diwawancarai, pengembangan
suasana lancar dalam wawancara dan usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan
sepenuhnya dari orang yang diwawancarai.
Terdapat beberapa jenis wawancara yaitu wawancara tidak terpimpin, wawancara
terpimpin, wawancara bebas terpimpin dan free talk dan diskusi. Di dalam penelitian ini lebih
sesuai digunakan wawancara bebas terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari
wawancara tidak terpimpin dan wawancara terpimpin. Meskipun terdapat unsur kebebasan,
tetapi ada pengarah pembicaraan secara tegas dan terarah. Jadi jenis wawancara ini mempunyai
ciri fleksibilitas dan arah yang jelas. Oleh karena itu sering dipergunakan untuk menggali gejala-
gejala kehidupan physkis antropologis, misalnya latar belakang suatu keyakinan, motivasi dari
suatu perbuatan, harapan-harapan dan unsur-unsur terpendam lainnya yang bersifat sangat
peribadi. Wawancara ini digunakan untuk golongan berpendidikan rendah yang berkemungkinan
tidak dapat memahami soal yang dikemukan. Ini dapat membantu peneliti mengisi kuesioner
dengan lebih mudah.
Angket pula adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu
masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum. Angket ini dilakukan dengan
mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulit-formulir, diajukan secara tertulis
kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya.
Teknik ini cocok dipakai untuk memperoleh data yang cukup luas, dari kelompok/masyarakat
yang berpopulasi besar dan bertebaran tempatnya. Di dalam penelitian ini, pertanyaan tertulis
yang diajukan kepada responden harus dijawab dan jawaban diisi oleh responden sesuai dengan
daftar isi yang diterima.
11

2.13 Gant’s chart penelitian yang selesai 6 bulan


Berdasarkan penelitian yang ingin dilakukan oleh drg. Andi, Gant’s chart yang bisa
dibuat agar skripsi ini selesai dalam 6 bulan adalah seperti dibawah:

BULAN
KEGUNAAN Jan 2014 Feb Mac Apr Mei Jun
2014 2014 2014 2014 2014
1. Penyusunan proposal
2. Penyusunan
instrumen
3. Persiapan lapangan
4. Uji coba instrumen
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Penyusunan laporan
12

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pemicu ini adalah penelitian bisa dilakukan jika terdapat keingintahuan
tentang sesuatu masalah. Dalam melakukan penelitian, kita harus mempunyai ilmu pengetahuan
tentang penelitian yang akan kita lakukan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu
objek yang diperoleh dengan metode ilmiah dengan mengikuti prinsip-prinsip ilmiah dan disusun
secara sistemis sebagai sebuah kebenaran. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui metode ilmiah
yang terdiri dari perumusan masalah, penyusunan kerangka berfikir, perumusan hipotesis,
pengumpulan data/informasi dan penarikan kesimpulan melalui pengujian hipotesis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. 4 th ed., Jakarta:


Sagung Seto., 2013: 1-8, 130-44.
2. Swarjana K. Metodologi penelitian kesehatan. 1st ed., Yogyakarta: Penerbit Andi., 2012:
17-21, 37-8, 49-56.
3. Muninjaya G. Langkah-langkah praktis penyusunan proposal dan publikasi ilmiah. 1st ed.,
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC., 2003: 11-8.
4. Endraswara S. Metodologi penelitian Folklor konsep, teori, dan aplikasi. 1 st ed.,
Yogyakarta: MedPress., 2009: 216-33

Anda mungkin juga menyukai