Disusun Oleh:
Siti Susmita
NIM : 19.19.01.051
SEMESTER VI
1. Etnografi( Ethnografic)
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok
social. Etnografi juga merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku
yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu
untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli
menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di
lapangan dalam latar alami.
Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data
dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi
dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data
dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar
metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan
etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau
sekolah-sekolah di tengah-tengah kota.
Artinya etnografi ini lebih terkhusus kepada apa yang menjadi pedoman bagi
masyarakat dan dinamika-dinamika social yang ada di masyarakat. Seperti yang
dikatakan bahwa etnografi cocok digunakan di bidang pendidikan, karena
sekolah-sekolah mempunyai satu cirri khas tersendiri artinya sekolah memiliki
kebudayaan tersendiri yang tidak melupakan kebudayaan yang ada didaerah
setempatnya.
2. Fenomenologi
3. Grounded Theory
4. Action research
Action research atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan
penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan, menginterpretasi
dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan
melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau
partisipasi. Action research dalam pandangan tradisional adalah suatu kerangka
penelitian pemecahan masalah, dimana terjadi kolaborasi antara peneliti
dengan client dalam mencapai tujuan (Kurt Lewin,1973 disitasi
Sulaksana,2004), sedangkan pendapat Davison, Martinsons & Kock (2004),
menyebutkan penelitian tindakan, sebagai sebuah metode penelitian, didirikan
atas asumsi bahwa teori dan praktik dapat secara tertutup diintegrasikan dengan
pembelajaran dari hasil intervensi yang direncanakan setelah diagnosis yang
rinci terhadap konteks masalahnya.
5. Studi Kasus (Case Studies)
Menurut Stake (dalam Denzin & Lincoln, 1994:236), studi kasus tidak
selalu menggunakan pendekatan kualitatif, ada beberapa studi kasus yang
menggunakan pendekatan kuantitatif. Stake, dalam membahas studi kasus, akan
menekankan pendekatan kualitatif, bersifat naturalistik, berbasis pada budaya
dan minat fenomenologi.
Contoh lain studi tentang anak yang diabaikan (neglected child) dapat
bersifat kualitatif maupun kuantitatif, walaupun catatan pekerja sosial lebih
bersifat kualitatif ketimbang kuantitatif.
“Some case studies are qualitative studies, some are not. In this chapter
I will concentrate on case studies where qualitative inquiry dominates, with
strong naturalistic, holistic, cultural, phenomenological interests. Case study is
not a methodological choice, but a choice of object to be studied. We could
study it in many ways. The physician studies the child because the child is ill.
The child’s symptoms are both qualitative and quantitative. The physician’s
record is more quantitative than qualitative.
6. Penelitian biografi
C
ontoh Angket Penelitian: angket terbuka/tidak terstruktur
Angket Tertutup / Terstruktur
Apa itu angket tertutup ? Angket tertutup merupakan kuisioner yang disusun dengan
sangat spesifik dimana disertakan pilihan jawaban bagi responden seperti sangat setuju,
setuju, tidak setuju, dan sebagainya. Jika menggunakan angket ini, responden hanya
memberi tanda zilang atau ceklist pada jawaban yang dianggap sesuai dnegan
pertanyaan angket.
Berikut contoh angket penelitian pada jenis angket tertutup dalam penelitian kesiapan
memasuki dunia kerja :
Con
toh Angket Penelitian: Angket tertutup/terstruktur