Anda di halaman 1dari 4

Gejala Gelombang-SMA Kelas XII-delthawati99@gmail.

com 1

GEJALA GELOMBANG
A. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Dalam
perambatannya, gelombang membawa energi dari satu tempat ke tempat
lain. Berdasarkan sifat fisisnya, gelombang dibedakan sebagai berikut:
1. Berdasarkan arah getarnya:
a. Gelombang transversal
Gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap arah
perambatannya.
Contoh: gelombang pada permukaan air, gelombang pada tali,
cahaya.

b. Gelombang longitudinal
Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
perambatannya.
Contoh: gelombang bunyi



Panjang gelombang longitudinal merupakan jarak antara dua pusat
rapatan yang berdekatan atau jarak antara dua pusat regangan
yang berdekatan.
2. Berdasarkan amplitudo
a. Gelombang berjalan
Gelombang yang amplitudonya tetap di setiap titik yang dilalui
gelombang.
Contoh: gelombang yang merambat pada tali yang sangat panjang
b. Gelombang stasioner
Gelombang yang amplitudonya berubah-ubah. Gelombang
stasioner terjadi akibat interferensi terus menerus antara
gelombang datang dan gelombang pantul yang berfrekuensi,
panjang gelombang, amplitudo, laju sama tetapi arahnya
berlawanan. Nama lain gelombang stasioner adalah gelombang
berdiri, gelombang diam, atau gelombang tetap.
Contoh: gelombang pada senar gitar
3. Berdasarkan medium perambatannya
a. Gelombang mekanik
Gelombang yang memerlukan medium perambatan.
Contoh: bunyi
b. gelombang elektromagnetik
Gelombang yang tidak memerlukan medium perambatan.
contoh : gelombang radio, gelombang televisi, gelombang mikro
(radar), sinar inframerah, sinar tampak (cahaya), sinar ultraviolet,
sinar X, sinar gamma.

B. Sifat-Sifat Gelombang
1. Dispersi gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika
gelombang merambat melalui suatu medium.
Contoh: pembentukan pelangi, cahaya putih yang melalui prisma
menjadi spektrum warna (cahaya merah, jingga, kuning, hijau, nila,
ungu).



Gejala Gelombang-SMA Kelas XII-delthawati99@gmail.com 2

2. Pemantulan gelombang (refleksi)

Gambar di atas merupakan pemantulan gelombang pada permukaan
air dengan muka gelombang lurus mengenai bidang datar.

Hukum pemantulan gelombang: sudut datang sama dengan sudut
pantul ( i = r)
3. Pembiasan gelombang (refraksi)
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah gelombang akibat
perubahan kecepatan gelombang ketika melewati satu medium ke
medium lain. Kecepatan gelombang berkurang ketika melewati
medium yang lebih rapat dari sebelumnya, sehigga panjang
gelombangnya mengecil, seperti pada gambar di bawah.

Persamaan umum pembiasan gelombang:

sini
sin r
=
:
1
:
2
=
z
1
z
2
=
n
2
n
1

4. Difraksi gelombang
Difraksi adalah pelenturan gelombang yang disebabkan oleh
penghalang berupa celah sempit.

5. Interferensi gelombang
Syarat terjadi interferensi gelombang adalah kedua sumber
gelombang harus bergerak serentak dengan amplitudo dan frekuensi
yang sama.
Interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika kedua
gelombang yang terpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo
gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap
gelombang.

Interferensi destruktif (saling meniadakan) terjadi jika kedua
gelombang yang terpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang
paduan sama dengan nol.

gelombang terdifraksi
gelombang datang
gelombang 1
gelombang 2
perpaduan
gelombang 1 dan 2
gelombang 1
gelombang 2
perpaduan
gelombang 1 dan 2
Gejala Gelombang-SMA Kelas XII-delthawati99@gmail.com 3

6. Polarisasi gelombang (dapat diserap arah getarnya)



Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal. Dalam
fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke
segala arah ketika melewati filter polarisasi (polaroid), getaran
horizontal diserap seluruhnya sedangkan getaran vertikal diserap
sebagian. Cahaya alami (yang getarannya ke segala arah) disebut
cahaya tidak terpolarisasi. Cahaya alami setelah melewati polaroid
hanya memiliki getaran pada satu arah saja, dan disebut cahaya
terpolarisasi linear.


C. Rumus-Rumus
1. Hubungan frekuensi () dan periode(T)
=
1
1
atau I =
1
]

2. Cepat rambat gelombang (u)
: = z. atau : =
x
1

3. Frekuensi sudut atau kecepatan sudut (m)
= 2n atau =
2n
1

4. Persamaan simpangan gelombang (y)
y = A sin0
5. Bilangan gelombang (k)
k =
2n
x


6. Gelombang Berjalan


Jika titik O telah bergetar selama t, maka titik P telah bergetar selama:
t
p
= t
x
:

Jika simpangannya y
o
= Asint, maka simpangan di titik P:
y
p
= Asin [t
x
:

Persamaan simpangan gelombang stasioner
Persamaan simpangan di suatu titik sembarang pada tali (misalnya
di titik p), yang berjarak x dari titik asal getaran adalah sebagai
berikut:
y
p
= _Asin(t kx)

atau

y
p
= _Asin 2n _
t
I

x
z
]
NB:
o Tanda positif pada A jika titik asal getaran O untuk pertama
kalinya bergerak ke atas.
o Tanda negatif pada A jika titik asal getaran O untuk pertama
kalinya bergerak ke bawah.
o Tanda negatif dalam sinus untuk gelombang berjalan yang
merambat ke kanan.
o Tanda positif dalam sinus untuk gelombang berjalan yang
merambat ke kiri.
Kecepatan rambat gelombang dapat dicari dengan:
: =

k

cahaya alami yang datang
(cahaya tidak terpolarisasi)
Getaran-getaran vertikal
diserap sebagian
getaran horisontal
diserap sempurna oleh
polaroid
Cahaya yang diteruskan
terpolarisasi linear
p
x
y
p

Gejala Gelombang-SMA Kelas XII-delthawati99@gmail.com 4

Kecepatan getaran partikel di titik P adalah turunan pertama
simpangan di titik P terhadap waktu:
:
p
=
Jy
p
Jt
=
J
Jt
|A sin(t kx)]
:
p
= Acos(t kx)
Percepatan getaran partikel di titik P adalah turunan pertama
kecepatan getar di titik P terhadap waktu.
o
p
=
J:
p
Jt
=
J
Jt
| A cos(t kx)]
o
p
=
2
A sin(t kx)
o
p
=
2
y
Sudut fase (0)
Sudut pase di titik p:
0
p
= t kx atau 0
p
= 2n [
t
1

x
x

Hubungan sudut fase (0) dan fase ()
0
p
= 2n
Fase ()
Fase di titik p memenuhi persamaan:

p
=
t
I

x
z
=
0
2n

Beda fase dua titik pada jarak tertentu




Beda fase antara titik A dan B adalah:
=
(x
B
x
A
)
z
=
x
z

NB: Tanda negatif menunjukkan bahwa untuk gelombang yang
merambat ke sumbu x positif, partikel yang terletak di depan
(sebelah kanan) mengalami keterlambatan fase terhadap partikel di
belakangnya (sebelah kiri).

7. Gelombang Stasioner

Gelombang Stasioner oleh Pemantulan
Ujung Bebas Ujung Terikat





Simpangan di titik p:

y
p
= 2A cos kx sin(t kl)

Simpangan di titik p:

y
p
= 2A sin kx cos (t kl)
Dari persamaan di atas tampak bahwa amplitudo gelombang stasioner pada ujung
bebas dan terikat tergantung pada jarak dari titik pantul (x)
Amplitudo gelombang stasioner

A
p
= 2Acos kx

Amplitudo gelombang stasioner

A
p
= 2A sin kx

Letak simpul dari ujung bebas=
kelipatan ganjil dari
x
4

x
n+1
= (2n + 1)
z
4


n=0, 1, 2,
Letak simpul dari ujung terikat=
kelipatan genap dari
x
4

x
n+1
= (2n)
z
4


n=0, 1, 2,
Letak perut dari ujung bebas= kelipatan
genap dari
x
4

x
n+1
= (2n)
z
4


n=0, 1, 2,
Letak perut dari ujung terikat= kelipatan
ganjil dari
x
4

x
n+1
= (2n + 1)
z
4


n=0, 1, 2,
Ingat: nilai n yang dimasukkan ke rumus adalah keberapa dikurangi 1
Misal ditanyakan perut ke 5, maka n= 4.

O
A
B
x
A

x
B

p p
y
p
y
p

x
x

Anda mungkin juga menyukai