a. Pendekatan Topik
Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat dimulai dari
topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya kelaparan. Kelaparan di suatu
daerah diungkapkan jenis, sebab, persebaran, intensitas, dan interelasinya dengan
gejala lain dan masalah secara keseluruhan. Dengan begitu, masalah geografi di
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tertentu
yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain. Adapun pendekatan
regional adalah mendekati suatu gejala atau masalah dari region atau wilayah
tempat gejala tadi tersebar. Pendekatannya ditekankan kepada region yang
merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktivitas manusianya.
Misalnya, masalah pantai. Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi
pantai. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat
mengungkapkan interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di
pantai. Apakah hutan bakau di pantai dapat mengurangi abrasi pantai? Kita dapat
membandingkan kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi dengan pantai yang
ditumbuhi pohon-pohon bakau. Itulah sebabnya antara pendekatan topik,
pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional sukar dipisahkan satu sama
lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan membantu pendekatan
lainnya.
Pendekatan kronologi suatu gejala atau masalah pada ruang tertentu dapat kita
lakukan sebagai berikut:
mengkaji perkembangannya;
melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa
yang akan datang;
melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi
di daerah atau wilayah tertentu.
Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah
yang merupakan suatu sistem (Nursid Sumaatmadja, 1981). Mode berpikir
sintetik adalah mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin
ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian dari
keseluruhan yang besar. Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi
yang digunakan untuk mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi
dan sistem keruangan (spatial system). Pelaksanaan pendekatan sistem suatu
gejala geografi dikaitkan atau dihubungkan dengan gejala lainnya dalam suatu
sistem keruangan. Pendekatan sistem dapat pula diterapkan pada sistem keruangan
industri, permukiman, perkotaan, pelabuhan, jaringan transportasi-komunikasi, dan
sebagainya.