DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TULUNGAGUNG
Jl. Fatahillah, Kel. Panggungrejo, Kec/Kab Tulungagung
Telp ( 0355 ) 5250263, Fax. ( 0355 ) 3209783
Website : www.sman1tulungagung.sch.id E-mail : sman1tulungagung@gmail.com
1. Tujuan Layanan
Setelah layanan konseling individual selesai , konseli
mampu mengubah perilaku maladaptif yaitu membolos
menjadi perilaku adaptif yang dinginkan
4. Evaluasi/ asesmen
1. Evaluasi proses: Melakukan pengamatan proses
konseling yang dilakukan oleh teman sejawat
dengan menggunakan pedoman pengamatan.
2. Evaluasi hasil: Konseli mengerjakan skala
pengukuran setelah mengikuti konseling.
Menurut Prayitno & Amti (2004) ada beberapa gambaran atau rincian tentang siswa
yang membolos (1) tidak masuk sekolah selama berhari-hari, (2) tidak ada izin saat tidak masuk
sekolah, (3) pada saat jam pelajaran sekolah sering keluar, (4) setelah meminta izin tidak masuk
lagi ke kelas, (5) jarang masuk sekolah, (6) saat mengikuti mata pelajaran yang tidak disenangi
mengajak teman-temannya untuk membolos juga, (7) saat meminta izin keluar kelas alasan
berpura-pura sakit atau ada alasan lain
Menurut (Indayani et al., 2014) ada dua faktor siswa membolos sekolah, yang pertama
ada faktor internal yang meliputi individu itu sendiri serta keluarganya, dan faktor yang kedua
yaitu faktor eksternal yaitu lingkungan sekolahnya dan teman-temannya. Dampak dari perilaku
membolos ini antara lain yaitu nilai rapor yang kurang dan siswa bisa mengalami cemas,
tertinggal banyak mata pelajaran, dikucilkan teman, dan tidak mengumpulkan tugas Murdiyanti
& Nursalim (2018). Mengingat bahwa perilaku membolos tersebut dapat merugikan individu
itu sendiri maka harus ada tindak lanjut untuk menanganinya dan untuk proses penanganan
tersebut dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi dirinya untuk membolos.
Lampiran 2. Materi Konseling Behavioral dengan Teknik Behavior Contract
A. Pengertian Konseling Behavioral
Menurut Sofyan Willis (2007) konseling behavioral (perilaku) adalah
diperkenalkannya metode ilmiah dalam bidang psikoterapi. Yaitu bagaimana individu
memodifikasi perilaku melalui rekayasa lingkungan yang dilakukan dengan cara proses belajar
untuk perubahan perilakunya. Menurut JP.Caplin (2002) Behavioral adalah suatu pandangan
teoritis yang beranggapan, bahwa psikologi adalah tingkah laku, dimana pada tingkah laku
tersebut tanpa adanya kaitan konsepsi konsepsi mengenai kesadaran dan mentalitas. Sama
halnya dengan pendapat Krumboltz & Thoresen dalam surya konseling behavioral adalah
proses membantu seseorang untuk belajar memecahkan masalah emosional, interpersonal dan
keputusan tertentu
Amti, Erman dan Prayitno.(2004). Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Padang: Jurusan
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Gantina, Komalasari, Wahyuni Eka, and Karsih. (2011). Teori Dan Teknik Konseling. Jakarta:
PT Indeks,
T. Erford, Bradley. (2017) 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
TRI MURDIANTI, Y., & Nursalim, M. (2018). Studi Tentang Perilaku Membolos Siswa di SMP Negeri
2. Semen Puhsarang Kabupaten Kediri. Jurnal BK UNESA, 9(1).
Konselor Konseli
Konselor Konseli