Menurut Creswell dalam buku Research Design (2019) mengungkapkan bahwa metode
kualitatif terdiri atas lima macam, yaitu phenomenological research, grounded theory,
ethnography, case study, dan narrative research.
Metode Kuantitatif
Kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel dengan menggunakan
alat ukur atau instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik dengan
tujuan menguji hipotesis yang telah dibuat. Umumnya, metode kuantitatif terdiri atas
metode survei dan metode eksperimen.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data pada masa lampau, tentang
karakteristik perilaku subjek penelitian, hubungan variabel dan untuk menguji hipotesis
tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi
tertentu. Biasanya, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara
atau kuesioner. Sementara itu, metode eksperimen adalah metode yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen (perlakuan) terhadap variabel
independen dalam kondisi yang terkendali. Kondisi dalam penelitian ini dikendalikan
agar tidak ada variabel lain yang mempengaruhi variabel dependen. Penelitian
eksperimen cenderung dilakukan di laboratorium.
Metode Gabungan
Metode ini berguna saat metode kuantitatif dan kualitatif tergabung menjadi satu
dan sering disebut dengan mixed methods. Penelitian gabungan merupakan tahapan
pengumpulan data, analisis data, dengan gabungan metode secara sekuensial, yaitu
metode kuantitatif dan kualitatif atau sebaliknya. Dua metode ini digunakan untuk
menyimpulkan pertanyaan penelitian.
Jika disimpulkan lebih lanjut, metode penelitian kuantitatif lebih berfokus pada
data angka dengan instrumen atau alat ukur tertentu, sementara itu metode kualitatif
bertujuan untuk menjabarkan data analisis secara naratif. Lain halnya dengan metode
kuantitatif dan kualitatif, gabungan merupakan metode yang digunakan untuk
mengkombinasikan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
1. Penelitian Eksperimen
2. Penelitian Deskriptif
3. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional mampu menunjukan ada atau tidaknya korelasi, misalnya ketika
ingin menyelesaikan isu korupsi di lembaga penegak hukum atau ketika seseorang
menghimbau untuk memakai masker saat naik motor demi mengurangi terpapar debu.
Studi kasus adalah metode penelitian atau strategi dalam penelitian untuk
mengungkapkan kasus tertentu. Jika pengertian eksperimen lebih mengacu pada
strategi penelitian, berbeda dengan penelitian studi kasus yang lebih mengarah pada
hasil penelitian. Seperti metode penelitian kualitatif pada umumnya, data studi kasus
dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan baik melalui wawancara,
observasi, partisipasi, atau dokumentasi.
Data yang diperoleh dari wawancara kadang kala belum lengkap, sehingga
harus dicari lewat cara lain seperti observasi dan partisipasi. Untuk memperoleh
pengetahuan secara mendalam, data studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus
yang diteliti tapi juga dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus tersebut
dengan baik. Data dan informasi memang bisa didapat dari banyak sumber, tapi perlu
dibatasi hanya untuk kasus yang diteliti.
Etnografi menjadi jenis-jenis penelitian yang terakhir. Etnografi adalah suatu ilmu
yang mengkaji budaya sekelompok orang. Penelitian etnografi bermula dari penelitian
antropologi yang berusaha mengamati budaya di suatu tempat. Antropologi sendiri
adalah bidang ilmu yang memahami sudut pandang orang di lingkup tertentu. Etnografi
memiliki sesitivitas terhadap konteks dan latar penelitian. Strategi ini cocok untuk
penelitian yang memiliki keterikatan erat dengan latar penelitian (Hammersley and
Atkonson 2007).