Anda di halaman 1dari 10

A - K U RIKUL

I IP UM
XI

AS
UKBM

KT
KEL

si
02

SP
Se
FISIKA

GELOMBANG BERJALAN DAN STASIONER

A. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang adalah getaran yang merambat. Adapun gelombang berjalan merupakan
suatu gelombang di mana setiap titik yang dilalui oleh gelombang tersebut bergetar
secara harmonik dengan amplitudo yang sama besar.

Ada beberapa besaran penting dalam pembahasan gelombang, antara lain:


1. Panjang Gelombang
Satu gelombang didefinisikan terdiri atas satu puncak dan satu lembah, bisa
dikatakan jarak dari puncak ke puncak berdekatan.

λ
+A

-A

Satu gelombang inilah yang selanjutnya disebut panjang gelombang. Perhatikan


gambar di bawah ini. Coba perhatikan jika panjang tali AX adalah 12 cm, maka
panjang gelombangnya adalah ....
2λ = 12 cm
λ = 6 cm

1
2. Periode dan Frekuensi Gelombang
Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang
gelombang, sedangkan frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang
melewati suatu titik setiap sekon. Hubungan antara keduanya dirumuskan sebagai
berikut:

A x

1
f=
T
f = frekuensi (Hz)
T = periode (s)
3. Cepat Rambat Gelombang
Cepat rambat adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu sekon, dirumuskan
sebagai berikut:
λ
v=λ.f atau v=
T
v = cepat rambat (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)

CONTOH SOAL

Dua buah gabus A dan B berjarak 15 cm satu sama lain. Kedua gabus naik-turun bersama
permukaan air. Jika gabus A di puncak gelombang dan B di dasar gelombang, sedangkan
di antara kedua gabus terdapat satu bukit dan satu lembah gelombang. Bila cepat rambat
gelombang 40 cm/s. Tentukanlah frekuensi gelombang air tersebut!

Pembahasan:
Diketahui : v = 40 m/s
1
1 λ = 15 cm
2
15
λ = = 10 cm
3
2

2
Ditanya : f .... ?
Jawab :

v = λ⋅f
v 40
f= = = 4 m/s
λ 10

a. Cepat Rambat Gelombang dalam Dawai


Berdasarkan hasil percobaan Melde, cepat rambat gelombang dalam dawai dirumuskan
sebagai berikut:

F F F ⋅L F
v= = = =
µ m m ρA
L
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya tegang tali dawai (N)
m
µ= = massa dawai per satuan panjang (kg/m)
L
ρ = massa jenis dawai atau tali (kg/m3)
A = luas penambang
m = massa tali (kg)
L = panjang dawai (m)

CONTOH SOAL

Percobaan Melde menggunakan kawat tali yang panjangnya 5 meter memiliki massa 45 gram.
Tali ditegangkan dengan gaya 40 N. Jika frekuensinya 60 Hz, tentukanlah banyak gelombang
yang terjadi!

Pembahasan:
Diketahui : F = 40 N

L=5 m
m = 45 g = 45 × 10 −3 kg
f = 60 Hz
m 45 × 10 −3
µ= = = 9 × 10 −3 kg / m
L 5

3
Ditanya : ngelombang = .... ?
Jawaban :

F 40 4 2 200
v= = = × 10 4 = × 102 = m/s
µ 9 × 10 −3 9 3 3
v 3 200 10
λ= = = = meter
f 60 180 9
L 5
Jadi, banyaknya gelombang n = = = 4 , 5 gelombang .
λ 10
9

b. Persamaan Umum Gelombang Berjalan


1. Bentuk Umum Persamaan
y = A sin(ωt ± kx )

2π 2π 2π 2π
ω= = 2πf , k = maka y = A sin t ± x 
T λ  T λ 
 t x
y = A sin2π  ± 
T λ
dy
v= = Aωsin(ωt ± kx )
dt
dv
a= = −Aω2 sin( ωt ± kx )
dt
Keterangan:
y = simpangan gelombang (m)
A = amplitudo (m)
x = jarak titik ke sumber getar (m)
t = lamanya sumber gelombang bergetar dalam satuan detik.
v = cepat rambat gelombang (m/s)

CONTOH SOAL

Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu tali adalah y = 10 sin 2π (0,5x –
2t), di mana x dan y dalam meter, dan t dalam detik. Tentukan cepat rambat gelombangnya!

4
Pembahasan:
CARA I
y = 10 sin2π ( 0, 5x − 2t )
= 10 sin( 2π ⋅ 0 , 5x − 2π ⋅ 2t )
= 10 sin( πx − 4 πt )
Nampak

k=π
ω = 4π

2πf = 4 π dan =π
λ
f = 2 Hz π=2

Ditanya : v = .... ?
Jawab : v = π ⋅ f = 2 × 2 = 4 m/s

CARA II
koefisien t 2
v= = = 4 m/s
koefisien x 0 , 5

2. Sudut Fase Gelombang


Sudut fase adalah besarnya sudut dalam fungsi sinus dari persamaan umum
gelombang, yakni:
 t x
θp = ( ωt ± kx ) = 2π  ±  ; θp = sudut fase
T λ
3. Fase Gelombang
Fase gelombang adalah bagian atau tahapan gelombang yang berkaitan dengan
simpangan dan arah geraknya. Fase gelombang dirumuskan sebagai berikut:
 t x  θp
ϕp =  ±  =
 T λ  2π

4. Beda Fase
Untuk suatu titik P yang berjarak x, dan titik asal getaran O serta titik lain R yang
berjarak x2, maka beda fase antara titik P dan R pada waktu yang sama adalah:
t x  t x 
∆ϕ = ϕp − ϕR =  − 1  −  − 1 
T λ  T λ 
x − x ∆x
∆ϕ = 2 1 =
λ λ

5
∆x = jarak titik P dan R (m)
λ = panjang gelombang (m)
∆t = beda waktu pengamatan (s)

Beda fase satu titik untuk waktu yang berbeda adalah:


∆t
∆ϕ =
T
Adapun syarat agar dua titik memiliki fase yang sama adalah:
θ = 2nπ atau ∆ϕ = n
n = 0, 1, 2, 3, ....
Syarat agar dua titik memiliki fase yang berlawanan adalah:
1
θ = (2n + 1) atau ∆ϕ = ( 2n + 1)
2
n = 0, 1, 2, 3, ....

CONTOH SOAL

Suatu gelombang yang frekuensinya 500 Hz merambat dengan kecepatan 300 m/s, berapakah
jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60°?

Pembahasan:
Diketahui : f = 500 Hz
v = 300 m / s
v 300 3
λ= = = m
f 500 5

Jawab : ∆x
∆ϕ =
λ
∆x = λ ⋅ ∆ϕ
θ
= λ⋅

3 60
= ×
5 360
1
=
10
= 0 ,1meter

6
B. GELOMBANG STASIONER (DIAM)
Gelombang stasioner merupakan hasil perpaduan 2 gelombang yang mempunyai
amplitudo dan frekuensi sama, tetapi arah rambatnya berlawanan. Pada gelombang ini,
tidak semua titik yang dilalui oleh gelombang mempunyai amplitudo yang sama. Ada
titik-titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum disebut perut (P) dan ada yang
minimum disebut simpul (s). Jadi, amplitudonya tidak konstan.

a. Gelombang Stasioner akibat Pantulan pada Ujung Bebas

perut ke-4
Xp4

asal titik
getaran pantul

Pada ujung bebas tidak terjadi pembalikan fase, artinya fase gelombang datang dan
gelombang pantul sama, sehingga beda fase = 0 (∆ϕ = 0). Rumusnya sebagai berikut:

x t
x p = 2A cos 2π   sin2π  
λ T
= 2A cos(kx )sin(ωt )

Di mana Ap = 2Acos (kx)


xp =persamaan simpangan gelombang stasioner/perpaduan (m)
A = amplitudo gelombang berjalan (m)
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m)
x = jarak dari titik pantul, bukan dari asal getaran (m)

1. Perut terjadi, jika


1 1 1
x = λn → x = 0 , λ , λ ,1 λ ,....
2 2 2
n = 0 ,1, 2, 3,....

7
2. Simpul terjadi, jika
1 1 3 5
x = λ ( 2n + 1) → x = λ , λ , λ ,....
4 4 4 4

CONTOH SOAL

1. Pada gelombang stasioner, titik simpul kesepuluh berjarak 1,33 meter dari ujung bebasnya.
Jika frekuensi gelombang itu 50 Hz, tentukan panjang gelombang dan cepat rambatnya!

Pembahasan:
Diketahui : f = 50 Hz
x10 = 1,33 m = 133 cm (simpul ke-10, berarti n = 9)
Ditanya : λ dan v = .... ?
Jawab :
1
x10 = ( 2(9) + 1) λ
4
19
133 = λ
4

532
λ= = 28 cm = 0 , 28 m
19
v = λ⋅f
= 0 , 28 × 50
= 14 m / s

2. Suatu gelombang mempunyai persamaan y = 0,2cos(4πx)sin(5πt). Jika y dan x dalam meter


dan t dalam sekon, tentukanlah jarak antara titik perut dan titik simpul yang berdekatan!

Pembahasan:
Panjang gelombang

k= = 4 π , maka kita dapatkan λ = 0,5 m.
λ
1 1 1
Jarak perut dan simpul yang berdekatan adalah λ = × 0 , 5 = = 0 ,125 meter ==12
12,5 cm
, 5 cm.
4 4 8

8
b. Gelombang Stasioner Ujung Tetap

y1 y2
asal getaran
P B ujung tetap
O

x
l

Pada ujung tetap terjadi pembalikan/perloncatan fase sebesar 1 π . Rumusnya sebagai


berikut: 2

yp = 2Asin(kx)cos(ωt)
Di mana,
Ap = 2Asin(kx)

1. Perut terjadi, jika


1 1 3 5
x = λ ( 2n + 1) → x = λ , λ , λ ,....
4 4 4 4
2. Simpul terjadi, jika
1 1 1
x = λn → x = 0 , λ , λ ,1 λ ,....
2 2 2
n = 0 ,1, 2, 3,....

CONTOH SOAL

Tali yang panjangnya 95 cm direntangkan. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik naik-turun
1
dengan amplitudo 8 cm dan frekuensi Hz sedangkan ujung lainnya terikat. Jika getaran
4
tersebut merambat dengan cepat rambat 3cm/s, maka letak simpul ke-5 dan perut ke-2 dari
titik asal getaran adalah ....

Pembahasan:
Diketahui:
L = 95 cm
A = 8 cm
1
f = Hz
4
v = 3 cm / s

9
v 3
λ= = = 12 cm
f 1
4
1 1
Simpul ke-5, berarti n = 4, maka didapat x 5 = λn = ⋅12 ⋅ 4 = 24 cm sehingga kita dapatkan
2 2
letak simpul ke-5 dari sumber getarnya adalah L – X5 = 95 – 24 = 71 cm.

1 1
Perut ke-2, berarti n = 1, maka didapat x 5 = λ ( 2n + 1) = ⋅12 ( 2 ⋅1+ 1) = 9 cm sehingga kita
4 4
dapatkan letak perut ke-2 dari sumber getarnya adalah L – X2 = 95 – 9 = 86 cm.

10

Anda mungkin juga menyukai