Anda di halaman 1dari 5

A.

Materi
Pertemuan 1
Gelombang Berjalan
Gelombang yang memiliki amplitudo tetap sering disebut gelombang berjalan. Untuk
lebih jelasnya ikuti kegiatan sederhana sebagai berikut . Apa yang terjadi pada tali jika
diikatkan lalu salah satu ujungnya digetarkan? Tentu gelombang pada tali akan merambat
dengan amplitudo atau simpangan maksimum selalu tetap. Gelombang semacam ini
disebut gelombang berjalan .

• x
o p

x
Gambar 1. Gelombang merambat searah sumbu x positif

Jika titik O telah bergetar selama t sekon, simpangan gelombang di titik O dapat
dituliskan sama dengan simpangan getaran harmonik sederhana Y = A sin θ
Y = A sin ω t .....................………………………………………………………..( 1.1 )

Keterangan : y = simpangan gelombang ( m )


A = amplitudo ( m )
ω = kecepatan sudut ( rad/s)
t = lamanya bergetar ( s )
1
karena ω=2πf ↔f= T
t ..............………………………………………………………..( 1.2 )
Y= Asin 2 π T
.
t fase gelombang ...............…………………………….…..( 1.3 )
φ= T

Gelombang merambat ke kanan, tentu saja O telah bergetar terlebih dahulu. Bila cepat
rambat gelombang adalah v dan waktu yang diperlukan gelombang untuk merambat dari O
x
ke P adalah jarak OP ( x ) dibagi dengan kecepatan ( v ). Jika O telah bergetar selama t
x
sekon, maka titik P baru bergetar selama ( t - v ) dan fase getaran di P adalah :
x
t−
v t x
φ= T = T - v.T

t x
.....................…...……………………………………………….…..( 1.4 )
φ = T - λ
Dengan demikian persamaan umum gelombang berjalan dapat ditulis sebagai berikut :
t x
y = A sin 2 π ( T - λ )
y = A sin (ω t - k ..............................……………………………………….…..( 1.5 )
x)
Keterangan : y = simpangan di titik P ( m )

k = λ disebut bilangan gelombang ( m -1)
ω = frekuensi ( rad/s)
A = amplitudo ( m )
x = jarak titik P dari titik asal ( m )
Tanda ( + ) dalam amplitudo gelombang pertama kali digetarkan ke atas dan ( - ) pada
amplitudo gelombang digetarkan ke bawah. Untu tanda negatif ( - ) dalam sinus
gelombang merambat ke kanan dan sebaliknya kalau ( + ) gelombang merambat ke kiri

Pertemuan 2
Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Pada ujung tetap ciri ujung pantulnya tidak bergerak bebas atau naik turun dan terjadi
titik simpul sehingga gelombang pantul akan membalikkan fase sebesar 180 0. Titik O titik
asal getar, l = panjang tali dan x = jarak titik P dari ujung pantul B. Pada titik P mengalami
perpaduan gelombang datang y1 dan gelombang pantul y2 sehingga menghasilkan
simpangan gelombang diam sebagai berikut :
y1 y2 y1: gelombang datang
C y2: gelombang pantul
p O : titik asal getaran
O • B
B : ujung terikat tali
C : dinding pemantul
l P : titik berjarak x dari C
x
l : jarak titik asal O ke C

Gambar 2. gelombang stasioner pada dawai ujung


tetap

Persamaan simpangan di titik p adalah : y p = y 1 + ( - y 2 )

y p =2 A sin 2 π ()
x
λ
t l
( )
cos2 π − = 2 A sin kx cos (ωt − kl)
T λ
Amplitudo gelombang stasioner di titik p adalah:
A p = 2 A sin 2 π ( xλ ) = 2a sin kx
Letak simpul dari ujung pantul

X=(2n)¼λ dengan n = 0, 1, 2, 3 …
Letak perut dari ujung pemantul
X = ( 2n + 1 ) ¼ λ dengan n = 0, 1, 2, 3 …

Pertemuan 3
Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang terbentuk dari hasil interferensi atau perpaduan dua
gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama tetapi arah
rambatnya berlawanan. Pada gelombang ini tidak semua titik yang
dilalui oleh gelombang mempunyai amplitudo yang sama. Ada titik –
titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum, disebut perut dan titik
– titik yang bergetar dengan amplitudo nol, disebut simpul.
Gelombang Stasioner pada tali dengan ujung bebas. Tali dengan
ujung bebas berarti ujung tali bergetar dengan bebas naik atau turun
mengikuti getaran gelombang datang seperti tapak pada gambar 1.
Dengan demikian pada ujung bebas tidak ada perubahan fase yang
artinya fase gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul.
Untuk menurunkan persamaan gelombang stasioner pada tali
dengan ujung bebas. Persamaan gelombang datang,
y 1= A sin( ωt−kx ) Gambar 3.
Persamaan gelombang pantul, Ujung Tali Bebas
y 2= A sin (ωt +kx )
Jika kedua persamaan gelombang dijumlahkan maka, persamaan gelombang stasioner
akibat pemantulan pada ujung bebas adalah
y p=2 A cos kx sin wt ¿ ¿........................................................................................(pers. 1)
Dari persamaan 1, tampak amplitudo gelombang stasioner pada ujung bebas yaitu
A p =2 A cos kx
a. Letak perut gelombang stasioner pada ujung bebas
Perut (amplitudo terbesar)

( )
1
x=n λ ,dengan n=0 , 1,2 ,. . .
2
b. Letak simpul gelombang stasioner pada ujung bebas
1
x=(2 n+ 1) λ , dengan n=0 ,1,2 , . ..
4

Pertemuan 4
Percobaan Melde
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua
buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya
amplitudo pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol,
dan pada perut gelombang amplitudo maksimum.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk
menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang
ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang
yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh
gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan
sebagai berikut :
v =λ f
Dimana : v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
Dalam percobaan ini akan dibahas interferensi gelombang pada tali yang diakibatkan
oleh dua buah gelombang, yaitu gelombang yang datang dan gelombang pantul. Hasil
interferensi gelombang pada tali yang simpul dan perut yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Gelombang Transversal


Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan
terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya
tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang
stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.
Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang
dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan
satu lembah yang terdiri dari tiga simpul. Pada percobaan melde, besarnya cepat rambat
gelombang dinyatakan berbanding lurus dengan akar tegangan tali, berbanding lurus
dengan akar panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa tali.
Sehingga persamaan cepat rambat gelombang dalam percobaan Melde dapat
dirumuskan:

v=
√ F
μ dengan
μ=
m
l
Dimana : v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)

Anda mungkin juga menyukai