Anda di halaman 1dari 5

Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif

Ragam Penelitian Menurut Penelitian Eksplorasi Penelitian eksplorasi adalah penelitian terhadap permasalahan yang belum dijejaki, belum pernah ditemukan orang lain, begitu pula objek penelitian adalah wilayah yang masih baru untuk hal yang akan diteliti tersebut, sehingga walaupun dalam keadaan yang sangat miskin informasi, atau keadaan yang tertutup informasi, peneliti eksplorasi tetap berusaha menemukan atau mengungkap permasalahan yang sedang dibutuhkan atau akan diteliti tersebut.

Penelitian Pengembangan: penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan temuantemuan penelitian atau teori-teori sebelumnya, baik untuk keperluan ilmu murni maupun ilmu terapan dan sebagainya. Penelitian Verifikasi: memverifikasi kebenaran hasil penelitian sebelumnya.

Ragam Penelitian Pendekatan Longitudinal Peneliti menggunakan waktu cukup lama dan proses penelitian yang teliti untuk meneliti sebuah gejala yang terus berlangsung disebut penelitian longitudinal. Longitudinal adalah penelitian yang memerlukan waktu yang lama serta tenaga dan biaya yang banyak selama penelitian dilakukan, sehingga peneliti menganggap penelitian ini kurang efisien. Peneliti pun tak bisa mengendalikan kondisi-kondisi buruk yang akan terjadi.

Penelitian Cross-Sectionalmerupakan kompromi antara one-shot method (menembak satu kali terhadap kasus) dan longitudinal method (menembak beberapa kali terhadap kasus yang sama). Penelitian Survei: hanya menggunakan kuesioner dan hanya berkisar pada ruang lingkup yaitu ciri-ciri demografis masyarakat; lingkungan sosial mereka, aktivitas mereka, dan pendapat dan sikap mereka. Penelitian Assessment: hal paling menonjol dalam penelitian ini adalah keterlibatan peneliti mulai dari awal pelaksanaan proyek sampai proyek selesai dilaksanakan. Karena sifat penelitian ini yang mengutamakan menilai semua aspek proyek itu, maka assessment menggunakan frame of reference, yaitu pedoman pelaksanaan proyek, maka kadang assessment juga dapat digunakan sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian Evaluatif: tidak selalu membutuhkan keterlibatan peneliti mulai dari awal pelaksanaan proyek sampai akhir pelaksanaan proyek. Peneliti evaluative dapat memulai penelitian di tengah-tengah proses pelaksanaan proyek. Kegiatan evaluative dapat dilakukan pada tahap evaluasi proyek, dengan mempelajari kegiatan formulasi dan implementasi kegiatan proyek itu sendiri. Penelitian Aksilebih: mengutamakan fokus pendekatannya pada hal-hal yang praktis. Penelitian aksi dilakukan sepanjang proyek dengan keterlibatan peneliti yang signifikan, peneliti terus-menerus mencari kelemahan-kelemahan untuk suatu penyempurnaan, dengan menekankan proses trial and error sebagai metode utama dalam penelitian tersebut.

Ragam Menurut Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini mengambil setting perpustakaan sebagai tempat penelitian dengan objek penelitiannya adalah bahan-bahan kepustakaan. Penelitian kepustakaan ini menghasilkan kesimpulan tentang kecenderungan sebuah teori digunakan dari waktu ke waktu, perkembangan sebuah paradigm, dan pendekatan ilmu pengetahuan tertentu.

Penelitian Laboratorium: penelitian-penelitian laboratories lebih banyak dilakukan oleh ilmu-ilmu alam dan pada kenyataannya ilmu pengetahuan alam lebih dulu menggunakan penelitian sebelumnya. Penelitian Kancah: merupakan bagian terbesar dari berbagai bentuk penelitian yang telah dikembangkan dank arena kancah dihuni oleh masyarakat maka dapat dipastikan bahwa keseluruhan penelitian kancah berhubungan dengan pranata dan budaya serta pengalaman hidup masyarakat, kelompok, dan individu.

Ragam Menurut Pemakaian Penelitian Murni Penelitian murni dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan teori tertentu dalam konteks keilmuan. Pure research dimaksudkan pula sebagai sebuah penggolongan penelitian untuk mengembangkan salah satu cabang ilmu pengetahuan dan hasil penelitiannya tidak dimaksud untuk diaplikasikan di masyarakat.

Penelitian Terapanpenelitian ini digunakan untuk mengaplikasikan teori di masyarakat, karena itu penelitian terapan adalah penelitian yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Ragam Menurut Bidang Ilmu Semakin banyak ilmu pengetahuan maka semakin banyak pula khasanah metodologi penelitian yang spesifik. Khasanah spesifik metodologi penelitian sesuai dengan bidang ilmu itu disebabkan karena objek atau ruang lingkup setiap ilmu pengetahuan berbeda-beda. Dengan demikian maka penggolongan metode penelitian juga dikhususkan sesuai dengan objek dan ruang lingkup ilmu tersebut. Ragam Menurut Taraf Penelitian Menurut ragam taraf penelitian, penelitian kuantitatif dibagi menjadi kuantitatif deskriptif dan kuantitatif eksplanasi. Penelitian kuantitatif deskriptif dimaksud, hanya untuk menggambarkan, menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau berbagai variable penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya yang dapat dipotret, diwawancara, diobservasi, serta yang dapat diungkapkan melalui bahan-bahan documenter. Peneletian kuantitatif eksplanasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari berbagai variable yang timbul di masyarakat. Ragam Menurut Terjadinya Variabel Penelitian Historis

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hal-hal yang telah terjadi di masa lalu. Prosesnya menggunakan kaidah dan prosedur penelusuran, pencatatan, analisis, dan menginterpretasikan kejadian-kejadian masa lalu guna menemukan generalisasi yang bertujuan untuk menjelaskan masa lalu juga masa kini.

Penelitian Ekspos-Faktobertujuan mengekspos kejadian-kejadian yang sedang berlangsung.

Peneliian Eksperimen bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi atau yang akan terjadi di antara variable-variabel tersebut atau hubungan di antara mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu atau lebih variable. Jenis dan Metode Penelitian Kualitatif Written by Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Tuesday, 01 June 2010 04:52 Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait. Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori. Karena tujuannya berbeda dengan penelitian kuantitatif, maka prosedur perolehan data dan jenis penelitian kualitatif juga berbeda.

Setidaknya ada delapan jenis penelitian kualitatif, yakni etnografi (ethnography), studi kasus (case studies), studi dokumen/teks (document studies), observasi alami (natural observation), wawancara terpusat (focused interviews), fenomenologi (phenomenology), grounded theory, studi sejarah (historical research). Berikut uraian ringkas tentang masing-masing jenis penelitian itu.

No Jenis Penelitian 1. Etnografi (Ethnography)

Uraian Etnografi merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi sangat mendalam sehingga memerlukan waktu berlama-lama di lapangan, wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan, data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang terjadi pada saat data

dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Para ahli pendidikan bisa menggunakan etnografi untuk meneliti tentang pendidikan di sekolah-sekolah pinggiran atau sekolahsekolah di tengah-tengah kota.

Studi Kasus (Case Studies)

Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. Studi kasus bisa dipakai untuk meneliti sekolah di tengah-tengah kota di mana para siswanya mencapai prestasi akademik luar biasa.

Studi Dokumen/Teks (Document Study)

Studi dokumen atau teks merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Untuk memperoleh kredibilitas yang tinggi peneliti dokumen harus yakin bahwa naskah-naskah itu otentik. Penelitian jenis ini bisa juga untuk menggali pikiran seseorang yang tertuang di dalam buku atau naskah-naskah yang terpublikasikan. Para pendidik menggunakan metode penelitian ini untuk mengkaji tingkat keterbacaan sebuah teks, atau untuk menentukan tingkat pencapaian pemahaman terhadap topik tertentu dari sebuah teks.

4.

Pengamatan Alami (Natural Observation)

Pengamatan alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan observasi menyeluruh pada sebuah latar tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Tujuan utamanya ialah untuk mengamati dan memahami perilaku seseorang atau kelompok orang dalam situasi tertentu. Misalnya, bagaimana perilaku seseorang ketika dia berada kelompok diskusi yang anggota berasal dari latar sosial yang berbeda-beda. Dan, bagaimana pula perilaku dia jika berada dalam kelompok yang homogen. Peneliti menggunakan kamera tersembunyi

atau isntrumen lain yang sama sekali tidak dikatahui oleh orang yang diamati (subjek).peneliti bisa mengamati sekelompok anak ketika bermain dengan teman-temannya untuk memahami perilaku interaksi sosial mereka.

(materi ini akan berlanjut pada link: www.mudjiarahardjo.com)

Anda mungkin juga menyukai