Anda di halaman 1dari 19

MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Pernahkah Anda melemparkan batu ke kolam atau sungai? Apa yang terjadi dengan
permukaan air tersebut? Anda akan melihat lingkaran-lingkaran kecil terbentuk di tempat
jatuhnya batu. Selanjutnya, lingkaran-lingkaran kecil itu melebar menjauhi titik pusatnya.
Jika terdapat sehelai daun di atas permukaan air, lingkaran-lingkaran tadi dapat
menggerakkan daun tersebut turun-naik. Mengapa daun tersebut bergerak? Variabel apa
saja yang ada pada suatu gelombang?

Anda akan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mempelajari materi


yang Anda pegang ini. Pembelajaran ini terdiri dari dua kegiatan belajar, yaitu:
1. Kegiatan belajar pertama akan menguraikan tentang Gelombang Berjalan;
2. Kegiatan belajar kedua menguraikan tentang Gelombang Stasioner.

PETA KONSEP

Gelombang

Gelombang Gelombang
Berjalan Stasioner

Gelombang Gelombang
kecepatan perceatan ampltido Stasioner
getaran getaran maksimum Stasioner
Ujung Bebas Ujung Terikat
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
GELOMBANG BERJALAN

1. Gelombang Berjalan
Apakah Anda pernah memperhatikan bentuk dari tali setelah digetarkan? Bagaimana
polanya? Bagaimana bentuk persamaan gelombangnya? Bagaimana menghitung
kecepatan gelombangnya? Bagaimana menentukan percepatan gelombangnya? Mau
tahu apa jawabannya? Mari kita pahami materi gelombang berjalan.
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap titik
yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh
gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar. Amplitudo
pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap. Oleh karenanya gelombang
yang memiliki amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.

2. Persamaan simpangan
Seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali terbentuk gelombang
transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik O sebagai pusat koordinat menuju
arah sumbu –x positif. Mari kita perhatikan gambar berikut:

Gambar 9.1, Perambatan Gelombang


Jika titik O telah bergetar secara periodik selama t detik, maka simpangan gelombang di
titik O akan memenuhi simpangan getaran harmonis, yaitu
y= A sin ω t (9 – 1)
Dengan:
𝑦 = simpangan gelombang atau simpangan getaran titik yang dilalui (m)
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

𝐴 = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)


𝜔 = kecepatan sudut (rad. s-1)
𝜔 = 2𝜋𝑓 , dengan 𝑓 adalah frekuensi getar (Hz)
𝑡 = lamanya titik O telah bergetar (s)
1
Oleh karena 𝜔 = 2𝜋𝑓 atau bisa juga ditulis ω=2 π , maka persamaan (9–1) dapat ditulis
T
menjadi
2π t
y= A sin t atau y= A sin 2 π (9 – 2)
T T
Bagaimana jika Anda menginginkan mencari fase gelombangnya? Dari persamaan di
atas Anda dapat tuliskan sebagai
y= A sin 2 π φ (9 – 3)
t
Maka Anda dapat menentukan persamaan fase gelombang yaitu 𝜑 = atau 𝜑 = 𝑓𝑡
T
Bagaimana dengan sudut fase? Anda tinggal mengambil variabel di dalam sinus, yaitu
𝜃=𝜔𝑡
Gelombang merambat dari titik O sepanjang sumbu-x positif. Sebuah titik P bergerak x
dari titik O akan ikut bergetar karena adanya rambatan getaran dari titik O ke titik P.
Gelombang yang terbentuk itu disebut gelombang berjalan. Waktu yang diperlukan oleh

x
gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah t p= sekon.
v
Jika titik O telah bergetar selama t sekon dan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang

x
untuk merambat sampai di titik P adalah t p= , maka titik P baru bergetar selama
v

( xv ) ¿ sekon. Sehingga Anda dapat menentukan persamaan simpangan


(t−t ¿¿ p)= t−

gelombang di titik P menjadi

( vx )
y p= A sin ω t−

Anda dapat membuat persamaan di atas menjadi persamaan yang biasa digunakan


dengan mensubtitusikan nilai ω= , sehingga persamaannya dapat Anda tulis menjadi
T
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

2π x
y p= A sin
T ( )
t−
v

Persamaan di atas dapat Anda ditulis menjadi

y p= A sin ( 2Tπt − 2Tvπ x )


Anda sudah tahu bahwa 𝑇𝑣= 𝜆, maka persamaan di atas Anda dapat tulis juga sebagai

y p= A sin ( 2Tπt − 2 πλ x )
2π 2π
Mari Anda ganti kecepatan sudut ω= dan bilangan gelombang k = , sehingga
T λ
y p= A sin ( ωt −kx ) (9 – 4)
Dapat Anda simpulkan persamaan simpangan gelombang secara lengkap adalah
y p=± A sin ( ωt ± kx ) (9 – 5)
Anda tentu dapat membuat kesimpulan berhubungan dengan tanda di depan
amplitudo 𝐴 dan bilangan gelombang 𝑘, yaitu:
+𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke atas
–𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke bawah
− 𝑘 berarti gelombang merambat ke kanan
+ 𝑘 berarti gelombang merambat ke kiri

Keterangan:
y = simpangan (m);
A = amplitudo gelombang (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad.s-1);
t = lamanya gelombang beretar (s);
T = periode gelombang (s);
k = bilangan gelombang (rad.m-1);
x = jarak titik ke sumber getar (m); dan
λ = panjang gelombang (m).

3. Persamaan kecepatan
Seperti Anda ketahui bahwa kecepatan merupakan turunan pertama dari jarak atau
simpangan. Dengan demikian, persamaan kecepatan gelombang berjalan adalah
persamaan yang diturunkan dari persamaan simpangan. Secara matematis, jika Anda
ambil persamaan gelombang yang simpangan awal ke atas dan arah rambatnya ke
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

kanan maka Anda dapat turunkan persamaan kecepatannya sebagai berikut:


dy d( A sin ( ωt −kx ) )
v= = = A cos ( ωt−kx ) . ω
dt dt

Sehingga Anda dapat tulis


v=ωA cos ( ωt−kx ) (9 – 6)
Bagaimana jika Anda ditanya kecepatan maksimum (cos ( ωt−kx )=1 ¿ , ¿ maka Anda
tinggal ambil variabel sebelum cos yaitu 𝐴𝜔, jadi kecepatan maksimum dapat Anda
tuliskan
v max= Aω
Keterangan:
v = kecepatan (m/s); dan
y = simpangan gelombang (m).

4. Persamaan percepatan
Seperti halnya kecepatan, Anda dapat mencari persamaan percepatan merupakan
turunan pertama dari kecepatan atau percepatan merupakan turunan kedua dari
simpangan. Secara matematis, Anda dapat mencari persamaan percepatan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
d 2 y dv d (ωA cos ( ωt−kx ) )
a= = = =ωA−sin ( ωt−kx ) .ωSehingga akhirnya Anda dapat
d t 2 dt dt
menulis persamaan gelombang berjalan sebagai berikut:
a=−ω 2 A sin ( ωt−kx ) (9 – 6)
Dari persamaan di atas, Anda pasti dapat menentukan percepatan maksimum
gelombang berjalan, yaitu:
𝑎=𝐴𝜔2
Keterangan:
a = percepatan (ms-2);
v = kecepatan gelombang (ms-1); dan
y = simpangan (m).
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

5. Sudut Fase, Fase dan Beda fase Gelombang Stasioner


Pada gelombang berjalan Anda juga dapat menentukan sudut fase dan fase gelombang
serta beda fase. Sudut fase adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar. Sudut
fase dinyatakan dalam fungsi sinus dari persamaan umum gelombang. Fase gelombang
adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang. Beda fase
adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan gelombang.
Tiga variabel tersebut dapat Anda turunkan dengan mudah dari persamaan gelombang
berjalan, mari Anda turunkan. Tuliskan persamaan umum gelombang berjalan, misalnya
Anda ambil persamaan simpangan gelombang yang simpangan awalnya ke atas dan arah
rambatnya ke kanan,
y p= A sin ( ωt −kx ) (9 – 8)
Maka sudut fase θ p =ωt−kx, bagaimana dengan fase gelombang? Fase Anda bisa peroleh
dengan membagi sudut fase dengan 2𝜋, maka Anda akan dapatkan
θ p ωt−kx t x
φ= = = − (9 – 9)
2π 2π T λ
Tinggal Anda tentukan beda fase kan? Beda berarti selisih kan? Maka beda fase Anda
dapat artikan selisih fase
Beda fase disimbulkan dengan Δ𝜑 . Jika Anda mau turunkan persamaan beda fase maka
Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Δφ=φ2−φ 1

Δφ= ( Tt − xλ )−( Tt − xλ )
2 1

−x −x
−(
λ )
2 1
Δφ=
λ
−x 2 x1
Δφ= +
λ λ
x2 −x1
Δφ=− ( λ )
Δφ=− ( ∆λx ) (9 – 10)

Dua buah titik bisa memiliki fase sama dengan syarat sebagai berikut. θp=2nπ atau
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

θp
Δφ=n (karena φ= ) dengan n=0,1,2,3 , … .

Dua buah titik bisa memiliki fase berlawanan dengan syarat sebagai berikut.
1
θp=(2 n+1) π atau Δφ= (2n+ 1) dengan n=0,1,2,3 , … .
2

D. Contoh Latihan Soal


1. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu tali dinyatakan sebagai
𝑦=10sin2𝜋 ( 0,5 𝑥−2 𝑡)
Jika x dan y dalam meter, serta t dalam sekon, tentukanlah cepat rambat gelombang
tersebut.
Solusi Soal Nomor 1
Pembahasan:
y=10 sin 2 π (0,5 x−2 t) 2π
=π ; 𝜆=2 𝑚
y=10 sin (2 π .0,5 x−2 π .2t ) λ

y=10 sin (π . x−4 πt ) Dengan demikian, cepat rambat

Ingat Pers. Gelombang berjalan gelombangnya dapat ditentukan sebagai

y p= A sin ( ωt −kx ) berikut.

Dari persamaan tersebut, diketahui: 𝑣= 𝜆 𝑓

𝜔=4𝜋 = 2 .2

2 𝜋 𝑓=4 𝜋 = 4 𝑚/𝑠

𝑓=2 Hz Jadi, cepat rambat gelombang tersebut

2π adalah 4 m/s.
𝑘 = 𝜋 ; ingat bahwa =k
λ

2. Suatu gelombang yang frekuensinya 500 Hz merambat dengan kecepatan 300 m/s.
Berapakah jarak antara dua titik yang berbeda sudut fase 60°?
Solusi Soal Nomor 2
Diketahui : v=300 m/s
f =500 Hz Δ θp=60 °
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Ditanya : Δ𝑥=⋯?
Dijawab :
Δφ=− ( ∆λx )
Tentukan dahulu Panjang gelombangnya. ∆ x=φλ

v 300 3 3 ∆ θ p 3 60
λ= = = m ∆ x= . = . =0,1 m
f 500 5 5 2 π 5 360

Kemudian, gunakan rumus beda fase Jadi jarak antara dua titik yang berbeda

berikut. sudut fase 60 ° adalah 0,1 meter.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
GELOMBANG STASIONER

Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tidak tetap atau berubah-
ubah. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya selalu
berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat
membahas gelombang stasioner, Anda akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah
titik amplitudo maksimum, sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.
Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau gelombang tegak.
Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
a. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas

1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas


Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase gelombang
datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama dengan nol.
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Gambar 9.3, Gelombang Stasioner Ujung bebas


MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Bagaimana Anda dapat menuliskan persamaan gelombang stasioner ujung bebas? Anda bisa
memperhatikan gambar gelombang di atas.
y 2= Asin(ωt−kx ), karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas (Amplitudo A positif)
dan merambat ke kanan (bilangan gelombang k negatif).
y 2= Asin(ωt+ kx) , karena gelombang pantul simpangan awalnya juga ke atas dan merambat ke
kiri (bilangan gelombang k positif).
Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
y p= y1 + y 2= Asin ( ωt−kx ) + Asin ( ωt +kx )= A (sin(ωt −kx)+sin (ωt +kx ))
1 1
Ingat bahwa sinα+ sinβ=2 sin ( α + β ) cos (α −β )
2 2
Jadi bisa Anda tuliskan,
y p= A ¿
1 1
(
y p=2 A sin ( ωt−kx +ωt +kx ) cos ( ωt−kx−ωt−kx )
2 2 )
1 1
y p=2 A sin ( 2 ωt ) cos (−2 kx )
2 2
y p=2 A sin ωt cos (−kx ) ; ingat bahwa cos (−θ)=cos θ sehingga bisa ditulis menjadi
y p=2 A sin( ωt) cos(kx)
ingat bentuk persamaan dasar gelombang adalah y= Asin (ωt ), maka y p dapat ditulis
y p=2 A cos ( kx ) sin( ωt)
jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
bebas menghasilkan persamaan berikut:
Y p=2𝐴 cos(𝑘𝑥) sin(𝜔𝑡) (9 –
11)
Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung bebas adalah
A p =2𝐴 cos(𝑘𝑥) (9 –

12)
Karena nilai sin 𝜔𝑡 nilai maksimumnya adalah 1.
Keterangan:
A p =amplitudo gelombang stasioner (m);
Y p=simpangan gelombang stasioner( m) ;
ω=kecepatan sudut gelombang (rad /s );
t=lamanya gelombang beretar (s);
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

k =bilangan gelombang ; dan


x= jarak titik ke sumber getar( m)
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Untuk menentukan letak perut P dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.
1
Pn= nλ (9 –
2
13)
Dengan n = 0, 1, 2, 3, … (contoh : Perut pertama, maka n=0, berarti jaraknya dari ujung pantul
adalah 0 satuan panjang karena lurus dengan posisi ujung pantul)
Untuk menentukan letak simpul S dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.
1
Sn = λ(2 n+1) (9 – 14)
4
Dengan n = 0, 1, 2, 3, …. (contoh : Simpul ketiga, maka n=2, berarti jaraknya dari ujung pantul

5 5
adalah λ atau satuan panjang (boleh satuan meter atau centimeter tergantung kondisi)).
4 4

2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap


Bagaimana Anda bisa menurunkan persamaan gelombang stasioner ujung terikat? Berbeda dengan

1
gelombang stasioner ujung bebas, pada ujung tetap terjadi pembalikan fase sebesar φ= π
2

1
sehingga beda fasenya menjadi Δφ= π
2
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Gambar 9.4, Gelombang Stasioner Ujung Tetap


Anda bisa memulai dengan menuliskan persamaan gelombang datang dan gelombang pantul
y 1= A sin(ωt−kx ) , karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas dan merambat ke kanan
y 2=− A sin (ωt +kx ) , karena gelombang pantul simpangan awalnya ke bawah dan merambat ke
kiri. Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
y p= y1 + y 2= Asin (ωt−kx)+(−Asin (ωt +kx ))
1 1
y p= A ( sin ( ωt−kx )−sin ( ωt+ kx ) ) ,ingat sinα −sinβ=2 sin ( α −β ) cos ( α+ β )
2 2
Jadi bisa Anda tuliskan,
y p= A ¿
1 1
y p=2 A( sin ( ωt −kx−ωt−kx ) cos (ωt −kx +ωt +kx ))
2 2
1 1
y p=2 A sin (−2 kx ) cos (2 ωt)
2 2
y p=2 A sin(−kx) cos (ωt), ingat sin (−θ)=−sinθ ,
sehingga bisa ditulis
y p=−2 A sin(kx)cos (ωt) ,
ingat tanda – (negatif) di depan A (amplitudo) adalah tanda gelombang tersebut simpangan
awalnya ke bawah, jadi Anda bisa tuliskan hanya dalam bentuk persamaan:
y p=2 Asin(kx)cos( ωt) ,
jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang stasioner ujung
tetap menghasilkan persamaan berikut:
Y p=2 Asin(kx)cos( ωt) (9 –
15)
Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung tetap adalah
A p =2 Asin (kx) (9 –
16)
Karena nilai cos 𝜔𝑡 nilai maksimumnya adalah 1
Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

k = bilangan gelombang; dan


x = jarak titik ke sumber getar (m).
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.
1
Pn= λ (2 n+1)
4
Dengan n = 0, 1, 2, 3, …. (contoh : Perut kedua, maka n=1, berarti jaraknya dari ujung pantul adalah

3 3
λ atau satuan panjang (boleh satuan meter atau centimeter tergantung kondisi)).
4 4
Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan persamaan berikut.
1
Sn = λ n
2
Dengan n = 0, 1, 2, 3, …. (contoh : simpul pertama, maka n=0, berarti jaraknya dari ujung pantul
adalah 0 satuan panjang karena lurus dengan posisi ujung pantul)
Ingat! Semua nilai x pada gelombang stasioner diukur dari ujung pantul, baik ujung terikat maupun
ujung bebas.
Belajar konsep dasar sudah, kira-kira belajar apa lagi ya? Bagaimana jika selanjutnya berlatih
soal? Nah, untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang gelombang berjalan dan stasioner,
simak contoh soal berikut ini.
Bisa kalian coba dulu sambil membaca-baca materi yang ada di di buku paket.

LATIHAN SOAL
1. Pada gelombang stasioner, titik simpul ke-10 berjarak 1,33 m dari ujung bebasnya. Jika
diketahui frekuensi gelombang 50 Hz. Tentukan panjang gelombang dan cepat rambatnya
gelombangnya.

2. Suatu gelombang mempunyai persamaan y = 0,2 cos (4πx) sin (5πt). Jika y dan x dalam
meter, serta t dalam sekon, tentukanlah jarak antara titik perut dan titik simpul yang
berdekatan.

3. Sebuah tali yang panjangnya 95 cm direntangkan. Salah satu ujung tali tersebut digetarkan

1
harmonik naik-turun dengan amplitudo 8 cm dan frekuensi Hz. Sementara itu, ujung tali
4
lainnya terikat. Jika getaran tersebut merambat dengan kecepatan 3 cm/s, Tentukan letak
simpul ke-5 dan perut ke-2 dari titik asal getaran.
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Pembahasan :
Solusi Soal Nomor 1
Diketahui : 1
133= λ(2(9)+1)
f =50 Hz 4

x 10=1,33 m=133 cm 19 λ=532


λ=28 cm=0,28 m
( simpul ke 10 berarti n=9)
Oleh karena λ=28 cm=0,28 m, maka cepat rambat gelomban
ditanya λ=⋯ . ? Dan v=⋯ ?
dapat ditentukan dengan rumus beriku :
Padaujung bebas letak simpul dirumuskan
v=λ f =0,28(50)=14 m/s
sebagaiberikut :
Jadi panjanag gelombang dan cepat rambatnya
1
x 10= λ(2 n+1)
4 berturut turut adalah 0,28 mdan 14 m/s .

Solusi Soal Nomor 2


Diketahui : Untuk menentukan jarak perut dan simpul
y=0,2cos ( 4 πx ) sin( 5 πt) yang berdekatan , tentukan dahulu nilai saat n=0.
Ditanya jarak perut dan simpul yang berdekan. 1
x p= λ . n=0
2
Jawab:
1 1
Mula mulatentukan Panjang gelombangnya x s= λ (2 n+1)=14 λ [ 2(0)+1 ] = λ
4 4
Dari pers. y=0,2cos ( 4 πx ) sin ( 5 πt )
Dengan demikian, jarak perut dan simpul yang
Pers. Gel. y p=2 A cos ( kx ) sin(ωt)
berdekatan adalah :
diketahui : 1
x s−x p = λ
2π 4
k =4 π ; ingat k=
λ 1 1
¿ (0,5)= =0,125 m
2π 4 8
=4 π λ=0,5 m
λ Jadi, jarak perut dan simpul yang berdekatan
adalah 0,125m atau12,5 cm
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

Solusi Soal Nomor 3


😀 memang kelihatan panjang namun sebenarnya cukup mudah kok.
Diketahui : (satuan panjang di kondisikan dalam bentuk cm)
l=95 cm
A=8 cm
1
f = Hz
4
v=3 cm/s
Ditanya x s 5=⋯ . ? Dan x p 2=⋯ . ?
Jawab:
Mula mula , kitatentukan panjang gelombangnya .
v 3
λ= = =12 cm
f 1
4
Kemudian ,tentukan letak simpul ke 5 dari ujung terikat .
Simpul ke 5 berarti n=4 , sehingga:
1
x s 5= λ . n
2
1
x s 5= 12( 4)=24 cm
2
Dengan demikian , letak simpul ke−5 dari sumber getarnya s adalah sebagai berikut .
L−x s 5 =95−24=71 cm
Selanjutnya , tentukanletak perut ke 2 dariujung terikat .
Perut ke 2berarti n=1 , sehingga :
1
x s 2= λ (2 n+ 1)
4
1
¿ 12(2(1)+1)=9 cm
4
Dengan demikian letak perut ke 2 dari dari sumber getarnya adalah sebagai berikut .
L−x s 2=95−9=86 cm
Jadi, letak simpul ke 5 dan perut ke 2 dari titik asal getaran
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

berturut turut adalah 71 cm dan 86 cm .

GLOSARIUM

Gelombang : adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap.


berjalan

Fase : Tahapan/tingkatan masa (perubahan, perkembangan, dsb)

Sudut fase : adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar.

Fase gelombang : adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan


dan arah gerak gelombang
Beda fase : adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan
gelombang.
Superposisi : adalah penggabungan dua gelombang atau lebih yang

gelombang merambat pada medium yang sama


Gelombang : adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang

stasioner amplitudonya selalu berubah.


Gelombang stasioner : Adalah gelombang stasioner yang salah satu ujung

ujung tetap talinya diikat erat.

Gelombang stasioner : adalah gelombang stasioner yang salah satu

ujung bebas ujung talinya diikat longgar

Refleksi 🙂
Bagaimana pengetahuan kamu setelah mempelajari Gelombang Mekanik, Gelombang Berjalan,
dan Gelombang Stasioner? Apa ada istilah yang belum di mengerti? Apabila ada yang belum
dipahami dari materi ini, Usaha apa yang akan kalian lakukan untuk mengatasi masalah
tersebut?
Cobalah berdiskusi dengan teman dan membaca kembali materi. Kalian juga bisa lebih banyak
berlatih mencoba mengerjakan soal-soal yang ada. Apabila kalian menemukan sesuatu yang
kalian ingin tahu secara MANDIRI, maka hasilnya akan lebih mengerti dan paham. Silahkan
MATERI GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER

bertanya kepada guru apabila ada pertanyaan, sambil kalian berusaha menemukan jawabannya
🙂 🙂 🙂 Good Luck. Stay Enjoy, Keep Smile, Seriously 🙂 🙂 🙂

Anda mungkin juga menyukai