Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PENELITIAN KUALITATIF
(Untuk Memenuhi Tugas Pata Kuliah ANALISIS DATA)

Oleh :
Nama : Sinta
Nim : 150303033

JURUSAN PENDIDKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON
TAHUN 2017
Pengertian penelitian kualitatif
penelitian kualitatif merupakan metode baru karenapopularitasnya belum lama,
metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi
terhadap data yang di temukan di lapangan. Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan
sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode etnographi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
a. penelitian kualitatif adalah penelitian yangberdasarkan data diskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yangdiamati.
b. penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat tergantung
pada proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri.
c. penelitian kualitatif temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk heterogen lainnya.mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan budaya. Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), selai itu
ada juga pendapat Anselm Strauss dan Juliet Corbin (2003) penelitian kualitatif diartikan
sebagai jenis penelitian yang temuantemuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
atau
bentuk hitungan lainnya. Berdasarkan beberapa definisi tentang arti penelitian kualitatif yang
diuraikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara
kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya

jenis-jenis penelitian kuantitatif


Terdapat beberapa jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus
(case studies), studi dokumen (document studies), observasi alami (natural observation),
Grounded theory dan Fenomenologi yang masing-masing dapat kita pahami melalui uraian
berikut :
1. Etnografi (Ethnography).
Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi
secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu
untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya
sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami.
Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya tentang ciri
khas dan kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Data diperoleh melalui
observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan,
wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau
artifak secara cermat. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data
dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi
dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data dikumpulkan.
Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi.
Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di
sekolah-sekolah pinggiran atau sekolah-sekolah di tengah-tengah kota. Artinya etnografi ini
lebih terkhusus kepada apa yang menjadi pedoman bagi masyarakat dan dinamikadinamika
social yang ada di masyarakat. Etnografi cocok digunakan di bidang pendidikan, karena
sekolah-sekolah mempunyai satu ciri khas tersendiri artinya sekolah memiliki kebudayaan
tersendiri yang tidak melupakan kebudayaan yang ada didaerah setempatnya.
2. Studi Kasus (Case Studies)
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok,
satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu dengan tujuan
untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas dengan
menghasilkan data yang selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana
prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara,
observasi, dan arsif. Studi kasus dapat digunakan untuk meneliti bagaimana aspek psikologis
siswa yang bermasalah. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu contoh studi
kasus yang saat ini banyak di gunakan oleh guru untuk meneliti siswa-siswanya yang dibatasi
oleh waktu dan tempat dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa atau individu.
a. Pengertian Studi Kasus Menurut Stake (dalam Denzin & Lincoln, 1994), studi kasus tidak
selalu menggunakan pendekatan kualitatif, ada beberapa studi kasus yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Stake, dalam membahas studi kasus, akan menekankan pendekatan
kualitatif, bersifat naturalistik, berbasis pada budaya dan minat fenomenologi. Studi kasus
bukan merupakan pilihan metodologi, tetapi pilihan masalah yang bersifat khusus untuk
dipelajari. Misalnya (kasus anak yang sakit), dokter mempelajari anak yang sakit dapat
bersifat kualitatif maupun kuantitatif, walaupun catatan dokter lebih bersifat kuantitatif
ketimbang kualitatif. Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian (inquiry) atau studi tentang
kekhususan (particularity), dapat dilakukan baik dengan pendekatan kualitatif maupun
kuantitatif, dengan sasaran perorangan (individual) maupun kelompok, bahkan masyarakat
luas.
b. Ciri-ciri studi kasus
1. Studi kasus bukan suatu metodologi penelitian, tetapi suatu bentuk studi (penelitian)
tentang masalah yang khusus (particular).
2. Sasaran studi kasus dapat bersifat tunggal (ditujukan perorangan /individual) atau suatu
kelompok, misalnya suatu kelas, kelompok profesional, dan lain-lain.
3. Masalah yang dipelajari atau diteliti dapat bersifat sederhana atau kompleks (misalnya
penyimpangan perilaku dan skizofrenia, dll).
4. Tujuan yang ingin dicapai adalah pemahaman yang mendalam tentang suatu kasus, atau
dapat dikatakan untuk mendapatkan verstehen bukan sekedar erklaren (deskripsi suatu
fenomena).
5. Studi kasus tidak bertujuan untuk melakukan generalisasi, walaupun studi dapat dilakukan
terhadap beberapa kasus. Studi yang dilakukan terhadap beberapa kasus bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap, sehingga pemahaman yang dihasilkan terhadap
satu kasus yang dipelajari lebih mendalam.
c. Kelebihan dan Kelemahan Studi Kasus
1. Kelebihan Studi Kasus
a. Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan mendetail yang tidak
dapat diungkap oleh studi yang lain dan mampu mengungkap makna di balik fenomena
dalam kondisi apa adanya atau natural.
b. Studi kasus dapat memberi nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang
berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh
penelitian kuantitatif yang sangat ketat.
2. Kelemahan Studi Kasus, dari kacamata penelitian

kuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari segi validitas, reliabilitas dan generalisasi. Namun
studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang
digunakan dalam penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari generalisasi.

3. Studi Dokumen (Document Study)


Studi dokumen merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau
interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang
terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah,
artikel, dan
sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa
naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang
yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik
menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau
untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.
Penelitian ini dapat pula kita lakukan di bidang pendidikan, misalnya mengkaji kurikulum
sekolah, RPP, dan berkas-berkas yang ada di sekolah tersebut, keadaan siswa setiap semester
pun dapat dilihat melalui studi dokumen ini.

4. Pengamatan Alami (Natural Observation)


Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi
menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya
ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi
tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang
anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda dan bagaimana pula perilaku dia jika
berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi atau
isntrumen lain yang sama sekali tidak diketahui oleh orang yang diamati (subjek), dengan
cara peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk
memahami perilaku interaksi sosial mereka.
5. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskanatau mengungkap makna konsep atau
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu.
Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998), pendekatan
fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar
tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah
membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi
pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan

kelebihan dan kelemahan penelitian kualitatif


Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu
masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang digunakan
wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan. Bahkan ada peneliti
yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan mengikuti informannya berada.
Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang berbeda bila dibandingkan dengan
metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan metode kualitatif digunakan
a. Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode
kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan
dengan grant tour questions, sehingga masalah akan ditemukan dengan jelas.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa
dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan
orang mempunyai makna tertentu. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut
hanya cocok diteliti denga metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan
observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau
peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta,
wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat
ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara trianggulasi atau
gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat menemukan apa
yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu
dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau
masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan data
dokumentasi wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka
sejarah perkembangan kehidupan seseorang

Anda mungkin juga menyukai