Anda di halaman 1dari 9

FISIKA

Gelombang Mekanik
Dosen Pengampu: Athika Dwi Wiji Utami, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelas F Kelompok 1 :

1. Ilham Bagoes Tripoetra 14520241041


2. Ibnu Adiarto 14520241042
3. Anjasmoro Adi Nugroho 14520241045
4. Dimas Yanu Rahmawan 14520241046
5. Isnainul Fahrizal 14520244007
6. Dian Kartika Sari 14520244012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Deesember, 2014

1
GELOMBANG MEKANIK
A. Persamaan Dasar Gelombang

1). Pengertian Gelombang


Gelombang adalah usikan yang merambat secara terus menerus . Medium
yang dilalui gelombang tidak ikut berpindah Gelombang memindahkan energi .

2). Besaran Dasar Gelombang


Y arah rambat ( v)
A P T

0 Q S U

-A R

a) Panjang Gelombang (λ)


adalah jarak antara dua puncak bearurutan ( jarak PT ) atau jarak sebuah puncak
dan sebuah lembah ( jarak OS atau jarak QU) atau jarak dua lembah berurutan
b) Pereode (T)
adalah waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh satu panjang
gelombang ( satu gelombang )
c) Cepat rambat (v)
adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu
d) Frekuensi (f)
adalah banyak gelombang tiap satuan waktu
e) Amplitudo ( A)
adalah simpangan maksimum partikel yang dilalui gelombang

* Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T)


f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/T

f.t = t/T f = 1/T jadi frekuensi gelombang berbanding terbalik


dengan periodenya.
* Hubungan cepat rambat (v), pereode (T) dan panjang gelombang (λ) adalah :
v =
s
Jika st = panjang gelombang (λ), maka t = pereode (T), sehingga cepat rambat
gelombang :

. v = λ/T = λ .f

3). Sifat umum Gelombang


a). dapat dipantulkan ( refleksi )
b). dapat dibiaskan ( refraksi )
c). dapat dipadukan ( interferensi )
d). dapat dilenturkan ( difraksi )
e). dapat dipolarisasikan ( khusus gelombang transversal )

2
4). Macam Gelombang
Berdasarkan sifat fisiknya gelombang menjadi sebagai berikut :
a). Berdasarkan arah getarnya, gelombang dikelompokkan menjadi :
1. Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah
rambat. Contohnya : gelombang pada tali, permukaan air , dll
2. Gelombang Longituddinal, yaitu gelombang yang arah getarnya berimpit
dengan arah rambatnya. Contohnya : gelombang bunyi, gelombang pada pegas

b). Berdasarkan Mediumnya, gelombang dikelompokan menjadi :


1. Gelombang Mekanik, yaitu gelombang yang perambatannya memerlukan
medium. Contohnya: gelombang bunyi, gelombang permukaan air dll
2. Gelombang Elektromagnetik, yaitu gelombang yang perambatanya tidak
memerlukan medium. Contohnya : gelombang cahaya, gelombang TV,
gelombang radio dll.

c). Berdasarkan Amplitudonya, gelombang dikelompokkan menjadi :


1. Gelombang Berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya disetiap titik sama.
Contohnya : gelombang pada tali, gelombang permukaan air dll
2. Gelombang Berdiri atau gelombang Stasioner, yaitu gelombang yang
amplitudonya disetiap titik berbeda. Gelombang stasioner dihasilkan oleh
interferensi 2 gelombang yang amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi
sama , dan berlawanan arah . ( dihasilkan oleh interferensi gelombang datang
dan gellombang pantul )

Skema Gelombang.

GELOMBANG G. Transversal
Arah Getar

G. Longitudinal

G. Mekanik

Medium
Berdasarkan
G. Elektro

G.Berjalan

Amplitudo
G. Berdiri

B. GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER


1). Persamaan Gelombang Berjalan.
a). Persamaan Simpangan Gelombang Jalan

Y .arah rambat (v)

O P
.x

3
Gelombang tali merambat dari O ke kanan, maka pada saat titik O telah
x
bergetar t maka titik P bergetar tp = t - v , maka persamaan simpangan
gelombang berjalan di P adalah : yp = A sin w tp

x
yp = A sin ω( t - v )
w.x
yp = A sin(ω t – v )
x
yp = A sin(ωt –2π Tv )
yp = A sin(ω t –2πx/ λ)

yp = A sin(ωt –kx)

Secara Umum Persamaan Simpangan gelombang berjalan ditulis :

. yp = ± A sin(ω t ± kx)


k = bilangan gelombang = λ
b). Persamaan Kecepatan Simpangan Gelombang ( kecepatan partikel medium)
Kecepatan simpangan gelombang merupakan turunan pertama dari persamaan
simpangan gelombang ( ingat persamaan simpangan getar pada GHS )

. vy = d( yp)/dt
. vy = ω A cos (ωt –kx)

.c). Persaam percepatan simpangan gelombang


Merupakan turunan pertama dari persamaan kecepatan simpangan gelombang

. ay = d( vp)/dt
. ay = - ω 2 A sin (ω t –kx)

.d). Fase, sudut fase dan beda fase

Fase gelombang adalah perbandingan antara waktu bergetar dengan periode atau
perbadingan sudut fase dengan sudut 1 putaran )

t θ
=
ϕ = T 2π

Beda fase antara dua titik yang dilalui gelombang adalah selisih fase kedua titik
tersebut
tB tA
Δ ϕ AB= T - T

tv−xB tv−xA
Δ ϕ AB = Tv - Tv

4
xB−xA
Δ ϕ AB= - ( λ )
Dua titikdikatakan sefase jika jarak kedua titik merupakan kelipatan bulat dari
panjang gelombangnya. ( xB-xA = n. λ dengan n= 0,1,2,3,…..)

Dua titikdikatakan berlawanan fase jika jarak kedua titik merupakan kelipatan
ganjil dari setengah panjang gelombangnya. ( xB-xA = (2n +1) .1/2 λ dengan n=
0,1,2,3,…..)

Sudut fase (θ) adalah hasil kali antara sudut 1 putaran dengan fase gelombang
2 πt
θ = 2π. ϕ = T

2). Persamaan Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner dihasilkan oleh interferensi dua gelombang berjalan


dengan freakuensi dan amplitudo sama serta berlawanan arah.

Gelombang stasioner yang dihasilkan oleh interferensi gelombang datang dan


gelombang pantul pada tali

a). Gelombang stasioner pada tali ujung tetap

yd = A sin (kx+ ω t)

S x

Yp= -A sin ( kx –ωt + π) =A sin (kx- ωt)

Gelombang datang ( yd), berinterferensi dengan gelombang pantul ( yp ), di S yang


berjarak x dari ujung tetap. Maka persamaan gelombang stasioner di S adalah :
ys = yd+ yp
ys = A sin ( kx +ωt) + A sin (kx- ωt)

ys = 2A sin kx cos ωt ( ingat sin a + sin b = 2 sin ½ (a+b)cos ½ (a-b) )

As = 2A sin kx ( amplitudo gelombang stasioner, tergantung pada jarak titik ke


ujung tetap (x))
Tempat –tempat perut ( As = 2A ) adalah
As = 2A sin kx
2A = 2A sin kx
kx = ½ π , 3/2 π ,5/2 π ,7/2 π ,….

λ x =½ π , 3/2 π ,5/2 π ,7/2 π ,….
.x = ( 1,3,5,7,… ) ¼ λ dari ujung tetap
x = ( 2n- 1) ¼ λ dari ujung tetap ( n = 1,2,3… )
Tempat-tempat simpul ( As = 0 ) adalah
As = 2A sin kx
0 = 2A sin kx
kx = 0, π , 2 π ,3 π ,4 π ,….

λ x = 0, π ,2 π ,3 π ,4 π ,….

5
.x = ( 1,2,3,4,… ) ½ λ dari ujung tetap
x = ( 2n ) ¼ λ dari ujung tetap ( n = 0,1,2,3,… )

b). Gelombang stasioner pada tali ujung bebas

yd = A sin ( kx +ωt )

S x

Yp = -A sin ( kx -ωt)

Gelombang datang ( yd), berinterferensi dengan gelombang pantul ( yp ), di S yang


berjarak x dari ujung bebas. Maka persamaan gelombang stasioner di S adalah :
ys = yd+ yp
ys = A sin ( kx +wt) - A sin ( kx -ωt )

ys = 2A cos kx sin ωt ( ingat sin a - sin b = 2 cos ½ (a+b)sin ½ (a-b) )

As = 2A cos kx ( amplitudo gelombang stasioner, tergantung pada jarak titik ke


ujung tetap (x))

Tempat –tempat perut ( As = 2A ) adalah


As = 2A cos kx
2A = 2A cos kx
kx = 0, π , 2 π ,3 π ,4 π ,….

λ x = 0, π ,2 π ,3 π ,4 π ,….
.x = ( 1,2,3,4,… ) ½ λ dari ujung bebas
x = ( 2n ) ¼ λ dari ujung bebas ( n = 0,1,2,3,… )

Tempat-tempat simpul ( As = 0 ) adalah


As = 2A cos kx
0 = 2A cos kx
kx = ½ π , 3/2 π ,5/2 π ,7/2 π ,….

λ x =½ π , 3/2 π ,5/2 π ,7/2
,…. π
.x = ( 1,3,5,7,… ) ¼ λ dari ujung bebas
x = ( 2n-1) ¼ λ dari ujung bebas ( n = 1,2,3… )

1. GEJALA GELOMBANG

Ada berberapa gejala( tanda ) gelombang berlaku umum, baik untuk gelombang
mekanik maupun elektromagnetik
Gejala tersebut adalah:
1. dispersi adalah perubahan bentuk gelombang ketika melelui suatu
mediumcontoh gelombang pada tali

bentuk pada to bentuk pada saat t1

2. Pemantulan adalah pembalikan arah rambat gelombang karena mengenai


bidang pantul ( bidang batas dua medium ). Sifat pemantulan gelombang

6
mengikuti hukum Snelius tentang pemantulan. Pada peristiwa pemantulan,
gelombang tidak mengalami perubahan panjang gelombang, cepat rambat,
frekuaensi dan amplitudo, tetapi hanya mengalami perubahan arah rambat

3. Pembiasan Gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombanmg


karena melalui bidang batas dua medium. Pada peristiwa pembiasan cepat
rambat dan panjnag gelombang mengalami perubahan sedangkan
frekuensi gelombang tetap. Pembiasan gelombang mengikuti hukum
Snelius tentang Pembiasan.

 Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu
bidang datar
 Jika gelombang datang dari medium renggang ke medium rapat
dibiaskan mendekati garis normal , dan jika sinar datang dari
medium rapat ke medium renggang dibiaskan menjauhi garis
normal
 Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias
merupakan suatu tetapan yang besarnya merupan indeaks bias
relatif kedua medium

sin i n2 v1 λ1
sin r = n1 = v2 = λ2

renggang
.i i Udara(nu)

r r rapat
Air(na)

.i = 0o r< .i r <.i

Pemantulan Sempurna

renggang
.r Udara(nu)

.i ik θ θ rapat
Air(na)

.
Sudut bias lebih besar sudut datang. Sudut datang yang menyebabkan sudut
terbias 90o disebut sudut kritis. Jika sudut datang melebihi sudut kritis maka
terjadi pemantulan sempurna.
Jadi syarat terjadinya pemantulan sempurna adalah :
1). Gelombang datang dari mediumrapat ke rengggang
2). Sudut datang lebih besar sudut kritis

Besar sudut kritis adalah :


sin i n2 sin i k n2 n2
sin r = n1 sin 90 ° = n1 sin ik = n1

7
Pembiasan gelombang pada permukaan air

Renggang rapat

4. Difraksi Gelombang
Pada permukaan air
Pelenturan / penyebaran arah gelombang karena gelomabng melewati
celah sempit.

Pada difraksi gelombang, arah gelombang meanyeabar, tetapi frekunsi dan


panjang gelombangnya tetap.

5. Interferensi gelombang
Adalah penggabungan dua gelombang atau lebih
Interferensi gelombang akan konstruktif jika kedua gelombang sefase dan
distruktif jika berlawan fase.

Gelombang merah merupakan hasil interferensi konstruktif antara


gelombang hitam dan biru.

Gelombang hijau merpakan hasil interferensi destruktif antara gelombang


merah dengan gelombang hitam

6. Polarisasi Gelombang
Adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang (khusus
gelombang transversal )

8
9

Anda mungkin juga menyukai