Anda di halaman 1dari 18

GELOMBANG BERJALAN &

GELOMBANG STASIONER
DISUSUN OLEH :
NAMA : TRIANA WAHYU RAHMAWATI
KELAS : XI MIPA 1
NO. : 029
GELOMBANG
I. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah perambatan getaran .
II. Pembagian Gelombang
1. Pembagian Gelombang karena Arah getarnya
- Gelombang transversal
- Gelombang Longitudinal
2. Pembagian Gelombang karena Amplitudo dan fasenya
- Gelombang Berjalan
- Gelombang Diam ( Stasioner)
3. Pembagian gelombang karena mediumnya
- Gelombang Mekanik
- Gelombang Elektromagnetik
A. GELOMBANG BERJALAN
•Pengertian :
Gelombang berjalan adalahgelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya,
titik-titik yang dilaluigelombang mengalami getaran harmonik dengan amplitudo
tetap.
•Ciri Utama :
1.Memiliki 1 bukit dan 2 lembah
2.Sifat nya dapat di pantulkan
3.Bisa berbelok
4.Bisa digabungkan
5.Bisa dibiaskan
1. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN

Seutas tali AB yang kita bentangkan mendatar. Ujung B diikatkan pada


tiang, sedangkan ujung A kita pegang. Apabila ujung A kita getarkan
naik turun terus-menerus, maka pada tali tersebut akan terjadi
rambatan gelombang dari ujung A ke ujung B. Misalkan amplitudo
getarannya A dan gelombang merambat dengan kecepatan v dan
periode getarannya T.
Misalkan titik P terletak pada tali AB berjarak x dari ujung A dan
apabila titik A telah bergetar selama t sekon, maka titik P telah
bergetar selama tP = (t- x/v), di mana (x/v) adalah waktu yang
diperlukan gelombang merambat dari A ke P. Persamaan simpangan
titik P pada saat itu dapat dinyatakan
sebagai berikut :
• YP = A sin ω tP
• YP = A sin ω(t-x/v)= A sin (ωt-ωx/v)
dimana ω=2πf=2π/T maka persamaan tersebut dapat ditulis menjadi :
• YP = A sin (ωt-2πx/Tv)= A sin (ωt-2πx/λ).
Jika 2π/λ= k, dimana k didefinisikan sebagai bilangan
gelombang maka persamaan simpangan menjadi:
• YP = A sin(ωt-kx)
Persamaan tersebut yang disebut sebagai perssamaan
gelombang berjalan yang secara umum dapat dituliskan:
• YP = A sin (ωt±kx)
 Dalam persamaan di atas dipakai nilai negatif (-) jika gelombang
berasal dari sebelah kiri titik P atau gelombang merambat ke
kanan dan dipakai positif (+) jika gelombang berasal dari sebelah
kanan titik P atau gelombang merambat ke kiri.
2. SUDUT FASE, FASE, DAN BEDA FASE PADA GELOMBANG .

Seperti halnya pada getaran, pada gelombang pun dikenal pengertian


sudut fase, fase, dan beda fase. Oleh karena itu perhatikan lagi
persamaan gelombang berjalan berikut ini:
Yp = A sin (ωt-kx) = A sin (2πt/T-2πx/λ)= A sin 2π(t/T-x/λ)
dimana θ disebut sudut fase sehingga
θP = (ωt-kx)= 2π(t/T-xλ)
 Mengingat hubungan antara sudut fase (θ) dengan fase (φ) adalah θ=
2πφ, maka fase titik P adalah:
φP =(t/T-xλ)
Apabila pada tali tersebut terdapat dua buah titik, titik P yang
berjara x1 dari titik asala getaran dan titik Q yang
berjarak x2 dari titik asal getaran, maka besarnya beda fase
antar titik P dan Q adalah Δφ= φP-φQ = (t/T-x1/λ)-(t/T-x2/λ)
Δφ = (x1-x2/λ)=Δx/λ
CONTOH SOAL :
1. Suatu gelombang berjalan dan mempunyai persamaan y = 0,01 sin π (4t- x), x dan y dalam cm dan t
dalam sekon. Besar simpangan di titik yang berjarak 5 cm dari titik asalah pada saat titik asal telah
bergetar selama 2 sekon adalah?
Pembahasan
Diketahui
y = 0,01 sin π (4t- x)
x = 5 cm
t=2s
Penyelesaian
y = 0,01 sin π (4 2- 5)
y = 0,01 sin π (8- 5)
y=0
Jadi besar simpangan gelombang tersebut adalah 0 dimana itu menandakan gelombang berada padatitik
simpul gelombang.
B. GELOMBANG STASIONER
• Pengertian :
Gelombang Stasioner artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini
memiliki amplitudonya sama.
• Ciri-Ciri :
1. Perut adalah titik amplitudo maksimum
2. Simpul adalah titik amplitudo minimum.
• Jenis :
1. Gelombang stasioner ujung bebas .
2. Gelombang stasioner ujung tetap .
1. GELOMBANG STASIONER UJUNG BEBAS
Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami
pembalikan fase. Artinya, fase gelombang datang dan
pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama
dengan nol.
• Perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada
ujung bebas menghasilkan persamaan berikut :
 
• Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);

Yp = simpangan gelombang stasioner (m);

𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);


t  = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).
• Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, gunakan persamaan
berikut :

• Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, gunakan


persamaan berikut :
2. GELOMBANG STASIONER UJUNG TETAP
• Secara matematis, persamaan simpangan gelombang stasioner ujung tetap
dirumuskan sebagai berikut :

• Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t  = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).
• Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, gunakan persamaan
berikut :

• Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, gunakan persamaan


berikut :
 
CONTOH SOAL :
1. Terdapat sepotong tali yang panjangnya 5 meter, salah satu ujungnya terikat kuat sedangkan ujung
yang lainnya digerakkan secara kontinue dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat rambat
gelombang padatali itu 8 m/s, tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat !
Penyelesaian :
AP = 2A sin kx
AP = 2A sin π 1,5
AP = 2 x 10 sin 1,5 π
AP = 20 sin 270°
AP = 20 (-1)
AP = -20 cm
Jadi, Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung terikat yaitu = -20 cm
~ TERIMA KASIH ~

Anda mungkin juga menyukai