Gelombang Mekanik
Dosen Pengampu: Athika Dwi Wiji Utami, M.Pd
Disusun Oleh:
Kelas F Kelompok 1 :
1
GELOMBANG MEKANIK
A. Persamaan Dasar Gelombang
0 Q S U
-A R
. v = λ/T = λ .f
2
4). Macam Gelombang
Berdasarkan sifat fisiknya gelombang menjadi sebagai berikut :
a). Berdasarkan arah getarnya, gelombang dikelompokkan menjadi :
1. Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah
rambat. Contohnya : gelombang pada tali, permukaan air , dll
2. Gelombang Longituddinal, yaitu gelombang yang arah getarnya berimpit
dengan arah rambatnya. Contohnya : gelombang bunyi, gelombang pada pegas
Skema Gelombang.
GELOMBANG G. Transversal
Arah Getar
G. Longitudinal
G. Mekanik
Medium
Berdasarkan
G. Elektro
G.Berjalan
Amplitudo
G. Berdiri
O P
.x
3
Gelombang tali merambat dari O ke kanan, maka pada saat titik O telah
x
bergetar t maka titik P bergetar tp = t - v , maka persamaan simpangan
gelombang berjalan di P adalah : yp = A sin w tp
x
yp = A sin ω( t - v )
w.x
yp = A sin(ω t – v )
x
yp = A sin(ωt –2π Tv )
yp = A sin(ω t –2πx/ λ)
yp = A sin(ωt –kx)
. yp = ± A sin(ω t ± kx)
2π
k = bilangan gelombang = λ
b). Persamaan Kecepatan Simpangan Gelombang ( kecepatan partikel medium)
Kecepatan simpangan gelombang merupakan turunan pertama dari persamaan
simpangan gelombang ( ingat persamaan simpangan getar pada GHS )
. vy = d( yp)/dt
. vy = ω A cos (ωt –kx)
. ay = d( vp)/dt
. ay = - ω 2 A sin (ω t –kx)
Fase gelombang adalah perbandingan antara waktu bergetar dengan periode atau
perbadingan sudut fase dengan sudut 1 putaran )
t θ
=
ϕ = T 2π
Beda fase antara dua titik yang dilalui gelombang adalah selisih fase kedua titik
tersebut
tB tA
Δ ϕ AB= T - T
tv−xB tv−xA
Δ ϕ AB = Tv - Tv
4
xB−xA
Δ ϕ AB= - ( λ )
Dua titikdikatakan sefase jika jarak kedua titik merupakan kelipatan bulat dari
panjang gelombangnya. ( xB-xA = n. λ dengan n= 0,1,2,3,…..)
Dua titikdikatakan berlawanan fase jika jarak kedua titik merupakan kelipatan
ganjil dari setengah panjang gelombangnya. ( xB-xA = (2n +1) .1/2 λ dengan n=
0,1,2,3,…..)
Sudut fase (θ) adalah hasil kali antara sudut 1 putaran dengan fase gelombang
2 πt
θ = 2π. ϕ = T
yd = A sin (kx+ ω t)
S x
5
.x = ( 1,2,3,4,… ) ½ λ dari ujung tetap
x = ( 2n ) ¼ λ dari ujung tetap ( n = 0,1,2,3,… )
yd = A sin ( kx +ωt )
S x
Yp = -A sin ( kx -ωt)
1. GEJALA GELOMBANG
Ada berberapa gejala( tanda ) gelombang berlaku umum, baik untuk gelombang
mekanik maupun elektromagnetik
Gejala tersebut adalah:
1. dispersi adalah perubahan bentuk gelombang ketika melelui suatu
mediumcontoh gelombang pada tali
6
mengikuti hukum Snelius tentang pemantulan. Pada peristiwa pemantulan,
gelombang tidak mengalami perubahan panjang gelombang, cepat rambat,
frekuaensi dan amplitudo, tetapi hanya mengalami perubahan arah rambat
Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu
bidang datar
Jika gelombang datang dari medium renggang ke medium rapat
dibiaskan mendekati garis normal , dan jika sinar datang dari
medium rapat ke medium renggang dibiaskan menjauhi garis
normal
Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias
merupakan suatu tetapan yang besarnya merupan indeaks bias
relatif kedua medium
sin i n2 v1 λ1
sin r = n1 = v2 = λ2
renggang
.i i Udara(nu)
r r rapat
Air(na)
.i = 0o r< .i r <.i
Pemantulan Sempurna
renggang
.r Udara(nu)
.i ik θ θ rapat
Air(na)
.
Sudut bias lebih besar sudut datang. Sudut datang yang menyebabkan sudut
terbias 90o disebut sudut kritis. Jika sudut datang melebihi sudut kritis maka
terjadi pemantulan sempurna.
Jadi syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah :
1). Gelombang datang dari mediumrapat ke rengggang
2). Sudut datang lebih besar sudut kritis
7
Pembiasan gelombang pada permukaan air
Renggang rapat
4. Difraksi Gelombang
Pada permukaan air
Pelenturan / penyebaran arah gelombang karena gelomabng melewati
celah sempit.
5. Interferensi gelombang
Adalah penggabungan dua gelombang atau lebih
Interferensi gelombang akan konstruktif jika kedua gelombang sefase dan
distruktif jika berlawan fase.
6. Polarisasi Gelombang
Adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang (khusus
gelombang transversal )
8
9