Anda di halaman 1dari 20

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

BAB 1 GETARAN
Getaran adalah gerak bolak-balik
secara periodik melalui titik
keseimbangan.

Catatan :
Pada ayunan bandul, periode juga
dipengaruhi
oleh
panjang
tali,
sedangkan pada pegas dipengaruhi
oleh massa benda.

Satu getaran : gerak dari A ke B ke C


dan
kembali lagi ke A
(A B C B A)
Amplitudo
: simpangan
maksimum
(setengah
ayunan terjauh)
Simpangan : jarak benda dari titik
keseimbangan.

Contoh soal 2:
Jika suatu sumber getar memiliki
periode
0, 05 sekon, berapakah
frekuensinya ?
f

1
1

20 Hz
0,05
s
T

3. PERIODE GETARAN PEGAS

1. FREKUENSI
Frekuensi adalah Banyaknya getaran
tiap detik.
n
=
Banyaknya
getaran
t = Waktu (sekon)
f = Frekuensi (Hz)

T = 2

Contoh soal 1:
Sebuah bandul bergetar 100 kali dalam
waktu 2 detik. Berapa frekuensinya ?
f =

x
100
=
= 50 Hz
t
2s

m
k

m massa benda dalam kg, k tetapan


pegas dalam N/m dan T periode
getaran dalam detik.
4. PERIODE GETARAN BANDUL

2. PERIODE
Periode adalah
Waktu
yang
diperlukan untuk melakukan 1 getaran
penuh
T=

T=
t=
n=

periode (s)
waktu (s)
banyaknya

getaran
Hubungan
Periode
Frekuensi (f)
f=

atau

f=

(T)

dan

1
1
Belajar
memang tidak
mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
T
f berat dan menyengsarakan.
jauh lebih

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

5. ENERGI PADA PEGAS


T adalah periode dalam detik,
panjang bandul dalam meter, dan g
percepatan grafitasi dalam m/s2.
Contoh soal 3:
Suatu pegas mempunyai konstanta 100
N/m. Ujung atas pegas dikaitkan pada
penyanggah dan ujung bawah pegas
digantungi beban bermassa 4 kg. Jika
pegas digetarkan harmonik sederhana
maka periode dan frekuensi getaran
pegas adalah
Diketahui :
k = 100 N/m
m = 4 kg
Ditanya :
T dan f = ... ?
Jawab:
Rumus periode gerak
harmonik sederhana :
Keterangan:
EM
= Energi Mekanik Pegas (Joule)
EP
= Energi Potensial Pegas (Joule)
EK
= Energi Kinetik Pegas (Joule)
V
= kecepatan Benda (m/s)
m
= massa benda (kg)
x
= perubahan panjang pegas (m)
Contoh soal 4:
Sebuah Bandul sederhana panjangnya
25 cm. Jika percepatan gravitasi
ditempat tersebut g = 2 m/s2, maka
periode bandul tersebut adalah
Diketahui: l = 25 cm, g = 2 m/s2
Ditanya : T?
Dijawab :

Soal latihan!
1. Sebuah bandul sederhana yang
panjang talinya 2,5 m. Diayunkan
pada
daerah
yang
percepatan
gravitasinya 10m/s2. Besar frekuensi
bandul tersebut ...
2. Sebuah benda 1 kg digantungkan
pada
pegas
yang
mempunyai
tetapan
0,5
N/m,
kemudian
digetarkan. Tentukan periode getaran
benda!
3. Suatu beban dengan massa 300 g
digantung
pada
sebuah
pegas
dengan konstanta 30 N/m. Dari
keadaan setimbangnya pegas ditarik
dengan gaya 0,9 N sehingga

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


menyimpang
sebesar
3
cm,
kemudian dilepas. Hitunglah:
a. periode getaran yang terjadi
b. frekuensi getarannya
4. Sebuah
Bandul
sederhana
panjangnya 35 cm. Jika percepatan
gravitasi ditempat tersebut g = 2
m/s2, maka periode bandul tersebut
adalah
5. Sebuah benda 0,5 kg digantungkan
pada
pegas
yang
mempunyai
tetapan
0,5
N/m,
kemudian
digetarkan. Tentukan periode getaran
benda!

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

Rumus umum v= f atau v =

, berlaku untuk semua jenis


T

BAB 2 GEJALA GELOMBANG


A.
a.

Pembagian gelombang
Berdasarkan medium
1. Gelombang mekanik
Gelombang
yang
memelukan medium dalam
perambatannya.
Contoh :
Gelombang tali
- Gelombang air
- Gelombang gempa
- Gelombang bunyi
- Dsb
2. Gelombang

elektromagnetik
Gelombang yang tidak mutlak
memerlukan medium dalam
perambatnya.
Contoh :
Gelombang TV
- Gelombang radio
- Dsb

b.

Berdasarkan arah getar


1.Gelombang tranversal
Gelombang yang merambat
secara tegak lurus terhadap
arah getarnya.
Contoh :
Gelombang tali
- Gelombang air
- GEM(gelombang
elektromagnetik)
2.Gelombang longitodinal
Gelombang yang merambat
sejajar dengan arah getarnya.
Contoh :
Gelombang
bunyi
- Gelombang
gempa
(gelombang
primer
pada gempa )

gelombang
Untuk memperjelas pengertian,
perhatian
keterangan
dan
gambar di bawah ini :

Periode gelombang (T) adalah


waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh
satu panjang gelombang penuh.
Panjang gelombang () adalah
jarak yang ditempuh dalam
waktu satu periode (jarak antara
A dan B)
Frekuensi
gelombang
(f)
adalah banyaknya gelombang
yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v)
adalah jarak yang ditempuh
gelombang tiap satuan waktu.
Persamaan gelombang berjalan
Yp = A sin (t kx)

pertama

kedua

X diukur dari asal getaran


pertama :
+ mulai bergetar ke atas

Persamaan gelombang
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

B.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


- mulai bergetar ke bawah
ke dua :
+ bergerak ke kiri
- bergerak ke kanan
2
T

v=
k

= 2f atau =
k=

2
dan

Beda fase pada gelombang


=

x
dua titik pada waktu

b) sudut datang (i) sama dengan


sudut pantul (r).
Hukum tersebut dinamakan Hukum
Pemantulan.
2. Pembiasan
(Refraksi
Gelombang)
Perubahan
arah
gelombang
saat
gelombang masuk ke medium baru
yang
mengakibatkan
gelombang
bergerak
dengan
kelajuan
yang
berbeda disebut pembiasan. Peristiwa
ini ditunjukkan pada Gambar.

getar yang sama


=

t
satu titik pada waktu
T

berbeda
Sudut fase = fase x 2

C.

Sifat - sifat gelombang

1. Pemantulan
(refleksi)
Gelombang
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa
pengembalian seluruh atau sebagian
dari suatu berkas
partikel atau
gelombang
bila
berkas
tersebut
bertemu dengan bidang batas antara
dua medium.

Dari
gambar
persamaan:

tersebut

diperoleh

Dari persamaan akan diperoleh:

Pada peristiwa pemantulan, seperti


yang
ditunjukkan
pada
Gambar,
Atau
berlaku hukum snellius yang berbunyi:
a) sinar datang, sinar pantul, dan
n1.sin 1 = n2. Sin 2
garis normal terhadap bidang
batas pemantul pada titik jatuh,
semuanya berada dalam satu
3. Difraksi Gelombang
bidang,
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

Difraksi
merupakan
peristiwa
penyebaran
atau
pembelokan
gelombang pada saat gelombang
tersebut melintas melalui bukaan atau
mengelilingi
ujung
penghalang.
Besarnya difraksi bergantung pada
ukuran
penghalang
dan
panjang
gelombang, seperti pada Gambar.

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
A.

Gelombang elektromagnetik
Gelombang yang tidak mutlak
memerlukan
medium
dalam
perambatnya.
Gelombang
ini
memiliki dua komponen getaran
yang seling tegak lurus.

B. Interferensi dan Difraksi


Makin kecil panghalang dibandingkan
panjang gelombang dari gelombang
itu, makin besar pembelokannya.
4. Interferensi Gelombang
Interferensi adalah interaksi antar
gelombang di dalam suatu daerah.
Interferensi dapat bersifat membangun
dan merusak. Bersifat membangun jika
beda fase kedua gelombang sama
dengan nol, sehingga gelombang baru
yang terbentuk adalah penjumlahan
dari
kedua
gelombang
tersebut.
Bersifat merusak jika beda fasenya
adalah 180 derajat, sehingga kedua
gelombang saling menghilangkan.

1. Celah young/celah ganda


T2
Cahaya MN

G2

T1

Celah 2

dan seterusnya

G1
Terang Pusat
G1

Celah 1

T1
G2
T2

dan seterusnya

Ket :
MN = Monokromatik (satu warna
cahaya)
Misalanya : biru atau merah
T = Terang, G = Gelap
Rumus :
terang
d sin =

dy
= m
L

Jika sudut di atas 10 mesti di


gunakan
d sin = m
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


gelap

t1 = 2yg1
t2 = yg2 - yg1
t3 = yg3 - yg2
t4 = yg4 - yg3 , dst

d sin = (2m 1)
2
dy
1

= (2m 1)
L
2

Jika sudut di atas 10 mesti di


gunakan

3. Kisi ( Celah banyak)


Dan seterusnya

d sin = 2m 1)

atau bisa juga digunakan rumus


berikut :
L
y
2d , y = jarak garis gelap ke
=
garis terang yang berdekatan
2. Celah tunggal
T2
G2

y
y

Cahaya
MN

1
Kisi

Rumus :

Terang
pusat
Terang
2

= m terang ( m =

G1

Rumus :
d sin m
1, 2, 3, )

G2

d sin m

= (2m-1)

Terang Pusat

dan seterusnya

gelap

(m = 1, 2, 3, 4, )
Dimana :

terang
d sin = (2m 1)

d=

Note :
Setiap cahaya yang disinari pada
celah akan menghasilkan terang
pusat, Jika celah disinari dengan
cahaya putih, maka terang pusat
pada layar akan berwarna putih
pula.

Jika sudut di atas 10 mesti di


gunakan
d sin = 2m 1)

1
N = Jumlah garis/ satuan
N

panjang kisi

dy
1

= (2m 1)
L
2

gelap
d sin =

Terang
3

Terang
1
Dan seterusnya

G1

T2

dan seterusnya

T1

Terang
2
2

T1

dy
= m
L

Jika sudut di atas 10 mesti di


gunakan
d sin = m
dimana :
m = 1, 2,3, 4,...
lebar garis terang pada celah
tunggal

C.

Resonansi (bunyi keras) pada


Garpu tala
Syarat :
Terjadi pada bagian tabung
yang berisi udara
Terjadi pada saat bidang batas
terbentuk simpul (mirip dengan
pipa organa tertutup)
Resonansi
terjadi
jika
frekwensinya sama

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

Resonansi pertama
E.
1
4

L1

= L1

Sumber bunyi
1.
Dawai
Nada dasar

Simpul

2 simpul, 1 perut,
berlaku : 12 = L

Resonansi pertama
Nada atas pertama
3 simpul, 2 peruk,
berlaku
=
L
L , dst.

3
4

= L2

L2

Simpul

Rumus :
v =f
Ln = (2n + 1)
3, 4, . . .

Rumus :
v = f

1
4

, n = 0, 1, 2,

Catatan :
Garpu tala :
- L berubah

D.

tetap

Kecepatan bunyi
v kecepatan :
v=f
v=

zat padat

v=

v=

R T
Mr

zat cair

m
L

Simpul
= n + 2, n = 0, 1,
2, 3, 4, 5
Perut = n + 1 , n = 0, 1, 2, 3,
4, 5
f 0 : f1 : f2 : f3 . . . . . = 1 : 2 : 3 :
4 . . . dan
n 1
2L
2L
n
n 1

fn =

2.

gas

Ket :
E = Modulus Young / modulus
elastisitas
B = Modulus Bulk
= Massa jenis
R = Tetapan gas ideal (8,314
J/mk)
Mr
= Massa molekul Relatif
= Konstanta Laplace
v = Kecepatan bunyi

atau v

, n = 0, 1, 2, 3, 4,

Pipa organa terbuka


Nada dasar pertama
2 perut, 1
simpul,
L
berlaku 12
=L
Nada atas pertama
L

3 perut, 2
simpul,
berlaku =
L

Rumus :
v=f

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


Simpul= n + 1, n = 0, 1, 2,
3, . . .
Perut = n + 2, n = 0, 1, 2, 3
f0 : f1 : f3 : . . . = 1 : 2 : 3 : 4 . . . .
fn =

n 1

F.

Efek Dopler
Perubahan frekuensi bunyi yang
diterima pendengar akibat gerak
pendengar
ataupun
gerak
sumber.

2L

Rumus :

3. Pipa organa tertutup


Nada dasar
1
simpul,
1
perut, berlaku
1
= L
4

v v
fS
v vS

Aturan untuk v adan vS

L
S

menjauhi P

Nada atas pertama


2
perut,
2
simpul, berlaku
3
= L
4

2n

1 v
4L
n
,
2n 1
4L

f 0 = f1 : f2 : f3 . . . . . = 1 : 3 : 5 :
7...
Note :
Untuk pipa organa
kecepatan yang digunakan
adalah kecepatan bunyi
diuadara,
jika
tidak
diberikan diambil v = 340
m/s.
Catatan :
Dawai
Panjang
gelombang
berubah
Pipa organa
L tetap

menjauhi S

vP

vs

vP

Ket :
P = pendengar
S = sumber bunyi
v = kecepatan bunyi ( v = 340
m/s jika tidak diketahui)

V = f

fn =

menuju S

menuju P

vs

Rumus :
Simpul = n + 1,
n = 0, 1,
2, 3,. . .
Perut = n + 1, n = 0, 1, 2, 3,. .
.

G.

Intensitas Bunyi
I=

P
daya

rumus dasar
A
luas

I = 4 r 2 r = jarak titik
sumber bunyi

ke

Hubungan intensitas dengan


jarak( berbanding terbalik )
I1
1

r1
S

r2

I2

Sumber bunyi
2

I1
r
22
I2
r1

Tarap intensitas
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


I

TI

= 10 log I rumus
0
dasar

TI

= 10 log n + T1 (1)
untuk n buah
sumber

TI (r2) = T1 (r1) 20 log

r2
r1

T1 (r1)
r1

Sumber bunyi

H.

10

r2

T1 (r2)

Pelayangan
fp = ftinggi frendah

Note : gaya yang timbul pada


setiap muatan dan digambarkan
selalu segaris dengan garis
hubung antar muatan
b. Muatan
listrik
berada
di
dalam medan listrik.
Arah gaya coloumb pada kasus
ini searah dengan medan listrik
untuk
muatan
positif
dan
berlawanan dengan arah medan
listrik untuk muatan negatif
Medan listrik (E)
E

F(gaya)
E

LISTRIK STATIS
1. Hukum Coulomb
Bunyi Hukum Coloumb
Gaya tarik menarik ataupun tolak
menolak
antar
dua
muatan
berbanding lurus dengan besar
muatan-muatan
tersebut
dan
berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antar muatan.
Muatan sejenis tolak menolak
dan
berlawanan
jenis
tarik
menarik.
Muatan listrik ada 2 macam yaitu
muatan negatif dan muatan positif.
Gaya coloumb hanya akan timbul
apabila :
+
F21
+
a. Ada 2 muatan
F12

q1

F12

tolak menolak

q2
-

Medan listrik
E
F(gaya)
E

Perumusan Hukum Coloumb


Ruang hampa
F12 +

q1

F21 = F12 =

q2

1
4 0

Ruang1non hampa
F12 +
+
4 0
=k=

q1

F21

q1q2
r
F21

9 x 109

q2

q1

F12
q2

tarik menarik

F21

= k

r2

N m2
C2
C2

2
0 = 8,85 x 10-12 Nm

Belajar memang
tidakq mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
q1
tolak menolak
2
jauh
lebih
berat dan menyengsarakan.
F
21

q1q2

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


q1q2
1
2
F21 = F12 = 4 0 r r

q1q2
r

=k

11

E = 2 , =
A
0

Note :
Rumus untuk gaya tarik dan gaya
tolak sama
Gaya merupakan besaran vektor
sehingga aturan vektor berlaku
padanya dan dan tidak
dibubuhi dalam rumus serta tanda
ini hanya mempengaruhi arah gaya.
2. Medan Listrik
Medan listrik oleh muatan titik
Setiap
muatan
akan
menghasilkan
medan
listrik
disekelilingnya, arahnya menjaui
muatan bila muatan positif dan
menuju muatan jika negatif

= muatan persatuan luas


satu keping negatif
E

E = 2
0
Dua keping
+
+
+

+
+
+

q
A

Kuat medan listrik untuk muatan


listrik pada titik A adalah

E=

1
4 0

r2

Medan listrik disekitar


penghantar
satu keping positif
E

+
+

Medan listrik dua keping dapat


dihitung dengan menggunakan
persamaan :
E=

+
+
+

keping

Note : - Pada dua keping sejajar


medan listrik(E) bernilai nol
diantara keping jika muatannya
sejenis dan bernilai nol juga
disisi luar kedua keping jika
muatannya tidak sejenis.
- Arah medan listrik untuk satu
dan dua keping sejajar seperti
ditunjukkan
pada
gambar
diatas
Bola konduktor berongga
R q
r

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

12

E = 0 (diseluruh titik didalam


ruang)
1
q
4 0 R2

E=

(permukaan

bola)
E=

V = V1 + V2 + V3
V =

1
4 0

(pada jarak r

dari pusat bola)

q1
1
4 0 r1

q2
1
4 0 r2

q3
1
4 0 r3

Note :
Rumus medan listrik untuk muatan
positif dan negatif sama.
Medan listrik merupakan besaran
vector, sehingga aturan vector
berlaku padanya dan dan tidak
dibubuhi dalam rumus serta kedua
jenis tanda ini hanya mempengaruhi
arah medan.

Hukum
kekekalan
energi
mekanik dalam medan listrik

3. Potensial Listrik
Potensial listrik akan dihasilkan oleh
setiap muatan baik muatan positif
maupun negatif. Potensial bukan
vektor, sehingga dan dibubuhi
dalam rumus

q V= 1/2 mv2 kasus


khusus
jika kecepatan awal
sama dengan (v0 = 0
dan v = kecepatan
akhir , terkadang V
ditulis V).

Potensial oleh muatan titik

V = 4 r
0

1
(q)
4 0 r

Jika ada sejumlah muatan maka


pada suatu di sekitar muatanmuatan
tersebut
potensialnya
merupakan jumlah dari potensial
masing-masing muatan tersebut.
q1
q2

r1

Em awal
= Em akhir
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
qV1 + mv12 = qV2 + mv22
q (V1 V2) = mv22 mv12
q V
= m(v22 v12)
kasus umum

Elektron Volt (eV)


Satu electron volt adalah energi
yang dimiliki oleh partikel bermuatan e
(proton dan electron) ketika dipercepat
dengan beda potensial 1 volt . e V
merupakan salah satu satuan energi
yang sering digunakan untuk partikelpartikel dalam ukuran yang relatif kecil.
(electron, proton, dsb)
e = -1,6 x 10-19 C electron
e = +1,6 x 10-19 C proton
Jika partikel bermuatan e dipercepat
dengan beda potensial 2 Volt, maka
energinya 2 eV, 3 Volt energinya 3 eV
dan seterusnya.
Jika partikel bermuatan 2 e dipercepat
dengan beda potensial 1 volt maka
energinya 2 eV, 2 Volt energinya 4 eV, 3
V energinya 6 eV dan seterusnya.

r2
r3

Belajar memang
tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
q
jauh lebih berat dan menyengsarakan.
3

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


Hal ini berlaku juga untuk partikel
bermuatan kelipatan 3e, 4e, 5e, dan
seterusnya.
Contoh :
Inti
atom
karbon
mempunyai
muatan 6e, berapa energi ketika di
percepat dengan beda potensial 3 V
Jawab :
E = 18 eV, karena q = 6e dan V = 3
Volt
Note : 1 eV = 1,6 x 10-19 Joule

Potensial bola konduktor

hubungan : E =

V
r

Energi potensial listrik

Energi potensial listrik


Ep = q V

Energi potensial listrik sebuah muatan


yang berada pada jarak r dari
muatan lain
q1

13

q2

V =

1
4 0

q
(pada semua titik
R

Ep1 (energi
pertama)
Ep2 (energi
kedua)

potensial

muatan

potensial

muatan

didalam
bola
dan
pada permukaan bola)
1
V=
4 0

(pada titik yang

bergerak r dari pusat


bola)
Beda potensial
Beda
potensial
adalah
selisih
potensial listrik antara 2 titik.
Vab = Vb Va,
Vba = Va Vb dimana Vab = -Vba
Hubungan antara gaya, medan
dan potensial listrik
F

1
4 0

q1 q2

4. Usaha Listrik (W)


W = - q V (tanda
mempengaruhi
usaha)

muatan
nilai

W : tidak memerlukan usaha untuk


memindahkan muatan (muatan
berpindah dengan sendirinya)
memerlukan usaha untuk
memindahkan muatan

hubungan : E = q
E

Ep1 = Ep2 =

KAPASITOR
Rumus dasar :
C

q
V

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

Ket : C = kapasitas dari kapasitor


q = muatan yang tersimpan dalam
kapasitor
V = beda potensial pada kapasitor
Jenis kapasitor
Kapasitor bola

C = 4 0 R (jika di dalam bola


hampa)
C = 4 0 k R (jika di dalam bola
tidak hampa, tapi disisipkan
suatu bahan)
K = konstanta
dielektrik
dari
bahan,
biasanya
dilambangkan denganr)

14

- Luas keping (sebanding)


- Jarak antar keping (berbanding invers/
terbalik)
- Ketika disisipkan bahan dielektrik beda
potensial / baterai dinonaktifkan maka
berlaku qawal = qakhir
- Ketika disisipkan bahan dielektrik beda
potensial / baterai tidak dinonaktifkan
maka berlaku Vawal = Vakhir
Rangkaian kapasitor
Seri merupakan
rangkaian
pembagi
tegangan.
Tegangan yang jatuh pada
kapasitor
tergantung
pada nilai C (berbanding
terbalik)
q1 V 1
C1

q2 V 2

q3 V 3

C2

C3

qt, Vt = sumber tegangan

Kapasitor keping sejajar


A

+
+
+
+
+

+
+
+
+
+

+
+
+
+
+

Ketentuan rangkaian seri


qt = q1 = q2 = q3 (dst)
Vt = V1 + V2 + V3 (dst)

1
1
1
1

(dst)
C t C1 C 2 C 3

Paralel

A
C= 0
d

C=

ok A
d

(jika

antar

plat/keping

hampa )
(jika

antar

plat tidak

merupakan rangkaian
pembagi
muatan
(sebanding dengan nilai C)
C3

V3, q3

C2

V2, q2

C3

V1, q1

hampa,
tapi
disisipkan
q , V = sumber tegangan
suatu
bahan
dengan
konstanta dielektrik k)
Note : Kudara = 1
Nilai kapasitor keping sejajar tergantung
Ketentuan rangkaian paralel
pada :
- Konstanta dielektrik atau bahan antar
qt = q1 + q2 + q3 (dst)
keping (sebanding)
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.
t

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

15

Vt = V1 = V2 = V3 (dst)
Ct = C1 + C2 + C3 (dst)
Note :
Semua rangkaian kapasitor,
baik bola, keping sejajar dan bahkan
dalam rangkaian berlaku rumus
dasar.
Misalnya :
C=

qt
q1
q
, maka Ct =
, C1 =
, C2
Vt
V1
V

q2
=
, dst
V2

Energi yang tersimpan dalam


kapasitor
Setiap kapasitor yang bermuatan
akan menyimpan energi dalam
bentuk muatan listri. Besar energi
yang disimpan oleh kapasitor C yang
memiliki
muatan
q
sehingga
mempunyai tegangan V adalah :
E =

1
2

CV2 atau E =

atau

A
q
= 0
(jika diperlukan)
V
d
q
= 40R (jika diperlukan)
V

E=

1 q2
2 C

Kapasitor gabungan

C1 V 1 q1

C2 V 2 q2

Jika kedua kapasitor diatas digabung


maka akan terjadi perpindahan
muatan antar kapasitor dan berhenti
setelah tegangan kedua kapasitor
sama sehingga berlaku :
V1 = V2 = Vgabungan
Vgabungan =

q1 q2
C1 C2

Jika penghubung melalui kutub


Sejenis, artinya positif dengan positif
dan negatif dengan negatif.
Jika penghubung melalui kutub tidak
sejenis, maka akan berlaku :
Vgabungan =

- +

q2 q1
C C2
+ -

Belajar -memang
tidak
+ - mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
+
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

1
2

qV

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

16

LISTRIK ARUS SEARAH


1. Arus listrik
Adalah aliran partikel bermuatan
listrik positif yang mengalir
dari titik berpotensial tinggi
ke titik yang potensialnya
lebih rendah.
Alat untuk mengukur arus listrik
yang mengalir dalam suatu
rangkaian adalah amperemeter.
Cara pemasangan amperemeter
adalah seri terhadap sumber
tegangan

Alat untuk mengukur tegangan


yang mengalir dalam suatu
rangkaian adalah voltmeter.
Cara pemasangan voltmeter
adalah paralel terhadap sumber
tegangan

2. Hukum Ohm
Bunyi Hukum Ohm :
"Tegangan pada komponen
listrik sebanding dengan kuat
arus listrik yang mengalir pada
suatu komponen tersebut
asalkan suhunya dijaga tetap"
Rumus :

V=I.R

Keterangan :
V : Tegangan listrik (volt)
I : Kuat arus listrik (Ampere)
R : Hambatan ( = Ohm)
Contoh soal 1:
Alat pemanas listrik memakai 5 A. Jika
dihubungkan dengan sumber 110 V,
hambatannya adalah , . .
3. Hambatan sebatang kawat
Hambatan sebatang kawat
tergantung pada panjang, luas
penampang, dan jenis kawat.
Rumus :
l
R = .
A
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

17

Keterangan :
R : Hambatan ( = Ohm)
l : panjang kawat (m)
: Massa jenis kawat (Kg/m3)
A : Luas penampang kawat (m2)
4. Resistor dan nilai resistor
Resistor
adalah
komponen
elektronika dua terminal yang
menghasilkan
beda
potensial
sebanding dengan besar arus
listrik yang melewatinya.
Nilai resistansinya dapat dihitung
berdasarkan warna cincin pada
kulit resistornya.

Tabel nilai pita-pita pada resistor


Pit Pita
Pita Pita ke
a
ke ke -4
ke
2
3
-1
Warna
An Ang Peng Tolera
gk ka II
ali
nsi
aI
Hitam
0
0
100
1%
1
Coklat
1
1
10
2%
2
Merah
2
2
10
3%
Jingga
3
3
103
4%
4
Kuning
4
4
10
Hijau
5
5
105
6
Biru
6
6
10
7
Ungu
7
7
10
Abu-abu
8
8
108
9
Putih
9
9
10
Emas
0,1
5%
Perak
0,01
10 %
Tak
20 %
Berwarna
Contoh :

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

18

5. Hukum I Kirchof
Bunyi Hukum I Kirchoff :
Jumlah arus yang masuk ke suatu
titik cabang sama dengan jumlah
arus yang meninggalkan titik itu.
.I MASUK .I KELUAR

Contoh soal :
1. Perhatikan gambar dibwah in,
Besar hambatan pengganti antara
A dan B, Jika R1 = 5 R2 = 4 ,
dan R3 = 6 adalah . . .

b. Paralel

Jadi, pada rangkaian di atas berlaku:


i .I MASUK .I KELUAR
I1 + I4 + I5 = I2 + I3 + I6 + I7
Contoh soal 2 :
10 A
2A
1A

3A

8A

Pada rangkaian paralel di atas berlaku:

A=?
Keterangan :
RT : besar hambatan total (ohm)
VT : besar tegangan total (volt)
IT : besar arus total (Ampere)
R1 : besar hambatan pada R1

Maka besarnya arus listrik pada A


adalah sebesar....
(ohm)
6. Susunan hambatan
a. Seri

R2 : besar hambatan pada R2


(ohm)
R3 : besar hambatan pada R3
(ohm)

Pada rangkaian seri di atas,


berlaku:

I1 :
I2 :
I3 :
V1

besar arus pada R1 (Ampere)


besar arus pada R2 (Ampere)
besar arus pada R3 (Ampere)
: besar tegangan pada R1

(volt)
V2 : besar tegangan pada R2

(volt)
Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu
jauh lebih berat dan menyengsarakan.

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)


V3 : besar tegangan pada R3
(volt)
7. Hukum II Kirchof
Menyatakan :
Jumlah aljabar dari beda potensial
elemen-elemen yang membentuk
suatu rangkaian tertutup sama
dengan nol.
Rumus :
E ( I .R ) 0

19

(I R) = (I R1) + (I R2) + (I r1)+ (I r2)

semua hambatan, R dan r bernilai


positif, I adalah arus yang
mengalir, karena rangkaian seri
(perhatikan gambar) maka nilai I
sama

Keterangan :
E : jumlah ggl dalam rangkaian
Cara menentukan besarnya arus listrik
yang mengalir pada rangkaian di atas
adalah
sebagai berikut:

Persamaan di atas dapat digunakan


untuk menentukan besarnya arus listrik
yang mengalir pada rangkaian. (jika
arus tersebut bernilai negative berarti
arah arus tersebut berlawanan dengan
arah loop)
8. Daya Listrik
Adalah
kemampuan
suatu
perangkat
listrik
untuk
menerima dan memanfaatkan
energi listrik.
kwH : Kilo Watt Hours
1 kwh = 3,6 x 105 Joule
E = E1 E2

Rumus :
P=

W
t

P=
I 2 .R

E1 bernilai (+) karena arah arus


yang dihasilkan searah dengan
arah loop, sedangkan E2 bernilai
P = V .I
V2
P=
(-)
karena
arah
arus
yang
R
dihasilkan
berlawanan
arah Tapi hidup tanpa memiliki
Belajar memang
tidak mudah.
ilmu
dengan arah
loop.
jauh
lebih(perhatikan
berat dan menyengsarakan.
gambar)

SMK Boarding School Brebes Fisika XI (2016)

20

Keterangan :
P: daya listrik (Watt)
W : Energi Listrik (Joule)
V: tegangan listrik (Volt)
I: arus listrik (amper)
R: hambatan listrik (Ohm)
t : waktu (sekon)
Contoh soal :
1. Pada sebuah lampu pijar tertulis
data 10 watt dan 220 volt.
Berapakag hambatan lampu
tersebut ?
2. Sebuah lampu pijar 100 watt dan
120 volt dinyalakan selama 24
Jam. Maka lampu tersebut
menggunakan energi listrik
sebesar . .
9. Energi Listrik
Adalah besarnya daya listrik yang
dimanfaatkan dalam waktu tertentu.
W = V .I .t

W=

V2
t
R

W = I 2 .R.t

W = P.t

W = P.t

Keterangan :
P: daya listrik (Watt)
W : Energi Listrik (Joule)
V: tegangan listrik (Volt)
I: arus listrik (amper)
R: hambatan listrik (Ohm)
t : waktu (sekon)

Belajar memang tidak mudah. Tapi hidup tanpa memiliki ilmu


jauh lebih berat dan menyengsarakan.

Anda mungkin juga menyukai