Kompetensi Dasar
KOGNITIF PSIKOMOTORIK
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis 4.9 Melakukan percobaan gelombang
gelombang berjalan dan gelombang berjalan dan gelombang stasioner,
stasioner pada berbagai kasus nyata beserta presentasi hasil percobaan
dan makna fisisnya
GELOMBANG STASIONER _ AL
C. Tujuan Pembelajaran
GELOMBANG STASIONER _ AL
PETA KONSEP
Gelombang
Berjalan
Berjalan
&
Stasioner
Gelombang
Stasioner
GELOMBANG STASIONER _ AL
GELOMBANG STASIONER
tidak tetap atau berubah-ubah. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua
buah gelombang yang amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang
stasioner, Anda akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik
Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau
gelombang tegak. Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu:
terikat? Berbeda dengan gelombang stasioner ujung bebas, pada ujung tetap
+A
Sumber Getar
t=0
t (sekon)
O
-A
Gelombang Datang
GELOMBANG STASIONER _ AL
Anda bisa memulai dengan menuliskan persamaan gelombang datang dan gelombang
pantul
y1 = -A sin (𝜔𝑡 + 𝑘𝑥) , karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas dan
merambat ke kiri
merambat ke kanan.
Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
𝑦𝑝 = 𝑦2 + 𝑦1
𝑦𝑝 = 𝐴 (sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) − sin(𝜔𝑡 + 𝑘𝑥)) , ingat sin 𝛼 − sin 𝛽 = 2 𝑠𝑖𝑛 ½ (𝛼 −𝛽) cos ½
(𝛼 + 𝛽)
𝑦𝑝 = 𝐴 (2 (sin ½ ((𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) − (𝜔𝑡 + 𝑘𝑥)) cos ½ ((𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) + ((𝜔𝑡 + 𝑘𝑥) )
simpangan awalnya ke bawah, jadi Anda bisa tuliskan hanya dalam bentuk
persamaan :
Jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang
GELOMBANG STASIONER _ AL
Dengan:
𝒚𝒑 = 𝟐𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝒌𝒙 𝐜𝐨𝐬 𝝎𝒕 𝒚𝒑 = Simpangan Gelombang Stasioner ( m ) ; (cm)
Artinya, fase gelombang datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda
GELOMBANG STASIONER _ AL
𝑦1 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 + 𝑘𝑥) , karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas dan
merambat ke kiri
𝑦2 = 𝐴 sin(𝜔𝑡 - 𝑘𝑥) , karena gelombang pantul simpangan awalnya juga ke atas dan
merambat ke kanan
Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
𝑦𝑝 = 𝑦2 + 𝑦1
(𝛼 − 𝛽)
𝑦𝑝 = 𝐴 (2 (sin ½ ((𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) + (𝜔𝑡 + 𝑘𝑥)) cos ½ ((𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) − ((𝜔𝑡 + 𝑘𝑥) )
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin (𝜔𝑡 ) cos (−𝑘𝑥), ingat cos ( −𝜃) = cos 𝜃 , sehingga Anda bisa tulis
𝑦𝑝 = 2𝐴 sin (𝜔𝑡 ) cos (𝑘𝑥), ingat bentuk persamaan dasar gelombang adalah
Jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang
GELOMBANG STASIONER _ AL
TITIK PERUT DAN TITIK SIMPUL
a. Jarak perut
Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
Titik Pantul
y
Gelombang Pantul
+A P1 P2 P3 P4 P5
Sumber Getar
t=0
t (sekon)
O
-A P1 P2 P3 P4 P5
Gelombang Datang
Dengan:
𝟏
𝑿𝒑𝒏 = (𝟐(𝒏 − 𝟏) + 𝟏) 𝝀 𝑿𝒑𝒏 = Jarak perut ke-n ke titik pantul ( m ) ; (cm)
𝟒
𝝀 = Panjang gelombang (m) ; (cm)
b. Jarak Simpul
Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
GELOMBANG STASIONER _ AL
Titik Pantul
y
Gelombang Pantul
+A
Sumber Getar
t=0
t (sekon)
O S1 S2 S3 S4 S5
-A
Gelombang Datang
Dengan:
𝟏
𝑿𝒔𝒏 = (𝒏 − 𝟏) 𝝀 𝑿𝒔𝒏 = Jarak simpul ke-n ke titik pantul ( m ) ; (cm)
𝟐
𝝀 = Panjang gelombang (m) ; (cm)
a. Jarak Perut
Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
P1 P2 P3 P4 P5
P2 P3 P4 P5
P1
Dengan:
𝟏
𝑿𝒑𝒏 = (𝒏 − 𝟏) 𝝀 𝑿𝒑𝒏 = Jarak perut ke-n ke titik pantul ( m ) ; (cm)
𝟐
𝝀 = Panjang gelombang (m) ; (cm)
GELOMBANG STASIONER _ AL
b. Jarak Simpul
Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
Dengan:
GELOMBANG STASIONER _ AL
Contoh soal
GELOMBANG STASIONER _ AL
Contoh soal
Seutas tali yang panjang yang salah satu ujungnya digetarkan dan ujung lainnya
bergerak naik turun secara terus menerus sehingga terbentuk gelombang
stasioner. Jika amplitudo 20 cm, frekuensi 0,25 Hz dan cepat rambat
gelombang 2 cm/s, maka tentukan lah :
GELOMBANG STASIONER _ AL