NIM : 200111600430
Offering: BK-B20
PENELITIAN KUALITATIF
A. Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Berpola pikir induktif (empiris-rasional atau bottom up). Maksudnya metode ini
dipakai untuk memperoleh grounded theory, yaitu teori yang berasal dari data dan
bukan berasal dari hipotesis. Dengan demikian penelitiannya bersifat generating theory.
2. Sangat mengutamakan dan menghargai persepsi atau pendapat dari partisipan atau
narasumber. Minat peneliti banyak tercurah pada persepsi dan makna dari partisipan,
yang meliputi: (a) jati diri; (b) tindakan; (c) interaksi sosialnya; (d) aspek yang
berpengaruh dan (e) interaksi tindakan.
3. Rancangan penelitian bersifat alami/natural, sehingga tidak mempergunakan
rancangan penelitian yang bersifat baku seperti pada penelitian kuantitatif.
4. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami, mencari makna di balik data,
menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris, logis dan teoritis.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang diperlukan dan alat
pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
6. Pengumpulan data dilakukan berdasar fenomonologis, yakni memahami secara
mendalam gejala atau fenomonologis.
7. Mengutamakan proses dibandingkan hasil. Penelitian kualitatif lebih berfokus pada
munculnya gejala. Dengan kata lain, peneliti tidak mencari jawaban atas pertanyaan
“apa” namun “mengapa”.
8. Peneliti berfungsi sebagai instrument atau alat data, sehingga tidak terpisahkan
dengan kegiatan yang diteliti.
9. Analisis data dapat dilakukan selama proses berlangsung dan setelah berlangsung.
10. Hasil penelitian berupa paparan dan penafsiran pada waktu serta situasi tertentu.
11. Penelitian kualitatif disebut juga penelitian alamiah atau naturalistik.
1. Fenomenologi
Fenomenologi adalah jenis penelitian yang berorientasi pada hasil filsafat. Filsafat
yang dimaksud adalah upaya peneliti menggali informasi dengan cara mencari arti,
makna secara esensinya. Secara sederhana, dapat pula diartikan sebagai upaya untuk
mencari pengalaman yang ada dalam kehidupan objek penelitian.
2. Studi Kasus
Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan jenis studi kasus satu ini. Jadi metode
kasus salah satu penelitian yang memfokuskan diri meneliti latar belakang, interaksi dan
kondisi masyarakat tertentu. bentuk dari studi kasus ini pun sebenarnya lebih pas
digunakan untuk meneliti sebuah peristiwa, kegiatan, atau program di sebuah kelompok
individu tertentu. Kelebihan jenis penelitian ini, bisa digunakan untuk mengkaji objek
dalam bentuk kelompok. Asalkan dalam kelompok tersebut memiliki tujuan yang sama.
Teknik pengambilan data pada studi kasus dapat menggunakan teknik observasi, studi
dokumenter dan bisa juga menggunakan teknik wawancara.
Mungkin Anda asing dengan istilah metode ini? Jadi metode teori dasar lebih akrab
disebut dengan grounded theory. Teori ini lebih sering digunakan untuk kasus penelitian
yang ingin menguatkan dasar teori yang sudah ada. Adapun tahapan yang harus Anda
persiapkan, Anda harus bisa memilah mana fenomena yang dapat dikaitkan dengan
fenomena inti dan mana yang tidak inti. Teknik pengumpulan data pada grounded teory
dapat menggunakan studi lapangan, membandingkan, observasi, dan bisa juga dengan
melihat situasi yang telah didasarkan pada penilaian.
4. Etnografi
Sesuai dengan nama nya, metode penelitian kualitatif jenis etnografi diperuntukan
untuk mengkaji bahasa, perilaku atau komunikasi sebuah masyarakat. Jadi, apabila
Anda akan meneliti kebudayaan, bahasa atau sosial, bisa menggunakan jenis penelitian
ini. Jenis penelitian etnografi itu sendiri memiliki dua konsep dasar yang dapat
dijadikan sebagai pijakan penelitian. Pertama aspek antropologi atau budaya. Tentu saja,
ini lebih tepat untuk mengkaji yang masih ada kaitannya dengan budaya. Kedua, ada
konsep bahasa atau linguistic yang mengkhususkan diri untuk mengkaji tentang bahasa
dalam masyarakat. Jenis metode penelitian satu ini lebih sering digunakan untuk
penelitian yang ingin mengetahui fungsi bahasa dalam sebuah budaya masyarakat
tertentu. Adapun yang menggunakan etnografi untuk meneliti interaksi sosial,
kepercayaan yang dianut dalam sebuah kelompok atau sekedar ingin meneliti tentang
cara hidup.
5. Metode Histori
Sesuai dengan namanya, jenis metode historis salah satu metode penelitian yang
memfokuskan pada peristiwa masa lalu. Bisa juga diterapkan untuk meneliti sebuah
rekonstruksi masa lalu. mungkin ada yang bertanya, sumbernya siapa? Jadi Anda bisa
menggunakan sumber dari catatan sejarah yang sudah ada, atau melakukan wawancara
dengan orang yang dulu terlibat dan sampai saat ini masih hidup. Secara umum, metode
historis ini lebih mudah diperoleh melalui catatan sejarah. Atau bisa juga dengan cara
lain, misalnya lewat artefak dan laporan verbal jika masih ada, saksi hidup yang dapat
dipertanggungjawabkan. Ciri khas metode histori terdapat pada waktu. Tentu saja
waktunya sudah berlalu. Kelemahan dari penelitian historis, Anda harus siap melakukan
observasi, karena bisa saja data yang dicari ada yang tidak tercatat atau hilang dari
dokumentasi. Terutama dalam menuliskan urutan datanya, peneliti dituntut hati-hati,
karena ini mengkaji hal-hal sejarah, yang mana waktu juga harus akurat.