Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI


a. Getaran

Getaran adalah gerak bolak-balik suatu objek di sekitar titik setimbang. Getaran
dapat
terjadi pada benda pegas yang bergetar, benda yang berayun-ayun, benda yang naik
turun di
permukaan air, dan lain-lain. Getaran harmonis adalah gerak getaran yang
membentuk pola yang berulang-ulang secara terus menerus tanpa henti.
Secara umum, besarnya periode (T) dan frekuensi (f) getaran yaitu:

hubungan antara periode dan frekuensi:

Keterangan:
T = Periode (s)
f = frekuensi (Hz)
n = banyak getaran (getaran)
banyaknya 1 getaran atau 1 gelombang yaitu:
Jika benda berayun mulai dari A, maka satu getaran
atau satu gelombang adalah A, B, C, B, A. Jika benda
mulai berayun dari B, maka satu getaran atau satu
gelombang adalah B, C, B, A, B.

Contoh soal:

Sebuah bandul berayun 6000 kali tiap 2 menit. Besar frekuensi dan
periode bandul tersebut adalah . . .
Dik: n = 6000
t = 2 menit = 120 sekon
Dit: T dan f
Jawab:
a. T = t / n

= 120 s / 6000
= 0,02 s
b. f = 1 / T
= 1 / 0,02 s
= 50 Hz
Latihan soal:

1. Frekuensi suatu gelombang adalah 100 Hz. Besar periodenya


adalah . .
2. Sebuah bandul berayun dengan pola seperti pada gambar di
samping. Jika bandul mulai berayun dari A, maka urutan satu
getaran atau satu ayunan yang benar adalah . . .

3. Suatu mesin bergetar 1800 kali tiap menit. Besar frekuensi


getar mesin tersebut adalah . . .
b. Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat.
1. Jenis Gelombang
a. berdasarkan arah getarnya, gelombang dibagi menjadi:
1) Gelombang Transfersal
Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarnya tegak
lurus dengan arah rambat.

v=
atau v = x f
T

Berikut ini dijelaskan beberapa istilah yang berlaku pada


gelombang transversal serpeti gambar diatas
1. Puncak gelombang, yaitu titik-titik tertinggi pada gelombang (misalnya
titik b dan f).
2. Dasar gelombang, yaitu titik-titik terendah pada gelombang (misalnya
titik d dan h).
3. Bukit gelombang, yaitu lengkungan o-b-c atau e-f-g.
4. Lembah gelombang, yaitu lengkungan c-d-e atau g-h-i.
5. Amplitudo (A), yaitu perpindahan maksimum (misalnya: b,b 1 dan d,d1).
6. Panjang gelombang ( ), yaitu jarak antara dua puncak berurutan
(misalnya b-f) atau jarak dua dasar berurutan (d-h).
7. Periode (T ) yaitu waktu yang diperlukan untuk menempuh b-f atau d-

h.
8. Cepat rambat gelombang (v) yaitu jarak yang ditempuh gelombang
Persamaan untuk mencari besarnya cepat rambat gelombang (v) :

v=

atau

v = x f
Keterangan:
v = Cepat rambat gelombang (m/s)
= Panjang gelombang (m)
T = Periode gelombang (s)
f = Fekuensi gelombang (Hz)
Contoh soal:

Dua balok kayu terapung pada permukaan laut dan berjarak 60 cm satu sama lain.
Keduanya turun bersama permukaan air dengan frekuensi 2 getaran per sekon. Bila
salah satu balok berada dipuncak gelombang , maka balok yang lain berada di dasar
gelombang, dan antara balok terdapat satu bukit gelombang. Berapakah cepat rambat
gelombang pada permukaan air?
Jawab:
Dik: r = 60 cm
f = 2 Hz
dit : v

Misalkan kedua balok berada pada titik puncak b dan titik lembah h, maka :
* Jarak benda (r) = panjang gelombang benda ()
* Titik b ke f =
* Titik f ke h =
Jadi jumlah keseluruhannya ada 3/2
r = 3/2
60 cm = 3/2
= (60 cm x 2)/3
= 40 cm
v=xf
v = 40 cm x 2 Hz = 80 m/s
2). Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar
dengan arah rambat

Pada gelombang logitudinal jumlah panjang gelombang ditentukan berdasarkan


jumlah dua pusatan rapatan yang saling beredekatan atau sebakliknya.
= 2 pusat rapatan yang saling berdekatan atau 2 pusat renggangan yang saling
berdekatan
= pusat rapatan dan pusat renggangan yang saling berdekatan
Contoh soal:
Pada sebuah gelombang longitudinal dimana dua pusat rapatan saling berdekatan
memiliki panjang gelombang 2 m, bila frekuensi gelombang itu adalah 300 Hz,
berapakah cepat rambat gelombang tersebut?
Dik: = 2 m
f = 300 Hz
dit: v?
Jawab:
v=xf
v = 2 m x 300 Hz =600 m/s
Latihan soal:
1. Sebuah sliki menghasilkan gelombang longitudinal dengan jarak antara pusat
rapatan dan renggangan yang berdekatan 20 Hz, tentukan cepat rambat
gelombang?
2. Dua gabus terapung pada permukaan laut dan berjarak 100 cm satu sama
lain. Keduanya turun bersama permukaan air dengan frekuensi 4 getaran per
sekon. Bila salah satu balok berada dipuncak gelombang , maka balok yang
lain berada di dasar gelombang, dan antara balok terdapat dua bukit
gelombang. Berapakah cepat rambat gelombang pada permukaan air?
b. Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
1) Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan merupakan jenis gelombang yang
memiliki sifat amplitudo yang sama pada setiap titik yang dilalui.
Gelombang berjalan memiliki persamaan :
y = A sin (t kx)

Keterangan:
A = amplitudo getaran di titik asal o (m)
= frekuensi sudut (s-1 atau rad.s-1)
k = bilangan gelombang (m-1)
x = jarak titik sembarang P dari titik asal O
y = simpangan getaran di titik sembarang P
Catatan:
Tanda negatif dalam sinus diberikan untuk gelombang berjalan yang merambat

ke kanan, sedang tanda positif diberikan untuk gelombag berjalan yang


merambat ke kiri
Tanda positif pada A diberikan jika titik asal getaran O untuk pertama kalinya
bergerak ke atas, sedang tanda negatif pada A diberikan jika titik asal getaran
O untuk pertama kalinya bergerak ke bawah
Untuk titik asal getaran berlaku x = 0
2
2
Tetapan bilangan gelombang (k), k =
dan =
atau

T
=2 f
Contoh soal
Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,20 sin 0,40 (60t-x)
dengan x dan y dalam cm, dan t dalam sekon. Tentukan:
a. arah perambata gelombang
b. amplitudo gelombang
c. frekuensi gelombang
d. panjang gelombang
e. cepat rambat gelombang

Dengan menyamakan kedua persamaan di atas kita dapat menjawab


pertanyaan (a)
sampai dengan (e).
(a) Karena tanda dalam sinus adalah negatif, maka arah perambatan
gelombang adalah ke kanan.

2) Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang merambat
dengan amplitudo berubah. Pada gelombang stasioner ini

akan terjadi yang namanya superposisi linier. Super posisi


lineier terjadi ketika dua gelombang atau lebih datang secara
bersamaan pada tempat sama, resultan gangguan adalah
jumlah dari masing-masing gelombang. Gelombang stasioner
terjadi jika dua gelombang yang mempunyai frekuensi dan
amplitudo sama bertemu dalam arah yang berlawanan.
Gelombang stasioner memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri atas
simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang
mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut yaitu
tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai amplitudo
maksimum pada gelombang tersebut.
a. Formulasi gelombang stasioner pada ujung tetap

Persamaan untuk mencari besarnya simpangan dan amplitudo gelombang


stasioner
y=2 A sin kx cos t
y= A s cos t
A s =2 A sin kx

Keterangan :
As = amplitudo gelombang stasioner (m)
A = amplitudo gelombang stasioner (m)
x = jarak partikel pada ujung tetap
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung tetap
Letak simpul dan perut

Contoh soal:
Seutas tali yang panjangnya 116 cm direntangkan mendatar. Salah
satu ujungnya digetarkan naik-turun sedangkan ujung lainnya terikat.
Frekuensi 1/6 Hz dan amplitudo 10 cm. Akibat getaran tersebut,
gelombang menjalar pada tali dengan kecepatan 8 cm/s. Tentukan:
(a) Amplitudo gelombang hasil perpaduan (interferensi) di titik yang
berjarak 108 cm dari titik asal getaran.
(b) Letak perut ke-4 dan simpul ke-4 dari titik asal getaran.

Panjang tali = 116 cm; frekuensi f =1/6 Hz; cepat rambat v = 8


cm/s. Amplitudo gelombang berjalan A = 10 cm; jarak P dari asal titik
getaran O, PO = 108 cm. Perhatikan gambar di atas,
PO = l x x = l PO = 116 -108 = 8 cm

(a)

Untuk menentukan amplitudo gelomabang stasioner, As, dengan


persamaan As = 2 A sin kx, kita harus menghtung dahulu nilai
kemudian k =2 / .

=v / f =(8 cm/s)/(1/6 Hz)=48 cm

k =2 / =2 /48 cm1

A s=2 A sin kx
A s=2 ( 10 cm ) sin

2 ( 10 cm ) sin

( 1648 )

2 ( 10 cm ) sin

( 3 )

2 ( 10 cm ) sin

( 1803 )

2 ( 10 cm )
(b)

( 248 8)

( 12 3)=10 3 cm

Letak perut ke-3 (n + 1 = 3 atau n = 2) dari ujung tetap dihitung


dengan persamaan (1-16).
n = 3-1 = 2
n=2
Xn

+1

= 60 cm

Letak perut ke 3 dari titik asal O adalah b:


l 3 = 116 60 = 56 cm
Letak simpul ke-4 (n+1 =4 atau n=3) dari titik tetap dihitung dengan
persamaan (1.15).

x4 = 2(3) (48cm/4) = 72 cm

Letak simpul ke-4 dari titik asal O adalah:


l x4 = 116 72 = 54 cm

b. Formulasi gelombang stasioner pada ujung terikat

Persamaan untuk mencari besarnya simpangan dan amplitudo gelombang


stasioner
Y =2 A cos kx sin t
Y = A s sin t
A s =2 A cos kx

Keterangan :
As = amplitudo gelombang stasioner (m)
A = amplitudo gelombang stasioner (m)
x = jarak partikel pada ujung bebas
y = simpangan partikel pada gelombang stasioner oleh ujung bebas

Contoh soal:
Sebuah tali yang panjang, salah satu ujungnya digetarkan terus-menerus
dengan amplitudo 10 cm, periode 2 s, sedangkan ujung yang lain dibuat
bebas. Jika cepat rambat gelombang pada tali tersebut 18 cm/s dan pada
tali terjadi gelombang stasioner, tentukanlah :
a. Amplitudo gelombang stasioner pada titik P yang berjarak 12 cm
dari ujung bebas,
b. Letak simpul ke-2 dan perut ke-3 dari ujung bebas.

b. letak simpul ke-2 (n + 1 = 2 atau n = 1)

x n+1=( 2 n+1 )
4
36
( 2 (1 )+1 )
4
36
(2+1)
4
108

=27 cm
4
letak perut ke-3 (n + 1 = 3 atau n = 2)

x n+1=2 n
4
36
2(2)
4
144

=36 cm
4
Latihan soal (semua latihan soal dikumpulkan hari 11 atau 12 agustus
2016, sambil kita bahas bersama)
1. Sebuah tali yang panjang salah satu ujungnya digetarkan secara kontinu
dengan amplitudo 20 cm dan periodenya 4 s sedangkan ujung yang lain
dibuat bebas, sehingga pada tali tersebut terbentuk gelombang stasioner.
Jika cepat rambat gelombang pada tali tersebut 20 m/s. tentukanlah :
a. Persamaan gelombang stasioner pada tali tersebut,
b. Jarak antara tiga simpul yang berurutan,
c. Letak perut ke-4.
2. Jika jarak simpul ke-3 dari ujung bebas adalah 50 cm tentukanlah jarak perut
ke-5 dari ujung bebas
3. Sebuah tali yang panjangnya 6 m direntangkan horisontal, salah satu
ujungnya terikat kuat sedangkan ujung yang lain digetarkan secara kontinu,
sehingga terjadi gelombang stasioner. Jika jarak perut ke-5 dari ujung terikat
2,25 meter, tentukanlah :
a. Panjang gelombang yang terjadi,
b. Letak simpul ke 6 dari ujung terikat,

c. Persamaan gelombang jika amplitudo getarannya 10 cm.

2. Gejala-gejala gelombang
a. Pemantulan gelombang
Dalam pemantulan gelombang tersebut berlaku hukum pemantulan
gelombang yaitu :
sudut datang gelombang sama dengan sudut pantul gelombang, dan
gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak
dalam satu bidang datar.

b. Pembiasan gelombang
Dalam pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang
menyatakan : Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus
sudut bias merupakan bilangan tetap.

c. Interferensi gelombang
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat
dipergunakan dua sumber getar berbentuk bola atau sumber
getar berupa keping/plat yang diberi dua lubang/celah di mana
celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran
(gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang
agar teramati dengan jelas, maka kedua gelombang yang
berinterferensi tersebut harus merupakan dua gelombang yang
koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua
gelombang tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang
sama serta memiliki selisih fase yang tetap/konstan. Ada dua
sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif
artinya saling memperkuat, yaitu saat kedua gelombang
bertemu (berinterferensi) memiliki fase yang sama. Sedang
interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika

kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan

d. Difraksi gelombang
Untuk menunjukkan adanya difraksi gelombang dapat dilakukan
dengan meletakkan penghalang pada tangki riak dengan
penghalang yang mempunyai celah, yang lebar celahnya dapat
diatur.
Difraksi
gelombang
adalah
peristiwa
pembelokan/penyebaran (lenturan) gelombang jika gelombang
tersebut melalui celah. Gejala difraksi akan semakin tampak
jelas apabila lebar celah semakin sempit. Dengan sifat inilah
ruangan dalam rumah kita menjadi terang pada siang hari
dikarenakan ada lubang kecil pada genting. Serta suara alunan
musik dari tape recorder dapat sampai ke ruangan lain,
meskipun kamar tempat tape tersebut pintunya tertutup rapat.

Anda mungkin juga menyukai