EDHI NURHARTADI
Siswa dapat mejelaskan air
Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis air
Siswa dapat menjelaskan metode analisis
kadar air
Siswa dapat melakukan analisis kadar air
Analisa kadar air dalam bahan pangan
penting untuk bahan pangan segar dan
olahan.
Analisa sering menjadi tidak sederhana
karena air dalam bahan pangan berada
dalam bentuk terikat secara fisik atau
kimia dengan komponen bahan pangan
lainnya sehingga sulit memecahkan
ikatan-ikatan air tersebut.
Hal ini mengakibatkan sulit
memperoleh ketelitian analisis yang
tinggi sehingga berkembanglah
berbagai metode analisis air.
AIR
CDE
% Air (wb) x 100%
D
CDE
% Air (db) x 100%
E-C
Berat air (mg)
% Air (wb) x 100%
Berat sample (mg)
E-C
% Berat kering x 100%
D
% Berat kering 100% - kadar air (%wb)
THERMOVOLUMETRI
Prinsip: menguapkan air dengan “pembawa” cairan kimia yang
mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak
dapat campur dengan air serta mempunyai BJ lebih
rendah daripada air.
Cara:
1. Timbang bahan padat yg telah dipotong-potong kecil/bubuk
secukupnya yg lebih kurang mengandung 2 –5 ml air, dan
pindahkan ke dalam labu distilasi. Tambahkan kurang lebih
75 – 100 ml toluene/xylene dan pasang labu distilasi pada
alat distilasi khusus dengan penampung air yang menguap
tabung Stark-Dean dan Sterling-Bidwell
2. Atur pemanasan distilasi sampai kira-kira 4 tetes toluene
jatuh dari kondensor setiap detik.
3. Lanjutkan distilasi sampai semua air menguap dan air dalam
penampung tidak bertambah lagi (lebih kurang 1 jam).
4. Bacalah volume air dan hitung % air dari berat contoh.
Volume air (ml)
% Air (wb) x 100%
Berat sample (g)
Stark-Dean flask Modified Sterling-Bidwell flask
METODE KIMIAWI
a. Cara Titrasi Karl Fischer
b. Cara Kalsium Karbida
c. Cara Asetil Khlorida
a. Cara titrasi Karl Fischer (1935)